Anda di halaman 1dari 8

Studi Model Pertanian Terintegrasi Berbasis Peternakan

PROPOSAL STUDY MODEL PERTANIAN TERINTEGRASI BERBASIS PETERNAKAN

I.

LATAR BELAKANG Peran sektor pertanian sangatlah penting dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertanian selain memproduksi bahan pangan kebutuhan masyarakat, juga bisa menghasilkan produk pertanian yang bisa di ekspor untuk dapat menambah pendapatan petani dan devisa bagi negara. Disamping itu sektor pertanian mampu menyerap banyak tenaga kerja, sehingga dapat menekan angka pengangguran. Hingga saat ini diperkirakan 70% masyarakat bergelut di sektor pertanian dan kedepan akan semakin meningkat seiring dengan semakin meningkatnya perhatian pemerintah terhadap sektor ini. Kabupaten Madiun dengan segenap potensi yang terkandung didalamnya, baik dari sisi potensi wilayah, kondisi alam / Sumber Daya Alam, dan Sumber Daya Manusia sangatlah tepat jika disebut sebagai daerah agraris. Dari sisi Potensi wilayah dapat digambarkan bahwa Kabupaten Madiun memiliki luas wilayah KM2, dimana didalamnya terdapat lahan pertanian basah/lahan sawah seluas 33.153,63 Ha, Wilayah Hutan seluwah 37.467,39 Ha. Dari sisi mata pencaharian penduduk, sebagian besar penduduknya berprofesi di sektor pertanian. Dari segenap potensi tersebut terdapat berbagai masalah di sektor pertanian, baik mulai dari produksi hasil pertanian, baik dari segi kwalitas maupun segi kwantitas yang cenderung merosot, ketergantungan lahan pertanian atas pemakaian pupuk kimiawi dan pestisida Kimiawi, sehingga berimbas pada pendapatan petani yang cenderung menurun. Dengan mengacu pada masalah tersebut sangatlah penting dilakukan pemberdayaan petani dengan menerapkan sistem pertanian terpadu, kompeherensif, dengan prinsif ramah lingkungan dan berbasis pada sumberdaya lokal, serta melembaga baik di tingkat petani/POKTAN maupun pada tingkat GAPOKTAN secara berkesimambungan.

Institut Masyarakat Madani Mandiri

Studi Model Pertanian Terintegrasi Berbasis Peternakan


Untuk menjamin kesinambungan sektor pertanian, dibutuhkan perubahan sistem pertanian dari sistem pertanian yang konvensional menuju sistem pertanian organik. Walaupun hal tersebut masih jauh dari harapan. Namun setidaknya harus dimulai sejak dini, dengan mamadukan sistem pertanian yang selama Konvensional yang masih menggunakan Pupuk dan Pestisida Kimiawi/Un Organik, secara bertahap dikurangi dengan menggunakan bahan-bahan organik. Untuk itu pemerintah mengawali dengan melaksanakan Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI) antara Pertanian dengan Peternakan. Sistem pertanian ini sebenarnya sudah diterapkan sejak zaman dahulu, sebelum penggunaan pupuk dan pestisida kimiawi digunakan secara besar-besaran oleh petani, hal ini dibarengi dengan peningkatan harga pupuk dan pestisida kimiawi dikarenakan oleh permintaan yang semakin meningkat. Hal ini juga dibarengi dengan timbul permasalahan seperti menurunnya unsur hara baik unsur micro ataupun unsur macro pada lahan pertanian dan efek ketergantungan lahan pertanian pada pupuk kimiawi serta masalah-masalah lainnya, dampak dari persoalan tersebut, menyebabkan semakin berkurangnya pendapatan para petani sehingga sektor pertanian tidak lagi menjadi harapan para petani. Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI) adalah suatu upaya dalam rangka memberdayakan petani, sehingga diharapkan petani mampu memproduksi pupuk dan pestisida organik, mampu memperbaiki struktur tanah pada lahan pertanian, meningkatkan kwalitas dan kwantitas produksi, yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan petani, dan pada akhirnya sektor pertanian merupakan suatu hapan masa depan bagi para petani. II. DASAR PEMIKIRAN Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) mengintegrasikan kegiatan sektor pertanian dengan sektor pendukungnya baik secara vertikal maupun horizontal sesuai potensi masing-masing wilayah dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya lokal yang ada. Kegiatan integrasi yang dilaksanakan juga berorientasi pada usaha pertanian tanpa limbah (zero waste) dan menghasilkan 4 F (food, feed, fertilizer dan fuel). Kegiatan utama adalah mengintegrasikan usaha budidaya tanaman dan ternak, dimana limbah tanaman diolah untuk pakan ternak

Institut Masyarakat Madani Mandiri

Studi Model Pertanian Terintegrasi Berbasis Peternakan


dan cadangan pakan pada musim kemarau dan limbah ternak (faeces, urine) diolah menjadi bio gas, bio urine, pupuk organik dan bio pestisida. Sistem Pertanian Terintegrasi adalah upaya terobosan dalam

mempercepat adopsi teknologi pertanian karena merupakan pengembangan model percontohan dalam percepatan alih teknologi kepada masyarakat perdesaan.
Konsep pelaksanaan Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI) ini tidak hanya dinikmati oleh kelompok inti saja, namum akan melibatkan banyak kelompok yang telah bergabung dalam sistem maupun diluar sistem itu sendiri. Disamping Kelompok ternak sebagai inti juga akan melibatkan kelompok tani yang ada di sekitarnya diantaranya sebagai kelompok pendukung. Kelompok pendukung akan menyediakan limbah pertanian berupa Limbah jerami Kacang tanah, Jagung dan lain sebagainya untuk kelompok ternak, untuk ditukar dengan Pupuk Organik. Sehingga akan tercapai pola pertanian yang berkesinambungan dan melembaga, kuat dan tercapainya sistem pertanian organik secara berkelanjutan. Untuk kelompok yang berada di luar sistem akan sangat membantu dalam penyediaan tenaga kerja dalam menjalankan pertanian terintegrasi tersebut. Contohnnya kelompok usaha pertukangan yang membantu dalam proses pembangunan, kelompok usaha buruh akan mendapat pekerjaan dalam pengolahan kompos dan pengumpulan pakan sehingga akan menambah penghasilan masyarakat.

Konsep terapan pertanian terintegrasi akan menghasilkan F4 yang sebenarnya adalah langkah pengamanan terhadap ketahanan dan ketersediaan pangan dan energy secara regional maupn nasional, terutapa pada kawasan kawasan remote area dari jajaran kepulauan Indonesia. 1. F1 - FOOD Pangan manusia (beras, gandum, jagung, kedelai, kacang kacangan , dan lain lain produk peternakan (daging, susu, telor dll) , produk budiaya ikan air tawar (lele, mujair, nila, gurameh dll) dan hasil perkebunan (kopi, teh, gula dll) 2. F2 FEED Pakan ternak termasuk didalamnya ternak ruminansia (sapi, kambing, kerbau, kelinci ), ternak unggas (ayam, itik, entok, angsa, burung dara dll) juga pakan ikan budidaya air tawar terutama ikan herbivore dan omnivora yang tidak perlu protein content tinggi ( mujair, tombro, bandeng, nila dan gurameh).
Institut Masyarakat Madani Mandiri 3

Studi Model Pertanian Terintegrasi Berbasis Peternakan


3. F3- FUEL Akan dihasilkan energy dalam berbagai bentuk mulai energy panas untuk kebutuhan domestic/ masak memasak, energy panas untuk industry makanan dikawasan pedesaan juga untuk industry kecil, juga akan dihasilkan power energy misalnya pure plant oi (PPO) atau dicampur menjadi bio diesel, ethanol dan gasohol, synthetic gas yang dihasilkan dari pirolisis gasifikasi maupun enzimasi gasifikasi dan juga pemakaian tenaga langsung lembu untuk penarik pedati, kerbau untuk mengolah lahan pertanian sebenarnya adalah produk berbentuk FUEL/ENERGY. 4. F4-FERTILIZER Akan dihasilkan juga bio fertilizer yang semua juga memahami bahwa bio/ organic fertilizer bukan hanya sebagai penyubur tetapi juga sebagai perawat tanah (SOIL CONDITIONER), yang dari sisi keekonomisan maupun karakter hasil produknya tidak kalah dengan pupuk buatan (anorganik fertilizer) bahkan pada kondisi tertentu akan dihasilkan bio pestisida (dari asap cair yang dihasilkan pada proses

pirolisis gasifikasi) yang dapat dimanfaatkan sebagai pengawet makanan yang tidak berbahaya (bio preservative).
Institut Masyarakat Madani Mandiri 4

Studi Model Pertanian Terintegrasi Berbasis Peternakan

III. BENTUK KEGIATAN Bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan dalam program pendampingan Pertanian Terintegrasi Berbasis Peternakan ini adalah pelatihan dan pendampingan lapangan dengan tahapan tahapan kegiatan sebagai berikut : 1. Pelatihan Budidaya Sapi Potong 2. Pelatihan Pembuatan Pakan Ternak. 3. Pelatihan Pengolahan Limbah Ternak. 4. Penyusunan Study. 5. Study Banding. 6. Magang. 7. Pembangunan Percontohan Instalasi Pengolahan Limbah. 8. Penguatan Kelembagaan. Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam program ini adalah sebagai berikut: BULAN KE NO KEGIATAN I II III IV V VI VII 1 Persiapan 2 Pelatihan Budidaya 3 Pelatihan Pembuatan Pakan 4 Pelatihan Pengolahan Limbah 5 Penyusunan Studi 6 Studi banding 7 Magang 8 Pembangunan Percotohan Instalasi 9 Penguatan Kelembagaan IV. LOKASI DAN SASARAN PROGRAM Sasaran program adalah 6 (enam) kelompok ternak di pondok pesantren yang menerima bantuan ternak Sapi Potong dari kementrian PDT pada Tahun 2010 yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. 6. V. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
5

VIII

Institut Masyarakat Madani Mandiri

Studi Model Pertanian Terintegrasi Berbasis Peternakan


Jangka waktu pelaksanaan program ini adalah selama 8 (delapan) bulan dimulai pada bulan Maret 2011 dan berakhir pada bulan Oktober 2011. VI. ORGANISASI PELAKSANA Organisasi pelaksana program ini adalah Institu Masyarakat Madani mandiri Madiun dengan susunan organisasi pelaksana program sebagai berikut : Manager Program Program Officer Tenaga Lapangan : Ade Saputra, S.Pd : Kusnul Abidi : Idris Sardi : Zainal Arifin : Fathurrahman, S.Pd Staf Administrasi : Heri Purnomo, ST : Joko Suwito VII. KELUARAN Penyusunan laporan dalam kegiatan ini secara keseluruhan adalah mengikuti ketentuan sebagai berikut serta bentuk laporan yang harus diserahkan adalah : 1. Laporan Akhir (Final Report) dengan ketentuan :

Pengetikan menggunakan 1,5 spasi dengan kertas HVS putih polos, Judul Buku Laporan Akhir, Disajikan dalam kertas A4, 3 (tiga) buku ukuran A4 disajikan setelah ada perbaikan dan mendapat persetujuan.

2. Hasil Study dengan ketentuan :


Pengetikan menggunakan 1,5 spasi dengan kertas HVS putih polos, Judul Buku Pengembangan Pertanian Terintegrasi Berbasis Peternakan di Kabupaten Madiun,

Disajikan dalam kertas A4, 3 (tiga) buku ukuran A4 disajikan setelah ada perbaikan dan mendapat persetujuan.

3. Compact Disk (CD) berisi seluruh laporan.

Institut Masyarakat Madani Mandiri

Studi Model Pertanian Terintegrasi Berbasis Peternakan


VIII. ANGGARAN BIAYA Anggaran Biaya yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan program ini adalah sebesar Rp. 74.995.000,00 ( Tujuh Puluh Empat Juta Sembilan Ratus Sembilan Puluh Lima Ribu Rupiah ) dengan perincian sebagai berikut :
NO 1 ANGGARAN Pelatihan Budidaya Penggandaan Materi HR. Narasumber HR. Moderator Konsumsi ATK 2 Pelatihan Pengolahan Pakan Penggandaan Materi HR. Narasumber HR. Moderator Konsumsi ATK 3 Pelatihan Pengolahan Limbah Penggandaan Materi HR. Narasumber HR. Moderator Konsumsi ATK Peralatan Praktek 4 Study Banding 5 Pembangunan Instalasi Percontohan 6 Biaya Managemen Manager Program Progrm Officer Tenaga Lapangan Staf Administrasi JUMLAH VOL 20 3 3 25 1 20 2 2 25 1 20 2 2 25 1 1 1 1 8 8 24 16 SAT eks org org org paket eks org org org paket eks org org org paket paket kali unit OB OB OB OB HARGA 4.500 500.000 100.000 15.000 500.000 4.500 500.000 100.000 15.000 500.000 4.500 500.000 100.000 15.000 500.000 2.500.000 5.000.000 10.000.000 1.000.000 800.000 750.000 500.000 JUMLAH 90.000 1.500.000 300.000 375.000 500.000 90.000 1.000.000 200.000 375.000 500.000 90.000 1.000.000 200.000 375.000 500.000 2.500.000 15.000.000 10.000.000 8.000.000 6.400.000 18.000.000 8.000.000 74.995.000

IX. PENUTUP Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI) adalah suatu upaya dalam rangka memberdayakan petani, sehingga diharapkan petani mampu memproduksi pupuk dan pestisida organik, mampu memperbaiki struktur tanah pada lahan pertanian, meningkatkan kwalitas dan kwantitas produksi, yang pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan petani, dan pada akhirnya sektor pertanian merupakan suatu hapan masa depan bagi para petani. Dari pemahaman tersebut diatas kita berharap bisa melaksanakan program ini. Selain didukung oleh pemahaman positif
Institut Masyarakat Madani Mandiri 7

Studi Model Pertanian Terintegrasi Berbasis Peternakan


terhadap program ini, kita juga memiliki Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang bisa dikembangkan dalam rangka peningkatan kesejahteraan petani secara berkelanjutan/berkesinambungan. Puji syukur Tuhan yang maha Esa, berkat rahmat dan karunianya kami bisa menyelesaikan proposal Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI) antara Pertanian dengan peternakan ini, dengan penuh harapan hal ini bisa terlaksana, sehingga kita bisa menjadi contoh yang baik dan bisa memberi imbas positif bagi masyarakat.

Institut Masyarakat Madani Mandiri

Anda mungkin juga menyukai