Ancaman Kehidupan
perubahan pola produktifitas dan Food (WEF)
curah hujan tanaman pangan • Penurunan
• Anomali Iklim • Tidak mendukung keanekaragaman hayati
Emisi (peningakatan El- kehidupan • Kerusakan infrastruktur
Nino dan atau La- • Masalah bencana • Resiko terhadap
GRK Nina),Iklim alam (kekeringan, kesehatan, keselamatan,
Ekstrim banjir, angin) keamanan dan lingkungan
• Peningkatan • Ancaman kehidupan bagi masyarakat.
tinggi permukaan • Hilangnya daratan
air laut
Mton CO2
Peaking
• Transition Scenario
2500
pada 2030 Waste
Peaking 2030 0
dengan Net Sink
2040
2010
2020
2030
2050
2010
2020
2030
2040
2050
2010
2020
2030
2040
2050
LCCP pada sektor -500
FOLU (Skenario CPOS TRNS LCCP
LCCP) Proyeksi tingkat emisi GRK skenario CPOS. TRNS dan LCCP
KOMITMEN SEKTOR KEHUTANAN INDONESIA
Upaya Indonesia untuk mencapai FOLU Net Sink 2030 adalah sebuah
Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 kondisi yang ingin dicapai melalui
perlu diikuti dengan alokasi lahan penurunan emisi GRK dari sektor
yang selektif dan terkontrol untuk kehutanan dan penggunaan lahan
pembangunan dalam rangka dengan kondisi dimana tingkat
meningkatkan kesejahteraan yang adil serapan sama atau lebih tinggi
dan merata bagi masyarakat Indonesia dari tingkat emisi.
Seluruh program kegiatan pembangunan sektor kehutanan memiliki
indikator dan satuan volume ukur yang sama, yaitu CO2eq.
DASA R P I JA K A N :
❖ Sustainable Forest Management
❖ Environmental Governance
❖ Carbon Governance
RUANG LINGKUP INDONESIA’S FOLU NET SINK 2030
SASARAN
Sasaran yang ingin dicapai melalui implementasi
Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030
tercapainya tingkat emisi gas rumah kaca sebesar
-140 juta ton CO2e pada tahun 2030, mendukung
net zero emission sektor kehutanan dan guna
memenuhi NDC yang menjadi kewajiban nasional
Indonesia sebagai kontribusi bagi agenda perubahan
iklim global, dengan memperhatikan visi Indonesia
yang lebih ambisius dalam dokumen LTS-LCCR.
HASIL INTEGRASI SPASIAL UNTUK PENENTUAN SEBARAN LOKASI PRIORITAS UNTUK
PELAKSANAAN KEGIATAN MITIGASI INDONESIA’S FOLU NET SINK 2030
Planned Deforestation
Unplanned deforestation
Planned degradation
Unplanned Degradation
Timber plantation
ENR
RIL
Rehabilitation without rotation
Rehabilitation with rotation
Peat water management
Peat restoration
HCVF
Potensi Sektor Lahan untuk Penyerap GRK
Mempertahankan hutan
alam yang masih tersisa
Mendorong terjadinya regenerasi
hutan alam terdegradasi
Efisiensi penggunaan lahan dan
optimasi lahan tidak produktif
Akselerasi kegiatan
penyerapan karbon
Pengembangan kebijakan
fiskal untuk sektor FOLU
Mangrove dapat menjadi peluang untuk selanjutnya dielaborasi dalam RENOP FOLU Net Sink
2030 karena kapasitas mangrove dalam mengurangi emisi dari sektor lahan belum
diperhitungkan baik di dalam NDC maupun di dalam dokumen LTS-LCCR.
Potensi blue carbon yang cukup tinggi pada mangrove yang meliputi; above ground biomass, soil
mangrove maupun below ground biomass dapat didalami lebih lanjut
L UA S M A N G R O V E E K S I S T I N G D I I N D O N E S I A
NO KELAS KERAPATANTAJUK LUAS (HA) %
1 Mangrove Lebat 3.121.240 92,78
2 Mangrove Sedang 188.366 5,60
3 Mangrove Jarang 54.474 1,62
TOTAL 3.364.080 100,00
P E N C A PA I A N I N D O N E S I A’ S F O LU N E T S I N K 2 0 3 0
OPERASIONALISASI 11 AKSI MITIGASI SEKTOR FOLU CAPAIAN FOLU NET SINK BY 2030 DITENTUKAN
OLEH:
1. Pengurangan Laju Deforestasi Lahan Mineral
1. Pengurangan emisi dari DEFORESTASI dan
2. Pengurangan Laju Deforestasi Lahan Gambut LAHAN GAMBUT (dekomposisi gambut dan
kebakaran gambut);
3. Pengurangan Laju Degradasi Hutan Lahan Mineral
2. Peningkatan kapasitas hutan alam dalam
4. Pengurangan Laju Degradasi Hutan Lahan Gambut penyerapan karbon (melalui pengurangan
DEGRADASI dan meningkatkan REGENERASI);
5. Pembangunan Hutan Tanaman
3. RESTORASI dan PERBAIKAN TATA AIR
6. Sustainable Forest Management GAMBUT;
7. Rehabilitasi Dengan Rotasi 4. RESTORASI dan REHABILITASI HUTAN
(pengayaan tanaman/peningkatan serapan
8. Rehabilitasi Non Rotasi karbon);
9. Restorasi Gambut 5. PENGELOLAAN HUTAN LESTARI;
10. Perbaikan Tata Air Gambut 6. OPTIMASI LAHAN TIDAK PRODUKTIF untuk
pembangunan Hutan Tanaman dan Tanaman
11. Konservasi Keanekaragaman Hayati Perkebunan.
P R O Y E K S I K E B U T U H A N DA N S K E M A P E N DA N A A N
A K S I M I T I G A S I I N D O N E S I A’ S F O L U N E T S I N K 2 0 3 0
KEBUTUHAN PENDANAAN
(TRILYUN IDR)
AKSI MITIGASI
2020- 2025-
TOTAL
2024 2030
Deforestasi lahan mineral 31.60 36.75 68.36
3. AKSELERASI
Tahun 2025-2030
2. AKTUALISASI
Tahun 2023-2024
1. PRAKONDISI
s.d. Akhir 2022
TA H A PA N I M P L E M E N TA S I
I N D O N E S I A’ S F O L U N E T S I N K 2 0 3 0
Terima Kasih