Ancaman Kehidupan
perubahan pola produktifitas dan Food (WEF)
curah hujan tanaman pangan • Penurunan
• Anomali Iklim • Tidak mendukung keanekaragaman hayati
Emisi (peningakatan El- kehidupan • Kerusakan infrastruktur
Nino dan atau La- • Masalah bencana • Resiko terhadap
GRK Nina),Iklim alam (kekeringan, kesehatan, keselamatan,
Ekstrim banjir, angin) keamanan dan lingkungan
• Peningkatan • Ancaman kehidupan bagi masyarakat.
tinggi permukaan • Hilangnya daratan
air laut
CO2 PFCs
Karbon Perfluoro
dioksida karbon
N 2O SF6
Nitrogen Sulfur
hexafluorida
oksida
SUMBER-SUMBER EMISI GRK
DAMPAK • Luas areal pertanian berkurang
PERUBAHAN • Produktivitas lahan turun
IKLIM Pertanian
LTS-LCCR 2050 (July, 2021) The Updated NDC (July, 2021) NDC Roadmaps (2019) The First NDC (Nov, 2016)
NDC
• UU No.16 Tahun 2016 tentang Pengesahan Paris Agreement To The United Nations Framework
(NATIONALLY Convention On Climate Change (Persetujuan Paris Atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-
DETERMINED Bangsa mengenai Perubahan Iklim)
CONTRIBUTION) • Dokumen NDC yang disampaikan Indonesia kepada Sekretariat UNFCCC
1 Energy* 453,2 1.669,0 1.355,0 1.271,0 314,0 398,0 11,00% 15,50% 6,7% 4,50%
2 Waste 88,0 296,0 285,0 270,0 11,0 26,0 0,38% 1,40% 6,3% 4,00%
3 IPPU 36,0 69,6 66,9 66,4 2,8 3,3 0,10% 0,11% 3,4% 0,10%
4 Agriculture 110,5 119,7 110,4 115,9 9,0 4,0 0,32% 0,13% 0,4% 1,30%
5 Forestry** 647,0 714,0 217,0 64,0 497,0 650,0 17,20% 24,10% 0,5% 2,70%
TOTAL 1.334,0 2.869,0 2.034,0 1.787,0 834,0 1.081,0 29,00% 41,00% 3,9% 3,20%
Mton CO2
2500
• Transition Scenario Peaking
pada 2030
Waste
0
•Peaking 2030
2010
2020
2030
2040
2050
2010
2020
2030
2040
2050
2010
2020
2030
2040
2050
dengan Net Sink
LCCP pada sektor FOLU
-500
CPOS TRNS LCCP
(Skenario LCCP) Proyeksi tingkat emisi GRK skenario CPOS, TRNS dan LCCP
KOMITMEN SEKTOR KEHUTANAN INDONESIA
DA SA R P I JA K A N :
Sustainable Forest Management
Environmental Governance
Carbon Governance
RUANG LINGKUP INDONESIA’S FOLU NET SINK 2030
Sumber emisi
SASARAN
IFNET 2030
Sasaran yang ingin dicapai melalui implementasi
Rencana Operasional Indonesia’s FOLU Net Sink 2030
tercapainya tingkat emisi gas rumah kaca sebesar
-140 juta ton CO2e pada tahun 2030,
mendukung net zero emission sektor kehutanan dan
guna memenuhi NDC yang menjadi kewajiban nasional
Indonesia sebagai kontribusi bagi agenda perubahan
iklim global, dengan memperhatikan visi Indonesia
yang lebih ambisius dalam dokumen LTS-LCCR 2050.
Potensi Sektor Lahan untuk penyerap GRK
APL (± 67 juta Ha) Kawasan Hutan (± 120,6 juta Ha)
Planned Deforestation
Unplanned deforestation
Planned degradation
Unplanned Degradation
Timber plantation
ENR
RIL
Rehabilitation without rotation
Rehabilitation with rotation
Peat water management
Peat restoration
HCVF
LUAS AREAL PELAKSANAAN PROGRAM AKSI MITIGASI MENURUT PEMANGKU
KAWASAN PADA INDEKS PRIORITAS LOKASI (IPL) 7, 8 DAN 9
Mangrove dapat menjadi peluang untuk selanjutnya dielaborasi dalam RENOP FOLU Net Sink
2030 karena kapasitas mangrove dalam mengurangi emisi dari sektor lahan belum
diperhitungkan baik di dalam NDC maupun di dalam dokumen LTS-LCCR 2050.
Potensi blue carbon yang cukup tinggi pada mangrove yang meliputi; above ground biomass, soil
mangrove maupun below ground biomass dapat didalami lebih lanjut
LUA S M A N G ROV E E K S I S T I N G D I I N D O N E S I A
KELAS
NO LUAS (HA) %
KERAPATANTAJUK
1 Mangrove Lebat 3.121.240 92,78
2 Mangrove Sedang 188.366 5,60
3 Mangrove Jarang 54.474 1,62
TOTAL 3.364.080 100,00
PENCAPAIAN INDONESIA’S FOLU NET SINK 2030
OPERASIONALISASI 11 AKSI MITIGASI SEKTOR FOLU CAPAIAN FOLU NET SINK BY 2030 DITENTUKAN
OLEH: Aksi
1. Pengurangan Laju Deforestasi Lahan Mineral Pengurangan
1. Pengurangan emisi dari DEFORESTASI dan
LAHAN GAMBUT (dekomposisi gambut dan Emisi
2. Pengurangan Laju Deforestasi Lahan Gambut kebakaran gambut);
3. Pengurangan Laju Degradasi Hutan Lahan Mineral 2. Peningkatan kapasitas hutan alam dalam
penyerapan karbon (melalui pengurangan
4. Pengurangan Laju Degradasi Hutan Lahan Gambut
DEGRADASI dan meningkatkan REGENERASI); Aksi
3. RESTORASI dan PERBAIKAN TATA AIR Mempertahankan
5. Pembangunan Hutan Tanaman GAMBUT; Serapan
4. RESTORASI dan REHABILITASI HUTAN
6. Sustainable Forest Management (pengayaan tanaman/peningkatan serapan
karbon);
7. Rehabilitasi Dengan Rotasi
5. PENGELOLAAN HUTAN LESTARI;
Aksi
8. Rehabilitasi Non Rotasi 6. OPTIMASI LAHAN TIDAK PRODUKTIF untuk Peningkatan
pembangunan Hutan Tanaman dan Tanaman
Perkebunan. Serapan
9. Restorasi Gambut