Anda di halaman 1dari 7

Nama Mahasiswa : IRFANDI

Kelas : Non Reguler


NPM : 215431101021
Mata kuliah : Kebijakan Perencanaan Pembangunan Perkebunan
Pengajar : Zul Erianto Suarja, S.Pd., Gr. M.Si.

Esai

Pilihlah salahsatu dari isu yang akan dikaji dibawah ini, dengan ketentuan menuliskan
pandangan, pikiran atau gagasan terkait isu yang dikaji minimal tujuh halaman A4 dengan
font dan fontsize standart.

1. Menentukan arah kebijakan pembangunan perkebunan di Indonesia!


2. Implementasi kebijakan pembangunan perkebunan di Indonesia!

Kelestarian lingkungan merupakan salah satu masalah atau fenomena yang menjadi perhatian
bersama baik di tingkat regional, nasional maupun global. Masalah ini muncul dari daya
dukung yang terbatas dan pola pemanfaatan lingkungan yang luar biasa. Jika pola eksploitasi
saat ini terus berlanjut, tidak menutup kemungkinan lingkungan dan seluruh kekayaan alam
yang dikandungnya akan habis atau hilang. Demikian pula pembalakan dan degradasi lahan,
serta konversi kawasan hutan menjadi perkebunan kelapa sawit, merupakan kegiatan yang
berkontribusi terhadap penurunan fungsi dan kualitas lingkungan itu sendiri.

Dengan memperhatikan arah kebijakan nasional dan pembangunan pertanian periode 2010-
2014, dalam menjalankan tugas pelaksanaan pembangunan perkebunan di Indonesia,
Direktorat Jenderal Perkebunan merumuskan kebijakan yang akan menjadi kerangka
pembangunan perkebunan periode 2010-2014 yang dibedakan menjadi kebijakan umum dan
kebijakan teknis pembangunan perkebunan Tahun 2010-2014.

Kebijakan umum pembangunan perkebunan adalah: Mensinergikan seluruh sumberdaya


perkebunan dalam rangka peningkatan daya saing usaha perkebunan, nilai tambah,
produktivitas dan mutu produk perkebunan melalui partisipasi aktif masyarakat perkebunan,
dan penerapan organisasi modern yang berlandaskan kepada ilmu pengetahuan dan teknologi
serta didukung dengan tata kelola pemerintahan yang baik.

Adapun kebijakan teknis pembangunan perkebunan yang merupakan penjabaran dari


kebijakan umum pembangunan perkebunan adalah: Meningkatkan produksi, produktivitas,
dan mutu tanaman perkebunan berkelanjutan melalui pengembangan komoditas, SDM,
kelembagaan dan kemitraan usaha, investasi usaha perkebunan sesuai kaidah pengelolaan
sumberdaya alam dan lingkungan hidup dengan dukungan pengembangan sistem informasi
manajemen perkebunan.
Di era otonomi daerah dewasa ini, kebijakan perkebunan kelapa sawit tidak lepas dari adanya
UU No. 32 Tahun 2004, SK No. 38 Tahun 2007, dan UU No. 23 Tahun 2014 yang
memberikan peluang kepada daerah untuk mengelola sub sektor perkebunan walaupun hal
trsebut hanya sebatas pada program kerja pilihan. Hal yang sama juga berlaku pada Undang-
Undang Nomor 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan Kelapa Sawit, yang secara jelas
mendefinisikan pemisahan kekuasaan, termasuk perjanjian kerjasama.

Pembangunan perkebunan di Indonesia telah mengalami berbagai pasang surut. Pada


masa lalu,pembangunan perkebunan di Indonesia didominasi oleh perkebunan besar swasta
(PBS). PBSberperan penting dalam pengembangan perkebunan di Indonesia, terutama dalam
penyediaanlapangan kerja dan peningkatan pendapatan masyarakat. Namun, PBS juga sering
dikritik karenapraktik-praktik yang tidak berkelanjutan, seperti eksploitasi tenaga kerja dan
kerusakan lingkungan.

Pada era reformasi, pemerintah mulai mendorong pembangunan perkebunan rakyat.


Pemerintahmemberikan berbagai insentif kepada petani untuk mengembangkan perkebunan
rakyat, sepertibantuan permodalan, pelatihan, dan teknologi. Pembangunan perkebunan
rakyat diharapkan dapatmeningkatkan kesejahteraan petani dan pemerataan pembangunan di
pedesaan.

Pemerintah perlu membentuk badan koordinasi pembangunan perkebunan yang melibatkan


berbagaipemangku kepentingan, seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, dan
petani. Badankoordinasi ini bertugas untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan
pembangunan perkebunansecara terkoordinasi dan berkesinambungan

Perkebunan merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian Indonesia. Sektor ini
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pendapatan nasional, penyerapan tenaga
kerja, dan ekspor. Namun, pembangunan perkebunan di Indonesia masih menghadapi
berbagai tantangan, seperti produktivitas yang masih rendah, kualitas produk yang belum
optimal, dan pengelolaan sumber daya alam yang belum berkelanjutan.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan arah kebijakan pembangunan perkebunan


yang tepat. Arah kebijakan pembangunan perkebunan harus didasarkan pada beberapa faktor,
yaitu:

a. Kondisi perkebunan saat ini


Perkebunan di Indonesia telah berkembang cukup pesat dalam beberapa dekade
terakhir. Namun, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi, seperti
produktivitas yang masih rendah, kualitas produk yang belum optimal, dan
pengelolaan sumber daya alam yang belum berkelanjutan.
b. Kebutuhan dan potensi pasar
Pasar dunia untuk produk perkebunan terus berkembang, terutama untuk produk-
produk seperti minyak sawit, kopi, dan teh. Hal ini memberikan peluang bagi
Indonesia untuk meningkatkan ekspor produk perkebunannya.
c. Kebijakan pemerintah
Pemerintah Indonesia telah menetapkan beberapa kebijakan yang mendukung
pembangunan perkebunan, seperti kebijakan perizinan, kebijakan harga, dan
kebijakan pelestarian lingkungan.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, arah kebijakan pembangunan perkebunan di Indonesia


dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Arah Kebijakan Pembangunan Perkebunan di Indonesia

a. Meningkatkan produktivitas dan kualitas produk perkebunan. Hal ini dapat dilakukan
melalui penerapan teknologi dan inovasi, peningkatan kapasitas sumber daya
manusia, dan perbaikan manajemen perkebunan
b. Meningkatkan nilai tambah produk perkebunan. Hal ini dapat dilakukan melalui
diversifikasi produk, pengolahan produk, dan pemasaran produk yang lebih baik.
c. Mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan. Hal ini penting untuk menjaga
kelestarian lingkungan dan menjamin ketersediaan sumber daya alam untuk generasi
mendatang.

Secara lebih rinci, kebijakan-kebijakan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Produk Perkebunan

a. Pengembangan teknologi dan inovasi untuk meningkatkan produktivitas tanaman,


seperti penggunaan benih unggul, pemupukan yang tepat, dan pengendalian hama
dan penyakit..
b. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia perkebunan, seperti melalui pelatihan
dan pendidikan.
c. Perbaikan manajemen perkebunan, seperti melalui penerapan manajemen risiko
dan manajemen rantai pasok.

2. Peningkatan Nilai Tambah Produk Perkebunan

a. Diversifikasi produk perkebunan, seperti pengembangan produk turunan dari


minyak sawit, kopi, dan teh.
b. Pengolahan produk perkebunan, seperti pengeringan, pengemasan, dan
pengolahan menjadi produk siap konsumsi.
c. Pemasaran produk, seperti melalui pengembangan jaringan pemasaran dan
promosi produk.

3. Pengelolaan Sumber Daya Alam Secara Berkelanjutan

a. Penerapan prinsip-prinsip perkebunan berkelanjutan, seperti penggunaan pestisida


yang ramah lingkungan, pengelolaan limbah yang tepat, dan konservasi sumber
daya alam.
b. Pemberdayaan masyarakat lokal, seperti melalui pengembangan pertanian rakyat
dan agrowisata.
4. Implementasi Arah Kebijakan Pembangunan Perkebunan di IndonesiaUntuk

mengimplementasikan arah kebijakan pembangunan perkebunan di Indonesia,


diperlukan kerja sama yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Pemerintah perlu berperan sebagai fasilitator dan regulator, sedangkan swasta dan
masyarakat perlu berperan sebagai pelaku utama pembangunan perkebunan.

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan


arah kebijakan pembangunan perkebunan di Indonesia:

a. Peningkatan koordinasi dan kerja sama antar-pemangku kepentingan. Pemerintah


perlu meningkatkan koordinasi dan kerja sama antar-pemangku kepentingan,
seperti kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat.
Koordinasi dan kerja sama yang baik akan memudahkan dalam pelaksanaan
kebijakan dan program pembangunan perkebunan.
b. Pemberian insentif dan dukungan kepada pelaku usaha perkebunan. Pemerintah
perlu memberikan insentif dan dukungan kepada pelaku usaha perkebunan, seperti
subsidi, pelatihan, dan bantuan teknis. Insentif dan dukungan tersebut akan
mendorong pelaku usaha perkebunan untuk meningkatkan produktivitas dan
kualitas produknya.
c. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pembangunan perkebunan
berkelanjutan. Pemerintah perlu meningkatkan kesadaran masyarakat akan
pentingnya pembangunan perkebunan berkelanjutan. Kesadaran masyarakat akan
pentingnya pembangunan perkebunan berkelanjutan akan mendorong masyarakat
untuk berpartisipasi dalam pembangunan perkebunan.

5. Pembangunan perkebunan di Indonesia saat ini menghadapi berbagai tantangan,


antara lain:

a. Persaingan global yang semakin ketat, Persaingan global dalam industri


perkebunan semakin ketat. Hal ini disebabkan oleh meningkatnyapermintaan
produk perkebunan dari negara-negara lain, serta meningkatnya produksi
produkperkebunan dari negara-negara pesaing
b. Perubahan iklim yang berdampak pada produktivitas tanaman, Perubahan iklim
berdampak pada produktivitas tanaman perkebunan. Hal ini disebabkan
olehperubahan pola curah hujan, suhu udara, dan intensitas serangan hama dan
penyakit.
c. Kebutuhan akan produk perkebunan yang berkelanjutan, Kebutuhan akan produk
perkebunan yang berkelanjutan semakin meningkat. Hal ini disebabkan
olehmeningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kelestarian lingkungan.

6. Berikut adalah beberapa pandangan, pikiran, atau gagasan terkait arah kebijakan
pembangunanperkebunan di Indonesia:

a. Peningkatan produktivitas tanaman


Peningkatan produktivitas tanaman merupakan salah satu kunci untuk
meningkatkan daya saingproduk perkebunan Indonesia. Pemerintah perlu
memberikan dukungan kepada petani untukmeningkatkan produktivitas
tanaman melalui penyediaan teknologi, sarana produksi, dan pelatihan.
b. Peningkatan daya saing produk perkebunan

Peningkatan daya saing produk perkebunan dapat dilakukan melalui


diversifikasi produk, peningkatankualitas produk, dan penerapan standar
internasional. Pemerintah perlu mendorong pengembanganproduk-produk
perkebunan yang bernilai tambah tinggi, seperti produk olahan kelapa sawit,
karet,kakao, dan kopi.

c. Pelestarian lingkungan’
Pelestarian lingkungan merupakan aspek penting dalam pembangunan
perkebunan yangberkelanjutan. Pemerintah perlu mendorong penerapan
praktik perkebunan yang ramah lingkungan,seperti penggunaan pestisida dan
pupuk yang ramah lingkungan, serta pengelolaan limbahperkebunan yang
baik.

7. Implementasi Arah Kebijakan Pembangunan Perkebunan


Untuk mengimplementasikan arah kebijakan pembangunan perkebunan, diperlukan
kerja sama yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Pemerintah perlu
berperan sebagai fasilitator dan regulator, sedangkan swasta dan masyarakat perlu
berperan sebagai pelaku utama pembangunan perkebunan.

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan


arah kebijakan pembangunan perkebunan:

a. Peningkatan koordinasi dan kerja sama antar-pemangku kepentingan. Pemerintah


perlu meningkatkan koordinasi dan kerja sama antar-pemangku kepentingan,
seperti kementerian/lembaga terkait, pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat.
Koordinasi dan kerja sama yang baik akan memudahkan dalam pelaksanaan
kebijakan dan program pembangunan perkebunan.
b. Pemberian insentif dan dukungan kepada pelaku usaha perkebunan. Pemerintah
perlu memberikan insentif dan dukungan kepada pelaku usaha perkebunan, seperti
subsidi, pelatihan, dan bantuan teknis. Insentif dan dukungan tersebut akan
mendorong pelaku usaha perkebunan untuk meningkatkan produktivitas dan
kualitas produknya.
c. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pembangunan perkebunan
berkelanjutan. Masyarakat perlu didorong untuk mendukung pembangunan
perkebunan yang berkelanjutan. Dukungan tersebut dapat diberikan dalam bentuk
partisipasi dalam pengelolaan perkebunan, seperti menjadi petani plasma, atau
menjadi konsumen produk perkebunan yang ramah lingkungan.

Pemikiran atau Gagasan Terkait Arah Kebijakan Pembangunan Perkebunan di Indonesia

Berikut adalah beberapa pemikiran atau gagasan terkait arah kebijakan pembangunan
perkebunan di Indonesia:

a. Peningkatan produktivitas dan kualitas produk perkebunan


Peningkatan produktivitas dan kualitas produk perkebunan merupakan hal yang
penting untuk dilakukan. Hal ini dapat dilakukan melalui beberapa upaya, antara lain:
- Pengembangan teknologi dan inovasi
- Peningkatan kapasitas sumber daya manusia
- Perbaikan manajemen perkebunan

Untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk perkebunan, pemerintah perlu


memberikan dukungan kepada pelaku usaha perkebunan dalam hal pengembangan teknologi
dan inovasi, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dan perbaikan manajemen
perkebunan. Dukungan tersebut dapat diberikan dalam bentuk subsidi, pelatihan, dan bantuan
teknis.

- Meningkatkan nilai tambah produk perkebunan


Meningkatkan nilai tambah produk perkebunan juga penting untuk dilakukan. Hal
ini dapat dilakukan melalui beberapa upaya, antara lain:
a. Diversifikasi produk
b. Pengolahan produk
c. Pemasaran produk

Untuk meningkatkan nilai tambah produk perkebunan, pemerintah perlu mendorong pelaku
usaha perkebunan untuk melakukan diversifikasi produk, pengolahan produk, dan pemasaran
produk yang lebih baik. Dukungan tersebut dapat diberikan dalam bentuk kebijakan yang
mendukung pengembangan produk turunan, penyediaan sarana dan prasarana pengolahan
produk, serta promosi produk perkebunan.

- Mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan

Pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan juga penting untuk dilakukan.
Hal ini penting untuk menjaga kelestarian lingkungan dan menjamin ketersediaan
sumber daya alam untuk generasi mendatang. Pengelolaan sumber daya alam
secara berkelanjutan dapat dilakukan melalui beberapa upaya, antara lain:

a. Penerapan prinsip-prinsip perkebunan berkelanjutan


b. Pemberdayaan masyarakat lokal

Untuk mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, pemerintah perlu mendorong
pelaku usaha perkebunan untuk menerapkan prinsip-prinsip perkebunan berkelanjutan.
Dukungan tersebut dapat diberikan dalam bentuk sosialisasi dan pelatihan tentang prinsip-
prinsip perkebunan berkelanjutan.

Dengan mengimplementasikan arah kebijakan pembangunan perkebunan yang tepat dan


didukung oleh kerja sama yang baik antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, diharapkan
pembangunan perkebunan di Indonesia dapat lebih berdaya saing dan berkelanjutan.

Namun, untuk mengimplementasikan arah kebijakan tersebut, diperlukan kerja keras dan
komitmen dari semua pihak. Pemerintah perlu meningkatkan koordinasi dan kerja sama
antar-pemangku kepentingan. Selain itu, pemerintah perlu menyediakan anggaran yang
memadai untuk mendukung pelaksanaan kebijakan dan program pembangunan perkebunan.

Selain itu, diperlukan juga perubahan mindset dari pelaku usaha perkebunan. Pelaku usaha
perkebunan perlu menyadari pentingnya peningkatan produktivitas dan kualitas produk,
diversifikasi produk, pengolahan produk, pemasaran produk, dan pengelolaan sumber daya
alam secara berkelanjutan

Dengan kerja keras dan komitmen dari semua pihak, diharapkan pembangunan perkebunan di
Indonesia dapat lebih berdaya saing dan berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai