Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL BUDIDAYA

PERKEBUNAN KOPI
Latar Belakang
Tanaman Kopi (Coffea sp.) merupakan tanaman yang sangat
familiar di lahan penduduk pedesaan di Indonesia, jika potensi ini
bisa dimanfaatkan bisa di jadikan komoditi andalan di sektor
perkebunan. Tentunya membutuhkan sentuhan teknis penerapan
budidaya yang tepat.
Ada 4 faktor penentu keberhasilan budidaya kopi
1. Teknik Penyediaan sarana produksi
2. Proses Produksi /budidaya
3. Teknik Penanganan pasca panen dan pengolahan (Agro Industri)
4. Sistem pemasarannya
Untuk mensinergikan keempat faktor tersebut maka kegiatan
mendasar yang harus dilakukan adalah melakukan perencaaan
usaha tani
PERENCANAAN USAHA TANI KOPI
• Penanaman kopi akan ditanam pada lahan semi
marjinal seluas 1 htr, secara Poliklonal menggunakan
klon BP 42, BP 358 dan SA 237 dengan tanaman
clereside sebagai tanaman pelindung. Jarak Tanam
kopi 2x3 m dengan populasi 1 666 batang,
persediaan sulaman untuk kematian benih adalah
10% dari jumlah populasi yaitu 166 batang.
Metode Penanaman Kopi
• Pembukaan lahan
Pembukaan lahan dilaksanakan pada maret (6 bulan
sebelum jadwal tanam)
• Penentuan titik tanam tanaman kopi
Dilakukan setelah kondisi lahan dalam keadaan bersih
sesuai dengan jarak tanam yaitu 2x3 m
• Pembuatan lubang tanam
Dibuat dengan ukuran 40x40x40 cm
• Penanaman pohon pelindung clereside
Pohon pelindung ditanam dengan pola diantara tanaman
kopi dengan jumlah 75% dari tanaman kopi.
• Penanaman
Dilaksanakan bulan september/Oktober. Setelah pohon pelindung sudah
dapat melinduni tanaman kopi
• Penyulaman
Penyulaman dilakukan seteah 1 bulan penanaman, dimana tanaman mati
sudah kelihatan
• Pemeliharaan
Pembubunan yang dilakukan 1 kali dalam setahun, pngendalian gulma
dilakukan dengan penyemprotan herbisida 1 kali dalam setahun
• Pemupukan
Pupuk yang digunakan adalah NPK dengan dosis anjuran sebelum
tanaman menghasilkan. Pemupukan dilakukan 2 kali dalam 1 tahun
• Panen
Kopi akan berbuah setelah berumur 4 tahun dengan masa produktif 15
tahun. Penanganan pasca panen akan dilaksanan dengan pengolahan
basah agar kualitas biji kopi bermut dan bernilai jual tinggi.
Kendala-kendala
• Kondisi Geografis
Kondisi geografis lokasi usaha dengan ketinggian tempat
100 dpl dengan iklim panas akan berdampak bagi
produksi yang akan dihasilkan, bila pemeliharaan
tanaman pelindung kurang diperhatikan.
• Keterbatasan modal pelaku menjelang panen
Modal yang dibutuhkan sebagai biaya awal untuk sarana
produksi begitu besar, maka dikhawatirkan teknologi
budidaya tidak menerapkan GAP (Good Agriculture
Practis) atau cara budidaya yang baik dan benar,
sehingga terjadi penekanan biaya produksi yang
berdampak pada hasil produksi nantinya.
• Keterbatasan Benih
Berdasarkan perencaan tanam secara poliklnal
dengan 3 klon anjuran dimungkinkan persedian
benih pada penangkar akan terbatas
• Tenaga Kerja
Sebagai pelaku usaha tentu kita menginginkan
tenaga kerja yang profesional. Dalam pemilihan dan
penggunaan tenaga kerja akan menimbulkan
kecemburuan di masyarakat.
Evaluasi Rencana dan Menyusun Urutan Alternatif
Uraian Biaya Kegiatan Volume Harga Satuan Jumlah Biaya
Satuan (Rp)
1 2 3 4 5
A Sarana Produksi
1 Grobak sorong 1 350.000 700.000
Handprayer 1 300.000 600.000
Cangkul 2 70.000 140.000
Parang/Sabit 2 50.000 100.000
2 Benih tanam 1 666 Btg 7000 11.662.000
Benih sulaman 166 Btg 7000 1.162.000
Stek cleresede 1 250 stek 500 625.000
3 Pancang 1 666 Buah 500 833.000
4 Pupuk dasar
1. Pupuk kandang 5,5 ton 250 1.250.000
2. Pupuk Urea 400 kg 2500 1.000.000
3. Pupuk TSP 200 kg 3500 700.000
4. Pupuk KCL 200 kg 4000 800.000
5 Insektisida dan sejenisnya 2 ltr 100 000 200.000
Herbisida 10 ltr 60 000 600.000
Total Biaya sarana Produksi 20.872.000
Uraian Biaya Kegiatan Volume Harga Satuan Jumlah Biaya
Satuan (Rp)
1 2 3 4 5
B Tenaga kerja
1 Pembukaan & Persiapan lahan Borongan 1.000.000 1.000.000
2 Pemancangan 4 HOK 50.000 200.000
3 Pembuatan lubang tanam 20 HOK 50.000 1.000.000
4 Penanaman pohon pelindung 4 HOK 50.000 200.000

5 Penanaman kopi 10 HOK 50.000 500.000


6 Penyulaman 1 HOK 50.000 50.000
7 Pembumbunan & Pemupukan 1 40 HOK 50.000 2.000.000
8 Pemupukan 2 20 HOK 50.000 1.000.000
9 Penyemprotan gulma 8 HOK 50.000 400.000
10 Pengendalian hama penyakit 8 HOK 50.000 400.000
11 Pembentukan cabang 2 HOK 50.000 100.000
12 Panen dan Pasca panen 20 HOK 50.000 1.000.000
Total Biaya Tenaga Kerja 7.850.000
Total Biaya keselurahan : 20.872.000 + 7.850.000 28.722.000
Tabel Analisi Keuntungan Rata-rata Petani/Tahun
Uraian Biaya Kegiatan Volume Harga Satuan Jumlah Biaya
Satuan (Rp)

1 2 3 4 5

A Sarana Produksi

1 1. Pupuk Urea 200 kg 2500 500.000


2. Pupuk TSP 100 kg 3500 350.000
3. Pupuk KCL 100 kg 4000 400.000

2 Insektisida dan sejenisnya 2 ltr 100.000 200.000


Herbisida 2 ltr 60.000 120.000

Total biaya sarana produksi 1.570.000


Uraian Biaya Kegiatan Volume Harga Satuan Jumlah Biaya
Satuan (Rp)
1 2 3 4 5
B Tenaga Kerja
1 Pembumbunan & Pemupukan 1 10 HOK 50.000 500.000
2 Pemupukan 2 5 HOK 50.000 250.000
3 Penyemprotan gulma 2 HOK 50.000 100.000
4 Pengendalian hama penyakit 4 HOK 50.000 200.000
5 Pemeliharaan cabang 4 HOK 50.000 200.000
6 Panen dan Pasca Panen 20 HOK 50.000 1.000.000
Total biaya tenaga kerja 2.250.000
C Biaya Marginal (tak terduga) 20% x 764.000
1.570.000 + 2.250.000
Total biaya keseluruhan = 1.570.000+2.250.000 4.854.000
Penerimaan petani = 1000 kg x 20.000 20.000.000
Keuntungan = 20.000.000-4.584.000 15.416.000

Anda mungkin juga menyukai