8. Penutup
1. FENOMENA PERUBAHAN IKLIM GLOBAL
Kenaikan Suhu Bumi Periode 1880-2020
AMH
AMK
4
2. POSISI SEKTOR PERTANIAN TERHADAP
PERUBAHAN IKLIM
Kekeringan
Sektor Pertanian
rentan terhadap
Banjir perubahan iklim
Serangan OPT Productivity sehingga menjadi
victim, namun
sektor pertanian
juga mampu
Padi
Sawah
mengurangi emisi
GRK
Peternakan
Sumber Emisi GRK Sektor Pertanian
9
3. El Nino/La Nina : Pengertian dan Pemantauannya
ENSO Positif:
Suhu Muka Laut (SML) di Pasifik
lebih panas dari rata-ratanya
sehingga menyebabkan terjadinya
El Nino
ENSO Negatif:
SML di Pasifik lebih dingin dari rata-
ratanya sehingga menyebakan
terjadinya La Nina
10
3. El Nino/La Nina : Pengertian dan Pemantauannya
11
ANALISIS & PREDIKSI ENSO
(Pemutakhiran Dasarian III Juli 2023)
2004
(EL NINO LEMAH)
Pada bulan Juni dan Agustus, Indonesia bagian selatan umumnya sifat hujan
bawah normal
Dampak Meteorologi dan Klimatologis
Pada bulan Juni hingga Agustus, Indonesia bagian selatan umumnya sifat
hujan bawah normal
Dampak Meteorologi dan Klimatologis
LESSON
LEARNED:
ANOMALI
SIFAT HUJAN
TAHUN 2015
https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6559849/sungai-
saddang-di-pinrang-abrasi-2-km-200-rumah-terancam-
terdampak
19
20
Dampak Agronomis
Perubahan Iklim
Implementasi Pembangunan
Berketahanan Iklim berpotensi
Potensi kerugian menurunkan kerugian ekonomi
ekonomi Sektor akibat perubahan iklim sebesar
Pertanian di Indonesia Rp 61,71 triliun atau 79,2% dari
total potensi kerugian di tahun
2024.
DAMPAK POSITIF EL NINO?
Tabel 1. Potensi Luas Lahan Rawa Lebak yang Dapat Ditanami pada
Kejadian Iklim Ekstrim
Indramayu
Pemetaan Prediksi
Kekeringan dan Potensi
Infrastruktur Pertanian
Umur sangat Genjah (100-105) Inpari (13, 19) Cakrabuana, Padjadjaran 8,8 - 10,0 5,7 - 6,9
Toleran Rendaman Inpari 30, Inpara 8, Purwa, Inpara 10 5,6 - 9,6 4,4 - 7,2
Toleran Garam Tinggi (Salinitas) Inpari (34 Salin dan 35 Salin ) 5,6 - 8,1 4,4 - 5,1
AWD
Berselang
Permukaan tanah
70 cm
SKEMA
TIRTA- 40
MIDI cm
Panjang Volume
Kebutuhan Irigasi Interval
Fase Fase Tanki
Periode Irigasi Neto Harian Irigasi
Tanaman Tumbuh Penakar
(mm) (mm) (hari)
(Hari) (ml)
Inisiasi 20 5-Sep-18 24-Sep-18 6.3 1.05 550
Vegetatif 30 25-Sep-18 24-Oct-18 12.6 3.14 1,500
Pembungan 30 25-Oct-18 23-Nov-18 18.8 3.14 7 1,500 Irigasi Parit Irigasi Tetes
Pembentuk
10 24-Nov-18 3-Dec-18 25.1 1.79 900
an Biji
Total Frekuensi Irigasi (Kali) 12
Penggunaan Aplikasi Katam Terpadu dan Siscrop
Penyediaan Penyimpanan Air
Strategi Panen Air di Lahan Kering
Pembangunan/rehabilitasi sarana penampungan air
Percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan
Peningkatan ketersediaan Alsintan untuk percepatan tanam
Penyediaan benih tahan kekeringan dan OPT
No Varieties Sifat Unggul
1 Inpari 42 Agritan GSR Agak tahan HDB, Agak tahan WBC biotipe 1, mutu beras kristal
premium. efesiensi pemupukan 75% anjuran dosis
2 Inpari 43 Agritan GSR Agak tahan HDB, Agak tahan WBC biotipe 1, mutu beras kristal
premium. efesiensi pemupukan 75% anjuran dosis
3 Inpari 44 Agritan Agak tahan HDB, potensi hasil tinggi (9.25 ton/ha), nasi pulen,
Sampling GRK
Penghematan Kebutuhan Air
Dengan metode AWD dengan memperhitungkan jumlah interval pemberian air irigasi pada masa
pengolahan tanah dan tanam (semai) sama dengan konvensional, maka teknik AWD berdasarkan
pengujian di lokasi dapat menghemat penggunaan air sebesar 21% untuk sawah utara dan 12% untuk
sawah selatan. Adapun rekapitulasinya sebagai berikut
Produktivitas Tanaman Padi