Property The Santri Community
MANFAAT PENGGUNAAN PUPUK ORGANIK
ECO FARMING & PUPUK TEPAT GUNA
PILLOW SLOW RELEASE
UNTUK TANAMAN SAWIT
Abstrak
Tulisan ini untuk mengetahui keefektifan
penggunaan pupuk organik Eco Farming &
pupuk tepat guna Pillow Slow Release terhadap
kesuburan tanah dan peingkatan hasil produksi
dari tanaman kelapa sawit.
Di era modern saat ini pertanian organic dan
teknologi tepat guna sangat penting untuk
perkembangan masyarakat yang ingin hidup
sehat dan ingin bertani dengan cara yang lebih
ramah lingkungan namun tetap bisa
memaksimalkan hasil produksi.
Pendahuluan
Pertanian organik sudah lama dikenal oleh
manusia. Sejak ilmu bercocok tanam di
terapkan oleh nenek moyang kita. Namun pada
saat itu semuanya dilakukan dengan cara dan
bahan-bahan yang sederhana dan alamiah.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pertanian
dan jumlah populasi manusia yang semakin
bertambah, maka kebutuhan makanan juga
meningkat. Saat revolusi hijau diterapkan di
Indonesia yang memberikan hasil signifikan
terhadap pemenuhan kebutuhan hasil tanaman
pangan. Penggunaan pupuk sintetis,
penanaman varietas unggul berproduksi tinggi,
& penggunaan pestisida,membuat hasil
pertanian tanaman pangan mengalami
peningkatan.
Namun seiring dengan perkembangan zaman,
banyak ditemukan berbagai masalah akibat
kesalahan manajemen di lahan pertanian.
Pencemaran oleh pupuk dan pestisida sintetis
akibat pemakaiam bahan-bahan kimia sintetis
yang berlebihan akan berdampak pada kualitas
dan kesuburan tanah, kualitas lingkungan, juga
kesehatan manusia akibat tercemarnya hasil
panen oleh bahan-bahan kimia sintetis, dan
juga berdampak langsung pada semakin
menurunnya hasil produksi pertanian.
Indonesia dikenal sebagai negara agraris,
karena sekitar 70% penduduknya tinggal di
daerah pedesaan. Kondisi seperti ini
mengakibatkan peranan dalam sektor pertanian
menjadi andalan utama mata pencaharian
penduduk Indonesia. Kontribusi sektor
pertanian terhadap Produk Domestik Bruto
(PDB) diprediksikan akan terus menurun pada
masa yang akan datang. Hal ini harus dilakukan
pencegahan yaitu dengan cara meningkatkan
produksi pertanian baik secara kualitas maupun
kuantitas.
Gaya hidup sehat dengan slogan ”Back to
nature” telah menjadi hidup baru masyarakat
dunia. Masyarakat banyak yang menyadari
tentang efek negatif dari penggunaan bahan –
bahan kimia, seperti pupuk dan pestisida kimia
sintetis serta hormon tumbuh dalam produksi
pertanian terhadap kesehatan manusia dan
lingkungan.Sebagai negara yang dianugerahi
oleh keanekaragaman hayati yang
banyak,kelimpahan sinar matahari, air dan
tanah, serta budaya masyarakat yang
menghormati alam. Maka Indonesia
mempunyai modal dasar yang sangat besar
untuk mengembangkan pertanian organik,
karena tidak berlebihan jika nilai jual yang akan
dicapai dalam pengembangan pertanian organik
lebih tinggi dibandingkan dengan pertanian
Property The Santri Community
anorganik. Jika dikaitkan dengan tugas untuk
menyediakan makanan yang cukup, kualitas,
dan berkelanjutan bagi masyarakat maka
pengembangan pertanian organik adalah salah
satu pilihan yang tepat dalam menunjang
ketahanan pangan lokal (local food security).
Berkaitan dengan permasalahan pembangunan
pertanian, Indonesia telah mengupayakan
perubahan orientasi sistem pertanian, yaitu dari
sistem pertanian tradisional menuju sistem
pertanian modern. Masalah tersebut berkaitan
dengan peranan pupuk dalam kegiatan usaha
tani menjadi sangat penting. Adanya
kelangkaan pupuk serta kenaikan harga pupuk
akan membebani petani sebagai pengeluaran
biaya sarana produksi dalam berusaha tani,
sehingga petani dapat melaksanakan praktek
tentang pertanian alternatif dengan pembuatan
pupuk bokasi yang menitik beratkan pada
penggunaan masukan dari dalam usaha tani
dalam membangun kesuburan tanah. Hal
tersebut ditandai dengan berkembangnya
sebagai usaha pertanian dengan menggunakan
pupuk organik dengan tujuan mempertahankan
kesuburan tanah dalam rangka meningkatkan
kebutuhan pangan, produktivitas secara
berkelanjutan serta meningkatkan pendapatan
usaha tani.
Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa
apabila kita berbicara tentang agribisnis, kita
tidak dapat lepas dari peran petani dalam
memenuhi kebutuhan pangan yang sehat tanpa
merusak lingkungan pertanian itu sendiri.
Makalah ini membahas tentang pentingnya
manfaat pupuk organik untuk kesuburan tanah.
Berkaitan dengan permasalahan pembangunan
pertanian, Indonesia telah mengupayakan
perubahan orientasi sistem pertanian, yaitu dari
sistem pertanian tradisional menuju sistem
pertanian modern. Masalah tersebut berkaitan
dengan peranan pupuk dalam kegiatan
usahatani menjadi sangat penting. Adanya
kelangkaan pupuk serta kenaikan harga pupuk
akan membebani petani sebagai pengeluaran
biaya sarana produksi dalam berusahatani,
sehingga petani dapat melaksanakan praktek
tentang pertanian alternatif dengan pembuatan
pupuk bokasi yang menitik beratkan pada
penggunaan masukan dari dalam usahatani
dalam membangun kesuburan tanah. Hal
tersebut ditandai dengan berkembangnya
sebagai usaha pertanian dengan menggunakan
pupuk organik dengan tujuan mempertahankan
kesuburan tanah dalam rangka meningkatkan
kebutuhan pangan, produktivitas secara
berkelanjutan serta meningkatkan pendapatan
usahatani. Dari uraian tersebut dapat dipahami
bahwa apabila kita berbicara tentang agribisnis,
kita tidak dapat lepas dari peran petani dalam
memenuhi kebutuhan pangan yang sehat tanpa
merusak lingkungan pertanian itu sendiri.
Makalah ini membahas tentang pentingnya
manfaat pupuk organik untuk kesuburan tanah.
Tanah yang Banyak Memerlukan Pupuk
Organik
Tanah – tanah yang sangat miskin sebaiknya di
pupuk dengan pupuk organik. Tanah pasir atau
tanah yang banyak tererosi lebih baik dipupuk
dengan pupuk organik daripada dengan pupuk
buatan, karena pemberian pupuk buatan pada
tanah tersebut akan mudah sekali tercuci oleh
air hujan. Dengan diberikan pupuk kandang
maka daya menahan air dan kation – kation
tanah meningkat, sehingga apabila diberikan
pula pupuk buatan maka pencucian oleh air
hujan dan erosi dapat dihambat.
Usaha untuk mempertahankan kadar bahan
organik tanah hingga mencapai kondisi ideal
(5% pada tanah lempung berdebu) merupakan
tindakan yang baik, berwawasan lingkungan
Property The Santri Community
dan berfikir untuk kelestariannya. Pengaruh
bahan organik dalam usaha pertanian ini
menjadi penting setelah banyak masyarakat
lebih menghargai hasil – hasil pertanian ramah
lingkungan (pertanian organik) atau sering
dinyatakan kembali ke alam (back to nature).
Penambahan bahan organik kedalam tanah
lebih kuat pengaruhnya kearah perbaikan sifat –
sifat tanah, dan bukan khususnya untuk
meningkatkan unsur hara di dalam tanah.
Contoh, Urea kadar N 46%, sedangkan bahan
organik mempunyai kadar N < 3% sangat jauh
perbedaan kadar unsur N. Akan tetapi Urea
hanya menyumbangkan 1 unsur hara yaitu N
sedangkan bahan organik memberikan hampir
semua unsur yang dibutuhkan tanaman dalam
perbandingan yang relatif setimbang, walaupun
kadarnya sangat kecil.Sehingga jangka panjang
pengelolaan tanah atau kesinambungan
usahatani, sangat baik apabila memperhatikan
dan mempertahankan kadar bahan organik
tanah. Penggunaan bahan organik ke dalam
tanah harus memperhatikan perbandingan
kadar unsur C terhadap unsur hara (N, P, K dsb),
karena apabila perbandingannya sangat besar
bisa menyebabkan terjadinya imobilisasi.
Imobilisasi adalah proses pengurangan jumlah
kadar unsur hara (N, P, K dsb) di dalam tanah
oleh aktivitas mikroba.
Kelebihan dan Kelemahan Sistem Pertanian
Organik
Kelebihan pertanian organik bagi petani
sebagai berikut:
 Dengan menerapkan sistem pertanian
organik, maka keseimbangan tanah
dapat terjaga karena tidak
menggunakan pupuk dan pestisida
kimia, tetapi menggunakan pupuk
organik seperti pupuk kandang, pupuk
hijau dan sisa tanaman.
 Dengan menghindari pemakaian
pestisida secara berlebihan akan dapat
mengurangi resiko keracunan zat
tersebut sehingga masyarakat dapat
mengkonsumsi makanan yang sehat.
 Meningkatkan kesadaran masyarakat
akan menjamin kesehatan produk
pertanian yang akan menaikkan jumlah
yang ingin dibayar terhadap komoditi
tersebut sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan petani.
 Tanpa penggunaan pupuk dan pestisida
dapat menghemat biaya operasional.
Selain itu pengolahan tanah secara
organik, misalnya pengolahan tanah
secara minimum juga dapat mengurangi
biaya operasional.
Manfaat dan Tujuan Pertanian Organik
Manfaat dari sistem pertanian organik adalah
sebagai berikut:
 Meningkatkan pendapatan petani.
 Mengurangi semua bentuk pencemaran yang
dihasilkan dari berbagai kegiatan pertanian.
 Menghasilkan bahan pangan yang cukup
aman, bergizi, sehingga dapat meningkatkan
kesehatan masyarakat sekaligus daya saing
produksi agribisnis.
 Menciptakan lingkungan yang sehat dan aman
bagi petani.
 Meningkatkan dan menjaga produktifitas
lahan pertanian dalam jangka waktu panjang
serta melestarikan sumber daya alam (SDA) dan
lingkungan.
 Menciptakan lapangan kerja serta inovasi
baru dalam memelihara keharmonisan tata
sosial di pedesaan.
Property The Santri Community

IFOAM (Internasional Federation Of Organic Agriculture Movement) mengemukakan tujuan dari sistem
pertanian organik adalah sebagai berikut:

 Menghasilkan pangan dengan kualitas nutrisi tinggi dalam jumlah yang cukup.

 Melaksanakan interaksi efektif dengan sistem dan daur alamiah yang mendukung semua bentuk
kehidupan yang ada.

 Mendorong dan meningkatkan daur ulang dalam sistem usahatani dengan mengaktifkan kehidupan
jasad renik, flora dan fauna.

 Memelihara serta meningkatkan kesuburan tanah secara berkelanjutan

.  Membatasi terjadinya pencemaran lingkungan oleh kegiatan pertanian.4 Jurnal Universitas

Tulungagung BONOROWO Vol. 1.No.1 Tahun 2013 Manfaat Penggunaan Pupuk Organik Untuk
Kesuburan Tanah

Manfaat dan Tujuan Bertani dengan Teknologi Tepat Guna

Manfaat dan Tujuan Bertani dengan Sisetem Teknologi Tepat Guna adalah :

 Mengefisiensikan pengeluaran petani.  Meningkatkan dan menjaga produktifitas

 Mengurangi semua bentuk defisiensi yang
dihasilkan dari berlebihnya penggunaan pupuk
dan pestisida.
 Menghasilkan bahan pangan yang cukup
aman, bergizi, sehingga dapat meningkatkan
kesehatan masyarakat sekaligus daya saing
produksi agribisnis.
lahan pertanian dalam jangka waktu panjang
serta melestarikan sumber daya alam (SDA) dan
lingkungan.
 Ikut serta dalam program pengurangan pupuk
dan pestisida sintetis yang berbahaya bagi
lahan, tanaman dan petan itu sendiri

 Menciptakan lingkungan yang sehat dan aman

bagi petani.

Pupuk Organik

Usaha yang dilakukan untuk memperbaiki kesuburan tanah adalah dengan melakukan pemupukan
menggunakan pupuk organik. Kandungan unsur hara dalam pupuk kandang tidak terlalu tinggi, tetapi jenis
pupuk ini mempunyai lain yaitu dapat memperbaiki sifat – sifat fisik tanah seperti permeabilitas tanah,
porositas tanah, struktur tanah, daya menahan air dan kation – kation tanah.
Property The Santri Community
Pupuk Organik Eco Farming

Merupakan pupuk organik super aktif pertama yang berbentuk padat hasil penelitian ahli pertania yang
memiliki kelebihan antara lain mengandung bakteri positif sebagai bioaktifator yang dapat mengurai bahan
organik di dalam tanah sehingga dapat merestorasi kesuburan tanah. Mengandung 13 unsur hara esensial
yang dibutuhkan oleh tanaman sehingga tanaman menjadi sehat dan produktif dan memiliki imunitas yang
baik. Juga bertindak sebagai alternative pengembangan produksi pertanian sehat dan ramah lingkungan yang
juga dapat menekan penggunaan pupuk anorganik sampai 75% sampai dengan 100% dan dikemas dalam
bentuk briket padat sehingga praktis, efektif, dan efisien.

Pupuk Tepat Guna Pillow Slow Release

Adalah pupuk majemuk, pupuk yang mengandung banyak unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
Diprioritaskan untuk tanaman batang keras. Jika diolah dengan teknologi tepat guna mampu meningkatkan
pertumbuhan daun dan buah sehingga bisa berbuah terus-menerus bahkan berbuah di luar musim. Karena
bentuk pupuk Pillow Slow Release padat, secara teknis cocok untuk pemupukan di area perkebunan bahkan
yang minim sumber air. Sehingga membantu petani tanpa harus bingung mencari sumber air.

Testimoni Di Lapangan

Berikut adalah data dari penggunaan Pupuk Organik Super Aktif Eco Farming dan Pupuk Tepat Guna Pillow
Slow Release setelah uji coba pakai dilapangan yang telah di tes di beberapa lahan berbeda dengan beberapa
petani yang berbeda juga.

1. Bpk. Hj. Muslim, Tumang

Kab Siak Laporan Penggunaan Eco Farming
Di Kebun Kelapa Sawit Hj. Muslim

Nama Pemilik : Bpk. Hj Muslim

Lokasi Lahan : Desa Tumang Kab. Siak Prov. Riau
Luas Lahan : 50 Ha
Jumlah Pohon : 138 pohon/Ha 6900 Pohon/50 ha
Jenis Bibit : PPKS Simalungun - Tinera
Tahun Tanam : 2015

Uraian Pupuk Kimia Keterangan Eco Farming Keterangan

-
Jumlah Tandan 24 Janjang/pohon/Tahun - 26 janjang/pohon/tahun -
Berat Janjan Rataan 6-9 Kg - 10-15 kg -
Tonase Panen/Ha/bulan 2,070 ton - 3,737 ton Hasil Panen Naik 30 %
Kebutuhan Pupuk per Tahun 250 kg Urea 0,5 kg/pohon/tahun 24 tube metode fermentasi, dosis 6 tube/Ha, sistem kocor
250 kg TSp 0,5 kg/pohon/tahun 100 kg NPK -
250 kg Kcl 0,5 kg/pohon/tahun - -
Rotasi Pemupukan 3 bulan sekali ( Pupuk ) - 3 bulan sekali Eco Farming -
- 4 bulan sekali NPK -
Pupuk Yang Digunakan Pupuk Tunggal-KCL, TSP, Urea urea 500 rb, kcl 800 rb, tsp 780 rb Eco farming & NPK NPK merk meroke
- -
Biaya Pekerja Pemupukan Rp 225,000 15 rb/karung 530,000 15 rb/karung pupuk kimia & 125 rb/ Ha Eco Farming
biaya pembelian pupuk 10,400,000 4,960,000
total biaya Rp 10,625,000 5,490,000 Selisih Rp 5.135.000/Ha/Tahun

Data Valid Sesuai Keadaan di Lapangan

 Property The Santri Community

3. Bpk. M. Rusli Arta,Langkan, Langgam Kab Pelelawan

Laporan Penggunaan Eco Farming
Di Kebun Kelapa Sawit Bpk. M. Rusli Arta

Nama Pemilik : Bpk. M. Rusli Arta

Lokasi Lahan : Desa Langkan Kab. Pelalawan Prov. Riau
Luas Lahan : 12 ha Ha
Jumlah Pohon : 131 pohon/Ha 1572 Pohon/12 ha
Jenis Bibit : Dura/Tenera
Tahun Tanam : 2008-2010

Uraian Pupuk Kimia Keterangan Eco Farming Keterangan

-
Jumlah Tandan 14 Janjang/pohon/Tahun - 18 janjang/pohon/tahun -
Berat Janjan Rataan 12 Kg - 16 kg -
Tonase Panen/Ha/bulan 1,834 ton/ha/bulan - 3,144 ton/Ha/Bulan
Kebutuhan Pupuk per Tahun 250 NPK 0,5 kg/pohon/tahun 24 tube metode fermentasi, dosis 6 tube/Ha, sistem kocor
250 kg TSp 0,5 kg/pohon/tahun -
400 kg Dolomit 3 kg/pohon/tahun - -
Rotasi Pemupukan 3 bulan sekali ( Pupuk ) - 3 bulan sekali Eco Farming -
1 Tahun sekali ( Dolomit ) - -
Pupuk Yang Digunakan NPK, Tsp NPK 980 rb, tsp 780 rb per karung Eco farming
Dolomit 50 rb/ karung -
Biaya Pekerja Pemupukan Rp 270,000 15 rb/karung 530,000 15 rb/karung pupuk kimia & 125 rb/ Ha Eco Farming
biaya pembelian pupuk 9,200,000 3,000,000
total biaya Rp 9,470,000 3,530,000 Selisih Rp 5.940.000/Ha/Tahun
Data Valid Sesuai Keadaan di Lapangan

2. Bpk. Jumadi,Langkan, Langgam Kab Pelelawan

Laporan Penggunaan Pillow Slow Release
Di Kebun Kelapa Sawit Bpk .Jumadi

Nama Pemilik : Bpk. Jumadi

Lokasi Lahan : Desa Langkan Kab. Pelalawan Prov. Riau
Luas Lahan : 2 Ha
Jumlah Pohon : 120 Pohon/ Ha 240 Pohon/2 Ha
Jenis Bibit : Marihat
Tahun Tanam : 1999-2000

Uraian Pupuk Kimia Keterangan Pillow Slow Release Keterangan

-
Jumlah Tandan 12 Janjang/pohon/Tahun - 11 janjang/pohon/tahun -
Berat Janjan Rataan 15 Kg - 20 kg -
Tonase Panen/Ha/bulan 1,800 ton/ha/bulan - 2,200 ton/Ha/Bulan
Kebutuhan Pupuk per Tahun 200 kg Kcl 1,25 kg/pohon/tahun 480 sachet ( 4 Paket ) metode ditanam 2 Lubang jarak 50 cm dari pokok
200 kg TSp 1,25 kg/pohon/tahun -
200 kg Urea 1,25 kg/pohon/tahun
400 kg Dolomit 3,5 kg/pohon/tahun - -
Rotasi Pemupukan 4 bulan sekali ( Pupuk ) - 3 bulan sekali -
1 Tahun sekali ( Dolomit ) - Pillow Slow Release -
Pupuk Yang Digunakan Kcl, Tsp Urea 980 rb,Kcl 800 rb, tsp 780 rb per karung Pillow Slow Release
Dolomit 50 rb/ karung -
Biaya Pekerja Pemupukan Rp 300,000 15 rb/karung 500,000 125 rb/ Ha
biaya pembelian pupuk 10,640,000 4,500,000
total biaya Rp 10,940,000 5,000,000 Selisih Rp 5.940.000/Ha/Tahun
Data Valid Sesuai Keadaan di Lapangan

Kesimpulan

Penggunaan pupuk organik super aktif eco farming dan pupuk tepat guna pillow slow release terbukti
meningkatkan hasil panen kelapa sawit dengan meningkatkan kesuburan tanah dan mencukupi kebutuhan
dari tanaman sawit itu sendiri sehingga dapat memaksimalkan hasil produksi kelapa sawit dan
mengefisiensikan biaya perawatan dan pemupukan yang dikeluarkan oleh para petani kelapa sawit.