Anda di halaman 1dari 11

CROP POULTRY-FISH-

MUSHROOM- FARMING-SYSTEM
KELOMPOK 2
Pengertian & Tujuan
Sistem Pertanian
Sistem pertanian terpadu merupakan sistem integrasi pertanian yang menggabungkan beberapa sektor,
seperti pertanian, peternakan dan sektor lain (perkebunan, perikanan, dan kehutanan) sebagai solusi
untuk meningkatkan produktivitas lahan dan konservasi lingkungan. Sistem pertanian terpadu dapat
menghasilkan empat produk (4F), yaitu bahan bakar (fuel), pupuk (fertilizer), pakan ternak (feed), dan
makanan (food).

Sistem pertanian terpadu antara tanaman, ternak dan ikan adalah suatu sistem pertanian yang
dicirikan adanya keterkaitan antara komponen tanaman dan ternak dalam suatu kegiatan usahatani
dalam satu wilayah.
Tujuan dari sistem ini adalah untuk mencukupi kebutuhan jangka pendek, menengah dan panjang para
petani, yaitu berupa pangan, sandang dan papan. Target tersebut dapat terpenuhi dengan cara
meningkatkan produktivitas lahan, program pembangunan dan konservasi lingkungan, serta
mengembangkan desa secara terpadu.
Prinsip Sistem Pertanian Terpadu
a. Keanekaragaman Hayati c. Keterpaduan dan Sinergi antar Komponen dalam
Sistem
Agroekosistem yang beranekaragaman tinggi yang
memberi jaminan yang lebih tinggi bagi petani Menentukan kombinasi tanaman, hewan daqn

25%
secara berkelanjutan. input yang mengarah pada produktivitas yang
tinggi, keamanan produksi serta bkonservasi
sumber daya yang relatif sesuai dengan
b. Pertanian Berkelanjutan keterbatasan lahan, tenaga kerja dan modal.
75%
Diperlukan keanekaragaman fungsional yang
dapat dicapai dengan mengkombinasikan spesies
tanaman dan hewan yang memiliki sifat saling
melengkapi dan berhubungan dalam interaksi
sinergik dan positif dan bukan hanya kesetabilan
yang dapat diperbaiki, namun juga produktivitas
sistem pertanian dengan input yang lebih rendah.
Studi Kasus Penerapan Sistem Pertanian
Terpadu

Secara umum penerapan Sistim Pertanian Terpadu berbasis potensi lokal


mampu menunjang pendapatan petani di pedes, ternak dan ikan. Pertanian
terpadu mempunyai ciri antara lain: 1) pengelolaan pertanian secara luas
dan konperehensip; 2) berorientasi pada produktivitas, efisiensi,
keberlanjutandan diterima secara social dan menguntungkan secara
ekonomi; 3) Suatu sistem yang mandiri dengan sistem LEISA (Low External
Input Sustainable Agriculture), sistem mampu berjalan dengan baik, tanpa
ketergantungan asupan dari luar system; dan 4) Sistem dapat diukur dan
dievaluasi pada setiap tahapan.
Studi Kasus
Jamur
Limbah media tanam jamur atau baglog yang dihasilkan belum maksimal dimanfaatkan. Padahal, limbah
baglog dapat dijadikan kompos, dengan menggunakan aktivator alami dengan dosis tertentu.

Pada umumnya komposisi Baglog jamur terdiri dari hasil fermentasi beberapa bahan, seperti sisa serbuk
kayu, bekatul, pupuk TSP, kapur, dan air. Dari komposisi tersebut ada beberapa bahan yang sangat
dibutuhkan tanaman dan sangat potensial bila diolah dan difermentasi menjadi media tanam. Media tanam
ini bisa menjadi peluang usaha baru sebagai sampingan dari budidaya jamur tiram.

Di samping itu, mendaur ulang limbah Baglog berarti kita sudah peduli terhadap lingkungan, karena limbah
Baglog juga berdampak terhadap kesehatan lingkungan dan bagi budidaya jamur. Mengingat, jamur liar
sering kali tumbuh digundukan limbah Baglog yang berperan sebagai sumber kontaminan menyebabkan
kegagalan budidaya jamur. Jamur-jamur liar tersebut menghasilkan miliiaran spora, jika terbawa angin atau
melalui pakaian dan anggota tubuh pekerja akan menyebar ke seluruh penjuru ruang, termasuk ke ruang
inokulasi jamur.

Di sisi lain, pengelolaan limbah Baglog jamur tiram pada usaha ini merupakan bentuk dukungan dan
perhatian terhadap potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia, sekaligus bersama-sama
menciptakan hubungan yang harmonis dalam melestarikan lingkungan serta mendorong pertumbuhan
ekonomi yang kreatif.
Ikan
Limbah perikanan

Ikan yang digunakan untuk Integrated Farming Sistem adalah ikan air tawar yang dapat
beradaptasi dengan lingkungan air yang keruh, tidak membutuhkan perawatan ekstra,
mampu memanfaatkan nutrisi yang ada dan memiliki nilai ekonomi.

Dalam industri pengolahan ikan, hanya 40% daging yang dapat dimakan dan
60% sebagai limbah (kepala, tulang, kulit, dan jeroan). Limbah industri udang adalah
berupa kulit pembungkus dan kepala udang itu
sendiri, yang selanjutnya dikeringkan dan digiling halus. Pengeringan limbah udang
dapat dilakukan dengan uap panas, udara panas, atau sinar matahari. Bagian tubuh
udang yang menjadi limbah sangat menentukan kualitas dari limbah udang tersebut.
Kandungan proteinnya berkisar antara 35 – 45%. Penggunaannya pada ayam petelur
sebaiknya di bawah 7 %, sedangkan pada unggas pedaging berkisar antara 8 – 14%
Peternakan
peternakan ayam dapat membarikan penghasilan harian bagi
petani; pemeliharaan ikan memberikan penghasilan setiap 20-30 hari atau 3
bulan; pertanaman semusim (padi. jaung. kedelai) memberikan penghasilan
setlap 3-4 bulan; penggemukan domba memberikan penghasilan setiap 4
bulan; pertanaman tahunan (tanaman buah-buahan. tanaman perkebunan)
memberikan penghasilan dalam jangka panjang. Selain itu. pengusahaan
tanaman dan hewan ternak juga ditujukan untuk melaksanakan rungsi
pendaurulangan hara di dalam sistem agar dapat mengurangi penggunaan masukan
usaha tani dari luar sistem. Inl juga berarti menekan biaya usaha tani.
Jadl, balk tanaman maupun hewan ternak menghasilkan produk utama untuk
memenuhi kebutuhan 1lengelolanya (berupa penghasilan dan -bahan pangan)
dan produk ikulan untuk kebutuhan proses produksi tanaman dan hewan
(sebagal sumber masukan Internal)
Keuntungan Sistem Pertanian Terpadu
Keuntungan yang diperoleh dari sistem pertanian terpadu adalah terjadinya
peningkatan keluaran hasil (output) yang lebih bervariasi. Selain itu, secara
ekonomi sistem pertanian terpadu memiliki keuntungan lainnya yaitu
memperkecil resiko kegagalan panen. Gagal atau menurunnya panen dari salah
satu komponen, masih dapat ditutupi oleh adanya hasil (panen) dari komponen
yang lain dan meningkatkan pendapatan petani, karena input yang diberikan
akan menghasilkan output yang bervariasi dan berkelanjutan. Sistem pertanian
terpadu berfungsi sebagai penghasil jasa yang tidak tampak nyata (intangible)
terutama dalam hal stabilisasi kualitas lingkungan Contoh yang dapat
diterapkan pada sistem pertanian terpadu yaitu penggabungan beternak sapi
dan budidaya tanaman jagung, dengan kegiatan pemanfaatan kotoran sapi
menjadi pupuk organik dengan metode vermicomposting dan produksi biogas.
Hasil dari proses vermicomposting tersebut adalah pupuk organik ramah
lingkungan dan dikenal dengan kascing (bekas cacing)
Keuntungan

Pertanian berkelanjutan (Sustainable Agriculture) merupakan implementasi dari konsep


pembangunan berkelanjutan (sustainable development) pada sektor pertanian. Konsep
pertanian berkelanjutan, ialah yang bertumpu pada tiga pilar: ekonomi, sosial, dan ekologi.
konsep pembangunan berkelanjutan berorientasi pada tiga dimensi keberlanjutan, ialah:

1. Kehidupan sosial manusia (people), keberlanjutan ekologi alam (planet), atau pilar
triple-p. Segitiga pilar pembangunan (pertanian berkelanjutan) dimensi ekonomi
berkaitan dengan konsep maksimisasi aliran pendapatan yang dapat diperoleh dengan
setidaknya mempertahankan asset produktif yang menjadi basis dalam memperoleh
pendapatan tersebut. Yang menjadi indikator utama dalam dimensi ekonomi ini ialah
tingkat efisiensi ekonomi, dan daya saing juga besaran dan pertumbuhan nilai tambah
termasuk dalam hal laba, serta stabilitas ekonomi.
Keuntungan

2. Dimensi sosial adalah orientasi kerakyatan, hal ini berkaitan dengan kebutuhan
masyarakat akan kesejahteraan sosial yang dicerminkan oleh kehidupan sosial yang
harmonis yaitu tercegahnya terjadinya konflik sosial, preservasi keragaman budaya serta
modal sosio-kebudayaan, termasuk dalam hal perlindungan terhadap suku minoritas.

3. Dimensi lingkungan alam menekankan kebutuhan akan stabilitas ekosistem alam yang
mencakup sistem kehidupan biologis dan materi alam. Dalam hal ini mencakup
terpeliharanya keragaman hayati dan daya lentur biologis atau sumberdaya genetik, sumber
air dan agroklimat, sumberdaya tanah, serta kesehatan dan kenyamanan lingkungan

Anda mungkin juga menyukai