DASAR-DASAR BISNIS
Disusun oleh :
No Nama NPM
1 Wahyu Irwansyah 1910631200115
Kelas : 2C Agribisnis
2020
A. PENDAHULUAN
Sistem Pertanian Terintegrasi adalah upaya terobosan dalam mempercepat
adopsi teknologi pertanian karena merupakan pengembangan model percontohan
dalam percepatan alih teknologi kepada masyarakat perdesaan. Sistem Pertanian
Terintegrasi mengintegrasikan kegiatan sektor pertanian dengan sektor
pendukungnya baik secara vertikal maupun horizontal sesuai potensi masing-masing
wilayah dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal yang ada.
Sumberdaya Manusia
Produktivitas Lahan
Saat ini kebutuhan lahan kembali mencuat karena hasil panen yang semakin
menurun sehubungan dengan penurunan produksi dan penyempitan lahan pertanian
yang dialih fungsikan, sedangkan kebutuhan pangan terus meningkat.
Model pertanian terintegrasi dalam satu siklus biologi (Integrated Bio Cycle
Farming) yang tidak ada limbah, semua bermanfaat. Limbah pertanian untuk pakan
ternak dan limbah peternakan diolah jadi biogas dan kompos sehingga impian
membentuk masyarakat tani yang makmur dan mandiri terkonsep dengan jelas.
Konsep terapan pertanian terintegrasi akan menghasilkan F4 yang sebenarnya
adalah langkah pengamanan terhadap ketahanan dan ketersediaan pangan dan energi
secara regional maupun nasional, terutama pada kawasan kawasan remote area dari
jajaran kepulauan Indonesia.
1. FOOD,
2. FEED
3. FERTILIZER dan
4. FUEL
FOOD
Pangan manusia (beras, jagung, kedelai, kacang-kacangan, jamur,
sayuran, dll.), produk peternakan (daging, susu, telor, dll.), produk budi-daya
ikan air tawar (lele, mujair, nila, gurame, dll.) dan hasil perkebunan (salak,
kayumanis, sirsak, dll.)
FEED
Jerami dan malai kosong (kawul) dapat disimpan sebagai hay (bahan
pakan kering) untuk ternak ruminansia atau dibuat silage (makanan hijau
terfermentasi), sedangkan bekatul sudah tidak asing lagi sebagai bahan
pencampur pakan ternak (ruminansia, unggas dan ikan). Pakan ternak ini
berupa pakan hijauan dari tanaman pagar, azolla, dan eceng gondok.
FUEL
Akan dihasilkan energi dalam berbagai bentuk mulai energi panas
(bio gas) untuk kebutuhan domestik/masak memasak, energi panas untuk
industri makanan di kawasan pedesaan juga untuk industri kecil.
Hasil akhir dari bio gas adalah bio fertilizer berupa pupuk organik cair
dan kompos. Pemakaian tenaga langsung lembu untuk penarik pedati, kerbau
untuk meng-olah lahan pertanian sebenarnya adalah produk berbentuk
fuel/energi.
FERTILIZER
Sisa produk pertanian melalui proses decomposer maupun pirolisis
akan menghasilkan organic fertilizer dengan berbagai kandungan unsur hara
dan C-organik yang relative tinggi.
Sasaran