Strategi kebijakan terkait pertanian dan agropolitan dalam rencana pola ruang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Brebes untuk kawasan budidaya, melalui pemantapan kawasan pertanian terpadu,
meliputi:
1) Memelihara dan mempertahankan sarana produksi dalam mewujudkan ketahanan pangan melalui
sistem agrobisnis;
2) Meningkatkan produktivitas sektor unggulan dalam kerangka daya saing kawasan; dan
3) Mengembangkan kawasan agropolitan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat.
Rencana pola ruang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Brebes dalam pertanian hortikultura
meliputi pertanian hortikultura sayuran yang dipanen sekali; hortikultura sayuran yang dipanen lebih
dari sekali, hortikultura bunga-bungaan termasuk tanaman hias yang dipanen selain bunganya,
pembibitan, dan pembenihan hortikultura sayuran dan bunga-bungaan. Dalam Peraturan Menteri
Pertanian Nomor: 41/Permentan/OT.140/9/2009 tentang Kriteria Teknis Kawasan Peruntukan
Pertanian, beberapa kriteria yang menjadi dasar penetapan kawasan budidaya hortikultura adalah:
1. Mempunyai kesesuaian Lahan yang didukung adanya sarana dan prasarana budidaya, panen dan
pasca panen;
2. Memiliki potensi untuk pengembangan sistem dan usaha agribisnis hontikultura; dan
3. Mempunyai akses dan prasarana transportasi jalan dan pengangkutan yang mudah, dekat dengan
pusat pemasaran dan pengumpulan produksi.
Tabel 2.1 Jumlah Komoditas Jenis Tanaman Sayuran Kabupaten Brebes Tahun 2019
Bawang Bawang Cabai Cabai Labu
Kecamatan Jamur Kentang Ketimun Kubis Terung Tomat Wortel
Daun Merah Besar Rawit Siam
(kw) (kw) (kw) (kw) (kg) (kw) (kw) (kw) (kw) (kw) (kw) (kw)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Salem - - - 15 - - 270 - - - - -
Bantarkawung - 16.830 - 4.010 - - - - - - - -
Bumiayu - - - - 61.626 - - - - - - -
Paguyangan 2.889 - 1.368 1.342 497.871 147.960 - 67.830 30.645 - 6.560 17.250
171.581 155.100
Sirampog 60 1.536 - - 369.190 - 230.760 7.840 180 652
Tonjong - 456 42 - 309 - 365 - - - - -
Larangan - 771.860 9.089 103.818 - - - - - 376 242 -
Ketanggungan - 207.292 27.075 95.011 - - - - - - - -
Banjarharjo - 6.722 3.404 2.203 - - - - - - - -
Losari - 77.023 2.720 - - - - - - - - -
Tanjung - 152.660 30.059 - - - 11.641 - - - - -
Kersana - 44.628 12.498 - - - - - - - - -
Bulakamba - 432.643 35.596 382 - - - - - 3.802 130 -
Wanasari - 656.410 2.160 3.860 - - - - - - - -
Songgom - 147.523 41.949 770 - - - - - 80 112 -
Jatibarang - 106.521 11.472 5.612 - - - - - 302 190 -
Brebes - 408.700 10.554 - - - - - - 7.520 4.055 -
Kab. Brebes 17.470 3.029.328 189.522 217.023 559.806 517.150 12.276 298.590 38.485 12.260 11.941 172.350
Sumber : BPS Kabupaten Brebes, 2020
Tabel 2.2 Luas Komoditas Jenis Tanaman Sayuran Kabupaten Brebes Tahun 2019
Bawang Bawang Cabai Cabai Kentan Labu Terun
Kecamatan Jamur Ketimun Kubis Tomat Wortel
Daun Merah Besar Rawit g Siam g
(ha) (ha) (ha) (ha) (m2) (ha) (ha (ha) (ha) (ha) (ha) (ha)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Salem - - - 2 - - 2 - - - - -
Bantarkawung - 187 - 31 - - - - - - - -
Bumiayu - - - - 1.323 - - - - - - -
Paguyangan 27 - 15 20 7.905 822 - 323 44 - 11 115
Sirampog 1.478 1 36 - - 1 746 - 1 282 56 9 48 1 034
Tonjong - 6 1 - 30 - 21 - - - - -
Larangan - 6.978 70 2.698 - - - - - 4 2 -
Ketanggungan - 1.769 334 1.210 - - - - - - - -
Banjarharjo - 109 15 12 - - - - - - - -
Losari - 703 85 - - - - - - - - -
Tanjung - 1.689 344 - - - 81 - - - - -
Kersana - 866 159 - - - - - - - - -
Bulakamba - 4.691 428 25 - - - - - 36 12 -
Wanasari - 5.729 48 161 - - - - - - - -
Songgom - 1.319 439 9 - - - - - 1 3 -
Jatibarang - 1.017 147 77 - - - - - 12 10 -
Brebes - 4.087 142 - - - - - - 87 43 -
Kab. Brebes 1.505 29.151 2.263 4.245 9.258 2.568 104 1.605 100 149 129 1.149
Sumber : BPS Kabupaten Brebes, 2020
Berdasarkan Data Statistik Produksi Bawang Merah Kabupaten Brebes berdasar luas lahan tahun 2016-
2018:
Tabel 2.2 Produktivitas Komoditas Bawang Merah Tiap Kecamatan Kabupaten Brebes Tahun 2016-2019
Kabupaten Brebes memiliki produksi terbesar dibandingkan dengan Kabupaten lain di Jawa Tengah,
pada tahun 2018, Kabupaten Brebes memproduksi bawang merah sebesar 3.037.730 Kw, sedangkan
pada tahun 2017 memproduksi bawang merah sebesar 2.725.988 Kw.
Pada tahun 2016 adalah produksi bawang merah tertinggi yang dimiliki oleh Kecamatan Wanasari
sebesar 906.750 Kw, sedangkan produksi paling rendah di tahun 2017 hanya 587.900Kw. Kecamatan
Larangan memiliki produksi yang tinggi pada tahun 2018 mencapai 688.450 Kw, sedangkan angka
terendah ada pada tahun 2017 hanya 490.419 Kw.
Kondisi ini menjadikan Brebes berada di posisi teratas sebagai penghasil bawang merah di tataran
Nasional. Pusat bawang merah tersebar di 12 kecamatan dari 17 kecamatan yang ada di Brebes, dengan
luas panen per tahun 28.000-32.000 Ha. Sentra bawang merah tersebar di Kecamatan Brebes, Wanasari,
Bulakamba, Losari, Kersana, Ketanggungan, Larangan, Songgom, Tanjung, Bantarkawung, Jatibarang,
dan Banjarharjo (Badan Pusat Statistika, 2020).
Luas panen bawang merah di tiap kecamatandi Kabupaten Brebes pada tahun 2012-2017. Kecamatan
Bantarkawung memiliki luas panen terendah pada tahun 2012 hanya sebesar 8 Ha dan terluas 158 pada
tahun 2015. Kecamatan Larangan memiliki luas panen terbesar pada tahun 2016 dengan luas 8721 Ha,
sedangkan yang terendah berada ditahun 2013 sebesar 4622. Pada tahun 2017, Kecamatan
Ketanggungan memiliki luas panen terbesar 1940 Ha, dan pada tahun 2012 hanya seluas 1006 Ha.
Kecamatan Banjarharjo memiliki luas panen terendah pada tahun 2012, hanya sebesar 79 Ha, dan
tertinggi ada pada tahun 2014 sebesar 223 Ha. Pada tahun 2017, Kecamatan Losari memiliki luas panen
tertinggi sebesar 1186 Ha, sedangkan terendah hanya 475 Ha pada tahun 2015. Kecamatan Tanjung
pada tahun 2017 memiliki luas panen tertinggi sebesar 2294 Ha, sedangkan terendahnya berada di
tahun 2012 sebesar 1324 Ha. Pada tahun 2016, luas panen tertinggi yang dimiliki Kecamatan Kersana
sebesar 1040 Ha, sedangkan terendah ada pada tahun 2013 sebesar 746 Ha. Kecamatan Bulakamba
memiliki luas panen tertinggi pada tahun 2017 sebesar 4030 Ha, dan terendah 1854 Ha pada tahun
2012. Luas panen tertinggi yang dimiliki Kecamatan Songgom ada pada tahun 2014 sebesar 1336 Ha,
dan terendah 781 Ha di tahun 2016. Kecamatan Jatibarang memiliki luas panen terendah 2012 sebesar
855 Ha, dan tertinggi ada di tahun 2017 sebesar 2197 Ha. Luas panen tertinggi yang dimiliki Kecamatan
Brebes sebesar 4264 Ha pada tahun 2012 dan yang terendah 3034 Ha pada tahun 2015. Kecamatan
Larangan merupakan daerah yang memiliki luas panen terbesar diantara Kecamatan lainnya.Luas panen
terendah ada di kecamatan Bantarkawung. Lapangan pekerjaan yang ada di Brebes masih didominasi
oleh sektor pertanian, dari sekitar 1,7 juta jiwa jumlah penduduk di Brebes, sebanyak 312.515 jiwa
bekerja di sektor pertanian. Kelompok usaha pertanian di Brebes masih mendominasi, dilihat dari
struktur ekonominya, sektor pertanian menyumbang perekonomian Brebes sebesar 38,42 persen.
Sisanya hanya menyumbang sekitar 16,41 persen saja persektornya. Sedangkan untuk tanaman
Hortikultura di Kabupaten Brebes, bawang merah menduduki presentase yang paling tinggi tercatat
sekitar lebih dari 50 persen dari pada tanaman lain.
Berbagai varietas bawang unggulan juga dihasilkan dari Brebes, salah satunya varietas Bima Brebes yang
berwarna merah menyala, rasa lebih pedas, dan lebih keras dari bawang luar daerah atau luar negeri.
Saat ini sekitar 23 persen pasokan bawang merah nasional berasal dari Brebes. Sementara untuk wilayah
Jawa Tengah, sekitar 75 persen kebutuhan bawang merah dipasok dari Brebes. Penawaran pada bawang
merah di Brebes menurun tidak hanya karena faktor tersebut di atas. Faktanya, Kementrian pertanian
mencatat adanya bawang merah illegal yang masuk ke wilayah Indonesia melalui pintu masuk tidak
resmi. Tercatat sebanyak 73.000 ton bawang bombai mini berasal dari India masuk ke Indonesia secara
ilegal. Harga kulakan dari Negara asal hanya sekitar Rp 2.500 per kg, jika di ditambah dengan biaya
pengiriman menjadi sekitar Rp 6.000 per kg, harga distributor sekitar Rp 10.000 per kg dan harga
ditingkat eceran menjadi sekitar Rp 14.000 per kg. sementara harga bawang merah lokal di petani
berkisar Rp 18.000 dan di pasar retail rata-rata berkisar Rp 25.000 per kg. Bawang bombai mini ini
memiliki bentuk dan karakteristik yang sama seperti bawang merah lokal sehingga menurut pemerintah,
ini akan berpotensi mengelabuhi konsumen dan akan merugikan petani (Deny, S. 2018) Banyaknya
impor bawang yang masuk menyebabkan sebagian besar petani di Brebes enggan untuk menanam
bawang merah. Mereka beranggapan jika bawang yang mereka hasilkan akan terbuang sia-sia karena
adanya impor dari India, sedangkan modal yang harus mereka keluarkan tidak sedikit. Akibatnya banyak
petani yang menganggur dan sebagian memilih untuk menanam jagung atau tebu. Hal ini akan
menyebabkan defisit dimana mengurangnya pasokan bawang merah lokal yang akhirnya akan
memberikan peluang besar pada bawang dari luar negeri untuk masuk ke Indonesia.
Produksi bawang merah di Brebes menurun sangat jauh, hal ini disebabkan oleh harga bawang merah di
Brebes yang mengalami penurunan cukup drastis. Turunnya harga bawang merah di Brebes itu dipicu
oleh kurangnya permintaan pasokan bawang merah ke Brebes. Menurut petani selain cuaca, penyebab
lainnya adalah adanya kebijakan pemerintah untuk mensubsidi bibit-bibit bahan pokok yang salah
satunya adalah bawang merah ke Gabungan kelompok tani (Gapoktan) di beberapa daerah.
Sub Terminal Agribisnis Larangan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi pemasaran
dan nilai tambah petani dengan mengembangkan infrastruktur pemasaran, khususnya untuk wilayah
Larangan dan sekitarnya. STA Larangan terletak di jalan arteri utama Jl. Pejagan-Bumiayu, Kecamatan
Larangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah . Secara geografis berada di antara 108°57'08.9" Bujur Timur
dan 7°00'07.1" Lintang Selatan. STA Larangan letaknya berbatasan dengan:
- Sebelah Utara : Lahan budidaya bawang merah milik pribadi
- Sebelah Timur : Lahan budidaya bawang merah milik pribadi
- Sebelat Selatan : Jl. Pejagan- Bumiayu; dan
- Sebelah Barat : Lahan kosong milik pribadi
Status pengelolaan lokasi STA Larangan yaitu menyertakan paguyuban Perkumpulan Petani Agropolitan
JALABARITANGKAS sebagai pengelola. Berikut struktur organisai pengelola STA Larangan :
KETUA
WAKIL KETUA
BAG.
ADMINISTRASI BAG. BAG.
PERDAGANGAN HUMAS BAG. UMUM
UMUM KEUANGAN ORGANISASI
UMUM
C. Aksebilitas
Lokasi perencanaan terletak pada jalan Arteri Primer berjarak 22 Km dari pusat Kota Kabupaten
Brebes yaitu Kecamatan Larangan. Jalan tersebut adalah jalan masuk ke lokasi dan juga merupakan
jalan alternatif Pejagan-Bumiayu. Koridor jalan memiliki lebar ± 6 meter badan jalan dengan
perkerasan dan bahu jalan lebar 7 meter di kanan dan kiri. Jalan masuk tapak terdapat dua akses jalan
di barat dan timur dengan lebar masing-masing 8 meter. Akses jalan dalam tapak area penerima
menggunakan material penutup paving block, jalan penghubung antar fasilitas sebagian tanpa
perkerasan. Terdapat pagar dan gapura di bagian depan tapak, dengan tinggi pagar 2 meter. Sebagai
penanda lokasi sudah terdapat Signage STA Larangan dengan tinggi ±4 meter.