Anda di halaman 1dari 28

PERTANIAN TERPADU

1. Ir. Nelly Kusrianty, S.Pt., MP., IPM


2. Fandi Ahmad, SP., MP
3. Usman, S.Pt., MP
4. Rian Christian Sondakh, S.TP., M.Si

Universitas Madako Tolitoli


Pendahuluan

PERTANIAN TERPADU

PERTANIAN BERKELANJUTAN
Pendahuluan
 Pentingnya mempertahankan produksi pertanian 
permintaan semakin meningkat  populasi manusia
semakin bertambah
 Adanya revolusi hijau mampu meningkatkan produksi
pertanian di Asia dan Amerika pada tahun 1960-an
dan 1970-an  tidak berkelanjutan
 Revolusi hijau berkaitan dengan penggunaan
teknologi yang lebih baik (terutama bibit unggul),
perluasan daerah irigasi, mekanisasi, spesialisasi,
dan penggunaan pupuk dan pestisida buatan 
ketergantungan, kerusakan lingkungan, hilangnya
plasma nutfah, resistensi hama, dll.
pendahuluan
 Pertanian terpadu yang berkelanjutan muncul
sebagai alternatif sistem pertanian
 Sistem pertanian berkelanjutan harus memenuhi tiga
prinsip dasar yaitu:
1. Keberlanjutan ekonomi
2. Keberlanjutan lingkungan
3. Keberlanjutan sosial
pendahuluan
 Review kembali tentang ekosistem. Apakah definisi
dari ekosistem?
 Apabila pertanian dikembangkan secara sendiri-
sendiri, maka sisa tanaman atau kotoran ternak
merupakan limbah yang dapat menimbulkan masalah
dan membutuhkan biaya yang tinggi dalam
penanganannya.
 Sistem pertanian terpadu adalah system yang
menggunakan ulang dan mendaur ulang,
menggunakan tanaman dan hewan sebagai mitra,
dan meniru alam bekerja.
pendahuluan
 Sistem pertanian terpadu merupakan komponen yang
sangat penting dalam konsep ecovillage  Praktek
pertanian yang ramah lingkungan sangat
dikedepankan
 Salah satu syarat dalam pelaksanaan pertanian
terpadu adalah harus dapat diterima secara ekologi
dan meminimumkan limbah (zero waste).
 Pertanian terpadu adalah praktek pertanian yang
mengintegrasikan pengelolaan tanaman, ternak, ikan
dalam satu kesatuan yang utuh.
 Antara ketiga jenis usaha tersebut harus terdapat
ALIRAN ENERGI/BIOMASSA
pendahuluan
PERKEMBANGAN SISTEM PERTANIAN
TERPADU
 Sistem pertanian telah berkembang dari sistem
indigenous yang ramah lingkungan  sistem
konvensional, industrial, atau modern yang tidak
ramah lingkungan
 HEIA (High external input agriculture) : sistem
pertanian yang menggunakan masukan eksternal
berlebihan
 LEIA (Low external input agriculture) : sistem
pertanian yang menggunakan sumberdaya lokal
secara intensif dan penggunaan masukan eksternal
yang sedikit/tidak sama sekali.

TIDAK BERKELANJUTAN
PERKEMBANGAN SISTEM PERTANIAN
TERPADU
 Adanya kelemahan-kelemahan dari sistem HEIA dan
LEIA tersebut menyebabkan terbentuknya suatu
sistem yang meniru ekosistem alamiah yang matang
 LEISA
 Sistem ini mengoptimalkan penggunaan sumberdaya
yang ada secara local dan mengombinasikan
komponen yang berbeda dalam sistem lapang
produksi  resiko ekologik dari masukan eksternal
yang tinggi dihindari  digunakan secara terbatas.
 Biodiversitas ditingkatkan sehingga ekosistem yang
diharapkan menjadi produktif dan berkelanjutan.
PERKEMBANGAN SISTEM PERTANIAN
TERPADU
 Lima prinsip ekologik dari system LEISA yang perlu
dijadikan rujukan dalam praktek bertani adalah
sebagai berikut:
1. Mengamankan kondisi tanah agar sesuai untuk
tanaman, terutama dalam mengelola bahan organik
dan merangsang kehidupan jasad organik tanah
2. Mengoptimalkan ketersediaan hara dan
menyeimbangkan arus hara, terutama dalam
mengintroduksikan tanaman penambat nitrogen
3. Meminimalkan kehilangan akibat radiasi matahari,
udara, dan air (misal: penguapan air berlebihan,
kekeringan, kebanjiran)
PERKEMBANGAN SISTEM PERTANIAN
TERPADU
4. Meminimalkan kehilangan hasil oleh hama dan
penyakit
5. Menggali potensi kegunaan sumberdaya genetik
secara komplementer dan sinergik.

 Keberlanjutan system LEISA lebih cepat dicapai jika


komoditi yang diusahakan merupakan komoditi yang
mampu beradaptasi dengan lingkungannya  system
pertanian yang spesifik lokasi
batasan SISTEM PERTANIAN TERPADU

 Pertanian terpadu adalah kegiatan pengelolaan


sumberdaya hayati yang mencakup tanaman, hewan
ternak, dan/atau ikan
 Keterpaduan ini merujuk pada keterpaduan secara
horizontal yang dapat dipenuhi dengan sistem LEISA
 Seringkali keterpaduan juga dipahami menurut
keterpaduan secara vertikal yaitu kegiatan on farm
dan kegiatan off farm.
 Sistem pertanian terpadu secara vertikal tidak
digolongkan ke dalam sistem pertanian
berkelanjutan
model SISTEM PERTANIAN TERPADU

 Sistem pertanian terpadu berbasis tanaman


 Sistem pertanian terpadu berbasis ternak
 Sistem pertanian terpadu berbasis perikanan darat
 Sistem pertanian terpadu berbasis agroforestry
 Sistem pertanian terpadu berbasis agroindustry

Model sistem pertanian terpadu tersebut memiliki


fokus agribisnis dalam tanaman pertanian, peternakan,
perikanan darat, kehutanan, dan agroindustri.
model SISTEM PERTANIAN TERPADU

 Model sistem pertanian terpadu yang akan


dikembangkan di suatu daerah perlu disesuaikan
dengan karakteristik daerah tersebut. Pertimbangan
yang perlu diperhatikan antara lain:
1. Pilihan komoditas dan teknologinya sesuai dengan
kondisi setempat
2. Nilai ekonominya dapat memenuhi kebutuhan hidup
layak (KHL) petani
3. Kinerjanya tidak merusak lingkungan.
Agroekosistem yang berkelanjutan ini pada akhirnya
diharapkan dapat menjadi sistem pertanian yang
bebas limbah.
Dasar pemikiran PERTANIAN TERPADU

 Sistem pertanian terpadu pada dasarnya merupakan


sistem pertanian yang dicirikan dengan adanya
interaksi dan keterkaitan yang sinergis antar
berbagai aktivitas pertanian  peningkatan
efisiensi, produktivitas, kemandirian, dan
kesejahteraan petani secara berkelanjutan
 Adanya keterkaitan dalam sistem produksi dapat
mengurangi penggunaan dan kebergantungan pada
masukan produksi eksternal baik berupa pupuk,
pestisida, maupun benih
 Berkurangnya kebergantungan pada masukan
eksternal dapat mendatangkan nilai tambah yang
menjadi pendapatan petani
Dasar pemikiran PERTANIAN TERPADU

 Pemanfaatan produk ikutan (produk di luar produk


utama) seperti hijauan sisa tanaman, menjadi
masukan di dalam sistem produksi komoditi itu
sendiri  pupuk organik
 Keanekaragaman sumberdaya hayati dapat
meningkatkan ketersediaan unsur hara pada tanah,
serta tumbuhan yang dapat dijadikan sebagai
pestisida nabati atau inang bagi serangga pengendali
hama
Produksi dalam PERTANIAN TERPADU

 Produksi dalam pertanian terpadu pada hakekatnya


adalah memanfaatkan selruh potensi energi sehingga
dapat dipanen secara seimbang
 Agar proses pemanfaatan tersebut dapat terjadi
secara efektif dan efisien maka sebaiknya produksi
pertanian terpadu berada dalam satu wilayah
 Pada wilayah ini sebaiknya ada sektor produksi
tanaman, peternakan, maupun perikanan
 Keberadaan sektor-sektor ini akan mengakibatkan
kawasan tersebut memiliki ekosistem yang lengkap
Produksi dalam PERTANIAN TERPADU

 Seluruh komponen produksi tidak akan menjadi


limbah karena akan dimanfaatkan oleh komponen
lainnya
 Terjadi peningkatan hasil produksi dan penekanan
biaya produksi sehingga efektivitas dan efisiensi
produksi tercapai
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai