CEGAH SUAP
SELAMATKAN INDONESIA
7 96
ke
dari 180
negara
tahun
2017
89 88 85 85 85 47 84 37 34
40%
41 40 40 40
30% % % % % 32
20% % 26
23
%
% 15
10%
% 6%
0% 3% 2% 0%
Sumber: acch.kpk.go.id
Berdasarkan Profesi/Jabatan, per 31 Desember 2018
Sumber: acch.kpk.go.id
Berdasarkan Jenis Perkara, per 31 Desember 2018
5
6
Upaya Pencegahan Korupsi di Indonesia
1) Indonesia merativikasi konverensi PBB anti korupsi (United Nation Convention Against Corruption) melalui UU No. 7
Tahun 2006
2) Sebagai tindak lanjut disusun Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK) yang ditetapkan
dengan Perpres No. 55 Tahun 2012
3) Penjabaran Pelaksanaan Stranas PPK , setiap tahun ditetapkan Aksi PPK melalui Inpres. Sebagai Pedoman Koordinasi,
pemantauan dan evaluasi, disusun Permen PPN No.1 Tahun 2013
4) Tahun 2016 ditetapkan aksi pencegahan korupsi melalui Inpres No. 10 Tahun 2016
REFORMASI BIROKRASI
Reformasi Birokrasi Permenpan RB tentang
Gelombang pertama: Pedoman
Perpres Th. No. 81
Clean Government & Pembangunan Zona
Tahun 2010 tentang
Good Governance Integritas menuju WBK
Grand Desain
dimulai tahun 2004 dan WBBM ---- direvisi
Reformasi Birokrasi
sesuai kebutuhan dan
1 2010-2015 3
perkembangan
keadaan
Tuntutan 2 4
Masyarakat Permenpan RB No.
terhadap birokrasi 20 Tahun 2010
yang Transparan, tentang Road map
akuntable, bebas Reformasi Birokrasi
KKN (TATA KELOLA tahun 2010-2014
YANG BAIK)
Pembangunan Zona Integritas
Fokus Sektor Aksi PPK 2019 dan 2020
melalui SKB 5 Menteri/Kepala K/L
12
Adopsi Standar Internasional
81 Organisasi tersertifikasi
aksi ke-20 dari Inpres 10 tahun 2016
launching Skema Akreditasi dan Sertifikasi SNI ISO 37001
pada peringatan Hari Akreditasi Dunia 2017
16
DEFINISI PENYUAPAN
menawarkan, menjanjikan, memberikan, menerima atau
meminta keuntungan yang tidak semestinya dari nilai apapun
(berupa keuangan atau non keuangan), langsung atau tidak
langsung, terlepas dari lokasi, merupakan pelanggaran
peraturan perundang-undangan, sebagai bujukan atau hadiah
untuk orang yang bertindak atau menahan diri dari bertindak
terkait kinerja dari tugas orang tersebut
17
KEY WORD SNI ISO 37001
LINGKUP SNI ISO 37001
ABMS
result
Stakeholder
need and
expectation
20
Struktur SNI ISO 37001:2016
Tahapan Penerapan SNI ISO 37001:2016
Sertifikasi
- Pemilihan lembaga sertifikasi
- Pelaksanaan audit sertifikasi
- Perbaikan hasil audit
- Keputusan sertifikasi
- Surveilan di tahun berikutnya
5
Implementasi
-Sosialisasi Penerapan
4
-Implementasi sistem
Review Sistem
-Audit Internal
-Tinjauan Manajemen 3
-Persiapan sertifikasi
Persiapan
-Training Awareness
2
Pengembangan Sistem terhadap standar
-Gap Analysis
- Pengembangan kebijakan dan
dokumentasi
1
Piloting Project
Penerapan SNI ISO 37001:2016
Tahun 2017 - 2018
Waktu Target Aktivitas Tahapan
Juli – November 2017 Hari Mukti Teknik Bimbingan Penerapan integrasi SNI ISO Sertifikasi
37001:2016 dan SNI ISO 9001:2015
Juli – November 2017 Balai Besar Karantina Bimbingan Penerapan integrasi SNI ISO Sertifikasi
Pertanian Makassar 37001:2016 dan SNI ISO 9001:2015
September – Badan Narkotika Nasional Bimbingan Penerapan integrasi SNI ISO Sertifikasi
November 2017 (Inspektoran Utama) 37001:2016 dan SNI ISO 9001:2015
April 2017 – Januari Inspektorat Kabupaten Bimbingan Penerapan integrasi SNI ISO Sertifikasi
2018 Serang 37001:2016 dan SNI ISO 9001:2015
02
kepada vendor, dan menjamin hasil KOMITMEN
analisis resiko. PIMPINAN
03
MANAJEMEN Berdasarkan stakeholder yang terkait dan
isu internal dan ekseternal, organisasi
RESIKO menganalisis resiko dan didokumentasikan.
Secara umum resiko eksternal dikategorikan
menjadi: Resiko negara, Resiko sector,
Resiko transaksi, Resiko dari peluang bisnis
Kegiatan (memiliki prosedur) yang dan Resiko rekanan. Kompleksitas metode
dilakukan terhadap proses/personil/unit yang diambil mencerminkan maturitas
kerja yang memiliki nilai resiko diatas organisasi
rendah untuk memastikan tidak terjadi
penyuapan. Due Diligence terhadap mitra
usaha perlu mengkaji kebenaran lokasi,
04
DUE DILLIGENCE /
kepatuhannya terhadap aturan hukum, dan
kenijakan anti korupsi yang dimiliki. UJI KEPATUTAN
05
KOMUNIKASI YANG Setiap persyaratan standar harus dapat
dikomunikasikan sesuai peruntukannya.
EFEKTIF
Bila perlu buat daftar komunikasi dan
penanggungjawabnya. Hal yan wajib
dikomunikasikan adalah kebijakan anti suap
Monitoring dilakukan melalui Tim dan dokumentasi kepada internal dan
kepatuhann yang melaporkkan kepada eksternal. Training atau sosialisasi kepada
pimpinnan puncak. Monitor dilakukan personil organisasi untuk memudahkan
secara berkala. Hasil dari monitoring dan komunikasi
review dapat berupa perubahan resiko,
06
prosedur maupun kebijakan yang MONITORING DAN
mmenunjakn efektivitas penerapan SMAP REVIEW/EVALUASI
KONEKSI
SNI ISO 37001:2016
DENGAN STANDAR NASIONAL INDONESIA LAINNYA
Bangunan rumah : SNI ISO 9001
Menjadi Kerangka umum sistem manajemen
dalam tubuh organisasi sehingga memilki mutu
yang baik, dan meningkkatkan kepercayaan
2 Memiliki struktur yang sama sesuai High Level Memiliki struktur yang sama sesuai High Level Akan memudahkan system
Standard Standard manajemen untuk
1. Ruang Lingkup 1. Ruang Lingkup diintegrasikan
2. Acuan Normatif 2. Acuan Normatif
3. Istilah Definisi 3. Istilah Definisi
4. Konteks Organisasi 4. Konteks Organisasi
5. Kepemimpinan 5. Kepemimpinan
6. Perencanaan 6. Perencanaan
7. Dukungan 7. Dukungan
8. Operasi 8. Operasi
9. Evaluasi Kinerja 9. Evaluasi Kinerja
10. Peningkatan 10. Peningkatan
3 Lingkup Penerapan Standar Lingkup Penerapan Standar Dapat diterapkan pada
Dapat diterapkan di semua Dapat diterapkan di semua semua organisasi
dapat diterapkan untuk semua level organisasi dapat diterapkan untuk semua level organisasi
kecil/besar/privat/public kecil/besar/privat/public
4 Berbasis pendekatan resiko Berbasis pendekatan resiko merupakan tindakan
pencegahan sedini mungkin
dari mulai perencanaan
6 Membutuhkan sistem/ informasi yang Membutuhkan informasi yang terdokumentasi mampu terlusur
PERBEDAAN
No SNI ISO 9001:2015 SNI ISO 37001:2016 Positif/Negatif
1 Penilaian resiko terdapat sasaran mutu Penilaian resiko terdapat penyuapan Spesifik penambahan
yang ditetapkan berdasarkan kebutuhan sehingga pada klausul 4 konteks organisasi Penilaian Resiko Penyuapan
stake holder ditambahkan butir 4.5
Penilaian Resiko Penyuapan
2 Kebijakan dan sasaran terkait mutu Kebijakan dan sasaran terkait anti penyuapan Spesifik penambahan
Kebijakan dan sasaran terkait
anti penyuapan
3 Tidak ada fungsi kepatuhan Dlm struktur Ada Fungsi Kepatuhan Anti Spesifik penambahan
Penyuapan dan bila Pengambilan keputusan yang
didelegasikan terkait anti penyuapan
4 Tidak ada persyaratan spesifik terkait Pada klausul Dukungan terdapat persyaratan Proses Spesifik penambahan
proses memperkerjakan memperkerjakan
5 Pada klausul proses diatur : Spesifik penambahan
8.2 Uji Kelayakan
8.3 Pengendalian Keuangan
8.4 Pengendalian Non Keuangan
8.5 Penerapan Pengendalian Anti Penyuapan yang
dikendalikan Organisasi dan Rekan Bisnisnya
8.6 Komitmen Anti Penyuapan
8.7 Hadiah, Kemurahan Hati, Sumbangan dan
Keuntungan Serupa
8.8 Mengelola Ketidakcukupan Pengendalian Anti
Penyuapan
8.9 Meningkatkan Kepedulian
8.10 Investigasi dan Penanganan Penyuapan
Perbandingan Klausul
Klausul 4
Perbandingan Klausul
Klausul 5
Perbandingan Klausul
Klausul 6
Human Resourches
Facilities
Financial
Inbound Production Outbound Marketing Service
Primary
Risiko Penyuapan merupakan risiko atas menawarkan, membayarkan, menjanjikan, atau menerima
suap dari/ke pejabat pemerintah, karyawan, anak perusahaan, perantara, atau pihak ketiga lainnya (baik
individual atau korporasi), yang bertindak untuk kepentingan komersial organisasi
Pengendalian Keuangan
Sistem manajemen dan proses yang diterapkan oleh organisasi
untuk mengelola transaksi keuangan dengan benar dan untuk
merekam transaksi secara akurat, lengkap dan tepat waktu
Pertimbangan dalam
pengambilan keputusaan
8 Operasi
8.6 Komitmen Anti Penyuapan Rekan Bisnis
8.7 Hadiah, kemurahan hati, sumbangan, dan
keuntungan serupa
8 Operasi
8.8 Mengelola Ketidakcukupan Pengendalian
Anti Penyuapan
70
9 Evaluasi Kinerja
9. Evaluasi Kinerja
9.2 Audit Internal
9.2.2 Organisasi harus:
Merencanakan, menetapkan, menerapkan, dan memelihara
program audit termasuk frekuensi, metoda, tanggung jawab,
persyaratan perencanaan dan pelaporan, harus dipertimbangkan
pentingnya proses tersebut, perubahan yang berpengaruh, hasil
audit terdahulu
Menentukan kriteria audit dan lingkup
Memilih auditor yang kompeten dan melaksanakan audit untuk
memastikan objektifitas dan tidak memihak*.
Memastikan hasil audit dilaporkan pada manajemen, fungsi
kepatuhan anti penyuapan, manajemen puncak, dewan pengarah
(jika ada)
Menyimpan informasi terdokumentasi sebagai bukti penerapan
program dan hasil audit
71
9 Evaluasi Kinerja
9. Evaluasi Kinerja
9.2 Audit Internal
9.2.3 Audit harus wajar, proporsional dan berbasis resiko. Audit ini
harus terdiri dari proses audit internal yang meninjau prosedur,
pengendalian dan sistem untuk:
Penyuapan atau dugaan penyuapan
Pelanggaran terhadap kebijakan anti penyuapan
Kegagalan rekan bisnis untuk memenuhi persyaratan anti
penyuapan yang berlaku di organisasi
Kelemahan dalam, atau peluang untuk peningkatan pada SMAP
72
9 Evaluasi Kinerja
9. Evaluasi Kinerja
9.2 Audit Internal
9.2.4 Untuk memastikan objektifitas dan ketidakberpihakan dari
program audit, audit dilakukan oleh :
a) Fungsi yang independen
b) Fungsi kepatuhan anti penyuapan
c) Orang yang tepat dari departemen atau fungsi yang lain dari
yang sedang diaudit
d) Pihak ketiga yang sesuai
e) Suatu grup yang terdiri dari a) sampai d)
73
9 Evaluasi Kinerja
9. Evaluasi Kinerja
9.3 Tinjauan Manajemen
9.3.1 Tinjauan Manajemen Puncak
Input
•Status tindakan dari tinjauan
manajemen sebelumnya
•Perubahan dalam isu internal Proses Output
dan eksternal Interval direncanakan Harus mencakup
•Informasi pada kinerja SMAP Pastikan keberlanjutan, keputusan terkait
•Keefektifan tindakan yang kesesuaian, kecukupan, dengan peluang
diambil untuk menunjukkan efektivitas & keselarasan peningkatan
resiko penyuapan dengan arah strategis berkelanjutan
•Peluang peningkatan
berkelanjutan dari SMAP
74
9 Evaluasi Kinerja
9. Evaluasi Kinerja
9.3 Tinjauan Manajemen
75
9 Evaluasi Kinerja
9. Evaluasi Kinerja
9.4 Tinjauan Fungsi Kepatuhan Anti Penyuapan
76
10 Peningkatan
10.1 Ketidaksesuaian dan Tindakan Korektif