Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muh Imam Firdaus

NIM : J0313201055

Pertanian adalah suatu jenis kegiatan produksi yang memanfaatkan sumberdaya


hayati untuk kesejahteraan manusia. Awal kegiatan pertanian terjadi ketika manusia mulai
mengambil peranan dalam proses kegiatan tanaman dan hewan serta pengaturan dalam
pemenuhan kebutuhannya. Dalam ekosistem pertanian, diketahui terdapat beberapa hama
utama dan banyak hama-hama kedua atau hama sekunder. Umumnya tujuan penggunaan
pestisida adalah untuk mengendalikan hama utama yang paling merusak. Peristiwa ledakan
hama sekunder terjadi, apabila setelah perlakuan pestisida menghasilkan penurunan populasi
hama utama, tetapi kemudian terjadi peningkatan populasi pada spesies yang sebelumnya
bukan hama utama, sampai tingkat yang merusak. Ledakan ini seringkali disebabkan oleh
terbunuhnya musuh alami, akibat penggunaan pestisida yang berspektrum luas.
Pestisida tersebut tidak hanya membunuh hama utama yang menjadi sasaran, tetapi juga
membunuh serangga berguna, yang dalam keadaan normal secara alamiah efektif
mengendalikan populasi hama sekunder.
Perubahan iklim adalah perubahan variabel iklim, khususnya suhu udara dan curah
hujan yang terjadi secara berangsur-angsur dalam jangka waktu panjang dan disebabkan oleh
kegiatan manusia, terutama yang berkaitan dengan pemakaian bahan bakar fosil dan alihguna
lahan. Pertanian konvensional menyumbang terjadinya perubahan iklim pertanian
konvensional yang intensif memicu penebangan hutan untuk membuka lahan. Produksi
pupuk dan pestisida kimia yang dipakai pertanian konvensional juga menghasilkan gas rumah
kaca yang merupakan salah satu pemicu terjadinya perubahan iklim. Change menyebutkan
bahwa dalam satu abad terakhir terjadi kenaikan rata-rata suhu dunia sebesar 0,76°
C. Diprediksikan, tahun 2050 akan terjadi kenaikan sebesar 2° C. Kondisi ini menyebabkan
banyak sumber air di pegunungan yang mengairi sungai-sungai mengering.
Karena kondisi lingkungan menghangat, ada beberapa hama dan penyakit yang
tadinya bukan ancaman serius bagi pertanian, berubah menjadi sangat merusak. Hama
penyakit yang dahulu ganas bisa berkurang serangannya karena perubahan
suhu. Ketiga, kekeringan berkepanjangan yang makin banyak terjadi. Selain itu juga
disebabkan oleh curah hujan yang makin sedikit.
Sistem Pertanian terpadu merupakan sistem yang menggabungkan kegiatan
pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan ilmu lain yang terkait dengan pertanian
dalam satu lahan, sehingga diharapkan dapat sebagai salah satu solusi bagi peningkatan
produktivitas lahan, program pembangunan dan konservasi lingkungan, serta pengembangan
desa secara terpadu. Atau dapat juga di artikan bahwa sistem pertanian terpadu merupakan
satu sistem yang menggunakan ulang dan mendaur ulang menggunakan tanaman dan hewan
sebagai mitra, menciptakan suatu ekosistem yang meniru cara alam bekerja. Pertanian pada
hakekatnya merupakan pertanian yang mampu menjaga keseimbangan ekosistem di
dalamnya sehingga aliran nutrisi dan energi terjadi secara seimbang. Keseimbangan inilah
yang akan menghasilkan produktivitas yang tinggi dan keberlanjutan produksi yang terjaga
secara efektif dan efisien.
Dengan pertanian terpadu ada pengikatan bahan organik di dalam tanah dan
penyerapan karbon lebih rendah dibanding pertanian konvensional yang pakai pupuk nitrogen
dan sebagainya. Keberadaan sektor-sektor ini akan mengakibatkan kawasan tersebut
memiliki ekosistem yang lengkap dan seluruh komponen produksi tidak akan menjadi limbah
karena pasti akan komponen lainnya. Kotoran yang dihasilkan oleh ternak dapat digunakan
sebagai pupuk sehingga petani tidak perlu membeli pupuk lagi.
Dari budidaya tanaman padi akan dihasilkan produk utama beras dan produk
sampingan bekatul, sekam padi, jerami dan kawul, semua produk sampingan apabila diproses
lanjut masih mempunyai kegunaan dan nilai ekonomis yang layak kelola. Pakan ternak ini
berupa pakan hijauan dari tanaman pagar, azolla, dan eceng gondok. Pemakaian tenaga
langsung lembu untuk penarik pedati, kerbau untuk meng-olah lahan pertanian sebenarnya
adalah produk berbentuk fuel/energi. Sekam padi dapat dikonversi menjadi energi dan masih
akan menghasilkan abu maupun arang sekam yang dapat diimplementasikan sebagai pupuk
organic, sementara apabila energi sekam padi digunakan untuk gas diesel engine akan
didapatkan lagi hasil sampingan berupa asap cair yang dapat digunakan untuk pengewet
makanan atau campuran pestisida organik.
Bio/organic fertilizer bukan hanya sebagai penyubur tetapi juga sebagai perawat
tanah , yang dari sisi keekonomisan maupun karakter hasil produknya tidak kalah dengan
pupuk buatan bahkan pada kondisi tertentu akan dihasilkan bio pestisida yang dapat
dimanfaatkan sebagai pengawet makanan yang tidak berbahaya . Pertanian terpadu sebagai
sistem pertanian arti luas, yaitu optimalisasi manfaat bagi manusia dengan perpaduan
manajemen pertanian, hewan ternak, perikanan/ budidaya perairan, dan sumber daya hayati
lainya.
Pengembangan ternak sapi pada kawasan persawahan dapat memberikan peluang
besar untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang ada pada kawasan
tersebut. Jerami padi dapat digunakan sebagai pakan sapi yang pada gilirannya sapi akan
menghasilkan kotoran yang dapat diproses menjadi pupuk organik. Dalam konsep ini, hasil
samping limbah pertanian berupa jerami padi dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak
sedangkan kotoran ternak dan sisa pakan dapat didekomposisi menjadi kompos untuk
penyediaan unsur hara lahan, sehingga dengan memadukan ternak sapi dengan usaha
pertanian tersebut akan membawa dampak budidaya, sosial dan ekonomis yang
positif. Secara ekonomis petani/peternak dapat melakukan efisiensi usaha, sehingga
pendapatan semakin meningkat yang pada gilirannya akan tercipta kemandirian
petani/peternak dalam berusaha yang diwujudkan dengan mengurangi seminimal mungkin
ketergantungan sarana produksi dari luar .
Upaya memadukan ternak sapi dengan tanaman padi akan membawa dampak
budidaya, sosial dan ekonomis yang positif yaitu budidaya ternak semakin efisien dengan
ketersediaan pakan yang dapat dilakukan secara kontinyu, problem sosial yang terjadi akibat
limbah yang menimbulkan polusi dapat diatasi dengan membawa pengaruh yang baik dan
secara ekonomis petani dapat melakukan efisiensi usaha, sehingga pada akhirnya dapat
mengurangi ketergantungan sarana produksi dari luar. Suatu penelitian yang dilakukan di
Thailand menyebutkan bahwa hasil tanaman kentang meningkat 7 % pada pertanaman yang
dikombinasikan dengan tanaman legume dibandingkan dengan tanaman monokultur
kentang. Dengan mengandalkan suatu sistem pertanian yang berkelanjutan dan
seimbang, kita akan mampu memenuhi kebutuhan hidup tanpa harus mengorbankan kondisi
lingkungan

Anda mungkin juga menyukai