Anda di halaman 1dari 4

Nama: Muhammad Naufal Ramadhani

NPM: 23025010072
Kelas: B025
Mata Kuliah: Ilmu Pertanian Modern
Semester: 1
Waktu dan Tanggal: Rabu, 25 Oktober 2023 (13.00-14.30)

Jawaban:

1. a. Menurut saya upaya peningkatan produksi di bidang pertanian dengan


menggunakan teknologi IOT dan AI itu sangat diperlukan di era Revolusi industri 4.0 ,
mengapa? Karena di era Revolusi industri 4.0, hampir sebagian besar produksi
pertanian di negara-negara maju menggunakan teknologi IOT dan AI. Selain
mempermudah dan lebih efisien juga dapat meningkatkan kualitas produksi
pertanian yang dihasilkan. Oleh karena itu negara kita Indonesia sebagai negara
agraris juga harus segera menggunakan teknologi tersebut supaya dapat bersaing
dengan industri pertanian dengan negara-negara maju lainnya.
b. Penggunaan IOT dalam sistem pertanian yang sudah memperlihatkan hasilnya
yaitu sistem pemantauan tanaman cerdas yang cara kerjanya yaitu dengan
meletakkan alat IOT untuk memantau cuaca dan perkembangan tanaman dan
memberikan hasil berupa data yang lebih mudah diolah dan diamati.
2. a. Unsur-unsur usaha pertanian adalah komponen-komponen yang sangat penting dalam
menjalankan kegiatan pertanian. Berikut adalah beberapa unsur-unsur usaha pertanian:

Tanah: Tanah adalah dasar dari usaha pertanian. Kualitas, tekstur, kesuburan, dan drainase
tanah sangat berpengaruh terhadap hasil pertanian.
Benih: Benih yang berkualitas tinggi adalah kunci untuk memulai pertanian yang sukses.
Benih yang baik akan menghasilkan tanaman yang sehat dan produktif.
Pupuk: Pupuk digunakan untuk memberikan nutrisi tambahan kepada tanaman. Pemilihan
jenis dan jumlah pupuk yang tepat penting untuk pertumbuhan dan hasil panen yang baik.
Air: Air adalah unsur penting dalam pertanian. Irigasi yang efisien dan pengelolaan sumber
air sangat berpengaruh terhadap kesuksesan pertanian.
b. Karena negara kita terpaku kepada pasar global sehingga jarang memperhatikan hasil
produksi dari petani lokal yang mengakibatkan harga bahan makanan naik dan petani jauh
dari kata sejahtera.

3.a. Penyebab kerawanan pangan tersebut adalah:


- perubahan iklim: Perubahan iklim global menyebabkan cuaca yang ekstrem, seperti banjir,
kekeringan, dan musim tanam yang tidak stabil. Hal ini mengganggu produksi pangan dan
meningkatkan kerentanan pangan.
- ekonomi dan kesenjangan sosial: Ketidaksetaraan ekonomi dan ketidaksetaraan akses
terhadap sumber daya membuat sebagian masyarakat sulit memenuhi kebutuhan pangan
mereka. Faktor-faktor ini termasuk harga pangan yang tinggi dan kurangnya akses ke
layanan kesehatan dan pendidikan
- konflik dan ketegangan sosial: Konflik bersenjata, ketegangan sosial, dan perang saudara di
berbagai negara mengganggu produksi, distribusi, dan akses pangan. Ini dapat
menyebabkan kelaparan dan kerawanan pangan

b. -Ketahanan Produksi: Meningkatkan produksi pangan dalam negeri, termasuk pertanian,


perikanan, dan peternakan, untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk Indonesia.

-Ketahanan Konsumsi: Memastikan masyarakat memiliki akses yang memadai terhadap


pangan yang aman, bergizi, dan bervariasi, serta promosi pola makan sehat.

-Ketahanan Distribusi: Meningkatkan distribusi pangan yang efisien dan merata ke seluruh
wilayah Indonesia, termasuk daerah terpencil.

-Ketahanan Harga: Mengendalikan fluktuasi harga pangan agar tetap terjangkau oleh
masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah.

-Ketahanan Cadangan: Mempertahankan cadangan pangan strategis untuk mengatasi krisis


atau gangguan pasokan pangan yang mungkin terjadi.

c. Pandangan saya terkait masalah tersebut yaitu: Indonesia memiliki keuntungan bonus
demografi seharusnya bisa mengembangkan pertanian yang berdaulat, tetapi dikarenakan
tidak seluruh masyarakat Indonesia khususnya di kalangan petani itu berpendidikan yang
memadai sehingga belum bisa memberikan atau mengembangkan pertanian yang berdaulat
dan layak bagi masyarakat Indonesia.

4. a. -Tanah: Kualitas tanah, tekstur, dan struktur tanah sangat memengaruhi pertumbuhan
tanaman.
-Tenaga Kerja: Ketersediaan tenaga kerja yang terampil dan jumlah pekerja berpengaruh
pada produktivitas.
-Modal dan Investasi: Ketersediaan modal dan investasi untuk pengadaan peralatan dan
input pertanian sangat penting.
-manajemen: manajemen dan pengelolaan usaha yang baik menjadikan sistem pertanian
yang teratur dan baik.
b. Mengajak para karyawan usaha tani untuk terus berinovasi dan berupaya dalam
mengembangkan pertanian yang berdaulat dan menghasilkan produk berkualitas dengan
harga terjangkau bagi masyarakat Indonesia.

5. a. Dampak positif TRH :


Dampak Positif Revolusi Hijau1. Munculnya tanaman jenis unggul dengan umur pendek,
meningkatkan intensitas penanaman pertahun, namun juga memerlukan tenaga kerja yang
lebih banyak.2. Meningkatkan pendapatan petani, meskipun biaya produksi juga meningkat,
namun tingkat produksi yang tinggi memberikan keuntungan lebih besar daripada pertanian
tradisional.3. Meningkatkan kesadaran petani dan masyarakat tentang pentingnya
teknologi.4. Merangsang dinamika ekonomi masyarakat, karena hasil yang melimpah
menyebabkan pertumbuhan ekonomi di masyarakat meningkat.
Dampak Negatif Revolusi Hijau: 1. Peningkatan produksi pangan tidak selalu diikuti oleh
peningkatan pendapatan petani secara keseluruhan, terutama bagi petani miskin.2.
Ketergantungan pada pupuk kimia dan pestisida berdampak pada tingginya biaya produksi
yang harus ditanggung petani.3. Pengaruh ekonomi uang semakin kuat dalam hubungan
sosial di daerah pedesaan.4. Sistem bagi hasil mengalami perubahan, dan kesempatan kerja
di pedesaan menjadi berkurang.Contoh revolusi hijau di Indonesia adalah penerapan Panca
Usaha Tani, yang meliputi pengolahan tanah yang baik, pengairan teratur, pemilihan bibit
unggul, pemupukan, dan pemberantasan hama dan penyakit tanaman. Kemudian, Panca
Usaha Tani berkembang menjadi Sapta Usaha Tani dengan penambahan pasca panen dan
pemasaran.Selain itu, revolusi hijau juga mencakup empat pilar penting dalam
pembudidayaan pertanian, yaitu penyediaan air melalui sistem irigasi, pemakaian pupuk
kimia secara optimal, penerapan pestisida sesuai tingkat serangan organisme pengganggu,
dan penggunaan varietas unggul sebagai bahan tanam berkualitas.

b. Keunggulan GMO:
Salah satu contoh GMO yang dihasilkan melalui bioteknologi adalah tanaman jagung Bt
(Bacillus thuringiensis). Tanaman jagung Bt dimodifikasi genetiknya untuk mengandung gen
dari bakteri Bacillus thuringiensis, yang menghasilkan protein yang dapat melawan serangga
hama. Keunggulan dari tanaman jagung Bt adalah:

Perlindungan terhadap serangga hama: Tanaman jagung Bt mampu memproduksi protein


toksin yang hanya beracun bagi serangga tertentu, seperti ulat. Hal ini mengurangi
ketergantungan pada pestisida kimia, mengurangi kerusakan tanaman, dan meningkatkan
hasil panen.

Kemanfaatan lingkungan: Karena penggunaan pestisida kimia berkurang, dampak negatif


terhadap lingkungan seperti polusi air dan tanah dapat berkurang. Selain itu, tanaman
jagung Bt sering kali memerlukan lebih sedikit aplikasi pestisida, sehingga mengurangi
paparan petani terhadap bahan kimia berbahaya.
Peningkatan hasil panen: Tanaman jagung Bt cenderung memberikan hasil panen yang lebih
tinggi karena perlindungan terhadap serangga hama yang lebih efektif.

Anda mungkin juga menyukai