Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL

PELATIHAN PUPUK ORGANIK CAIR (NATURAL FARMING)


KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2023

A. PENDAHULUAN
Upaya pengurangan kemiskinan mulai saat ini dilakukan secara komprehensif dan
terfokus guna mengatasi bertambahnya jumlah penduduk miskin dan pengangguran
sebagai akibat dari krisis keuangan global yang berdampak pada pertumbuhan
ekonomi di negara-negara termasuk Indonesia.

Petani merupakan kelompok yang sampai saat ini menjadi korban terbesar
globalisasi. Kebijakan revoluasi hijau merupakan awal terpinggirnya kelompok petani
dari industri pertanian. Petani menjadi kehilangan otoritas atas alat produksi (tanah
pertanian) dan menjadi ketergantungan terhadap varietas dan peptisida tertentu yang
justru membuat biaya produksi semakin tinggi. Tingginya biaya produksi ternyata
tidak dibarengi dengan tingginya harga jual hasil pertanian lokal. Kondisi inilah yang
membuat kelompok petani kolaps.

Tingginya biaya produksi dan respon pasar yang rendah terhadap komuditas hasil
pertanian lokal membuat kelompok petani membuat pilihan-pilihan untuk bisa
bertahan hidup. Salah satu pilihan tersebut adalah dengan menjual lahan pertanian
mereka yang sudah dianggap tidak produktif dan tidak lagi bisa menyokong
kehidupan keluarga petani. Pelepasan lahan produksi oleh petani semakin
memposisikan petani pada kelas ekonomi bawah yang jauh dari kehidupan yang
layak dan sejahtera.

Semakin banyaknya petani yang melepas kepemilikan atas lahan pertanian


menjadikan jumlah populasi petani semakin berkurang. Akhirnya terjadi peralihan
fungsi dari lahan pertanian produktif menjadi pemukiman penduduk, bangunan
pabrik, dan sarana olahraga. Sumber daya yang besar dari masyarakat yang
awalnya menjadi petani produktif beralih menjadi buruh tani. Dimana kehidupan
ekonomi buruh tani lebih tidak sejahtera daripada ketika mereka menjadi petani
produktif yang mempunyai akses terhadap lahan pertanian. Inilah realitas kekinian
yang terjadi pada masyarakat petani.

Proposal Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (Natural Farming)


Kabupaten Lamongan Tahun 2023
Pupuk merupakan persoalan vital bagi aktivas pertanian. Pupuk digunakan untuk
menjaga kestabilan unsur hara, kesuburan lahan pertanian, masa panen dan hasil
panen. Jelas pupuk mempunyai peranan yang penting, dan persoalan tingginya
harga pupuk menjadi kendala utama bagi petani. Belum lagi respon pasar terhadap
komoditas pertanian lokal yang tidak mendapatkan keistimewaan dalam hal
penentuan harga. Komoditas pertanian lokal dipaksa bertarung bebas dengan
komoditas pertanian dari luar negeri dengan harga yang sama dan kadangkala
dengan harga yang jauh lebih murah.

Kebutuhan pupuk untuk padi sawah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, hal
ini mengisyaratkan bahwa terjadi penurunan produktivitas lahan sawah. Penggunaan
pupuk yang semakin meningkat berarti pengeluaran berupa biaya produksi semakin
meningkat pula sehingga mengurangi pendapatan petani.
Untuk mengantisipasi kejadia seperti diatas pemberian bahan organik kedalam tanah
sangatlah dibutuhkan. Penambahan bahan organik ke dalam tanah, khususnya pada
tanah-tanah dengan bahan bahan organik rendah adalah suatu usaha ameliorasi
tanah agar pemberian unsur hara tanaman bisa lebih efektif. Secara umum
pemberian bahan organik ke dalam tanah akan memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia
dan biologi tanah. Pada tanah-tanah yang kekurangan bahan organik dan tanah-
tanah yang terdegradasi, bahan organik merupakan syarat utama bagi ameliorasi
tanah, agar pemberian input hara lebih efisien dan efektif.

Peningkatan kesuburan tanah melalui pemberian pupuk organik sangat penting


dalam mempertahankan hasil gabah yang tinggi. Tentunya hasil panen gabah yang
tinggi akan berpengaruh terhadap tingkat penghasilan petani dan produktivitas
aktivitas pertanian. Melihat fakta diatas, kiranya sangat penting memberikan
pelatihan pengelolaan pupuk organik kepada petani pinggir hutan.

Sehubungan dengan hal tersebut, kami sebagai masyarakat Jawa Timur yang
memiliki visi membangun kemandirian masyarakat lokal, yang selama ini telah
melakukan pendampingan penguatan pada masyarakat, Majelis Alumni IPNU –
IPPNU Kabupaten Lamongan merasa terpanggil untuk ikut berpartisipasi aktif dalam
pelaksanaan kegiatan tersebut diatas dengan mengajukan kegiatan Pelatihan
Pembuatan Pupuk Organik Cair (Natural Farming) Kabupaten Lamongan Tahun
2023.

Proposal Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (Natural Farming)


Kabupaten Lamongan Tahun 2023
B. DASAR PEMIKIRAN
1. Sulitnya mendapatkan pupuk, karena tidak tepat waktu pendistribusian pupuk
kepada petani, seperti pada bula September, petani tidak membutuhkan pupuk
karena lahan kering dan tidak memungkinkan untuk melakukan penanam, namun
pendistribusian tetap berjalan.
2. Banyaknya potensi tanaman dikabupaten yang dapat dimanfaatkan sebagai salah
satu bahan pembuatan pupuk organic
3. Adanya ketergantungan para petani terhadap pupuk kimia , sehingga membawa
dampak yang kurang baik terhadap tingkat pendapatan petani, lahan pertanian
serta lingkungan disekitar.

4. Gangguan dan serangan Berbagai macam hama seringkali menggagalkan petani


untuk mencapai hasil pertanian secara maksimal.

5. Petani Lamongan masih menjadi bulan-bulanan oleh para tengkulak dalam


menentukan harga jual hasil panen, sehingga petani sangat dirugikan karena
penjualan hasil panen tidak imbang dengan biaya operasionalnya.

6. Kelangkaan pupuk yang akhir-akhir ini terjadi di Lamongan juga merupakan bahaya
laten bagi petani.

7. Dari isi kualitas tanah lambat laun juga mulai menurun diakibatkan oleh
perudapaksaan tanah dengan terlalu banyaknya petani menggunakan berbagai
macam pupuk, obat-obatan dan pestisida yang secara keilmuan tanah telah
menyebabkan berkurangnya unsur hara secara perlahan-lahan. Bahkan
menciptakan kekebalan tanah itu sendiri terhadap berbagai produk kimia akibat
penggunaan secara berlebihan.

8. Dari sisi pemasaran masyarakat sudah mulai berfikir tentang perlindungan


kesehatan dari makanan, karena berbagai macam penelitian menyatakan bahwa
banyak produk pertanian yang tercemari secara kimiawi yang akan mengakibatkan
terganggunya kesehatan bagi yang mengkonsumsinya. Bahkan peraturan pasar
internasional diberbagai negara sudah melarang beredarnya hasil pertanian yang
mengandung kimia dalam rangka melindungi keselamatan penduduknya dari sisi
kesehatan.

9. Program traktorisasi juga ternyata tidak dihitung dampak negatifnya, ceceran


minyak sisa pembakaran mesin traktor secara terus menerus juga akan
mempengaruhi kualitas tanah.

10. Semakin tidak berdayanya petani tersebut diakibatkan para petani kita sudah
kehilangan rasa percaya diri terhadap kekuatan alamnya sendiri yang sebenarnya
mempunyai kearifan tersendiri secara alamiah. Hal itu bisa kita lihat dari berbagai
penemuan yang sekarang mulai banyak diujicobakan. Mulai dari damen (batang
Proposal Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (Natural Farming)
Kabupaten Lamongan Tahun 2023
padi), kotoran hewan tanaman, dan berbagai macam hasil alam disekelilingnya
ternyata bisa menjadi obat mujarab untuk meningkatkan hasil pertanian baik secara
kualitas maupun kuantitasnya.

11. Dari sisi ekonomi, ternyata memang ada kekuatan ekonomi berupa munculnya
pengusaha – pengusaha yang membuat industri obat-obat pertanian dan memaksa
petani untuk menjalani ketergantungan terhadap produk tersebut secara terus
menerus.

12. Selain disektor kebutuhan pupuk oleh petani, kebutuhan bibit juga sulit untuk
dijangkau oleh petani. Ini disebabkan bibit yang dikonsumsi oleh petani baik di
sektor pertanian padi maupun di sektor pertanian tambak di kabupaten Lamongan
masih mengimpor dari luar daerah sehingga harga menjadi sulit untuk dijangkau
oleh masyarakat petani. Kesulitan ini dengan alibi anggaran transportasi yang
dijadikan argumentasi oleh pemodal atau distributor bibit.

C. LANDASAN KEGIATAAN
1. Undang-Undang No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan
2. Undang-Undang No. 19 Tahun 2003, Tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
3. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004, tentang Pemerintah Daerah
4. Undang-Undang No.41 Tahun 2008, Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun Anggaran 2009
5. Peraturan Pemerintah No. 68 Tahun 2002, Tentang Ketahanan pangan.
6. Peraturan Pemrintah No. 58 Tahun 2005, tentang Pengelolaan Keungan Daerah
7. Peraturan Persiden RI No. 7 Tahun 2005, tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Nasional 2004 – 2009
8. Peraturan Presiden RI No. 54 Tahun 2005, tentang Tim koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan
9. Peraturan Presiden RI No. 38 Tahun 2008, tentang Rencana Kerja Pemerintah
Tahun 2009
10. Inpres Nomor 1 tahun 2008 tentang Kebijakan Perberasan Nasional
11. Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang “ perubahan atas peraturan Mentri
dalam negri No. 13 Tahun 2006 tentang pedoman Pengelolaan Keungan Daerah “
12. Kepmenko Kesra No. 35 tahun 2008 tentang Tim Koordinasi Raskin Pusat.

13. Mekanisme distribusi pupuk pada sistem tertutup didasarkan pada Keputusan
Menteri Perdagangan No. 03/M-DAG /PER/2/2006.

Proposal Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (Natural Farming)


Kabupaten Lamongan Tahun 2023
D. TUJUAN KEGIATAN
1. Tujuan Umum
a. Penguatan Keberdayaan Masyarakat Petani dalam pemnfaatan sumberdaya
pertanian
b. Perbaikan ekonomi dan sosial masyarakat Petani di Kabupaten Lamongan
dengan Penciptaan lapangan kerja baru yang berbasis petani
c. Meningkatkan daya beli masyarakat petani terhadap gejolak pasar yang
cenderung fluktuatif.
d. Mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia dan sosialisasi
fungsi pupuk organik sebagai pilihan alternative ditengah kelangkaan pupuk
e. Mengurangi dampak kerusakan lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia
yang tidak berimbang
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang ingin dicapai oleh kegiatan adalah :
a. Melatih keterampilan petani dalam pengelolaan pupuk organik
b. Meningkatkan kemandirian petani dengan sistem pengelolaan pupuk organik.
c. Mendorong produktivitas hasil pertanian dengan pengelolaan pupuk organik

E. KELUARAN ( OUT PUT ) PROGRAM


Pelaksanaan program ini diharapkan akan menghasilkan keluaran dalam bentuk :

“ Terbentuknya Kader Pemberdayaan Petani yang menguasai teknis pemberdayaan


dan pelatihan pembuatan, pengelolaan pupuk organik sebagai solusi alternatif
terhadap kelangkaan pupuk bersudsidi serta mengurangi dampak penyemaran
lingkungan akibat pengunaan pupuk kimia yang tidak berimbang”,

F. GAMBARAN UMUM PROGRAM

Program Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (Natural Farming) Kabupaten


Lamongan Tahun 2023 ini menjangkau 4 Kecamatan (Solokuro, Paciran, Brondong
dan Laren selama 5 bulan.

Untuk mencapai tujuan dan keluaran program di atas, maka secara garis besar
kegiatan yang akan dilakukan oleh Majelis Alumni IPNU – IPPNU Kabupaten
Lamongan adalah mencakup tahapan sebagai berikut:

Bentuk kegiatannya adalah sebagai berikut:


1. Focus Group Discussion
a. Jumlah peserta FGD 15 orang tiap kecamatan
b. Kegiatan dilaksanakan selama 1 hari
c. Tempat pelaksanaan kegiatan di Gedung Pertemuan
Proposal Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (Natural Farming)
Kabupaten Lamongan Tahun 2023
2. Pelatihan Pengolahan Pupuk Organik (Natural Farming)
a. Jumlah peserta pelatihan 100 orang
b. Kegiatan dilaksanakan selama 4 hari
c. Tempat pelaksanaan kegiatan di Gedung Pertemuan

3. Pendampingan
a. Pendampingan kelompok dilaksanakan selama 5 bulan

G. ORGANSASI PELAKSANA PROGRAM

Program ini dilaksanakan oleh Majelis Alumni IPNU-IPPNU Lamongan, sebuah


kumpulan para alumni yang konsen pada bidang pertanian serta penguatan kapasitas
masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan yang berkedudukan di
Kabupaten Lamongan

JADWAL DAN OUT PUT PROGRAM

No. KEGIATAN OUT PUT BULAN/MINGGU


I II III IV V
1 Mobilisasi Program Tk. Kabupaten
▪ Adanya MoU Majelis Alumni IPNU-
IPPNU Lamongan
Persiapan
▪ Adanya Modul-modul program 1-4
administrasi program
▪ Adanya Standar Operasionalisasi
Program
▪ Adanya seleksi fasilitator
Rekrutmen dan
▪ Adanya seleksi asisten lapangan 1-4
Pelatihan Fasilitator.
▪ Adanya Pelatihan Fasilitator Desa
2 Mobilisasi Program Tk. Desa
▪ Adanya keder pemberdayaan peteni
yang mempunyai pengetahuan teknis
Pelatihan
fasilitasi dan pemberdayaan
pengelolaan pupuk 1-4 1-4 1-4
organik ▪ Adanya kemampuan teknis
pembuatan, pengelolaan pupuk
organik di kalangan petani
▪ Dokumen analisis kekuatan dan
3 Pelaporan kelemahan pelaksanaan sekaligus 1-4
rekomendasi tindak lanjut program.

Proposal Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (Natural Farming)


Kabupaten Lamongan Tahun 2023
H. LOKASI SASARAN PROGRAM
Lokasi pelaksanaan kegiatan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (Natural
Farming) Kabupaten Lamongan berada di 4 Kecamatan (Solokuro, Laren, Paciran
dan Brondong) dengan kreteria desa-desa yang sudah ditentukan oleh pengelola
program.

I. RENCANA ANGGARAN PROGRAM


Pelaksanaan program ini secara keseluruhan membutuhkan dana sebesar
Rp. 100.000.000,- (Seatus Juta Rupiah) Secara rinci :
ANGGARAN BIAYA
PELATIHAN PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (NATURAL FARMING)
KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2023

No Uraian kegiatan Vol Sat Frek Biaya Total


1 2 3 4 5 6

1. Sewa Lahan 1 Ha 4 kec Rp 1.000.000,00 Rp 4.000.000,00


Sub total Rp 4.000.000,00

2. Honorarium
a. Koord. Program 1 Org 5 bln Rp 1.500.000,00 Rp 7.500.000,00
b. Konsultan Ahli 1 Org 5 bln Rp 1.100.000,00 Rp 5.500.000,00
c. Field Worker 2 Org 5 bln Rp 1.000.000,00 Rp 10.000.000,00
d. Fasilitator 4 Org 5 bln Rp 900.000,00 Rp 18.000.000,00
e. Administrasi 1 Org 5 bln Rp 750.000,00 Rp 3.750.000,00
Sub Total Rp 44.750.000,00

3. Lapangan
a. Sosialisasi Program
- Kunjungan ke lokasi Program 4 kec 1 kali Rp 1.500.000,00 Rp 6.000.000,00
- Peralatan sosialisasi 4 Kec 1 kali Rp 1.000.000,00 Rp 4.000.000,00
b. Pembentukan kelompok tani
- FGD Kelompok tani 4 kec 1 kali Rp 2.000.000,00 Rp 8.000.000,00
c. Paket pelatihan Pembuatan pupuk
- Paket pelatihan pupuk organik I & II 4 kec 2 pelat Rp 2.000.000,00 Rp 16.000.000,00
- Bahan dan alat pelatihan 4 kec 2 pelat Rp 1.000.000,00 Rp 8.000.000,00
Sub Total Rp 42.000.000,00

4. Administrasi
a. ATK 1 Pkt 5 bln Rp 1.000.000,00 Rp 5.000.000,00
b. Dokumentasi 1 Pkt 5 bln Rp 250.000,00 Rp 1.250.000,00
c. Transportasi Tim 1 Pkt 5 bln Rp 500.000,00 Rp 2.500.000,00
Sub Total Rp 8.750.000,00

5. Laporan
Pembuatan Laporan dan Penggandaan 1 Pkt 1 kali Rp 2.500.000,00 Rp 500.000,00
Sub Total Rp 500.000,00

Jumlah Total Rp 100.000.000,00

terbilang : ## Seratus Juta Rupiah ##

Proposal Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (Natural Farming)


Kabupaten Lamongan Tahun 2023
J. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat sebagai keikutsertaan kita untuk memperbaiki
kualitas hidup para petani Desa di Kabupaten Lamongan yang lebih baik. Kerjasama
semua pihak dalam proses kegiatan diatas sangatlah kami harapkan demi
terwujudnya pembangunan serta peningkatan ekonomi yang berbasis partanian
pedesaan.

Lamongan, Juli 2023

Penanggungjawab Program

Proposal Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Cair (Natural Farming)


Kabupaten Lamongan Tahun 2023

Anda mungkin juga menyukai