Anda di halaman 1dari 5

Nama : Agus Triyono

Nim : 049466905

MK : Ilmu pertanian

TUGAS 3

SOAL

1.. Pangan merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia untuk dapat bertahan hidup.
Kecukupan pangan seluruh penduduk di suatu wilayah harus menjadi sasaran utama kebijakan
suatu negara. Pangan merupakan komoditi yang memiliki fungsi sosial dan politik nasional
maupun global. Sebagai negara agraris seharusnya Indonesia bebas dari kondisi rawan pangan.
Coba Anda Analisis hal:

a. . Indonesia pernah mengalami rawan pangan, pada tahun....., dan mengapa terjadi
rawan pangan?
b. Cara apa yang dapat dilakukan untuk menjaga ketersediaan pangan

2. Ketahanan pangan erat hubungannya dengan kesejahteraan hidup masyarakat. Perubahan


kondisi iklim dan ekonomi suatu negara akan mempengaruhi produksi dan kualitas pangan.
Identifikasi faktor-faktor yang mendukung kualitas pangan?

3. Diversifikasi pangan merupakan program untuk mengarahkan masyarakat agar tidak terpaku
pada satu jenis makanan pokok saja. Diversifikasi pangan merupakan cara yang digunakan
untuk melakukan swasembada beras dan mengurangi konsumsi beras. Menurut Anda apa yang
perlu dilakukan oleh Pemerintah sehingga program diversifikasi pangan dapat terwujud?

4. Krisis sumber daya alam akibat pencemaran tanah, air dan udara menyebabkan produktivitas
semakin menurun. Krisis IPTEK terjadi oleh karena penerapan kebijakan pangan yang
berorientasi ke bidang ekonomi, sementara kegiatan agribisnis harus berkelanjutan. Coba
analisis hal-hal berikut:
a. Apa saja yang mencakup agribisnis berkelanjutan
b. Apa saja karakteristik agribisnis yang membedakan dari bisnis lain?

JAWABAN

1. a. Indonesia pernah mengalami rawan pangan pada tahun 1998, yang terjadi sebagai dampak
dari krisis ekonomi yang melanda negara tersebut. Krisis ekonomi tersebut mengakibatkan
terjadinya inflasi yang tinggi, depresiasi nilai tukar rupiah, dan meningkatnya tingkat
pengangguran. Hal ini berdampak pada daya beli masyarakat yang menurun, sehingga sulit bagi
mereka untuk memenuhi kebutuhan pangan secara memadai. Selain itu, kondisi cuaca yang
buruk, seperti kekeringan dan banjir, juga dapat menyebabkan rawan pangan di Indonesia.

b. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga ketersediaan pangan adalah sebagai
berikut:

1) Meningkatkan produksi pangan melalui peningkatan produktivitas pertanian,


pengembangan teknologi pertanian, penggunaan bibit unggul, dan penggunaan praktik
pertanian yang berkelanjutan.
2) Meningkatkan infrastruktur pertanian, seperti irigasi, jaringan distribusi, dan
penyimpanan yang baik, untuk memastikan hasil panen dapat tersedia secara efisien
dan dapat diakses oleh masyarakat.
3) Mendorong diversifikasi pertanian dengan mengembangkan usaha pertanian non-
pangan, seperti perikanan, peternakan, dan hortikultura, sehingga tidak terlalu
bergantung pada satu jenis komoditi pangan.
4) Meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan melalui program pemberian subsidi
pangan, peningkatan akses ke pasar, dan pengembangan sistem distribusi yang efisien.
5) Mengembangkan kebijakan yang mendukung pertanian berkelanjutan, termasuk
penggunaan praktik pertanian ramah lingkungan, pengelolaan sumber daya alam yang
berkelanjutan, dan perlindungan petani kecil.

2. Faktor-faktor yang mendukung kualitas pangan meliputi:


1) Kondisi lingkungan yang baik, termasuk keberlanjutan sumber daya alam, kualitas
tanah, air, dan udara yang terjaga, serta perlindungan terhadap pencemaran dan
perubahan iklim.
2) Sistem produksi pertanian yang efisien dan berkelanjutan, termasuk penggunaan praktik
pertanian yang baik, pemilihan varietas tanaman yang unggul, penggunaan pupuk dan
pestisida yang aman, dan pengelolaan hama yang tepat.
3) Infrastruktur pendukung, seperti irigasi yang baik, sistem penyimpanan dan distribusi
yang tepat, serta akses pasar yang memadai.
4) Kebijakan pangan yang baik, termasuk regulasi yang memastikan keamanan pangan,
standar mutu yang tinggi, pengawasan yang ketat terhadap produksi dan distribusi
pangan, serta kebijakan perdagangan yang adil dan berkelanjutan.
5) Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi seimbang dan pilihan makanan yang
sehat, serta adanya program pendidikan dan kampanye yang mengedukasi masyarakat
mengenai gizi dan kualitas pangan.

3. Menurut pendapat saya untuk mewujudkan program diversifikasi pangan, Pemerintah perlu
melakukan langkah-langkah berikut :

1) Mendorong penelitian dan pengembangan untuk mengidentifikasi jenis-jenis pangan


alternatif yang dapat dikembangkan di Indonesia, baik itu berupa tanaman, hewan, atau
produk-produk olahan baru.
2) Memberikan insentif dan dukungan kepada petani atau pelaku usaha pertanian yang
berinvestasi dalam diversifikasi pangan, seperti penyediaan bibit unggul, pembiayaan,
pelatihan, dan bimbingan teknis.
3) Menggalakkan kampanye dan program edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat
dan cara mengolah serta mengonsumsi pangan-pangan alternatif yang lebih beragam.
4) Menyediakan infrastruktur pendukung, seperti penyediaan fasilitas pengolahan dan
penanganan pasca-panen yang sesuai dengan jenis pangan alternatif yang
dikembangkan.
5) Mendorong kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga riset untuk
mengembangkan pasar dan distribusi pangan alternatif secara berkelanjutan.
6) Mengimplementasikan kebijakan pangan yang mendukung diversifikasi pangan,
termasuk pengaturan harga, kebijakan subsidi, dan kebijakan perdagangan yang
memadai.

4. a. Agribisnis berkelanjutan mencakup aspek-aspek berikut:

 Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, termasuk penggunaan tanah secara
bijaksana, pengelolaan air yang efisien, pelestarian biodiversitas, dan pengurangan
pencemaran lingkungan.
 Penggunaan teknologi pertanian yang ramah lingkungan, seperti penggunaan pupuk dan
pestisida organik, teknik irigasi yang efisien, penggunaan energi terbarukan, dan
penggunaan varietas tanaman yang tahan terhadap hama dan penyakit.
 Pemberdayaan petani kecil dan peternak, termasuk akses terhadap pembiayaan,
pelatihan, teknologi, pasar, dan informasi yang diperlukan untuk meningkatkan produksi
dan pendapatan mereka.
 Pengembangan rantai pasok agribisnis yang berkelanjutan, termasuk distribusi yang
efisien, penanganan pasca-panen yang baik, pemrosesan produk yang ramah
lingkungan, dan pemasaran yang adil dan berkelanjutan.
 Peningkatan nilai tambah produk pertanian melalui inovasi dan pengembangan produk-
produk olahan dengan kualitas tinggi, keamanan pangan terjamin, dan memiliki daya
saing di pasar lokal maupun internasional.
 Integrasi aspek sosial dan ekonomi dalam agribisnis, termasuk peningkatan
kesejahteraan petani, pengurangan kesenjangan sosial, pemberdayaan perempuan di
sektor pertanian, dan pemberian akses yang adil terhadap sumber daya dan pasar.

b. Beberapa karakteristik agribisnis yang membedakannya dari bisnis lain adalah:

 Bergantung pada faktor-faktor alam, seperti cuaca, tanah, dan air, sehingga rentan
terhadap perubahan iklim dan bencana alam.
 Memiliki siklus produksi yang panjang, karena melibatkan proses bercocok tanam atau
beternak yang membutuhkan waktu untuk tumbuh dan berkembang.
 Rentan terhadap fluktuasi harga komoditas, karena harga pertanian cenderung
dipengaruhi oleh faktor-faktor pasar global dan domestik yang kompleks.
 Memiliki hubungan yang kompleks dengan masyarakat dan lingkungan sekitar, karena
kegiatan pertanian dapat memengaruhi kesehatan manusia, keberlanjutan ekosistem,
dan kualitas lingkungan.
 Memiliki peran penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan dan pengentasan
kemiskinan, karena sektor pertanian sering kali menjadi mata pencaharian utama bagi
masyarakat di pedesaan.

Sumber Referensi: BMP LUHT421902

Anda mungkin juga menyukai