TRI
Tugas Mata Kuliah
Pengantar Ilmu Pertanian
Dosen Pengampu : Dr. Ir. Ernawati Hd., M.P.
Oleh :
Nova Fitriana
NIM : D1B022045
Secara etimologi, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berasal dari kata kembang yang artinya
menjadi tambah sempurna (tentang pribadi, fikiran, pengetahuan dan sebagainya), sehingga
pengembangan berarti proses, cara, perbuatan. Sedangkan, menurut istilah pengembangan artinya
penyusunan, pelaksanaan, penilaian dan penyempurnaan dalam suatu kegiatan.
PENGERTIAN AGROBISNIS
Pengertian agribisnis adalah istilah berasal dari kata “Agri” singkatan dari Agrikultur berarti pertanian, dan
“bisnis” artinya usaha. Jadi apa itu agribisnis adalah usaha yang bergerak di bidang pertanian, terutama dalam hal
penyediaan pangan. Agrobisnis meliputi seluruh sector bahan masukan usahatani,produk yang memasak bahan
masukan usahatani,terlibat dalam produksi dan juga menangani pemrosesan,penyebaran,penjualan baik secara
Borongan maupun eceran oleh produsen ke konsumen akhir.
• Dalam arti sempit agrobisnis merupakan suatu perdagangan atau pemasaran hasil pertanian sebagai upaya
memaksimalkan keuntungan
• Sedangkan dalam arti luas agrobisnis diartikan sebagai suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu
atau keseluruhan di mulai dari rantai produksi,pengolahan dan pemasaran hasil yang ada hubungannya dengan
komoditi pertanian meliputi usahatani,perkebunan,kehutanan,perikanan dan peternakan dengan tujuan untuk
mendapatkan keuntungan.
PENGEMBANGAN AGROBISNIS
Pengembangan Agrobisnis
a. Prospek Agrobisnis
Agroindustri memiliki prospek cerah di Indonesia untuk terus dikembangkan.Perkembangan agrobisnis memiliki lima
alasan pokok yang dapat memperkuat pendapat agrobisnis layak dikembangkan terus di Indonesia yaitu
• agrobisnis mampu menyediakan lapangan pekerjaan mulai dari sector masukan produksi sampai dengan pengolahan dan pe-
masaran.
• Mampu mengurangi angka kemiskinan di pedesaan di Indonesia
• Mampu mendukung sector industry hulu maupun hilir.
• Mampu menyediakan keragaman mutu pangan sehingga sangat berpengaruh terhadap tingkat konsumen dan gizi masyarakat
• Dan mampu menyumbang devisa negara dari ekspor hasil-hasil pertanian.
Agroindustri diartikan sebagai semua kegiatan industry yang terkait erat dengan kegiatan
pertanian.Dengan demikian macam agroindustry banyak sekali di antaranya industry pengo-
lahan hasil-hasil pertanian,baik yang sifatnya setengah jadi maupun produk akhir seperti in-
dustry pengolahan minyak kelapa sawit,industry pengolahan gula,industry pengolahan
ikan,industri pengalengan buah-buahan,industry pembuatan obat-obatan pertanian,industry
pembuatan alat-alat dan mesin pertanian
PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI
Pengembangan Agroindustri
a. Prospek Agroindustri
Prospek agroindustri di Indonesia dinyatakan sangat cerah.Pengembangan agroindustri akan berpengaruh terhadap penca-
paian berbagai macam tujuan pembangunan di Indonesia seperti mengatasi kemiskinan, peningkatan pemerataan, peningkatan ke-
sempatan kerja, peningkatan kesempatan berusaha, peningkatan pengembangan kegiatan pelestarian lingkungan, dan seba-
gainya.Pengembangan agroindustri mampu meningkatkan pendapatan petani sehingga berakibat terjadinya peningkatan per-
mintaan dan pembelian barang-barang non-pertanian, perkembangan kondisi tenaga kerja di perdesaan, dan perguliran uang di
perdesaan sebagai dampak dari perkembangan agroindustri itu sendiri. Dapat dikatakan agroindustri dapat bertindak sebagai peng-
gerak industrialisasi di perdesaan.
• Terjadinya perkembangan globalisasi bidang ekonomi menyebabkan perubahan kondisi pasar secara keseluruhan, baik pasar
domestik maupun pasar internasional.Kondisi tersebut herengaruh terhadap kegiatan pertanian, seperti tuntutan akan kualitas
dan kuantitas produk hasil pertanian sesuai dengan yang diinginkan konsumen, keragaman jenis, fleksibilitas penawaran, dan
harga yang bersaing.
• Adanya keterbatasan sumberdaya manusia dalam hal pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan berwiraswasta berpengaruh
nyata dalam pengembangan agroindustri.
• Keterbatasan dalam penguasaan teknologi yang diperuntukkan khusus bagi pengemabngan agroindustri menyebabkan sulitnya
agroindustri di Indonesia berkembang ke arah yang lebih maju, terutama agroindustri berskala kecil yang ada di perdesaan.
• Adanya masalah yang bersifat sosial, budaya, dan politik terhadap pengembangan agroindustri di Indonesia tidak mencapai
target sasaran yakni masyarakat perdesaan.
• Sampai saat ini agroindustri masih belum didukung sepenuhnya oleh infrastruktur dan kelembagaan. Hal tersebut terlihat dari
orientasi pembangunan sarana dan prasarana, rangkaian kebijaksanaan lebih banyak memberikan perlindungan terhadap
industri-industri nonagroindustri, dan lain-lain.
c. Kebijakan-kebijakan dalam Pengembangan Agroindustri
Kebijakan- kebijakan yang sangat diharapkan itu menurut Soctriono, dkk. (2006) meliputi kebijakan di
bidang reorganisasi usahatani yaitu:
• Kebijakan farming reorganization bertujuan untuk mengembangkan subsistem budidaya pada usaha tani-
usaha tani berskala kecil. Reorganisasi usaha produksi (budidaya) pertanian diarahkan pada bentuk atau dimensi
tingkat usahatani dan dimensi wilayah(regional). Dengan demikian masalah-masalah keterbatasan(smallness)
usahatani yang timbul dapat diatasi.
• Kebijakan small-scale industrial modernization berkaitan erat dengan upaya pengembangan agrobisnis.
Sehingga kebijakan yang disusun dengan berlandaskan pada pengembangan agroindustri kecil dan menengah
dinilai sangat tepat. Fokus utama yang penting untuk diperhatikan yakni disusun kebijaksanaan modernisasi
kegiatan industri yang mencakup modernisasi teknologi beserta seluruh perangkat penunjangnya, modernisasi
sistem organisasi dan manajemen, modernisasi manajemen berkaitan dengan pola hubungan dan orientasi pasar.
• Kebijakan service rasionalization mencakup pengembangan layanan agroindustri secara
keseluruhan. Hal hal yang penting untuk diperhatikan dalam rangka pengembangan agroindustri
berkaitan dengan kebijakan ini yakni perbaikan sistem pada lembaga- lembaga penunjang
pengembangan agroindustri seperti lembaga keuangan financial institution) terutama di perdesaan,
kemudian lembaga penelitian dan pendidikan.
Pelaku Agrobisnis/Agroindustri
1. Pihak Swasta
Pelaku pihak swasta dapat perorangan atau non perseorangan(persekutuan).
Pelaku perorangan yaitu seseorang yang menyelenggarakan kegiatan usaha baik secara formal maupun informal,seperti
petani subsistem,petani komersial.
Pelaku non perseorangan (persekutuan) yaitu merupakan bentuk Kerjasama antara dua orang atau lebih dengan tujuan un-
tuk mendapatkan laba.
2. Koperasi
Koperasi Agribisnis harus mengambil peran sebagai penggerak dan pembuka pasar agribisnis untuk eksport. Karena kunci
utama untuk penumbuhan usaha agribisnis adalah penguasaan target pasar yang jelas, kemampuan bersaing dari produk se-
jenis, mutu, harga, pelayanan dan kontinyuitas suplai.
3. Perusahaan Negara
Perusahaan negara ialah semua perusahaan dalam bentuk apapun yang modalnya untuk seluruhnya merupakan kekayaan
negara Republik Indonesia,kecuali jika ditentukan lain dengan atau berdasarkan undang-undang.
DAFTAR ISI