Anda di halaman 1dari 48

PELATIHAN

SISTEM MANAJEMEN
LINGKUNGAN
ISO 14000
System Acquisition at ADW

QAC/
Safety JIT
BIQ
GCG SA 8000
ISO ISO
TS OHSAS
9001
HAM
Other
TPS Cust.
Q K3 Linkungan

ADW SYSTEM
Mengapa Mengelola Lingkungan Kerja

Kita tidak mewarisi bumi dari orang tua,


namun meminjamnya dari anak cucu kita
Operasi bisnis tidak bisa mengesampingkan
dampak merugikan kegiatan usaha pada
lingkungan
Dampak operasi bisnis tidak saja pada
lingkungan global, namun juga pada manusia
sebagai salah satu komponen lingkungan
AGENDA TRAINING

Hari 1 : Awareness ISO 14001:2004


Problematika lingkungan
Analisa Aspek Dampak
Kepatuhan Perundangan
B3
SDA
Hari 2 : Penetapan Tim
Latihan Aspek Dampak analysis
Latihan Resume Kepatuhan
Latihan Pengendalian B3
Latihan Pengendalian SDA
Tuntutan Lingkungan
Asuransi/bank
karyawan investor

LSM perusahaan Lingkungan


sekitar
(public)

konsumer Pemegang
saham
Negara/peraturan
BENCANA LINGKUNGAN

Think Global – Act Global


Keadaan sekeliling tempat organisasi beroperasi,
termasuk udara, air, tanah, sumberdaya alam, flora,
fauna, manusia dan keterkaitannya
(SNI 19-14001-1997)
MANUSIA TUMBUHAN HEWAN
Kecelakaan Musnah Musnah
Penurunan Kesehatan Carrier penyakit Carrier penyakit
Genetika

BUMI

Air, Tanah, Udara, Sumber daya, Langit


KERUSAKAN Lingkungan

Penyebab
• Pembangunan dan industrialisasi
• Pertambahan penduduk
• Rendahnya kesadaran lingkungan

Sehingga
• Daya dukung lingkungan terlampaui
• Gangguan Keseimbangan
• Gangguan pada kemampuan alam
memperbaiki diri (self recovery)
ISU LINGKUNGAN HIDUP GLOBAL
Penipisan / Perusakan lapisan ozon (Ozone depletion)
Pencemar : alat pendingin (coolant),
aerosol, busa halon
Parameter : CFC-12, CFC-11, CFC-
113, CFC-115
• Para ilmuwan memperkirakan setiap
penurunan tingkat ozon 1 persen,
umat manusia akan menderita
kenaikan resiko kanker kulit sebesar
2 sampai 3 persen.

Mekanisme kerusakan
Gas Buang
CFC
CL
CLO + 02
Penipisan O3 ozon
Pertambahan UV
Kanker Kulit, Penurunan kekebalan
ISU LINGKUNGAN HIDUP GLOBAL
Efek Rumah Kaca (Global warming)
1. Energi matahari memasuki atmosfir: sebagian
dipantulkan
2. Energi ini diserap bumi dan diradiasikan
kembali ke angkasa dengan panjang
gelombang yang lebih besar
• Gas rumah kaca menyerap energi ini dan
memantulkan sebagian besar darinya ke
permukaan bumi, sama halnya seperti jaket
penghangat.

Mekanisme kerusakan
Gas Buang Tranp. Industri
Co2,CFC, CH4, NOx dll
Absorbsi infra merah
Panas tdk bisa di pantulkan
Tempratur Naik
Permukaan air laut naik
Banjir
Pemanasan Global
Efek sedunia:
• Gunung Kilimanjaro: kehilangan 75% esnya sejak 1912
•Venezuela: sekarang hanya memiliki 2 gletser (sungai es) dari 6 yang
ada pada tahun 1972
•Brazil: garis pantainya didaerah Recife mundur sekitar 2 m per tahun
sejak 1915 sampai 1950 dan bertambah sekitar 2,5 m per tahun sejak
1985-1995
•India: panas terhebat dalam 50 tahun terakhir, membunuh lebih dari
2500 orang pada bulan Mei 1998

Kontribusi emisi Indonesia tahun 1991: 380 juta ton


CO2 (1,8% seluruh dunia)
Sumber: Life in the Greenhouse,Time, 19 April, 2001
ISU LINGKUNGAN HIDUP GLOBAL
Efek Rumah Kaca
• Pencemar : emisi
kendaraan, pabrik,
dan kebakaran
hutan
• Parameter: gas-
gas CO2, NO2,
CFC, CH4
Akibat: kenaikan
temperatur,
kenaikan air laut,
perubahan iklim
Peraturan
internasional:
Kyoto Protocol
(penurunan emisi
CO2)
ISU LINGKUNGAN HIDUP GLOBAL
Hujan Asam (Acid rain)
• Pencemar : emisi
pabrik, pembakaran
sampah dan hutan
• Parameter: gas-
Hujan H2O HNO3,H2SO4 HCO3
gas SOx, NOx
Hujan Asam
Efek dunia:
Norwegia dan Swedia: ikan-ikan mati di sejumlah
6500 danau
Ontario, Kanada: sekitar 1200 danau tidak lagi dihuni
makhluk hidup
Adirondacks, New York: lebih dari 200 danau tidak
lagi memiliki ikan

Sumber: Environmental Science, J.Nebel&T.Wright, hal. 404


Masalah Lingkungan Indonesia

Konsumsi SDA (penebangan liar, PETI, minyak)


Pencemaran udara
Banjir dan Penumpukan Sampah Domestik
Konsumsi SDA
Penggunaan SDA untuk pembangkit listrik PLN pada
tahun 1990
Minyak 54%

Batu Bara 21%

Gas Alam 6%

Panas Bumi 1%

Air 18%

Sumber: Agenda 21 Strategi Nasional untuk Pembangunan Berlekanjutan


Pencemaran udara
Sumber pencemaran :
•Bergerak (kendaraan bermotor, 2 tak maupun 4 tak)
•Tidak bergerak (emisi cerobong pabrik, pembakaran sampah rumah tangga)

Konsentrasi timbal di Jakarta:


Tahun 2000 Tahun 2005 Standar WHO
1,7 –3,5 g/m3 1,8 –3,5 g/m3 1 g/m3 (per tahun)

Kontribusi kendaraan:
Timbal: 100% (tahun 2020 menjadi 9 kali konsentrasi tahun 1990)
SPM: 42% (tahun 2020 menjadi 8 kali konsentrasi tahun 1990)
HC: 82%
NOx:64 % (tahun 2020 menjadi 14 kali konsentrasi tahun 1990)
CO: hampir semua
Sumber: Agenda 21 dan World Bank 1993
Efek pada manusia
•Timbal : Neurotoksin (racun penyerang saraf)bersifat akumulatif,
mengganggu fungsi ginjal, saluran pencernaan, sistem saraf pada remaja,
menurunkan fertilitas, dan berpotensi menurunkan tingkat kecerdasan (IQ)
anak-anak.
•NOx : Iritasi paru-paru yang dapat menyebabkan penyakit pernapasan akut
•SO2 : Gas beracun pada tanaman dan hewan
•CO : Gas tidak berbau yang sangat beracun karena kemampuannya
menghambat pengiriman oksigen ke organ tubuh
•VOC : Bersifat psikotropika. Menyebabkan ketergantungan dan dalam jangka
panjang kerusakan otak
Penelitian kesehatan (Agenda 21):
penurunan IQ anak terjadi pada konsentrasi dibawah 1 g/m3 (rata-rata per
tahun). Masyarakat Jabotabek akan memikul biaya Rp. 588 milyar untuk setiap
paparan 1 g/m3
Pencemaran sungai
limbah padat domestik

Sungai Macet
Saluran Saluran tersumbat kotor
drainase banjir
sungai
gangguan
kesehatan
limbah cair domestik

Bahan pencemar : senyawa anorganik, pestisida, nitrat,


fosfat, minyak dan lemak, logam berat, dll
Akibat: sungai tidak berfungsi, makhluk hidup mati
Kasus Pencemaran Air

Kasus Teluk Jakarta:


Lokasi pencemaran utama Jakarta
Jenis sampah: kantong plastik, botol, kaleng, karet
60% limbah padat berasal dari daratan
Penyebab: pembuangan sampah domestik ke
sungai
Akibat:TBC, penyakit saluran atas, malaria
(Sumber: Media Indonesia, Oktober 2000)
PETI
Kalimantan:
Penambangan emas dan intan tanpa ijin sepanjang sungai
Kahayan dan Kapuas.
Perusakan lingkungan:
Perusakan tepian DAS, kontaminasi merkuri, penghancuran
hutan, pendangkalan sungai
Gangguan pada manusia:
ancaman populasi Dayak, kontaminasi merkuri
Kerusakan:
DI lima kabupaten Kalimantan Tengah:
Jumlah galian: 7.057
Luas lahan: 2.116 ha
Sumber: Media Indonesia, 20 Oktober 2000
Sampah padat
Sampah domestik
overload
Buang Kontaminasi tanah dan air
ke TPA Penurunan kesehatan masyarakat
Kasus Pencemaran Tanah

Kasus Bantar Gebang, Bekasi:


Tahun 1985 dalam radius 1 km dari TPA ditemukan banyak kasus
saluran pernapasan, alergi dan diare.
Air tanah kedalaman 10-20 m terkontaminasi logam berat
Kesalahan:Perubahan fungsi sanitary landfill
Penelitian BPPT (1994):
Jakarta: sampah 20.000 ton, 1500 ton diantaranya plastik.
Indonesia: sampah 1,6 juta ton/tahun, 4400 ton diantaranya
plastik.
Tragedi lingkungan : Minamata Disease

Minamata Bay, Jepang, 1950 an


Kecelakaan : kontaminasi merkuri
Kerusakan : kerusakan saraf
1959’s : 397 terinfeksi, 90
meninggal
1992 :2252 secara resmi terinfeksi
CONTOH DAMPAK INGKUNGAN
Konsumsi sumber daya
Kebisingan
Pencemaran air Getaran
Pencemaran udara Gangguan visual
Pencemaran tanah/air tanah Kerusakan lanskap
Hujan asam Pembinasaan hewan
Pemanasan global
Kerusakan lapisan ozon
Penggurunan
Pencemaran bau
ASPEK DAN DAMPAK LINGKUNGAN
EMISI GAS BUANG

ENERGI
PEMBANGUNAN
dan
BERKELANJUTA
SUMBER ALAM N
DENGAN
BAHAN PENDUKUNG
MINIMUM
* Transportasi
PENURUNAN
* Kertas KUALITAS
* alat berat dan m. LINGKUNGAN
pelumas
* CFC’S
BUANGAN CAIR LIMBAH PADAT PERUBAHAN BENTANG ALAM
* dll
(HIDROGEOLOGI)
ISO 14001 vs Inisiasi
Linkungan Lain
ISO 14001 Program Langit Biru
Lingkungan Program Kali Bersih
PDCA model Sema K3
Kepuasan Program 5S
stakeholders Cleaner Production
Perbaikan
lingkungan
berkelanjutan
ISO 14001 vs ISO 9001

ISO 14001 ISO 9001


Lingkungan Kualitas
PDCA model Process model
Kepuasan Kepuasan pelanggan
stakeholders Konsistensi produk
Perbaikan
lingkungan
berkelanjutan
Tingkat kesamaan ISO 9000 dan ISO 14000
Persyaratan Sistem mutu Persyaratan Sistem Lingkungan
Tanggung jawab manajemen Kajian Manajemen
Kebijakan Mutu Kebijakan lingkungan
Perencanaan Mutu Perencanaan lingkungan
Pengendalian dokumen Pengendalian dokumen
Pelatihan Pelatihan
Inspeksi dan Pengujian Pemantauan dan pengukuran
Tindakan perbaikan dan Tindakan perbaikan dan
pencegahan pencegahan
Pengendalian produk NC Tanggap Darurat
Catatan Mutu Catatan lingkungan
Audit Mutu Internal Audit SML
Link of ISO 14001 to ISO 9001
A cell containing l represents a connection between the relevant subclauses of the two Standards (From ISO 14001)
Requirements of ISO 14001, Subclause:
4.1 4.2 4.3.1 4.3.2 4.3.3 4.3.4 4.4.1 4.4.2 4.4.3 4.4.4 4.4.5 4.4.6 4.4.7 4.5.1 4.5.2 4.5.3 4.5.4 4.6

EMS Audit
Records
Environmental Policy

Communications

Document Control

Management Review
Objective and Targets

Structure and Responsibility


General Requirements

Environmental Aspects

Monitoring and Measurement


Environmental Documents

Emergency Preparedness
Legal and other Requirements

Environm. Management Programme

Nonconf. & Correct. & Prevent. Action


Control Proc. for Routine Operations
Training, Awareness and Competence
Requirement of ISO 9001

Subclause :

4.1 General Requirements l


4.2.1 Documentation requirement: General l
4.2.2 Quality Manual l
4.2.3 Control of Document l
4.2.4 Control of records l
5 Management Responsibility l
5.1 Management Commitment l l
5.2 Customer Focus l l
5.3 Quality Policy l
5.4 Planning l
5.4.1 Quality Objectives l
5.4.2 QMS Planning l
5.5 Responsibility, authority & communication l
5.5.1 Responsibility and authority l
5.5.2 Management Representative l
5.5.3 Internal Communication l
5.6 Management Review l
6 Resource Management l
6.2.2 Competence, Awareness & Training l
6.3 Infrastructure l
6.4 Work Environment l
7 Product Realization l l
7.1 Planning of Product Realization l
7.2 Customer - Related Process l
7.2.1 Determination of req.related to the product l l l
OHSAS 18001 vs SML ISO 14001
OHSAS 18001 ISO 14001
Pendahuluan Pendahuluan
1. Lingkup 1. Lingkup
2. Rujukan 2. Rujukan
3. Istilah dan Definisi 3. Definisi
4. Elemen Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan 4. Persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan
Kerja 4.1 Umum
4.1 Umum 4.2 Kebijakan Lingkungan
4.2 Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja 4.3 Perencanaan
4.3 Perencanaan 4.3.1 Aspek Lingkungan
4.3.1 Perencanaan HIRARC 4.3.2 Ketentuan Hukum/Peraturan
4.3.2 Ketentuan Hukum/Peraturan 4.3.3 Tujuan dan Sasaran
4.3.3 Tujuan 4.3.4 Program Manajemen Lingkungan
4.3.4 Program Manajemen K3 4.4 Pelaksanaan dan Operasi
4.4 Pelaksanaan dan Operasi 4.4.1 Struktur dan Tanggung Jawab
4.4.1 Struktur dan Tanggung Jawab 4.4.2 Pelatihan, Kepedulian, dan Kemampuan
4.4.2 Pelatihan, Kepedulian, dan Kemampuan 4.4.3 Komunikasi
4.4.3 Konsultansi dan Komunikasi 4.4.4 Dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan
4.4.4 Dokumentasi 4.4.4 Pengendalian Dokumen
4.4.4 Pengendalian Dokumen dan Data 4.4.5 Pengendalian Operasional
4.4.5 Pengendalian Operasional 4.4.6 Persiapan dan Tindakan Darurat
4.4.6 Persiapan dan Tindakan Darurat 4.5 Pemeriksaan dan Aksi Perbaikan
4.5 Pemeriksaan dan Aksi Perbaikan 4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran
4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran Kinerja 4.5.2 Ketidaksesuaian, Perbaikan dan Aksi
4.5.2 Kecelakaan, Insiden, Ketidaksesuaian, Perbaikan Pencegahan
dan Aksi Pencegahan 4.5.3 Catatan
4.5.3 Catatan dan Pengelolaan Catatan 4.5.4 Audit Sistem Manajemen Lingkungan
4.5.4 Audit 4.6 Kajian Manajemen
4.6 Kajian Manajemen
K3 vs SML ISO 14000

K3 SML
Manusia Manusia dan
lingkungan
Pencegahan, Pencegahan, recycle,
perlindungan dan perlindungan dan
perbaikan perbaikan
Bagian lingkungan
Bagian K3
PROSES MEMBANGUN SML
ISO 14001
Penentuan
Identifikasi
Dampak
Aspek
Penting
Lingkungan
Identikasi Lingkungan
kegiatan,
produk / Kajian
jasa Persyaratan
Membangun
perundangan dan Penetapan Program
persayaratan lain Tujuan & Manajemen
- Code of Practices Sasaran Lingkungan
- Corporate
- Voluntary

Kajian Komitmen
Lingkungan
Kebijakan
Siklus Deming atau Siklus Berkelanjutan
Continual Improvement

Kebijakan

Tinjauan
Manajemen Perencanaan

Implementasi
Pemeriksaan dan dan Operasi
Tindakan Koreksi
SML ISO 14001
Peningkatan
Berkelanjutan
• Aspek Lingkungan
• Pengkajian Manajemen
• Audit SML
Act Plan • Peraturan dan
Persyaratan Lainnya
• Tujuan dan Sasaran
Lingkungan
•Program Manajemen
Lingkungan
KEBIJAKAN LINGKUNGAN
• Struktur dan
Tanggung Jawab
•Rekaman • Pelatihan, Kepedulian
dan Kompetensi
• Ketidak-sesuaian, • Komunikasi
Tindakan Perbaikan
dan Pencegahan Check Do • Dokumentasi SML
• Pengendalian Dokumen
• Pemantauan dan Pengukuran
• Pengendalian Operasional
• Kesiagaan dan Tanggap Darurat
Prinsip dan Elemen
Sistem Manajemen Lingkungan
1. Komitmen dan Kebijakan
Organisasi harus membuat kebijakan lingkungan dan memastikan
komitmen dengan SML.

2. Perencanaan
Organisasi harus merumuskan rencana untuk memenuhi Kebijakan
Lingkungannya

3. Penerapan dan Operasi


Untuk pelaksanaan yang efektif, organisasi harus mengembangkan
kemampuan dan mendukung kebutuhan mekanisme untuk
mencapai kebijakan Lingkungannya, tujuannya dan sasarannya.

4. Pemeriksaan dan Tindakan Koreksi


Organisasi harus mengukur, memantau dan mengevaluasi kinerja
Lingkungannya.

5. Pengkajian Manajemen
Organisasi harus mengkaji dan memperbaiki terus menerus Sistem
Manajemen Lingkungannya, dengan tujuan untuk memperbaiki
kinerja Lingkungannya secara menyeluruh.
Pendahuluan
1. Lingkup
2. Rujukan
3. Definisi
4. Persyaratan Sistem Manajemen Lingkungan
4.1 Umum
4.2 Kebijakan Lingkungan
4.3 Perencanaan
4.3.1 Aspek Lingkungan
4.3.2 Ketentuan Hukum/Peraturan
4.3.3 Tujuan dan Sasaran
4.3.4 Program Manajemen Lingkungan
4.4 Pelaksanaan dan Operasi
4.4.1 Struktur dan Tanggung Jawab
4.4.2 Pelatihan, Kepedulian, dan Kemampuan
4.4.3 Komunikasi
4.4.4 Dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan
4.4.4 Pengendalian Dokumen
4.4.5 Pengendalian Operasional
4.4.6 Persiapan dan Tindakan Darurat
4.5 Pemeriksaan dan Aksi Perbaikan
4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran
4.5.2 Ketidaksesuaian, Perbaikan dan Aksi Pencegahan
4.5.3 Catatan
4.5.4 Audit Sistem Manajemen Lingkungan
4.6 Kajian Manajemen
Analisa aspek dampak link (P)
4.3 Perencanaan Identifikasi Perundangan & Resume Kepatuhan
4.3.1 Aspek Lingkungan
4.3.2 Ketentuan Hukum/Peraturan
Sasaran & Target Link (R)
4.3.3 Tujuan dan Sasaran
4.3.4 Program Manajemen Lingkungan
Rencana Link/ Env Plan (R)
Indonesian Env Regul UU 23/1997
Ruang Indonesian environmental standard
AMDAL Ambient, upwind, down wind (UDARA)
Limbah Cair BOD, COD (AIR)
Limbah B3 Decibels (SUARA)
Limbah Gas Banned Substances (Cad, Pb, Hg, Cr6+)
Penunjang
Team aspek dampak,
team UU,
team P3K, (KOMITE)
Team Evakuasi,
Team Pemaadam
4.4 Pelaksanaan dan Operasi
4.4.1 Struktur dan Tanggung Jawab Pengendalian Limbah B3 (P)
4.4.2 Pelatihan, Kepedulian, dan Kemampuan
4.4.3 Komunikasi Pengendalian Limbah (P)
4.4.4 Dokumentasi Sistem Manajemen Lingkungan
4.4.4 Pengendalian Dokumen Refine (KPI)
4.4.5 Pengendalian Operasional Reduce
4.4.6 Persiapan dan Tindakan Darurat Reuse
Recycle
Recovery
Emergency Preparedness & Response (P)
Retreive Energy
Kebakaran,
Evakuasi (P) Komunikasi Internal(P)
Kebanjiran
MSDS (WI) Ledakan
Tumpahan B3 Komunikasi Eksternal(P)
Skedul Simulasi (KPI) Kecelakaan kerja
Kebocoran gas Safety in confined place(P)
dll
4.5 Pemeriksaan dan Aksi Perbaikan
4.5.1 Pemantauan dan Pengukuran
UKL-UPL (R)
4.5.2 Ketidaksesuaian, Perbaikan dan Aksi Pencegahan
4.5.3 Catatan
4.5.4 Audit Sistem Manajemen Lingkungan Insiden,
Accident
Hasil Audit
Mgt Rev
Training
Komplain
Dll
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai