Anda di halaman 1dari 42

PERTANIAN

BERKELANJUTAN
(SUSTAINABLE AGRICULTURE)

Dr Ir Hariyadi, MS
HEIA
LEIA
LISA
LEISA
?
HEIA = HEIGHT EXTERNAL INPUT AGRICULTURE
LEIA = LOW EXTERNAL INPUT AGRICULTURE
LISA = LOW INPUT SUSTAINABLE AGRICULTURE
LEISA = LOW EXTERNAL INPUT SUSTAINABLE
AGRICULTURE
ISU GLOBAL
 Populasi Global ↑  kebutuhan pangan&pakan ↑
 Urbanisasi ↑  diversifikasi diet
 Kebutuhan akan “sistem produksi ramah lingkungan” 
Jaminan Mutu
 Kebutuhan “transparansi” & “keterlacakan” pada produksi
tanaman  pencatatan rekaman dan audit
 Globalisasi perdaganagan  transfer lintas negara & and
mengacaukan keseimbangan neraca hara pada lokasi
produksi
 Konsumen (negara lebih maju) mendiktekan aturan2 lokal
dan regulasi mereka kepada petani di negara lain
KENYATAAN PADA PERUBAHAN
DI BIDANG PERTANIAN
• Areal Pertanian semakin menyempit  peningkatan
produktivitas
• Akses air irigasi ↓ pola tanam dan varietas spesifi
lokasi
• Lahan terdegradasi ↑ & Penurunan muka air tanah
• Produktivitas lahan ↓ Asupan tambahan cadangan
nutrien ↑
• Produksi limbah yang semakin berlebih
• Kompetisi penggunaan lahan  pangan vs perkebunan,
pangan vs bioenergi
• Kelangkaan tenaga kerja  Input rendah, mekanisasi
ARAH PERKEMBANGAN PERTANIAN TROPIKA
DEWASA INI

Konvensional Tidak
Pertanian Ramah
Indigenous lingkungan
Industrial/modern

Ketidakramahan sistem pertanian terjadi karena penggunaan teknologi,


pergeseran lahan pertanian ke perbukitan akibat tekanan penduduk dan
konversi lahan menjadi pemukiman

5
SISTEM PERTANIAN KONVENSIONAL

• Tidak ramah lingkungan,


• Terjadi karena penggunaan Di Negara berkembang
teknologi yang sarat yang beriklim tropika,
masukan luar berupa ketidakramahan sistem
agrokimia terutama pupuk pertanian lebih besar lagi
inorganik dan pestisida • Akibat bergesernya
buatan. lahan-lahan pertanian ke
• Tidak efisien daerah perbukitan.
• Lahan luas • Tekanan penduduk dan
• Mengelola satu sub sektor konversi lahan pertanian
• Tidak mandiri menjadi lahan
• Tergantung input dari luar pemukiman dan
industri/pabrik.

6
Sistem Pertanian
Industrial/Modern
 Sistem pertanian yang dilakukan secara industri dalam
skala besar
 Jumlah produk dan profik menjadi tujuan utama
 Digunakan teknologi maju dengan cara padat modal
 Orientasi pada produk bukan pada manusia yang
mengelola
 Semua asupan (termasuk manusia) dinilai sebagai
barang, sehingga aspek sosial sering terlupakan
 Pengembangan teknologi dipilih yang paling
menguntungkan tidak perduli darimana asalnya

7
 Orientasi pada efisiensi sumberdaya
 Sering mengabaikan kaidah etika dan budaya yang
berlaku di masyarakat
 Jenis komoditi dipilih secara tepat dengan asumsi aspek
sosial tidak terjadi penyimpangan
 Analisis terhadap dampak akibat teknologi sudah
diperhitungkan secara baik melalui simulasi dan teori
 Penelitian dan pengembangan teknologi menjadi faktor
yang sangat penting

8
Dampak Negatif
Sistem Pertanian Konvensional
1. Ketergantungan penggunaan input anorganik tinggi
2. Pencemaran tanah, air dan air permukaan
3. Membahayakan kesehatan manusia dan hewan
4. Penurunan keanekaragaman hayati
5. Perusakan, pembunuhan terhadap satwa liar, musuh
alami, predator
6. Meningkatkan tingkat resistensi
7. Penurunan produktivitas lahan karena erosi, pemadatan
lahan dan berkurangnya bahan organik
8. Berlebihan dalam penggunaan sumberdaya alam tidak
terbarui
Revolusi hijau

• Benih rekayasa • produktivitas tanah


• pupuk kimia menurun,
• pestisida kimia • munculnya hama
dan penyakit baru

• penyediaan pangan nasional


• produktivitas tanaman tinggi
• KEAMANAN PANGAN ????
• SUSTAINABILITAS ????

PERTANIAN YANG
BERKELANJUTAN ?
LISA ?
LEISA ?
AGRICULTURE IS THE
FOCUS OF THE PUBLIC

To reduce global warming


To save the environment
To increase productivity
To manage natural resource efficiently
Pengertian LISA dan LEISA
 LISA adalah suatu sistem pertanian terpadu yang merupakan
kombinasi dari berbagai teknologi atau metode bertani yang
dipadukan dalam suatu rencana manajemen usaha tani yang
utuh

 LEISA adalah pertanian yang mengoptimalkan pemanfaatan


sumber daya alam dan manusia yang tersedia di tempat dan
yang secara ekonomis layak, mantap secara ekologis ,
disesuaikan menurut budaya dan adil secara sosial.
LEISA mengacu pada bentuk-bentuk pertanian :

1. Berusaha mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lokal yang ada


dengan mengkombinasikan berbagai macam komponen sistem usaha
tani sehingga saling melengkapi dan memberikan efek sinergi yang
paling besar.
2. Berusaha mencari cara pemanfaatan input luar hanya bila diperlukan
untuk melengkapi unsur-unsur yang kurang dalam ekosistem dan
meningkatkan sumber daya biologi, fisik dan manusia
3. LEISA tidak bertujuan untuk memaksimalkan produksi dalam jangka
pendek, namun untuk mencapai tingkat produksi yang stabil dan
memadai dalam jangka panjang.
4. LEISA berupaya untuk mempertahankan dan, meningkatkan sumber
daya alam serta memanfaatkan secara maksimal proses-proses alami.

13
Prinsip-Prinsip LEISA
 Menjamin kondisi tanah yang mendukung bagi pertumbuhan
tanaman
 Mengoptimalkan ketersediaan unsure hara dan menyeimbangkan
arus unsur hara
 Meminimalkan kerugian sebagai akibat radiasi matahari, udara dan
air dengan cara pengelolaan iklim mikro, pengelolaan air, dan
pengendalian erosi.
 Meminimalkan serangan hama dan penyakit melalui pencegahan dan
perlakuan yang aman.
 Saling melengkapi dan sinergi dalam penggunaan sumber daya
genetik yang mencakup penggabungan dalam sistem pertanian
terpadu dengan tingkat keanekaragaman fungsional yang tinggi.

• Pertanian terpadu
Contoh
• Pertanian organik
CAKUPAN PERTANIAN TERPADU

Sistem
Produksi

Sistem
Energi dan Ekonomi
Biomas
Lingkungan

Efisiensi
Produktivitas

Kemandirian
Pemberdayaan
SDM
Wilayah

Komunitas

15
DEFINISI
SISTEM PERTANIAN TERPADU

 Merupakan sistem pertanian yang meng-integrasikan


kegiatan sub sektor pertanian (tanaman, ternak, ikan)
untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas sumber
daya (lahan, manusia, dan faktor tumbuh lain),
kemandirian, dan kesejahteraan petani secara
berkelanjutan.
 Integrasi dapat dilakukan secara vertikal dan atau
horisontal
 Untuk menjamin keberlanjutan, diperlukan ketepatan
rancangan, keterukuran dan keterlacakan

16
INTEGRASI
 INTEGRASI VERTIKAL
mengkombinasikan berbagai produk dan by
product yang dapat dihasilkan dari suatu
komoditas

INTEGRASI HORISONTAL
mengkombinasikan berbagai komoditas
(tanaman, ternak, ikan) pada suatu areal
CONTOH :
INTEGRASI VERTIKAL KELAPA
PRINSIP Pertanian Terpadu
Memaksimalkan keterkaitan input-output dan aliran antar
sistem produksi (produktifitas dan efisiensi produksi
biomass/energi/nilai tambah Z)

f(Z) = f(p,i,lk, w, c)
Memaksimalkan:
p : Output/produk utama
i : income/nilai tambah
lk : lapangan kerja

Meminimalkan:
w : produksi limbah
c : produk samping untuk input eksternal

19
Types of Sustainable Farming

 Organic farming
 Biodynamic
 Permaculture
 Agroecological Systems
 Low-input
BANGUNAN PERTANIAN TERPADU

PRODUCT

TRACEABILITY

ENVIRONMENT SUSTAINABILITY

NUTRIENT ENERGY
BALANCE BALANCE
SHARING

CARBON NITROGEN ALTERNATIF INPUT


CYCLE CYCLE SOURCE EFFICIENCY

ZERO WASTE

ECONOMIC SUSTAINABILITY
Basis
- sektor dan komoditi
- tanaman, ternak, ikan, agroforestry

Beberapa ciri keterpaduan menuju berkelanjutan


- Sharing lahan/sumber daya
- Sharing dan minimasi/efisiensi input/energi
- Pemanfaatan limbah: kompos, daur ulang
- Pemanfaatan teknologi: agen hayati, EM –fermentasi pupuk organik
- LEISA

Berkelanjutan
- Intercropping, - rotasi - agroforestry
- silvipasture - agrofisheries - green manuring
- conservation tillage - biological control, - integrated pest
management
22
KARAKTERISITIK PERTANIAN TERPADU

1. PENGELOLAAN TANAH
- Humus, Bahan organik C = 2.0%->8.5 ton/ha
(lembab)
2. UNSUR HARA – Aliran, neraca, daur ulang
3. Iklim mikro-stratifikasi tanaman, pengendalian
erosi dan kerusakan tanah
4. OPT: Sanitasi, penanaman ganda, teknik
budidaya, fisik/mekanik, biologis, ekploitasi
inang, kimiawi.
5. Pengelolan SD Genetik: sinergis, pencampuran
berbagai jenis dan varietas

23
Cahaya matahari

Space

Angin

KONSEP : tajuk bertingkat


(Etage bow; Multiple storey)
24
25
ALIRAN DAN NERACA
AIR-HARA-ENERGI DAN
KOMODITAS PADA PERTANIAN
TERPADU

26
Kemampuan untuk memberikan pengaruh
atau akibat, baik berupa panas yang
? ditimbulkan maupun berupa akibat mekanik
(abdullah 1979 dalam moechalil 1983).

Klasifikasi energi pertanian menurut Stout (1990)

Energi komersial Energi nonkomersial

bahan bakar, alat dan mesin pertanian, energi surya, air, angin dan
pupuk, pestisida, pompa air, irigasi dan lain- sebagainya yang dapat
lain yang dibutuhkan untuk peningkatan diperoleh secara bebas.
produksi pertanian.

27
27
28
EFISIENSI ENERGI PERTANIAN

29
30
Output Energi (Stoskorff, 1981)
(*Bining, et. al. 1983)
Komoditi Energi
(KKal/kg)
Kedelai 4040
Kacang Tanah 3470
Jagung 3971
Beras 3600
Kentang 700
Ubi Kayu 1100
Ubi Jalar 120
Buncis* 922
Gandum * 3702
Kacang Hijau* 3309

31
32
33
34
35
36
Carbon cycle
37
THEMATIC CARBON CYCLE fluxes and storage IN GIGA TON
CARBON (G) in each sub-system
38
Haughton, R., 2009. Understanding the Global Carbon Cycle. Woods Hole Institute at http://www.whrc.org/carbon/index.htm.
39
40
EMISI CH4 & N

FIN

41
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai