BAB 2
KONSEP
DAN METODOLOGI
Gambar 2.1.
Arsitektur Pembangunan Kepemudaan Nasional
4
Undang-Undang No. 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 89 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4535.
rekreasi, dan olahraga prestasi. Ketiga ruang lingkup olahraga ini dilakukan
negara-negara maju yang diadaptasi dari Geoff Cooke (1996)5 yang secara
Gambar 2.2.
House of Sports
Berdasarkan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional
5Peter Bramham, Kevin Hylton, Dave Jackson. 2001. Sports Development: Policy, Process
and Practice. London: Routledge
ini menuju masa depan yang lebih baik. Gerakan Pramuka sebagai gerakan
6
Arthur, J., Bailey, R. 2003. Schools and Community: The Communitarian Agenda in
Education. London: Palmer Press.
7
Undang-Undang No. 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 131. Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5169.
Gambar 2.3.
Landasan Teori Perencanaan Pembangunan Bidang Pemuda dan Olahraga
Data primer diperoleh dari unit kerja yang mencakup data terkait
tersebut diperoleh dengan mengacu pada data hasil survey lapangan yang
yang utama adalah data survey kondisi kepemudaan dan olahraga yang
pembangunan. Dalam proses analisis ini kondisi yang ada saat ini sesuai
Munin Jaya (2004)9 termasuk dalam dana adalah sumber dana APBD, Oleh
teknis. Dalam penyusunan Rencana Aksi ini komponen input terdiri dari
Output Adalah sesuatu yang diharapkan langsung dapat dicapai dari suatu
kegiatan yang dapat berupa fisik dan non fisik. Indikator keluaran
Gambar 2.4.
Kerangka Pikir Penyusunan Roadmap Pemuda dan Olahraga
2.3. METODOLOGI
sebagai berikut:
11
Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Kabupaten adalah12 :
kabupaten/kota.
kabupaten/kota.
12
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah. Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587.
Daerah provinsi.
Daerah kabupaten/kota.
INDIKATOR RUMUS
Jumlah atlet berprestasi Jumlah atlet yang memenangi kejuaraan tingkat nasional dan
internasional dalam satu tahun.
Jumlah Prestasi Olahraga Jumlah prestasi cabang olahraga yang di menangkan dalam satu
tahun
13
Permendagri No. 86 Tahun 2017 Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312.
14
Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
15
Sumadi, Suryabrata. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
untuk Pramuka.
3. Pengumpulan Data
pemuda dan olahraga adalah koleksi data. Sumber data yang akan
yang sedang dilakukan saat ini tetapi untuk beberapa tujuan lain seperti
penyusunan Database.
adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui
buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya17. Data
16
Sugiono. (2009). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfa Beta.
17
Ibid
diselidiki satu per satu. Data yang diperoleh tersebut merupakan hasil
4. Validasi Data
berharga dalam sebuah studi atau penelitian. Dari data yang terkumpul
begitu besarnya posisi data, maka keabsahan data yang terkumpul menjadi
sangat vital. Keabsahan data itu dikenal sebagai validitas data. Menurut
adalah terwujudnya produk ilmu pengetahuan yang valid, sahih, benar dan
5. Rekapitulasi Data
6. Perumusan Kebijakan
20 Dunn, William N. 2000. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
21 Winarno, Budi.2002. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Jakarta: Presindo
masalah yang ada dan dari sekian banyak alternatif pemecahan yang ada
maka dipilih alternatif kebijakan yang terbaik. Menurut Islamy dalam buku
Kebijakan.
ada. Dari sekian banyak catatan permasalahan yang tergambar dari hasil
Kabupaten Nagekeo.
22Islamy, Irfan. 2000. Prinsip-prinsip Perumusan Kebijakan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.
23 Abdul Wahab, Solichin. 2004. Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke Implementasi
Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.
kehadirannya.
akan dilakukan.
24 Ibid
1. Mengidentifikasi altenatif.
dilaksanakan.
7. Analisis Pembiayaan
25
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta: Andi
setiap kegiatan yang akan dilaksanakan harus ditetapkan secara jelas dan
terukur keluaran (outputs) yang ingin dicapai dan hasil (outcomes) yang
perencanaan.
Mulyana, Budi. 2006. Perspektif Desentralisasi Fiskal dan Pengelolaan APBD di Indonesia.
26