Anda di halaman 1dari 19

Roadmap Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo 2019-2023

ROADMAP PEMUDA DAN OLAHRAGA


KABUPATEN NAGEKEO

BAB 2
KONSEP
DAN METODOLOGI

2.1. LANDASAN TEORI

Sebagaimana tercantum dalam Pasal 3 UU No. 40 Tahun 2009

Tentang Kepemudaan, pembangunan kepemudaan dilaksanakan dalam

bentuk pelayanan kepemudaan, yang berfungsi melaksanakan penyadaran,

pemberdayaan, dan pengembangan potensi kepemimpinan, kewirausahaan,

serta kepeloporan pemuda dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat,

berbangsa,dan bernegara. Pelayanan kepemudaan diarahkan untuk

pertama menumbuhkan patriotisme, dinamika, budayaprestasi, dan

semangat profesionalitas; dan kedua meningkatkan partisipasi dan peran

aktif pemuda dalam membangun dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara3.

3 Undang-Undang No. 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan. Lembaran Negara Republik


Indonesia Tahun 2009 Nomor 148 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5067.

BAB 2. KONSEP DAN METODOLOGI 10


Roadmap Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo 2019-2023

Gambar 2.1.
Arsitektur Pembangunan Kepemudaan Nasional

Sementara itu, tujuan pembangunan keolahragaan sesuai dengan

amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem

Keolahragaan Nasional adalah memeliharadan meningkatkan kesehatan

dan kebugaran, prestasi,kualitas manusia, menanamkan nilai moral dan

akhlak mulia, sportifitas, disiplin, mempererat dan membina persatuan

dankesatuan bangsa, memperkukuh ketahanan nasional, serta mengangkat

harkat, martabat, dan kehormatan bangsa4.

4
Undang-Undang No. 3 Tahun 2005 Tentang Sistem Keolahragaan Nasional. Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 89 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4535.

BAB 2. KONSEP DAN METODOLOGI 10


Roadmap Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo 2019-2023

Pembangunan olahraga mencakup olahraga pendidikan, olahraga

rekreasi, dan olahraga prestasi. Ketiga ruang lingkup olahraga ini dilakukan

melalui pembinaan dan pengembangan olahraga secara terencana,

sistematik, berjenjang, dan berkelanjutan, yang dimulai dari pembudayaan

dengan pengenalan gerak pada usia dini, pemassalan dengan menjadikan

olahraga sebagai gaya hidup, pembibitan dengan penelusuran bakat dan

pemberdayaan sentra-sentra keolahragaan, serta peningkatan prestasi

dengan pembinaan olahraga unggulan nasional sehingga olahragawan

andalan dapat meraih puncak pencapaian prestasi. Oleh karena itu, di

bawah ini disajikan bangunan olahraga yang banyak dikembangkan

negara-negara maju yang diadaptasi dari Geoff Cooke (1996)5 yang secara

substansi merupakan rujukan dasar ketika Undang-undang nomor 3

tentang Sistem Keolahragaan Nasional (SKN).

Gambar 2.2.
House of Sports
Berdasarkan Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional

5Peter Bramham, Kevin Hylton, Dave Jackson. 2001. Sports Development: Policy, Process
and Practice. London: Routledge

BAB 2. KONSEP DAN METODOLOGI 11


Roadmap Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo 2019-2023

Sejak tahun 2006, Revitalisasi Gerakan Pramuka telah dicanangkan

di seluruh tanah air, agar aktivitas kepanduan menunjukkan peran dan

kontribusi penting kepada masyarakat terutama dalam melahirkan pemuda

sebagai tunas-tunas bangsa yang akan membangun dan membawa negeri

ini menuju masa depan yang lebih baik. Gerakan Pramuka sebagai gerakan

pendidikan dapat disebutkan Arthur dan Bailey (2003) sebagaai program

pendidikan untuk menumbuhkan identitas bangsa sesuai dengan

pendekatan komunitarianisme dapat menjadi wahana bagi para pemuda

untuk melakukan pembelajaran-pembelajaran untuk membangun

karakternya6. Mendasar pada Pasal 5 UU No. 12 Tahun 2010 Tentang

Gerakan Pramuka pendidikan kepramukaan dilaksanakan berdasarkan

pada nilai dan kecakapan dalam upaya membentuk kepribadian dan

kecakapan hidup pramuka serta mampu menumbuhkan pemuda-pemuda

yang berkarakter, mandiri serta memiliki kapasitas dan kompetensi dalam

menghadapi tantangan zamannya7.

Kepemudaan, Kepramukaan, dan Keolahragaan merupakan tiga

aspek penting dalam pembangunan nasional. Pembangunan nasional

dilaksanakan secara berencana, menyeluruh, terpadu, terarah, bertahap,

dan berkelanjutan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat serta

memperoleh kedudukan yang sejajar dan sederajat dengan bangsa lain di

dunia. Untuk menjaga kesinambungan pembangunan nasional di bidang

6
Arthur, J., Bailey, R. 2003. Schools and Community: The Communitarian Agenda in
Education. London: Palmer Press.
7
Undang-Undang No. 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 131. Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5169.

BAB 2. KONSEP DAN METODOLOGI 12


Roadmap Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo 2019-2023

kepemudaan, kepramukaan dan keolahragaan, maka diperlukan adanya

perencanaan yang strategis dan berkelanjutan.

Gambar 2.3.
Landasan Teori Perencanaan Pembangunan Bidang Pemuda dan Olahraga

2.2. KERANGKA PIKIR

Penyusunan rencana pembangunan bidang kepemudaan dan

keolahragaan diawali dengan pengumpulan data kondisi pembangunan saat

ini. Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan gambaran riil dan

obyektif atas kondisi capaian pembangunan bidang kepemudaan dan

keolahragaan di Kabupaten Nagekeo saat ini. Dalam menyusun target

responden pendataan, kegiatannya memanfaatkan sumber data sekunder.

Selanjutnya dilakukan penilaian aktual berupa penggalian sumber data

BAB 2. KONSEP DAN METODOLOGI 13


Roadmap Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo 2019-2023

yang ditunjang dengan pengamatan di lapangan, dilakukan kegiatan survei.

Hal yang terakhir adalah analisis danperhitungan kaitannya dengan

perhitungan tingkat capaian pembangunan.

Data primer diperoleh dari unit kerja yang mencakup data terkait

bidang kepemudaan dan keolahragaan di Kabupaten Nagekeo. Data-data

tersebut diperoleh dengan mengacu pada data hasil survey lapangan yang

dilakukan oleh tenaga pendata dari Dinas Kepemudaan dan Olahraga.

Dalam Penyusunan Roadmap Pemuda dan Olahraga, bahan baku analisis

yang utama adalah data survey kondisi kepemudaan dan olahraga yang

diselenggarakan dalam pekerjaan ini. Kondisi pembangunan sektor pemuda

dan olahraga harus dapat diidentifikasi secara valid untuk menghasilkan

analisis yang tepat. Data pencapaian yang diidentifikasi meliputi semua

aspek yang ada dalam prmbagian urusan pembangunan bidang pemuda

dan olahraga sebagaimana tercantum dalam UU No. 23 Tahun 2014 dan

Indikator Kinerja Daerah urusan Kepemudaan dan Keolahragaan

sebagaimana tercantum dalam Permendagri 86 Tahun 2017. Data input

diperhitungkan secara matematis dengan mengacu pada hasil survey

sehingga profil capaian pembangunan dapat digambarkan secara faktual.

Hasil penggalian data yang telah dilakukan menghasilkan

gambaran kondisi capaian pembangunan bidang kepemudaan dan olahraga

Kabupaten Nagekeo yang menjadi dasar analisis penyusunan rencana

pembangunan. Dalam proses analisis ini kondisi yang ada saat ini sesuai

hasil pendataan dianalisis berdasarkan ruang linkgup kewenangan dan

BAB 2. KONSEP DAN METODOLOGI 14


Roadmap Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo 2019-2023

indikator kinerja pembangunan yang menjadi tanggungjawab Dinas

Kepemudaan dan Olahraga sebagaimana diatur peraturan perundang

undangan. Analisis yang diperlukan dilakukan dengan komponen input

yang ada, dijalankan dengan komponen proses sesuai standar analisis

untuk menghasilkan komponen output hasil analisis.

Untuk komponen input, menurutAzwar (1996)8 untuk organisasi

yang tidak mencari keuntungan komponen input adalah dana(money),

Sumberdaya manusia (SDM), petunjuk teknis (juknis/metoda). Menurut

Munin Jaya (2004)9 termasuk dalam dana adalah sumber dana APBD, Oleh

karena itu komponen input digambarkan dalam dana, SDM, petunjuk

teknis. Dalam penyusunan Rencana Aksi ini komponen input terdiri dari

komponen pendanaan pemerintah baik yang bersumber dari APBN maupun

APBD dan sumber dana lain yang memungkinkan.

Untuk komponen proses menurut George tery (2009)10 terdiri dari

perencanaan (planning), Pengorganisasian (organizing), pelaksanaan

(actuating), pengendalian (monitoring dan evaluasi). Komponen proses

dalam penyusunan Rancana Aksi ini adalah perencanaan yang terkait

dengan kegiatan pelayanan bidang kepemudaan dan keolahragaan di unit

kerja terkait, perencanaan tingkat pusat dan propinsi seperti Renstra

Kemeterian, Renstra OPD tingkat propinisi, kajian-kajian akademik dan

dan aturan perundang undangan terkait.

8 Azwar, Azrul. 1996. Pengantar Administrasi, Binarupa Aksara, Jakarta.


9 A.A. Gde Muninjaya. Manajemen mutu pelayanan Pendidikan Dasar. Jakarta: kedokteran EGC.
2011
10 Terry, George R., 2009, Prinsip-Prinsip Manajemen cetakan 10,PT. Bumi Aksara, Jakarta.

BAB 2. KONSEP DAN METODOLOGI 15


Roadmap Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo 2019-2023

Komponen outpun merupakan hasil dari proses yang telah

dilakukan dalam perencanaan. Output (keluaran) merupakan hasil dari

proses. Evaluasi memperlihatkan apakah suatu program telah memberikan

pengaruh terhadap perilaku sesuai rencana. Menurut Mahsun (2006)

Output Adalah sesuatu yang diharapkan langsung dapat dicapai dari suatu

kegiatan yang dapat berupa fisik dan non fisik. Indikator keluaran

digunakan untuk mengukur keluaran yang dihasilkan dari suatu kegiatan11

Gambar 2.4.
Kerangka Pikir Penyusunan Roadmap Pemuda dan Olahraga

2.3. METODOLOGI

Dalam Penyusunan Roadmap Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo

ini dilakukan tahapan – tahapan penyusunan dengan metodologi pendekatan

sebagai berikut:

11
Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

BAB 2. KONSEP DAN METODOLOGI 16


Roadmap Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo 2019-2023

1. Pemetaan Urusan dan Kewenangan

Tahapan awal dalam penyusunan Roadmap Kepemudaan dan

Olahraga Kabupaten Nagekeo adalah melakukan telaah regulasi terkait

kewenangan dan kewajiban Pemerintah Daerah dalam urusan kepemudaan

dan keolahragaan. Pemetaan ini dimaksudkan untuk mengetahui dan

merumuskan ruang lingkup perencanaan yang akan disusun. Mendasar

pada UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, urusan

kepemudaan dan keolahragaan yang menjadi wewenang Pemerintah

Kabupaten adalah12 :

A. Sub Bidang Kepemudaan

a. Penyadaran, pemberdayaan, dan pengembangan pemuda dan

kepemudaan terhadap pemuda pelopor kabupaten/kota,

wirausaha muda pemula, dan pemuda kader kabupaten/kota.

b. Pemberdayaan dan pengembangan organisasi kepemudaan

tingkat Daerah kabupaten/kota.

B. Sub Bidang Keolahragaan

a. Pembinaan dan pengembangan olahraga pendidikan pada

jenjang pendidikan yang menjadi kewenangan Daerah

kabupaten/kota.

b. Penyelenggaraan kejuaraan olahraga tingkat Daerah

kabupaten/kota.

12
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah. Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587.

BAB 2. KONSEP DAN METODOLOGI 17


Roadmap Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo 2019-2023

c. Pembinaan dan pengembangan olahraga prestasi tingkat

Daerah provinsi.

d. Pembinaan dan pengembangan organisasi olahraga tingkat

Daerah kabupaten/kota.

Sedangkan menurut Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 tentang

Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah,

Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Dan Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah,

Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, Indikator Kinerja Pemerintah

Daerah dalam urusan kepemudaan dan keolahragaan terdiri dari13 :

INDIKATOR RUMUS

Jumlah organisasi pemuda yang aktif


Persentase organisasi pemuda yang aktif x 100%
Jumlah seluruh organisasi pemuda
Jumlah wirausaha muda
Persentase wirausaha muda x 100%
Jumlah seluruh wirausaha
Jumlah cabang olahraga yang dibina
Cakupan pembinaan olahraga x 100%
Jumlah seluruh cabang olahraga yang ada/terdaftar
Jumlah pelatih bersertifikat
Cakupan Pelatih yang bersertifikasi x 100%
Jumlah seluruh pelatih
Jumlah atlit pelajar yang dibina
Cakupan pembinaan atlet muda x 100%
Jumlah seluruh atlit pelajar

Jumlah atlet berprestasi Jumlah atlet yang memenangi kejuaraan tingkat nasional dan
internasional dalam satu tahun.

Jumlah Prestasi Olahraga Jumlah prestasi cabang olahraga yang di menangkan dalam satu
tahun

13
Permendagri No. 86 Tahun 2017 Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1312.

BAB 2. KONSEP DAN METODOLOGI 18


Roadmap Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo 2019-2023

2. Penyusunan Instrumen Pendataan

Tahapan selanjutnya dalam rangkaian penyusunan dokumen

roadmap pemuda dan olahraga adalah penyusunan instrumen pendataan.

Instrumen yang disusun disesuaikan dengan kebutuhan data hasil telaah

kebijakan yang sudah dilakukan sebelumnya. Dengan mendasar hasil

telaah kebijakan tersebut diharapkan instrumen pendataan mampu

memenuhi kebutuhan analisis yang menjadi bahan perumusan kebijakan

pembangunan bidang pemuda dan olahraga di Kabupaten Nagekeo.

Menurut Arikunto (2000) instrumen pengumpulan data adalah alat


Tabel 2.1.
bantu yang dipilih dan
Indikator Kinerja digunakan oleh
Daerah Bidang Pemuda peneliti
dan olahraga dalam kegiatan

mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dapat

dipermudah olehnya14. Menurut Sumadi (2008) Sebelum instrumen

digunakan hendaknya dianalisis terlebih dahulu. Dua karakteristik penting

dalam menganalisis instrumen adalah validitas dan reabilitasnya.

Instrumen dikatakan valid (tepat/absah) apabila instrumen digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur15.

Dalam penyusunan roadmap pemuda dan olahraga ini instrumen

dibagi menjadi empat macam instrumen yaitu (1) instrumen pendataan

untuk Pemerintah Desa; (2) instrumen pendataan untuk Organisasi

Kemasyarakatan Pemuda (OKP) tingkat Kabupaten; (3) instrumen

14
Arikunto, Suharsimi. 2000. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
15
Sumadi, Suryabrata. 2008. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

BAB 2. KONSEP DAN METODOLOGI 19


Roadmap Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo 2019-2023

pendataan untuk induk cabang olahraga; dan (4) instrumen pendataan

untuk Pramuka.

3. Pengumpulan Data

Tahapan berikutnya yang dilakukan dalam penyusunan roadmap

pemuda dan olahraga adalah koleksi data. Sumber data yang akan

digunakan dalam rangka penyusunan perhitungan ini adalah data sensus

yang dilakukan kepada seluruh sasaran pendataan. Data sensus

merupakan informasi yang dikumpulkan bukan untuk kepentingan studi

yang sedang dilakukan saat ini tetapi untuk beberapa tujuan lain seperti

penyusunan Database.

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ini adalah metode

wawancara dan dokumentasi. Menurut Sugiono (2009)16 Wawancara

adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui

tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik

tertentu dan dengan wawancara, peneliti akan mengetahui hal-hal yang

lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan

fenomena yang terjadi yang tidak mungkin bisa ditemukan melalui

observasi. Menurut Arikunto (2006), Dokumentasi adalah mencari dan

mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkrip,

buku, surat kabar, majalah, notulen, rapot, agenda dan sebagainya17. Data

sensus adalah cara pengumpulan data apabila seluruh elemen populasi

16
Sugiono. (2009). Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfa Beta.
17
Ibid

BAB 2. KONSEP DAN METODOLOGI 20


Roadmap Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo 2019-2023

diselidiki satu per satu. Data yang diperoleh tersebut merupakan hasil

pengolahan survey disebut sebagai data yang sebenarnya (true value).

4. Validasi Data

Data yang sudah terkumpul merupakan modal awal yang sangat

berharga dalam sebuah studi atau penelitian. Dari data yang terkumpul

akan dianalisis sebagai bahan masukan penarikan kesimpulan. Melihat

begitu besarnya posisi data, maka keabsahan data yang terkumpul menjadi

sangat vital. Keabsahan data itu dikenal sebagai validitas data. Menurut

Alwasilah (2008) tantangan bagi segala jenis penelitian pada akhirnya

adalah terwujudnya produk ilmu pengetahuan yang valid, sahih, benar dan

beretika18. Menurut Sugiyono (2007) terdapat dua macam validitas

penelitian yaitu validitas internal dan validitas eksternal. Validitas internal

berkenaan dengan derajat akurasi desain penelitian dengan hasil yang

dicapai. Sementara validitas eksternal berkenaan dengan derajat akurasi

apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada

populasi dimana sampel tersebut diambil19.

Klarifikasi data dilakukan dalam rangka penyempurnaan data yang

telah tersedia untuk dapat memenuhi kelayakan quality control. Dengan

langkah klarifikasi ini maka data–data yang dirasa belum sempurna

dilakukan pelengkapan dan perbaikan berdasarkan hasili klarifikasi data

dengan pengelola data. Berdasarkan hasil klarifikasi ini maka data–data

18 Alwasilah, Chaedar. 2008. Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya.


19 Sugiyono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

BAB 2. KONSEP DAN METODOLOGI 21


Roadmap Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo 2019-2023

yang ada dikelompokkan berdasarkan tingkat kelengkapan dan

kesempurnaannya. Data–data tersebut selanjutnya akan disempurnakan

dan dilengkapi melalui pengolahan data.

5. Rekapitulasi Data

Data yang sudah terkumpul dan tervalidasi selanjutnya

direkapitulasi untuk mendapatkan gambaran kondisi pembangunan bidang

pemuda dan olahraga Kabupaten Nagekeo. Gambaran kondisi ini meliputi

gambaran kondisi kepemudaan termasuk didalamnya pramuka dan

gambaran kondisi keolahragaan. Hasil rekapitulasi ini dapat

menggambarkan seberapa besar potensi yang ada di Kabupaten Nagekeo

demikian pula seberapa kompleks permasalahan yang muncul dalam

pembangunan sub sektor kepemudaan dan keolahragaan.

6. Perumusan Kebijakan

Perumusan (Formulasi) kebijakan merupakan salah satu tahap dari

rangkaian proses pembuatan dan pelaksanaan suatu kebijakan. Para ahli

mengemukakan pandangan tentang definisi fomulasi kebijakan. Menurut

Dunn (2000)20, perumusan kebijakan (policy formulation) adalah

pengembangan dan sintesis terhadap alternatif-alternatif pemecahan

masalah. Winarno (2002)21 menyatakan bahwa masing-masing alternatif

bersaing untuk dipilih sebagai kebijakan dalam rangka untuk memecahkan

20 Dunn, William N. 2000. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
21 Winarno, Budi.2002. Teori dan Proses Kebijakan Publik. Jakarta: Presindo

BAB 2. KONSEP DAN METODOLOGI 22


Roadmap Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo 2019-2023

masalah. Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

formulasi kebijakan merupakan cara untuk memecahkan suatu masalah

yang dibentuk oleh para aktor pembuat kebijakan dalam menyelesaikan

masalah yang ada dan dari sekian banyak alternatif pemecahan yang ada

maka dipilih alternatif kebijakan yang terbaik. Menurut Islamy dalam buku

(2000)22 ada empat langkah dalam proses pengambilan kebijakan publik,

yaitu Perumusan Masalah (defining problem), Agenda Kebijakan, Pemilihan

Alternatif Kebijakan untuk memecahkan Masalah dan Penetapan

Kebijakan.

Dalam penyusunan dokumen roadmap ini, perumusan masalah

dilakukan dengan melakukan analisis terhadap data kondisi yang telah

ada. Dari sekian banyak catatan permasalahan yang tergambar dari hasil

rekapitulasi data capaian dibandingkan dengan tugas pembangunan yang

menjadi amanat perundang undangan. Kesenjangan antara tanggungjawab

yang dibebankan oleh aturan perundang dengan kondisi eksisting yang

tergambar dari hasil pendataan memunculkan rumusan masalah-masalah

yang terjadi dalam pembangunan bidang kepemudaan dan keolahragaan di

Kabupaten Nagekeo.

Untuk penyusunan agenda kebijakan dilakukan berdasarkan teori

yang dikemukakan Abdul Wahab (2004)23 yang menyatakan bahwa suatu

masalah untuk masuk ke dalam agenda kebijakan harus memenuhi syarat-

syarat tertentu, yaitu:

22Islamy, Irfan. 2000. Prinsip-prinsip Perumusan Kebijakan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.
23 Abdul Wahab, Solichin. 2004. Analisis Kebijaksanaan dari Formulasi ke Implementasi
Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.

BAB 2. KONSEP DAN METODOLOGI 23


Roadmap Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo 2019-2023

1. Isu tersebut telah mencapai suatu titik tertentu sehingga ia

praktis tidak lagi bisa diabaikan begitu saja.

2. Isu tersebut telah mencapai tingkat partikularitas tertentu yang

dapat menimbulkan dampak (impact) yang bersifat dramatik.

3. Isu tersebut menyamngkut emosi tertentu ilihat dari sudut

kepentingan orang banyak.

4. Isu tersebut menjangkau dampak yang amat luas.

5. Isu tersebut mempermasalahkan kekuasaan dan keabsahan

(legitimasi) dalam masyarakat.

6. Isu tersebut menyangkut suatu persoalan yang fasionable,

dimana posisinya sulit untuk dijelaskan tapi mudah dirasakan

kehadirannya.

Dari proses penyusunan agenda kebijakan ini akan dirumuskan isu-isu

strategis yang menjadi landasan untuk penentuan alternatif kebijakan yang

akan dilakukan.

Tahapan berikutnya dari proses perumusan kebijakan adalah

pemilihan alternatif kebijakan. Setelah masalah-masalah didefinisikan

dengan baik dan para perumus kebijakan sepakat untuk memasukan

masalah tersebut ke dalam agenda kebijakan, maka langkah selanjutnya

adalah membuat pemecahan masalah. Menurut Islamy (2000)24,

perumusan usulan kebijakan (policy proposals) adalah kegiatan menyusun

dan mengembangkan serangkaian tindakan yang perlu untuk memecahkan

masalah. Proses dalam kegiatan ini meliputi:

24 Ibid

BAB 2. KONSEP DAN METODOLOGI 24


Roadmap Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo 2019-2023

1. Mengidentifikasi altenatif.

2. Mendefinisikan dan merumuskan alternatif.

3. Menilai masing-masing alternatif yang tersedia.

4. Memilih alternatif yang memuaskan atau paling mungkin untuk

dilaksanakan.

Tahapam terakhir dalam proses perumusan kebijakan adalah

penetapan atau pengesahan kebijakan. Dalam konteks penyusunan

dokumen roadmap ini proses pengesahan didahului dengan finalisasi

dokumen dalam bentuk uji publik untuk mendengarkan tanggapan dan

masukan para pihak untuk selanjutnya dokumen ini dinyatakan sebagai

produk yang syah.

7. Analisis Pembiayaan

Penggunaan paradigma New Publlic Management menimbulkan

beberapa konsekuensi bagi pemerintah diantaranya adalah perubahan

pendekatan dalam penganggaran tradisional (traditional budget) menjadi

penganggaran berbasis kinerja (perfomance budget) dengan menerapkan

prinsip transparansi, akuntabilitas dan value for money. Anggaran kinerja

pada dasarnya adalah sistem penyusunan dan pengelolaan anggaran

daerah yang berorientasi pada pencapaian hasil atau kinerja. Kinerja

tersebut harus mencerminkan efisiensi dan efektivitas pelayanan publik,

yang berarti harus berorientasi pada kepentingan publik (Mardiasmo,

2002)25. Penyusunan anggaran dengan pendekatan kinerja berarti untuk

25
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta: Andi

BAB 2. KONSEP DAN METODOLOGI 25


Roadmap Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo 2019-2023

setiap kegiatan yang akan dilaksanakan harus ditetapkan secara jelas dan

terukur keluaran (outputs) yang ingin dicapai dan hasil (outcomes) yang

jelas dan terukur untuk setiap program (Mulyana, Budi, 2006)26.

Kegiatan pembangunan yang akan dilakukan dalam rangka

pelaksanaan urusan kepemudaan dan keolahragaan sesuai dengan hasil

analisis kebijakan selanjutnya dirinci istrumen-instrumen kebutuhannya.

Dari analisis tersebut selanjutnya dilakukan penaksiran kebutuhan biaya

dengan mendasarkan perhitunganya pada standar harga satuan yang

berlaku di Kabupaten Nagekeo. Analisis pembiayaan akan menghasilkan

besarankebutuhan pembiayaan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan

kegiatan prioritas bidang kepemudaan dan keolahragaan di Kabupaten

Nagekeo. Disamping itu juga dilakukan identifikasi sumber-sumber

pembiayaan yang dapat dipakai untuk pembiayaan kegiatan baik yang

bersumber dari APBD maupun non APBD. Perbandingan antara kebutuhan

dan potensi pembiayaan ini akan memunculkan kemampuan daerah

sehingga dapat dirumuskan target capaian dalam rentang waktu

perencanaan.

8. Penyusunan Rencana Aksi

Penyusunan rencana aksi dilakukan dengan menyusun matriks

kegiatan selama kurun waktu yang ditentukan yaitu 4 (empat) tahun.

Matriks kegiatan ini mencakup program, kegiatan, kebutuhan biaya,

Mulyana, Budi. 2006. Perspektif Desentralisasi Fiskal dan Pengelolaan APBD di Indonesia.
26

Edisi Pertama, Jakarta: LPKPAP.

BAB 2. KONSEP DAN METODOLOGI 26


Roadmap Pemuda dan Olahraga Kabupaten Nagekeo 2019-2023

sumber dana, jangkawaktu pelaksanaan, indikator kinerja output dan

indikator kinerja oucomes.

BAB 2. KONSEP DAN METODOLOGI 27

Anda mungkin juga menyukai