Anda di halaman 1dari 95

PERTANIAN

TERPADU
(Integrated Farming
System)

http://www.slideshare.net/purwandaruwidyasunu/bahan-kuliah-pertanian-terpadu-bab-3-prinsip-dasar-pertanian-terpadu
MATERI KULIAH
 Latar belakang
 Permasalahan pertanian
 Urgensi pertanian terpadu
 Definisi Pertanian Terpadu
 Konsep pertanian terpadu
 Aliran energi
 Aliran finansial
 Keaneka ragaman Hayati
Pertanian Terpadu
 Perencanaan dan perancangan
 Model Optimasi Pertanian
 Jenis pertanian terpadu
3
(ton)
Jenis Pupuk
Sub Sektor
Urea SP-36 ZA NPK Organik
Tanaman Pangan 3,640,000 576,708 404,253 1,273,100 591,500
Hortikultura 516,146 48,967 164,860 179,456 83,874
Perkebunan 1,235,574 301,156 378,633 547,445 200,781
Peternakan 16,538 1,349 2,255 - 2,687
Perikanan Budidaya 191,742 71,820 - - 31,158
Cadangan 400,000 - - 200,000 -
Nasional
JUMLAH 6,000,000 1,000,000 950,000 2,200,000 910,000
Sumber: Peraturan Menteri Pertanian No. 50/Permentan/SR.130/11/2009 tentang Kebutuhan
dan Harga Eceran Tertinggi (HET) Pupuk Bersubsidi untuk Sektor Pertanian Tahun Anggaran 2010

4
Pengertian Pertanian Terpadu
• Sistem Pertanian Terpadu (integrated farming system) adalah satu
sistem yang menggunakan ulang dan mendaurulang, menggunakan
tanaman dan hewan sebagai mitra, menciptakan suatu ekosistem
yang meniru cara alam bekerja
• Satu
. praktek budidaya aneka tanaman (aneka kultur) yang beragam
dimana "micro output" dari satu budidaya menjadi input kultur
lainnya, sehingga meningkatkan kesuburan tanah dengan tindakan
alami menyeimbangkan semua unsur hara organik yang pada
akhirnya membuka jalan untuk pertanian organik ramah
lingkungan dan berkelanjutan
• Pertanian terpadu pada hakekatnya merupakan pertanian yang
mampu menjaga keseimbangan ekosistem didalamnya sehingga
aliran nutrisi (unsur hara) dan energi terjadi secara seimbang.
• Keseimbangan inilah yang akan menghasilkan produktivitas yang
tinggi dan keberlanjutan produksi yang terjaga secara efektif dan
efisien.
PERKEMBANGAN SISTEM PERTANIAN

Pertanian Tradisional
Sistem pert blm ada ppk anorganik,
varietas unggul dan mekanisasi

Pertanian Berkelanjjutan Pertanian Konvensional


Sistem pert ada keberlanjutan Sistem pert ada ppk anorg, pest,
penggunaan lahan  cont: LEISA varietas unggul dan mekanisasi

Pertanian Terpadu
Pertanian Organik Pengemb pert konv dgn
Sistem pert didasarkan pd prinsip menjaga pengurangan ppk & pest
agroekologi tanpa adanya ppk & anorg dan didukung
pestisida anorganik adanya integrasi
produksi
Pertanian Terpadu
• Cakupan pertanian sangat luas, namun sesungguhnya
saling interaksi dalam suatu ekosistem.
• Ekosistem ini membentuk pertanian secara
keseluruhan. Contoh kawasan yang ditanami jagung.
Apa yang terjadi bila di kawasaan tersebut tidak
tersedia ternak ayam atau ruminansia,
• Hubungan timbal balik akan terjadi bila ada ternak di
sana
• Apabila pertanian dikembangkan secara sendiri-sendiri maka
sisa tanaman, atau kotoran dari ternak merupakan limbah yang
dapat menimbulkan masalah dan penanganannya memerlukan
biaya tinggi sehingga akan meningkatkan biaya produksi usaha
pertanian Oleh karena itu pertanian terpadu merupakan pilar
utama kebangkitan bangsa Indonesia karena akan mampu
menyediakan pangan yang aktual bagi bangsa ini secara
berkelanjutan
Pertanian Terpadu dan Sustainabilitas

• Orang menyadari bahwa limbah sekali waktu adalah


makanan, dan ilmu dan teknologi bergandengan dengan akal
budi manusia merubah limbah menjadi sumberdaya baru.
 sustaibalitas

• Penggunaan yang berkelanjutan dari sumberdaya alam


terbarukan akan difasilitasi ketika pakan ditanam, hewan
diberi pakan dan kotoran didaur ulang pada lahan dalam cara
yang dapat mengurangi penggunaan input impor termasuk
energi
Tidak
Pertanian
Indigenus Ramah
lingkungan
• Tidak ramah lingkungan,
• Terjadi karena Di Negara berkembang
penggunaan teknologi yang beriklim tropika,
yang sarat masukan luar ketidakramahan sistem
berupa agrokimia pertanian lebih besar lagi
terutama pupuk inorganic • Akibat bergesernya
dan pestisida buatan. lahan-lahan pertanian
• Tidak efisien ke daerah perbukitan.
• Lahan luas • Tekanan penduduk dan
• Mengelola satu sub konversi lahan
sektor pertanian menjadi
• Tidak mandiri lahan pemukiman dan
• Tergantung input dari industri/pabrik.
luar

10
 Sistem pertanian dilakukan sebagai industri dan
dilakukan secara skala industri yang besar
 Jumlah produk dan profik menjadi tujuan utama
 Digunakan teknologi maju dengan cara padat modal
 Orientasi pada produk bukan pada manusia yang
mengelola
 Semua asupan (termasuk manusia) dinilai sebagai
barang, sehingga aspek sosial sering terlupakan
 Pengembangan teknologi dipilih yang paling
menguntungkan tidak perduli darimana asalnya

11
 Pertanian berbasis teknologi maju
 Orientasi pada efisiensi sumberdaya
 Sering mengabaikan kaidah etika dan budaya yang
berlaku di masyarakat
 Jenis komoditi dipilih secara tepat dengan asumsi
aspek sosial tidak terjadi penyimpangan
 Analisis terhadap dampak akibat teknologi sudah
diperhitungkan secara baik melalui simulasi dan
teori
 Penelitian dan pengembangan teknologi menjadi
faktor yang sangat penting

12
URGENSI PERTANIAN
TERPADU
Populasi penduduk dunia tumbuh sangat cepat Pada tahun 1950
hanya 2.5 milyar dan meningkat menajdi 5.3 milyar pada 1990
dan pada 2030 akan menjadi 8.9 milyar
Terdapat satu disparitas yang tumbuh antara peningkatan Pop
dunia dgn kapasitas produksi pangan dunia,yg lajunya lebih
rendah dari laju pertumbuhan penduduk. Sebagai akibatnya,
suplai makanan perkapita terus menurun
Menurut laporan PBB tahun 2005 permintaan akan pangan
meningkat 70-85 persen dalam 50 tahun ke depan dan air bersih
meningkat antara 30-85 persen.

The World Food Summit-FAO di Roma pada 1997 memprediksi


bahwa produksi pangan dan pakan di negara berkembang harus
meningkat tiga kali lipat pada tahun 2050 untuk memenuhi
tuntutan populasi manusia yang diperkirakan meningkat dua
kali lipat dan aspirasi mereka untuk standar hidup yang lebih
tinggi.
Revolusi Hijau telah “berhasil” mencukupi kebutuhan pangan
pada era 60-80an, tapi kini terbukti menimbulkan beragam
masalah (apa saja?)
Di seluruh dunia, petani bek keras tapi tdk dpt uang karena tdk
ada yang tersisa setelah mereka membayar semua input (benih,
ternak, ppk, pest, energi, pakan, obat-obatan, tenaga kerja dsb)
Satu isu penting: peranan peternakan  Standar hidup
meningkat konsumsi produk ternak meningkat. Namun sistem
pemberian pakan menggunakan sumberdaya pakan yang
sama dengan yang dimakan manusia yaitu serealia dan tepung
kedele.
Diperkirakan hampir 50% suplai biji-bijian dunia dikonsumsi
ternak (Sansoucy 1995). Jika semua biji2an dunia dicadangkan
untuk konsumsi manusia saja maka akan cukup untuk memberi
makan 9-10 milyar penduduk dunia pada titik mana populasi
dunia diharapkan akan stabil.
Pemecahan terhadap masalah memenuhi kebutuhan pangan di
tahun 2050 adalah mengembangkan sistem produksi ternak
yang tidak tergantung kepada biji-bijian serelia.
Alternatif sistem non biji2an akan membawa kpd pengurangan
kontaminasi lingkungan, meningkatkan kesempatan kerja
(untuk keluarga) dan meningkatkan keragaman hayati dan
produk ternak yang lebih baik mutunya.

Tiap intervensi yg melibatkan ternak harus didasarkan kpd


peran sinergis mereka dalam manfaat dari sistem pertanian
keseluruhan ketimbang sbg penghasil daging, susu atau telur yg
menggunakan pakan yg bersaing dengan kebutuhan manusia.
Consumer awareness untuk isu lingkungan, kesehatan dan
keamanan pangan, kesejahteraan pekerja dan kesejahteraan
hewan
Dibutuhkan pertanian yg lebih hemat energi ; mempertahankan
keanekaragaman hayati; mampu mencapai produksi optimum
melalui diversifikasi produk meski dalam lahan yg terbatas 
Ciri ini dimiliki oleh sistem pertanian terpadu dan organik
Paul Harris dari University of Adelaide menggunakan istilah
Integrated Biosystem  Istilah ini diperkenalkan untuk
menerangkan ide penggunaan satu set “enterprise” yang saling
berhubungan sehingga “limbah” dari satu komponen menjadi
satu input untuk bagian lain dari sistem, yg mengurangi biaya
dan memperbaiki produksi dan atau pendapatan
Definisi Pertanian Terpadu

􀂆Merupakan sistem pertanian yang


mengintegrasikan kegiatan sub sektor
pertanian (tanaman, ternak, ikan) untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas
sumber daya (lahan, manusia, dan faktor
tumbuh lain), kemandirian, dan kesejahteraan
petani secara berkelanjutan.
􀂆 Integrasi dapat dilakukan secara vertikal dan
atau horisontal
CIRI PERTANIAN TERPADU
􀂆 Untuk menjamin keberlanjutan, diperlukan
􀂆Pengelolaan pertanian secara luas secara
ketepatan rancangan, keterukuran dan
komprehensif
keterlacakan
􀂆Orientasi pada produktivitas, efisiensi,
keberlanjutan dan diterima secara sosial dan
menguntungkan secara ekonomi
􀂆Suatu sistem yang mandiri dengan sistem
LEISA (Low External Input Sustainable
Definisi Pertanian Terpadu

Bagaimana Produksi Dalam Pertanian Terpadu


Produksi dlm pertanian terpadu pd hakekatnya adalah
- Memanfaatkan seluruh potensi energi sehingga dapat dipanen
secara seimbang.
- Agar proses pemanfaatan tersebut dapat terjadi secara efektif dan
efisien, maka sebaiknya produksi pertanian terpadu berada dalam
suatu kawasan.
- Pada kawasan ini sebaiknya ada sektor produksi tan, peternakan
maupun perikanan.
Keberadaan sektor-sektor ini akan mengakibatkan kawasan tersebut
memiliki ekosistem yang lengkap dan seluruh komponen produksi
tidak akan menjadi limbah karena pasti akan dimanfaatkan oleh
komponen lainnya. Disamping itu akan terjadi peningkatan hasil
produksi dan penekanan biaya produksi sehingga efektivitas dan
efisiensi produksi akan tercapai.
Definisi Pertanian Terpadu SISTEM PERTANIAN TERPADU TEBU-TERNAK MENDUKUNG SWASEMBADA
GULA DAN DAGING
Definisi Pertanian Terpadu
Penerapan Sistem Pert Terpadu di Desa Wae Ri'i Kab Manggarai

Keuntungan sistem pert terpadu,  meningkatkan pendapatan; biaya produksi lebih


rendah,   tidak perlu membeli pupuk utk pengembangan tanaman (tersedia pupuk kandang
dan pupuk cair) dari hasil kotoran ternak,    sampah sayuran digunakan untuk pakan babi,
kotoran  ayam dan kotoran babi dimanfaatkan untuk kompor biogas sehingga tidak perlu
lagi  membeli minyak tanah atau kayu bakar untuk memasak.” 
Definisi Pertanian Terpadu Pertanian Terpadu pada pekarangan  berukuran 16 m x 50 m

Hampir setiap tahun menjual +  4 ekor babi dewasa dengan harga Rp.
3.500.000/ekor  dan 15 ekor anak babi Rp.  1.500.000/ekor. 

Setiap bulan menjual + 300  ekor ayam berumur 2 minggu dengan


harga Rp. 38.000/ekor.

Menanam sayuran org (Pocai, Kubis, Sawi Putih, Selada, Seledri, Cabe
Keriting, Cabe Rawit).  Utk dijual dan dikonsumsi sendiri,  dgn ppk
organik dari kotoran ternak  dan pupuk cair hasil biogas.  

Kotoran ternak babi dan ayam pedaging  diolah menjadi biogas untuk


kompor dan pupuk cair.

Pupuk cair dari hasil kotoran ternak

Pakan ternak diolah dari sampah sayuran dan pelepah pisang yang
dicampur dedak dan bahan non kimia lainnya,  pakan tersebut tidak
dimasak tetapi  difermentasi sehingga nilai gizinya lebih tinggi.
Definisi Pertanian Terpadu
CAKUPAN SITANDU

Efisiensi
Lingkungan

Produktivitas

Kemandirian
Pemberdayaan

22
KONSEP PERT TERPADU
PRINSIP SITANDU
Memaksimalkan keterkaitan input-output dan aliran
antar sistem produksi (produktifitas dan efisiensi
produksi biomass/energi/nilai tambah = Z)
Pi L
Z
wc
Memaksimalkan:
P : Output/produk utama
i : income/nilai tambah
L : lapangan kerja
Meminimalkan:
w : produksi limbah
c : pengeluaran untuk input eksternal
23
KONSEP PERT
To reduce
TERPADU global warming
To save the environment
To increase productivity
To manage natural resource
efficiently
Pola pert terpadu :
Suatu pola yg
mengintegrasikan
bbrp unit usaha dibdg
pert (dikelola secara
terpadu, berorientasi
ekologis) shg
diperoleh peningkatan
nilai ek, tingkat
efisiensi dan
produktifitas tinggi. 
Contoh Integrasi : 1) pert +
kehtanan  agroforestri. 2)
pert + perikanan Mina-padi.
Dlm sistem pertanian terpadu
terjadi saling keterkaitan.

Konsep LEISA (Low Eksternal Input Sustainable Agriculture) mrpkn penyangga pola pert


terpadu.  Keuntungan konsep ini, yaitu : Opt Pemanfaatan Sbr Daya Lokal; Maksimalisasi
Daur Ulang (Zero Waste); Minimalisasi Kerusakan Lingkungan (Ramah Lingkungan);
Diversifikasi Usaha; Pencapaian Tingkat Produksi Yang Stabil Dan Memadai Dalam Jangka
Panjang; dan Menciptakan Kemandirian
KONSEP ALIRAN ENERGI
MODEL BIOCYCLO FARMING (JAGUNG + TERNAK) DI TINGKAT PETANI 2 ha
Lahan Jagung 2 kali tanam, 2 ekor sapi dan 1000 ekor itik
KONSEP ALIRAN ENERGI
KONSEP ALIRAN ENERGI
Aquaponik Suatu metode yg
mensinergikan b.d. ikan
(aquakultur) & b.d. tan sec
hidroponik dlm satu sistem
terpadu. kotoran & sisa
pakan ikan menghasilkan zat
yang bisa berfungsi sebagai
nutrisi untuk tan, sdgn
tanaman berfungsi menyerap
zat-zat tersebut sehingga
ketika kembali lagi ke kolam
air akan kembali bersih dan
sehat untuk lingkungan ikan.

Kolam mungil ini dapat


menghidupi tomat,
kangkung, pakcoy, sawi
putih, bunga kol
(cauiflower). tomat dan sawi
putih.
KONSEP ALIRAN ENERGI

Diagram alir energi berbasis peternakan pada sistem pertanian terpadu


KONSEP ALIRAN
ENERGI
 Produksi dalam pertanian terpadu pada
hakekatnya adalah memanfaatkan seluruh
potensi energi sehingga dapat dipanen secara
seimbang.
 Agar proses pemanfaatan tersebut dapat terjadi
produksi pertanian terpadu berada dalam suatu
kawasan.
 Pada
• kawasan ini sebaiknya ada sektor produksi
tanaman, peternakan maupun perikanan.
KONSEP ALIRAN
ENERGI

 Keberadaan sektor-sektor ini akan mengakibatkan


kawasan tersebut memiliki ekosistem yang lengkap
dan seluruh komponen produksi tidak akan menjadi
limbah karena pasti akan dimanfaatkan oleh
komponen lainnya.
 Disamping itu akan terjadi peningkatan hasil
produksi dan penekanan biaya produksi sehingga
efektivitas dan efisiensi produksi akan tercapai.
finansia
Aliran Usahatani Terpadu Padi Itik di Lahan Sawah

l
Aliran
finansia
Pertanian Terpadu pada pekarangan  berukuran 16 m x 50 m
l

SILASE

BIOGAS

PPK ORG

VERTIKULTUR
Aliran
finansia
l Terpadu Padi – Ayam - Sapi
Usahatani
Aliran
finansia
l
Aliran
Finansial :
-Sektor
Ekomomi
-Sektor Sosial
-Sektor Lingk.
KEANEKARAGAMAN
HAYATI
Keanekaragaman hayati (biodiversitas)
adalah istilah yang di gunakan secara umum untuk derajat
keanekaragaman sumberdaya alam hayati, meliputi jumlah
maupun frekuensi dari ekosistem, spesies, maupun gen di suatu
daerah.
1. Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman gen merupakan variasi atau perbedaan gen yang
terjadi dalam satu jenis atau spesies makhluk hidup. Keanekaragaman
gen dapat menyebabkan variasi antarindividu sejenis. Contohnya Seperti
keanekaragaman tanaman padi dan mangga, yang memiliki banyak
sekali ragam dan jenisnya, walaupun mereka sama-sama mangga
2.ataupun sama-sama padi.
Keanekaragaman Spesies
Keanekaragaman Spesies merupakan keragaman yang dapat di temukan
di suatu kelompok maupun komunitas di suatu tempat tertentu,
Perbedaan ini sangatlah mudah di bedakan karena dapat di lihat dengan
mata terbuka, hal ini karena perbedaan itu begitu ketara, Sebagai contoh
agar kita mudah dalam Memahaminya, Seperti keanekaragaman yang
terjadi antara kurma, sagu dan kelapa. Meskipun tumbuh-tumbuhan itu
merupakan satu kelompok tumbuhan palem-paleman,akan tetapi masing-
masing memiliki fisik yang berbeda dan hidup di tempat yang berbeda
KEANEKARAGAMAN
HAYATI
3. Keanekaragaman Ekosistem
Keanekaragaman yang terjadi pada tingkat ekosistem
merupakan akibat dari interaksi yang sangat kompleks
melalui komponen biotik dengan komponen abiotik berupa
interaksi biotik dan interaksi abiotik
Kenekaragaman hayati memberi banyak sekali manfaat
bagi kehidupan manusia. Misalnya
1.Sebagai sumber pangan, perumahan, dan kesehatan
2. Sebagai sumber pendapatan
3.Sebagai sumber plasma nutfah
4.Mempertahankan keberlanjutan ekosistem
5.Manfaat Keilmuan
6.Manfaat Keindahan
KONSEP PERDU
KONSEP INTEGRASI
KONSEP ALIRAN ENERGI
KONSEP ALIRAN FINANSIAL
KONSEP
KEANEKARAGAMAN
HAYATI
KEANEKARAGAMAN
HAYATI
KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI
Perencanaan dan
perancangan
Prinsip Keterpaduan Dalam Pengelolaan
 
- Memanfaatkan seluruh potensi energi, sehingga dapat
dipanen secara berimbang. Komponen yang ada dalam
suatu kawasan akan memiliki ekosistem yang lengkap
karena mendorong stabilitas habitat dan keanekaragaman
kehidupan alami di lingkungan pertanian. Potensi ternak
dalam ekosistem75-95 % nitrogen (N) yang berasal
dari tanaman yangdikonsumsi, dan 90-
95 % dari total mineral dikembalikan ketanah
(sebagai sumber perbaikan kondisi dan sifat tanah)
- Nilai ekonomi dan stabilitas ekologi kawasan dicapai
melalui aplikasi pengaturan tata ruang dan identifikasi
fungsi dan peran kawasan.
esainTerbentuk
Perencanaan dan
perancangan

Diagram perancangan

Penetapan tujuan dan sasaran


Tahapan
Survey dan evaluasi perencan
lahan baikhambatan aan
atau dukungan
Terbentuk
Penalaahan kondisi fisik tataRuang
pert terpadu

Analisis kebutuhan
dankarakteristik Tahapan
wilayah desain Pembuatan
Penjabaran Gambar (sketsa,
konsepdan maket,dan
penentuan tata dokumen
ruang
Perencanaan dan
perancangan
PERENCANAAN, PERANCANGAN DAN PENGATURANTATA RUANG
PERTANIAN TERPADU
• Perencanaan dapat meliputi skala usaha pada lahan terbatasataupun
usaha untuk skala luas.
• Perencanaan dimulai dengan: Melakukan pengkajian secarakhusus
agar dapat menilai secara sistematis areal lahan yangakan digunakan
untuk membangun pertanian terpadu, melaluikerjasama lintas disiplin
ilmu, sehingga mampu menghasilkankebijakan tata guna tanah
yang ideal untuk pengembangan danpembangunan komponen
komponen pertanian terpadu.
• Perencana menyesuaikan dengan keinginan dan target yangakan
dicapai, mampu mengkreasikan suatu lingkungan usahapembangunan
pertanian terpadu yang baik untuk meningkatkankesejahteraan.
Perencanaan dan
perancangan

43
Perencanaan dan
perancangan

44
Perencanaan dan
perancangan

Tidak

Ya

45
Perencanaan dan
perancangan

Skala Kendala Potensi

Skala ekonomi kecil (efisiensi), Luas lahan yang diusahakan


Rumah kecenderungan monokultur, teknologi tidak terlalu sempit, Low
Tangga transaction cost.

Ketiadaan/kapasitas kelompok, Tingginya produk ikutan sisa


Kelompok teknologi tanaman, keberadaan
kelompok petani saat ini,

Lebih Kompleks (high transaction Spesialisasi kelompok


cost) produksi, tingginya kebutuhan
Hambatan alam (jarak), infrastruktur, input organik pertanian
Kawasan komunikasi, kapasitas hortikultur, potensi
kelembagaan/organisasi, pengembangan ternak dan
keterpaduan/komunikasi kelembagaan ketersediaan air untuk
dan sistem produksi sayur-ternak-ikan perikanan

46
Perencanaan dan
perancangan

Kendala Keterangan Strategi

Jarak fisik,
Alamiah topografi, dll Pengembangan sarana/prasarana
transportasi dan komuniksiperdesaan: jalan
Jalan, prasarana desa, angkutan umum, perdesaan, dll.
Infrastruktur
komunikasi, dll
Pengetahuan
Teknologi Penyuluhan, pendidikan, pelatihan
Keterampilan
Capacity building Masyarakat:
Adat, Budaya Pendampingan, Penguatan/pembantuk
masyarakat kelompok (lembaga) masyarakat
Kebijakan, Capacity building tenaga
Kelembagaan Peraturan pendamping/penyuluh/Pemerintah:
Pemerintah Pendidikan/pelatihan sistem pertanian/
Struktur tata-niaga kawasan terpadu, dll
Kebijakan tata niaga, 47
Perencanaan dan
perancangan

Sistem
Skala Strategi
Produksi
Pekarangan Penyuluhan, Pendidikan, Pengembangan pekarangan
Rumah Pelatihan Pertanian tanaman obat keluarga,
Terpadu/ organik dan
Tangga Ladang Usaha kesehatan keluarga Pengembangan pertanian
terpadu skala rumah tangga
Hortikultur Penguatan/ Pembentukan kapasitas kelompok
Kelompok Diversifikasi komoditas Pengembangan ke kelompok
Perkebunan Teh integrated farming, corporate farming berbasis kelompok
komoditas Rakyat yang ada
Peternakan
Sentra Prod Penyusunan Rencana Pengembangan Kawasan
Hortikultur Pertanian Terpadu:
Organisasi
Sentra Prod a.Kelembagaan (kebijakan, organisasi: network, corporate,
Lintas Perkebunan Teh dll)
Kelompok/ b. Sarana dan prasarana produksi, transportasi dan
Sentra Prod
Hamparan/ Peternakan komunikasi/sistem informasi
Kawasan Sentra Prod
Perikanan 48
Model Pertanian Terpadu
Model Pertanian Terpadu

1. Sistem pertanian terpadu konvensional


– Sistem pertanian terpadu konvensional sudah
banyak diterapkan oleh petani kita pada masa lalu,
namun sekarang sudah banyak ditinggalkan.
2. Sistem pertanian terpadu dengan teknologi EM
(effective micro-organisme).
3. Sistem pertanian terpadu sekaligus manajemen
limbah terpadu (IF-IWM)
4.Sistem Tanaman Ganda
5.Usaha Terpadu Peternakan dan Perkebunan
6.Pengelolaan Hama Terpadu
7.Agroforestry
Model Pertanian Terpadu

• Model pertanian terpadu konvensional


– tumpang sari antara petemakan ayam dan balong
ikan (longyam) di mana kotoran ayam yang terbuang
dimanfaatkan sebagal pakan lkan
– tumpang sari antara tanaman palawija dan
petemakan, di mana sisa-sisa tanaman digunakan
sebagai pakan temak kambing atau sapi dan kotoran
temak digunakan sebagai pupuk kandang bagi
pertanaman berikutnya.
• Praktek-praktek pertanian terpadu konvensional
ini belum tentu merupakan siklus yang
berkelanjutan.
Sistem Terpadu Konvensional

• Cina tradisional, kandang hewan dibangun di atas kolam


sehingga limbah hewan jatuh langsung ke dalam air
memberi bahan bakar kepada ekosistem kolam. Atau di
Jawa Barat MCK dibangun di atas kolam ikan. Diperoleh
ikan dan air kolam dengan ekstra unsur hara untuk
mengairi tanaman. Sisa-sisa tanaman dibuang balik
kedalam kolam untuk menciptakan satu “sistem tertutup”
• Sistem kuno yang menggunakan limbah manusia dan
hewan (night soil) untuk menyuburkan kolam ikan
direintroduksi dengan simpul baru: satu bioreaktor yang
memungkinkan bakteri anaerobik memroses limbah
lebih cepat dan lebih aman menjadi sumberdaya
pertanian yang bermanfaat
Sistem Terpadu dengan Teknologi EM

• Model sistem pertanian terpadu dengan teknologi EM


telah dikembangkan dengan cukup baik oleh Institut
Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) di Bali.
• Memadukan budl.daya tanaman, perkebunan,
petemakan, perikanan, dan pengolahan daur limbah
secara selaras, serasi, dan berkesinambung-an.
• Budi daya tanaman yang dipilih adalah tanaman
semusim dan tahunan, misalnya padi, palawija,
buah-buahan, sayur-sayuran, cengkeh, kopi, kelapa, dan
sebagainya.
• Kebutuhan input budi daya tanaman menggunakan
prinsip penggunaan masukan luar rendah (low external
input), misalnya penggunaan pupuk kimia dan pestisida
seminimal mungkin atau bahkan tanpa menggunakan
pupuk kimia dan pestisida sama sekali.
Sistem Terpadu dengan Teknologi EM

• Limbah organik dari kotoran temak dan sisa-sisa


tanaman difermentasikan dengan teknologi EM menjadi
pupuk organik terfermentasi atau bokhasi dalam waktu
yang cepat.
• Bokhasi dapat digunakan sebagal pupuk pertanian dan
pakan ternak atau ikan.
• Kotoran ayam dan kotoran kambing juga dapat
difermentasi dengan teknologi EM menjadi pakan temak
(bokhas] pakan temak) ayam, babi, dan itik.
• Ide dasar pemanfaatan kotoran temak sebagai bokhasi
pakan temak adalah karena kotoran ayam masih
mengandung protein sebesar 14%, sedangkan kotoran
kambing masih mengandung protein sebesar 12% dan
serat kasar sebesar 80%, j ika dibandingkan dengan
hijauan pakan ternak (Wididana, 1999).
Sistem Terpadu dengan Teknologi EM

• Model pertanian terpadu dengan teknologi EM


dapat mengurangi masukan energi darl luar
sistern pertanian untuk menghasilkan produk
pertanian.
• Proses fermentasi dapat menaikkan kandungan
nutrisi pakan temak yang berasal dari kotoran
temak. Sehingga masukan energi dari luar
sistern pertanian dapat diperkecil atau
ditiadakan sama sekali.
• Demikian juga dalam bidang budi daya
tanaman, limbah tanaman yang terbuang dapat
dimanfaatkan kemball sebagai pupuk melalui
proses fermentasi.
Model Penerapan Sistem Pertanian Terpadu di IPSA Bali
Sistem Pertanian dan Penanganan
Limbah Terpadu Baru
• Dalam IF&WMS limbah hayati diproses dengan suatu
digester menghasilkan gas metah dan CO2, membawa
ke stabilisasi caian dan padatan melalui aksi mikroba.
Campuran bubur ini kemudian dilalukan ke tangki
pengendapan dan kolam oksidasi, untuk perlakuan yang
tepat; sisa-sisa dilalukan ke kolam ikan, sisa-sisa ini
menyediakan unsur hara untuk pertumbuhan plankton,
kotoran ikan kemudian ditreatmen lebih lanjut untk
memperoleh air kolam bermineral yang digunakan untuk
irigasi.
• IF&WMS bekerja berdasarkan “that there are billions of
creatures more than willing to do important work for us,
breaking down wastes into usable energy and nutrient
flows, helping us to effectively enjoy our share of the
earth's benefits at a price that is affordable to all of
humanity.”
Pertanaman ganda (multiple cropping) adalah
intensifikasi pertanaman dalam dimensi waktu dan
ruang. Bentuknya adalah penanaman dua jenis
tanaman atau lebih pada lahan yang sama dalam
kurun waktu satu tahun..

Menurut bentuknya pertamanan ganda dapat


diklasifikasikan menjadi dua yaitu :

1.Pertanaman tumpangsari
2.Pertanaman berurutan
Sistem pertanaman berganda terdiri dari sistem :
a. Bergiliran secara berurutan
contoh : pada musim penghujan lahan ditanami padi
dan pada musim kemarau ditanami palawija atau
padi gadu atau bera tergantung pada keadaan
tanahnya, pengairan iklim dsb
b. Bergiliran secara berurutan dan glebagan
•Pada lahan tersebut dibagi menjadi 2 (dua), bagian 1
dikelola sbg lahan sawah & bagian yang lain dikelola
sbg lahan kering
•Banyak dilakukan pada daerah tadah hujan
•Untuk mengurangi resiko tidak memperoleh hasil
•Setelahbeberapa tahun pada lahan sawah dijadikan
tegalan dan sebaliknya.
c. Bergiliran secara sejajar atau paralelTidak menganut sistem
glebagan
•Lahan pada musim penghujan semua ditanami padi
•Pada musim kemarau tanah dibagi 3 bagian yaitu dikosongkan,
ditanami padi gadu atau ditanami palawija
•Terdapat penataan tanaman secara berjajar atau paralel

Pertanaman sistem tumpangsari :


berazaskan bahwa menanam beberapa jenis/varietas secara
bercampur/ bersama – sama pada satu bidang tanah.
Macam sistem tumpangsari/intercropping
a. Tumpangsari :penataan pertanaman dari dua jenis atau
lebih tanaman dengan umur yg sama atau beda umur yg ditanam
secara bersama - sama
b. Tanaman sela (interplanting ) penataan pertanaman dari dua jenis
tanaman semusim yang berbeda umur, yang ditanam tidak secara
bersama – sama.
Contoh : tanaman kacang tanah ditanam disela – sela tanaman
ketela pohon
Macam-macam penataan tanaman sela :
Tanaman sela budidaya (interculture) : mrpk penataan pertanaman
dari jenis tanaman semusim yg ditanam diantara tanaman yg
berumur panjang ( padi gogo – karet, kedelai – kelapa)
Tanaman sisipan (rilay planting) : dua jenis tanaman ditanam
bersama- sama pada lahan yg sama ttp waktu tanam dan panennya
berbeda (kedelai ditanaman sebelum tan jagung dipanen )
Tanaman tumpang gilir (sequential planting ) : penanaman suatu
jenis tanaman segera setelah tanaman sebelumnya dipanen.
Tujuan utama multiple cropping
Untuk memnimalkan jumlah hari suatu bidang tanah menganggur
dan memaksimalkan laju pertumbuhan dan produktifitas tanaman
yg ditanam dilahan tsb
Keuntungan multiple cropping :
a.Terdapat pekerjaan bagi keluarga petani sepanjang tahun
b.Memperkecil resiko kegagalan
c.Mempertinggi frekuensi panen
d. memepertinggi pendapatan
e.Diversifikasi bahan pangan
f.Mengurangi tanah kosong/bera
g.Meningkatkan kesuburan tanah
h.Menekanpertumbuhan gulma & mencegah timbulnya
hama/penyakit tanaman
i.Membuka peluang usaha peternakan.
Beberapa aspek atau faktor yang perlu diperhatikan
dalam sistem pertanaman berganda a.l :
•Jenistanaman yang diusahakan tdpt tanaman yang
toleran terhadap naungan yaitu tanaman C3
•Sistemperakaran tanaman tidak sama yang satu
memiliki perakaran yang dalam sedang yg lain dangkal
•Canopi
tanaman atau bentuk tajuk tanaman hal ini akan
menentukan jarak tanaman
•Umur tanaman atau saat panen
•Tinggi tanaman sebaiknya berbeda dll
Penilaian keberhasilan tanaman ganda :

LER = (HTGa /HTMa) + ( HTGb/ HTMb)


Bila
LER ≥ 1 sistem tanaman ganda berhasil
LER <1 sistem tanaman ganda tidak berhasil
 Sistem tumpangsari tumbuhan dan ternak pada umumnya
banyak dipraktekkan dengan tanaman perkebunan.

 Tujuan sistem ini adalah untuk pemanfaatan lahan secara


optimal.

 Di dalam sistem tumpangsari ini tanaman perkebunan sebagai


komponen utama sedangkan tanaman rumput dan ternak
yang merumput diatasnya merupakan komponen kedua.
• PHT adalah suatu cara pendekatan atau cara berpikir tentang
pengendalian OPT yg didasarkan pertimbangan ekologi dan
efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan agroekosistem yang
berwawasan lingkungan yg terlanjutkan.
• Sasaran PHT adalah 1) produktivitas pertanian yg mantap dan
tinggi, 2) pengehasilan dan kesejahteraan petani meningkat, 3)
populasi OPT dan kerusakan tanaman krn serangannya tetap
berada pd aras yg secara ekonomi tdk merugikan, 4) pengurangan
resiko pencemaran lingkungan akibat penggunaan pestisida.
• Strategi PHT adalah memadukan secara kompatibel semua teknik
atau metode pengendalian OPT didasarkan pd asas ekologi dan
ekonomi.
• PHT adl sistem pengendalian OPT yg merupakan bagian dari
sistem pertanian berkelanjutan.
• Kegiatan pengendalian penyakit pd tanaman berdasarkan
prinsip Pengelolaan Hama Terpadu (PHT) dimulai dari masa
pra-tanam sampai panen, bahkan rekomendasi
pengendalian pd beberapa jenis tanaman juga menyangkut
pascapanen.
• Dalam pelaksanaan penegndalian pd setiap fase tumbuh
tanaman, dimulai dari analisa ekosistem, pengamatan
panyakit, dan pengambilan keputusan apakah akan
dilakukan tindakan pengendalian atau tidak.
• Sebelum dilakukan tindakan pengendalian, pelu diadakan
pengamatan terhadap penyakit. Pada setiap fase
pertumbuhan tanaman, seharusnya telah diketahui
penyakit apakah yg biasanya mengganggu tanaman. Hal
demikian ini agar memudahkan dalam melakukan
monitoring penyakitnya.
• Penggunaan fungisida hanya bila diperlukan.
• Agroforestri → sistem pengelolaan lahan berkelanjutan dan
mampu meningkatkan produksi lahan secara keseluruhan,
merupakan kombinasi produksi tanaman pertanian (termasuk
tanaman tahunan) dengan tanaman hutan dan atau hewan/ternak,
baik secara bersama atau bergilir, dilaksanakan pada suatu bidang
lahan.

• Komponen-komponen yang terdapat dalam agroforestri adalah :


 - penggunaan lahan
 - penerapan teknologi
 - komponen tanaman semusim, tan tahunan dan atau ternak.
 - waktu bisa bersamaan atau bergiliran dalam periode
tertentu.
 - ada interaksi ekologi, sosial dan ekonomi.
• Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
• Diharapkan dapat membantu mengoptimalkan hasil suatu
bentuk penggunaan lahan secara berkelanjutan.
• Diharapkan lebih banyak memanfaatkan tenaga atau
sumberdaya sendiri (internal).
• Meningkatkan daya dukung pedesaan.
• Menjamin dan memperbaiki kebutuhan bahan pangan.
• Memperbaiki penyediaan energi lokal, khususnya produksi
kayu bakar.
• Meningkatkan, memperbaiki secara kualitatif dan diversifikasi
produksi bahan mentah kehutanan maupun pertanian.
• Memperbaiki kualitas hidup daerah pedesaan.
• Memelihara dan bila mungkin memperbaiki kemampuan
produksi dan jasa lingkungan setempat.
1. Produktivitas total sistem campuran dlm agroforestri lebih
tinggi dibandingkan pd monokultur karena beragam dan
sepanjang tahun.
2. Diversitas yg tinggi baik dari segi produk maupun jasa.
Dari segi ekonomi dapat mengurangi resiko kerugian akibat
fluktuasi harga pasar, dan dari segi ekologi dpt menghindari
kegagalan panen sebagaimana tjd pada budidaya tunggal.
3. Kemandirian : Diversifikasi yg tinggi diharapkan mampu
memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, dan petani kecil
dan sekaligus melepaskannya dari ketergantungan
terhadap produk-produk luar.
4. Stabilitas : Praktek agroforestri yg memiliki diversitas dan
produktivitas yg optimal mampu memberikan hasil yang
seimbang sepanjang pengusahaan lahan, shg dapat
menjamin stabilitas (kesinambungan) pendapatan petani.
1. Agroforestri merupakan salah satu model pertanian
berkelanjutan tepat guna, sesuai dengan keadaan
petani.
2. Agroforestri mempunyai fungsi ekonomi penting bagi
masyarakat setempat.
3. Keunikan agroforestri adalah bertumpu pd keragaman
struktur dan unsur-unsurnya, tdk terkonsentrasi pada
satu spesies saja.
4. Agroforestri merupakan model peralihan dari
perladangan berpindah ke pertanian menetap yg
berhasil, murah, menguntungkan dan lestari.
5. Agroforestri memainkan peranan penting dalam
pelestarian sumberdaya hutan baik nabati maupun
hewani.
• Fungsi agroforestri kemampuannya untuk
menjaga dan mempertahankan kelestarian
sumberdaya alam dan lingkungan, khususnya
terhadap kesesuain lahan.

• Beberapa dampak positif sistem agroforestri adalah :


 1. memelihara sifat fisik dan kesuburan tanah
 2. mempertahankan fungsi hidrologi kawasan
 3. mempertahankan cadangan karbon
 4. mengurangi emisi gas rumah kaca
 5. mempertahankan KEHATI
 6. aspek sosial budaya
Berbagai bentuk usahatani yang termasuk
dalam agroforestry:
1) Kebun pekarangan yaitu kebun
campuran yang terdiri atas campuran yang
tidak teratur antara tanaman tahunan yang
menghasilkan buah-buahan,kayu serta
tanaman semusim yang terletak disekitar
rumah selain itu terdapat tanaman lain
seperti tanaman obat dan mungkin rempah
2) Talun-kebun : banyak terdapat di jawa barat
yaitu sistem wanatani tradisional dimana pada
sebidang tanah ditanami macam tanaman yang
diatur secara spatial dan urutan temporal contoh
pada lahan tsb yang dominan adalah tanaman
tahunan spt bambu, nangka, kopi, mangga dsb ttp
diantara tanaman tahunan tdpt tanaman rendah
atau tanaman semusim spt ubi jalar, uwi,
tales,kacang tanah dsb.

Setelah 5 – 15 th talun dibuka dan dijadikan kebun


misalnya utk kebun tembakau, cabai, bawang
merah dsb
3) Mamar adalah suatu bentuk wanatani
yang telah dikembangkan oleh masyarakat
adat di pulau timor.
Yaitu suatu bentang lahan disekitar
sumber air debit cukup besar yang pada
awalnya mrpkan hutan sirih dan pinang
kemudian dikembangkan menjadi 4 zona :
zona aibun (pemali), zona kopa (tan
tahunan), zona tan semusim dan zona
ternak
4). Tumpangsari tanaman hutan dengan tanaman
lain dimana tanaman hutan diambil kayunya sedang
tanaman lain dapat berupa tanaman musim atau
yang lain yang dpt menghasilkan setiap periode
tertentu.

5). Sistem ladang (shifting cultivation) suatu bentuk


pertanian- hutan sederhana : hutan dibuka
kemudian ditanami tanaman semusim dan setelah 2
atau 3 tahun lahan tsb dibiarkan untuk dijadikan
hutan kembali
6. Rumput – hutan (silvopasture) : suatu bentuk
usaha tani campuran antara kehutanan dan
peternakan spt dibawah pohon pinus/damar ditanami
rumput utk pakan ternak, ttp tdk ada tempat utk
menggembala ternak

7). Pertanaman lorong (alleycropping) : yaitu


menanam tanaman semusim di lorong/gang yang
ada diantara barisan tanaman tahunan atau tanaman
pagar
Keuntungan sistem budidaya lorong :
•Sumber
pupuk hijau atau mulsa bagi tanaman semusim,shg
menambah unsur hara dlm tanah
•Menciptakan keadaan yang baik bagi perkembangan jasad makro
dan mikro dalam tanah
•Pada
lahan yang berlereng jika ditanam menurut kontur dapat
mencegah terjadinya erosi
•Dapat sebagai sumber kayu bakar bagi petani
•Dapat merupakan sumber makanan ternak
•Jika
ditanam jenis leguminosa sbg tanaman pagar hasil pangkasan
dpt menjadi sumber nitrogen bagi tanaman semusim
Intensifikasi pekarangan (ILP) :

Kebun pekarangan biasanya merupakan kebun


campuran yang ditanami berbagai macam tanaman
baik tanaman tahunan atau tanaman semusim
dengan letak yang tidak beraturan sehingga
penggunaan lahan tidak optimal krn tidak ada
perencanaan dalam budidayanya oleh karena itu
perlu usaha agar penggunaan lahan dpt optimal dan
mendatangkan pendapatan petani yang lebih baik.
Beberapa cara yang dpat di lakukan untuk
meningkatkan penggunaan lahan/intensifikasi
• Perencanaan dalam penataan
pekarangan
• Penempatan jenis tanaman
/pengaturan tataletak tanaman
• Penempatan hewan ternak / ikan
• Model kandang atau kolam
• Penanganan limbah baik limbah
tanaman atau limbah dari ternak.
Overview Sistem Pertanian
Terpadu dan Manajemen Limbah
Alternatif Cara integrasi Ternak-Tanaman
Contoh Daur Ulang dan Pemanfaatan Limbah Ternak
Model Pertanian Terpadu Polikultur
Contoh Model Pertanian Terpadu Ternak-Ikan
Contoh Model Pertanian Terpadu Ternak-Ikan dan
Sistem Manajemen Limbah
Kesimpulan

• Tidak ada keraguan mengenai manfaat dari Sistem Pertanian


Terpadu baik bagi petani, lingkungan maupun negara
• Sistem Pertanian Terpadu merupakan strategi terbaik mengatasi
kelangkaan sumberdaya pertanian baik modal, pupuk, pestisida
untuk meningkatkan produksi agar dapat mencukupi kebutuhan
pangan yang terus meningkat.
• Dengan Pertanian terpadu, hampir semua aktivitas pertanian secara
ekonomi dapat menguntungkan dan secara ekologi berkelanjutan
• Dengan Sitem Pertanian Terpadu dapat menjawab tuntutan
kosnumen yang sadar mengenai pentingnya kelstarian lingkungan,
kesehatan dan keamanan pangan, dan kesejahteraan tenaga kerja
• Pengabaian konsep sistem pertanian terpadu, baik karena
kedunguan atau karena prasangka bodoh akan menyebabkan
kebanyaka petani tetap miskin dan kehilangan semua manfaat yang
semestinya diperoleh dari sumberdaya alam yang sebenarnya lebih
dari cukup untuk memenuhi hak-hak sasai mereka.
Sumber Rujukan
• Rodríguez LJ, Preston TR, and Lai NV. 1998. Integrated farming systems
for efficient use of local resources. Proceedings of the Internet Conference
on Integrated Bio-Systems. (Eng LF & Senta TD eds)
http://www.ias.unu.edu/proceedings/icibs. akses 10 October 2007
• A Primer on Integrated Farming Systems. OneVillage Foundation USA
• Sustainable Communities/ZERI-NM. 2004. Integrated Farming System.
• Salikin, A. K. 2003. Sistem Pertanian Berkelanjutan. Kanisius. Jogyakarta
• Tokrishna, R. INTEGRATED LIVESTOCK-FISH FARMING SYSTEMS IN
THAILAND. FAO
• Saputra, RHU. 2002. PERTANIAN TERPADU SEBAGAI PILAR
KEBANGKITAN BANGSA INDONESIA.
• K.P. Singh. Integrated Farming Systems for Smallholders in India – Models
and Issues for Semi-arid Tropical Conditions
(http://conference.ifas.ufl.edu/ifsa/papers/A/d4.doc). Acces October 10,
2007
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai