Anda di halaman 1dari 95

DIREKTORAT PENGAWASAN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA
KEMENTERIAN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI RI

UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 1970


TENTANG
KESELAMATAN KERJA
MEMBERIKAN PANDUAN
AGAR MATERI UU NO.1
TAHUN 1970 DAPAT
DIKETAHUI SECARA
LENGKAP OLEH
MASYARAKAT
KHUSUSNYA
MASYARAKAT INDUSTRI

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


1. TUJUAN PEMBAHASAN UMUM

• MEMAHAMI TUJUAN PERLINDUNGAN TENAGA


KERJA BIDANG K3
• MEMPELAJARI UNDANG-UNDANG NO 1
TAHUN 1970 TENTANG KESEL AMATAN KERJA
• MEMAHAMI ARAH KEBIJAKAN K3 NASIONAL
2. TUJUAN PEMBAHASAN KHUSUS

• MEMAHAMI PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP


UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA

• MEMAHAMI LANDASAN PERATURAN DAN


UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA

• MEMAHAMI KEWAJIBAN-KEWAJIBAN
PENGURUS/PENGUSAHA DAN TENAGA KERJA
DALAM BIDANG K3
UU
UU 1/70
1/70
I. PERTIMBANGAN
1. VR 1910
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
1. Sudah tidak sesuai dengan perkembangan
teknik, teknologi dan azas Perlindungan
KESEHATAN KERJA

Ketenagakerjaan di Indonesia
2. Sifat polisional/Refresi sudah tidak sesuai
dengan era kemerdekaan
3. Kemajuan industrialisasi, intensitas kerja,
bahan baku, dan lain-lain sudah
berkembang pesat.

PERLU ADANYA UU KK YANG SESUAI


2. UU No. 1 TAHUN 1970
UTAMAKAN

1. Bersifat preventif
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

2. Ruang lingkup lebih luas


3. Rumusan teknis lebih komprehensif
4. Pembinaan K3 bagi manajemen dan
pekerja
5. Pembentukan unit P2K3 Perusahaan
6. Pengaturan retribusi pengawasan
01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
SEJARAH PERATURAN PERUNDANGAN K3
ZAMAN PEJAJAHAN BELANDA

12 JANUARI 1970
Veiligheids Reglement
Th 1910 UNDANG UNDANG
No: 1 TAHUN 1970
S/d TENTANG
Th.1970 KESELAMATAN KERJA
Sifat :
Repressive
Sifat
Preventive
(Pembinaan)
 SETIAP PERATURAN PERUNDANGAN HARUS
MENGACU PADA UU 1945

 K3 MENGACU PADA UUD 1945 PASAL 27 AYAT (2):


“ SETIAP WARGA NEGARA BERHAK ATAS PEKERJAAN
DAN PENGHIDUPAN YANG LAYAK BAGI
KEMANUSIAAN”

 SETIAP KETENTUAN DALAM UUD 1945 DIJABARKAN


LEBIH LANJUT  BIDANG KETENAGAKERJAAN UU
NO. 13 Tahun 2003

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


DASAR HUKUM PENGAWASAN KK
1. UUD 1945
2. UU No 13 TAHUN 2003 (UU
NO. 14 TAHUN 1969)
3. UU No. 1 tahun 1970

Policy Nasional K3 berada ditangan Menteri yang


bertanggungjawab dibidang ketenagakerjaan
DASAR HUKUM

 UUD 1945 Pasal 27 ayat (2) :

Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan


penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

 UU No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


Pasal 2
Pembangunan ketenagakerjaan berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar R.I tahun 1945.
DASAR HUKUM
UU No.13 Tahun 2003
Pasal 4
Pembangunan ketenagakerjaan bertujuan :

a. Membudayakan & mendayagunakan tenaga kerja secar a


optimal dan manusiawi,
b. Mewujudkan pemerataan kesempatan kerja & penyedian
tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan
pembangunan nasional dan daerah,
c. Memberikan perlindungan kepada tenaga kerja dalam
mewujudkan kesejahteraan tenaga kerja,
d. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja
dan keluarganya.
DASAR HUKUM
Pasal
Pasal86
86
(1)
(1) Setiap
Setiap pekerja
pekerja // buruh
buruh mempunyai
mempunyai hak
hak untuk
untuk memperoleh
memperoleh
perlindungan
perlindunganatas
atas::
a.
a.keselamatan
keselamatandandankesehatan
kesehatankerja
kerja
b.
b.Moral
Moraldan
dankesusilaan
kesusilaan
c.
c.Perlakuan
Perlakuanyang
yangseuai
seuaidengan
denganharkat
harkatdan
danmartabat
martabat
manusia
manusiaserta
sertanilai-nilai
nilai-nilaiagama.
agama.
(2)
(2) Untuk
Untuk melindungi
melindungi keselamatan
keselamatan pekerja
pekerja // buruh
buruh guna
guna
mewujudkan
mewujudkan produktivitas
produktivitas kerja
kerja yang
yang optimal
optimal
diselenggarakan
diselenggarakanupaya
upayaK3.K3.
(3)
(3) Perlindungan
Perlindungan sebagaimana
sebagaimana padapada ayat
ayat (1)
(1) dan
dan ayat
ayat (2)
(2)
dilaksanakan
dilaksanakandengan
denganperaturan
peraturanperundangan
perundanganyang
yangberlaku.
berlaku.
UNDANG-UNDANG
KESELAMATAN KERJA
Undang-Undang No.1 Tahun 1970
(Tambahan Lembaran Negara No.1918)
Pendahuluan
 Norma Keselamatan Kerja diatur dalam
UU No 1 th 1970 mempunyai tujuan
universal untuk melindungi keselamatan :
– tenaga kerja dan orang lain
– asset perusahaan
– lingkungan
sehingga tercipta kondisi lingkungan tempat
kerja yang aman dan sehat

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


Melindungi :
- Tenaga kerja dan orang lain
- Asset perusahaan &
- Lingkungan tempat kerja
POLA DESENTRALISASI KEBIJAKAN K3
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
1. Desentralisasi Teknis
Adanya kewenangan Menteri, menunjuk Ahli
K3 di luar Depnakertrans untuk membantu
pengawasan dan pembinaan K3 sesuai UU
2. Desentralisasi Struktural
Adanya kewenangan Menteri, menunjuk
Instansi/Lembaga lain di luar Depnakertrans
untuk membantu pelaksanaan K3 di
sektornya
01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
1. GLOBALISASI
2. OTONOMI DAERAH
Lingstra 3. KONDISI IPOLEKSOSBUD
kebijakan K3 4. KUALITAS TENAGA KERJA
Mengacu : 5. KESADARAN PENGUSAHA

PP. No. 25/2000 ttg Kewenangan Pemerintah dan


Kewenangan Propinsi Sbg Daerah Otonom
Psl 2 ayat (2) :
Kewenangan bidang lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
meliputi kebijakan ttg perencanaan nasional dan pengendalian
pembangunan nasional secara makro, dana perimbangan
keuangan, sistem administrasi negara dan lembaga perekonomian
negara, pembinaan dan pemberdayaan SDM,
pendayagunaan SDA serta teknologi tinggi yang strategis,
konservasi dan standardisasi nasional
123456789012345678
Psl 2 ayat (3) point 5 yaitu Bid. Perindustrian & Perdagangan :
Huruf h: Penetapan standar industri dan produk tertentu yg
berkaitan dgn keamanan, keselamatan umum,
kesehatan, lingkungan dan moral.

Psl 2 ayat (3) point 9 yaitu Bid. Ketenagakerjaan :


Huruf b: Penetapan standar keselamatan kerja,
kesehatan kerja, higiene perusahaan,
lingkungan kerja dan ergonomi.

123456789012345678
ARAH KEBIJAKAN K3

1. Pengembangan organisasi K3
2. Optimalisasi dan pembentukan P2K3
3. Pembuatan dan pelaksanaan standar K3 sesuai dengan
kebutuhan sektoral dan Internasional
4. Optimalisasi pengawasan, pembinaan, sertifikasi di
bidang K3
5. Profesionalisme pegawai pengawas K3 dan ahli K3
6. Peningkatan peran masyarakat dan LSM
7. Peningkatan peran perguruan tinggi
8. Penerapan SMK3 pada setiap tempat kerja

Kebijakan perlindungan tenaga kerja dan pengembangan usaha

Pencapaian nihil kecelakaan dan penyakit akibat kerja

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal 11 Tenaga
Tenaga
kerja
kerja

a ?? -Tetap
-Tetap
AAppa -Temporary
-Temporary

rjaa
keerj
att k
mppa
TTeem
KRITERIA
KRITERIA

usaha
usaha
Sumber
Sumber bahaya
bahaya
Barang/jasa
Barang/jasa
RUANG LINGKUP UU 1/70

1. Tempat kerja di seluruh wilayah kedaulatan


UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

R.I. baik di darat, laut, bawah laut, udara dan


lainn-lain
2. Kriteria “Tempat Kerja”
a. Tempat dilakukan usaha/pekerjaan
b. Adanya tenaga kerja yang bekerja
c. Adanya bahaya kerja di tempat
tersebut
01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
UNDANG UNDANG
No: 1 TAHUN 1970
TENTANG
KESELAMATAN KERJA

Ruang lingkup :
Berlaku di setiap tempat kerja
Sifat
Preventive
(Pembinaan)
• di darat,
• di air,
• di udara
di wilayah hukum R I

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
RUANG LINGKUP
Psl. 2 ayat 1
Tempat kerja : di darat, dalam tanah,
permukaan air, dalam air,
di udara wil. Hukum RI
Jenis-jenis
Jenis-jenis usaha
usaha (tempat
(tempat kerja)
kerja) yang
yang
diwajibkan
diwajibkan melaksanakan
melaksanakan syarat
syarat K3,
K3,
tempat
tempat kerja
kerja yang
yang mempunyai
mempunyai sumber
sumber
bahaya, 18 jenis
bahaya, ygyg berkaitan
berkaitan dengan
dengan ::
-- Keadaan lapangan
Keadaan mesin,pesawat,alat
mesin,pesawat,alat kerja,
kerja,
peralatan kerja
peralatan dan
dan bahan
bahan
-- Sifat
Sifat pekerjaan
pekerjaan
-- Cara
Cara bekerja
bekerja
-- lingkungan
lingkungan
- Proses produksi
RUANG LINGKUP KEGIATAN TEKNIS

1. Fleksibilitas sasaran teknis selalu diasumsikan


dengan perhitungna teknis, teknologi dan
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

industrialisasi
2. Ada peraturan-peraturan pelaksana yang
sifatnya lebih teknis operasional
3. Pertimbangan Pembuatan peraturan teknis
adalah :
- Pembidangan Teknis
- Pembidangan Industri
- Pembidangan struktural
01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
SUMBER BAHAYA KECELAKAAN KERJA
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 2
 POTENSI SUMBER BAHAYA BERKAITAN DGN :
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

1. Keadaan mesin, pesawat, alat/peralatan,


instalasi, bahan dan sebagainya
2. Lingkungan
3. Sifat pekerjaan
4. Cara kerja
5. Proses produksi
Terdapat ketentuan (pasal 2 ayat 3) yang
bersifat flexible untuk menghadapi
perkembangan teknologi ke depan
01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
 OBYEK PENGAWASAN K3 MELIPUTI ps 2 a.2 :

a. Dibuat, dicoba, dipakai atau dipergunakan mesin,


pesawat,alat perkakas, peralatan atau instalasi yang
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
berbahaya atau dapat menimbulkan kecelakaan,
kebakaran atau peledakkan
b. dibuat, diolah, dipakai, dipergunakan,
diperdagangkan, diangkut, atau disimpan bahan atau
barang yang dapat meledak, mudah terbakar
menggigit, beracun, menimbulkan infeksi, bersuhu
tinggi;

c. dikerjakan pembangunan, perbaikan, perawatan, pembersihan,


atau pembongkaran rumah, gedung atau bangunan lainnya
termasuk bangunan pengairan, saluran, atau terowongan
dibawah tanah dan sebagainnya atau dimana
dilakukan pekerjaan persiapan.
01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
 OBYEK PENGAWASAN K3 MELIPUTI ps 2 a.2 :

d. dilakukan usaha : pertanian, perkebunan,


pembukaan hutan, pengolahan kayu, atau
usaha lainnya, perternakan, perikanan dan
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

lapangan kesehatan;

e. dilakukan usaha pertambangan dan


pengolahan : emas, perak atau bijih
logam lainnya, batuan2, gas,
minyak, atau mineral lainnya, baik
dipermukaan atau didalam bumi,
maupun didasar perairan;
01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
 OBYEK PENGAWASAN K3 MELIPUTI ps 2 a.2 :

f. dilakukan pengangkutan barang, binatang atau


manusia, baik didaratan, melalui terowongan,
dipermukaan air, dalam air maupun
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

diudara;

g. dikerjakan bongkar muat barang muat


dikapal, perahu, dermaga, dok, statiun atau
gudang;

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


 OBYEK PENGAWASAN K3 MELIPUTI ps 2 a.2 :

h. dilakukan penyelaman, pengambilan benda


dan pekerjaan lain didalam air;
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

i. dilakukan pekerjaan dalam ketinggian diatas


permukaan tanah atau perairan ;

j. Dilakukan pekerjaan dibawah tekanan udara


atau suhu tinggi atau rendah;

k. dilakukan pekerjaan mengandung bahaya


tertimbun tanah, kejatuhan, terkena
pelantingan benda, terjatuh atau terperosok,
01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
 OBYEK PENGAWASAN K3 MELIPUTI ps 2 a.2 :

l. dilakukan pekerjaan dalam tangki, sumur


atau lubang;
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

m. terdapat atau menyebar suhu, kelembaban,


debu, kotoran, api, asap, uap, gas,
hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi,
suara atau getaran;
n. dilakukan pembuangan atau pemusnahan
sampah atau limbah;

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


 OBYEK PENGAWASAN K3 MELIPUTI ps 2 a.2 :

o. dilakukan pemancaran, penyiaran atau


penerimaan radio, radar, televisi, atau
Telepon;
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

p. dilakukan pendidikan, pembinaan, percobaan,


penyelidikan atau riset (penelitian)
yang menggunakan alat teknis;

q. dibangkitkan, dirubah, dikumpulkan,


disimpan, dibagi-bagikan atau disalurkan
listrik, gas, minyak atau air;

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


 OBYEK PENGAWASAN K3 MELIPUTI ps 2 a.2 :

r. diputar film, pertunjukan sandiwara atau


diselenggarakan rekreasi lainnya yang
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

memakai peralatan, instalasi listrik atau


mekanik.

3. Dengan peraturan perundangan dapat ditunjuk


sebagai tempat kerja, ruangan-ruangan
atau lapangan-lapangan lainnya yang dapat
membahayakan keselamatan atau
kesehatan yang bekerja dan atau yang berada di
ruangan atau lapangan itu dan dapat
dirubah
01/22/24 perincian tersebut
Undang - Undang No.dalam
1 tahun 1970 ayat (2).
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Psl. 3 ayat 1
SYARAT-SYARAT K3
Dengan peraturan perundangan
ditetapkan syarat syarat keselamatan kerja
untuk :
Arah dan sasaran Kongkrit :
- Pencegahan kecelakaan (kebakaran, peledakan,
Pencemaran) dan PAK
- Penyediaan sarana pengendalian sumber bahaya.
III. SYARAT-SYARAT K3
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 3 ayat 1

1. Berisi arah dan susunan kongkrit syarat-syarat


K3 pada jenis kebijakan tertentu (lihat pasal 2)
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

2. Dengan peraturan perundang-undangan


ditetapkan syarat-syarat K3, untuk :
a. Mencegah, mengurangi kecelakaan
b. Mencegah, mengurangi kebakaran
c. Mencegah, mengurangi peledakan
d Memberi kesempatan atau jalan
menyelamatkan diri pada waktu kebakaran
ataukejadian-kejadian lain yang berbahaya;
01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 3 ayat 1

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
f. Memberikan APD ….. dst
g. Mencegah timbulnya penyebaran suhu ….. dst
h. Mencegah timbulnya penyakit akibat kerja ….. dst
i. Memperoleh penerangan yang cukup ….. dst
j. Menyelenggarakan suhu dan kelembababan yang
baik ….. dst
k. Menyelenggarakan suhu dan kelembababan yang
baik ….. dst
l. Memelihara kebersihan, kesehatan ….. dst

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 3 ayat 1

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
m. Keserasian alat kerja, lingkungan dan tenaga
kerja ….. dst
n. Mengamankan pengangkutan orang dan barang
….. dst
o. Mengamankan dan memelihara segala bangunan
….. dst
p. Mengamankan bongkar muat, penyimpanan bahan
….. dst
q. Memencegah terkena aliran listrik ….. dst
r. Mencegah timbulnya bahaya yang lebih tinggi …..
01/22/24
dst Undang - Undang No. 1 tahun 1970
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 3 ayat 2

 Dengan peraturan perundangan dapat dirubah


perincian seperti tersebut dalam ayat (1)sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
teknik dan teknologi serta pendapatan-
pendapatan baru di kemudian hari.

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


SYARAT-SYARAT K3 BERPOLA PREVENTIV
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 4

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
1. Syarat-syarat K3 dievaluasi dari tahapan
awal/dini/perencanaan, dst.
2. Terjaga keselamatan & kesehatan pekerja
pada setiap tahapan proses.
3. Terjaga peralatan/mesin/instalasi saat
dioperasikan di perusahaan.
4. Terjaganya lingkungan kerja yg aman & sehat
PRINSIP : Diberlakukan untuk semua
Jenis kegiatan
01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
SISTEM KELEMBAGAAN PENGAWASAN K3
UU No. 1 TAHUN 1970

Pasal 5
MENAKER
DIREKTUR

PEG. AHLI
PENGA DOKTER P2K3
K3 PRSH
WAS

KANDEP LUAR - POLI PRSH Perusahaan


DEPNAKER - JASA KESEH

- INDUSTRI
PEMERINTAH SWASTA
- JASA ----PJIT
IV. PENGAWASAN
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 5

 Direktur : Melakukan pengawasan umum


UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

terhadap pelaksanaan UU
Keselamatan Kerja
 Pegawai Pengawas/Ahli K3 :
Melakukan pengawasan langsung ditaatinya
UU Keselamatan Kerja dan membantu
pelaksanaannya
 Wewenang dan tanggung jawab direktur diatur
peraturan perundang-undangan
01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
…..
Lanjutan
 Pegawai Pengawas selaku PPNS
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

 Kewenangan memeriksa
 Kewenangan menguji
 Kewenangan menyidik/BAP

 Ahli K3
 Perbedaan kewenangan dengan pegawai
pengawas adalah Kewenangan Penyidikan

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pola penerapan K3
Psl 4

Pemeriksaan/ Pemeriksaan/ Test


perhitungan pengujian
teknis Berkala

-Pemasangan
-Pembuatan - Pemakaian
Perencanaan -dll - Peredaran
- Pengangkutan

Pengesahan Pengesahan Termasuk


Termasuk
gambar rencana Pemakaian produk
produk
dari
dari Luar
Luar
Negeri
Negeri
 PENGAWASAN KK

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
PERENCANAAN OPERASIONAL KASUS
KESEHATAN KERJA

 Pemeriksaan dan  Pemeriksaan  Pemeriksaan


pengujian BERKALA KEJADIAN
PERTAMA  Proses pengawasan  Proses Investigasi
 Proses perizinan - Monitoring - Kecelakaan
- Pembuatan - Revisi kerja
- Pemasangan - PAK
- Perubahan - Kebakaran
- Instalasi - Dan lain-lain - Peledakan
- Dan lain-lain - Dan lain-lain

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


1. Bersifat preventif
2 Desentralisasi sektoral dan
Desentralisasi teknis
3. Policy Nasional K3 ada pada MENAKERTRANS

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


1. Bersifat preventif
Ref. Psl 4 (1) --- Perencanaan s/d
pembongkaran
2 Desentralisasi sektoral :
Melimpahkan wewenang kepada sektor
tertentu dan
Desentralisasi teknis :
Melimpah wewenang kepada AK3
3. Policy Nasional K3 ada pada MENAKERTRANS

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PASAL 5 (1) UU No 1/170

PEGAWAI PENGAWAS DAN AHLI


KESELAMATAN KERJA DITUGASKAN
MENJALANKAN PENGAWASAN LANGSUNG
TERHADAP DITAATINYA UNDANG UNDANG
INI DAN MEMBANTU PELAKSANAANYA
1. Pegawai pengawas K3 adalah pegawai teknis berkeahlian
khusus dari Depnakertrans, sebagai Pejabat Fungsional dan
sebagai PPNS

2. Ahli K3
Adalah Tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Depnakertrans
ditunjuk oleh MENAKERTRANS
-> Professional <-
01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
PRINSIP
PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
 Pengawasan Ketenagakerjaan merupakan Fungsi
Negara
 Bekerjasama secara erat dengan pengusaha dan
pekerja/buruh serta institusi lain seperti lembaga riset,
perguruan tinggi
 Berorientasi pada pendekatan pencegahan
 Cakupan inspeksi bersifat universal
 Pengawasan Ketenagakerjaan bersifat independen
TANGGUNG JAWAB PENGAWASAN K3

1. Tanggung jawab secara Nasional terhadap


penyelenggaraan K3 adalah Menteri Tenaga
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

Kerja dan Transmigrasi R.I.


2. Pendelegasian Sektoral maupun Teknis tetap
dipertanggungjawabkan kepada Menteri
Tenaga Kerja dan Transmigrasi selaku
pemegang policy nasional
3. Kebijakan Pengawasan K3 Nasional tetap
menjadi wewenang Menteri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi R.I.
01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
UU 13-2003

Pembinaan dan
Pengawasan K3 UU 1-1970

?
•Personil

•Kelembagaan

•Operasional
Kegiatan
•Ketatalaksanaan

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU 13-2003

Pembinaan dan
Pengawasan K3 UU 1-1970

•Pesonil ---------> > Pembentukan Kader K3


• Pengawas KK
• Ahli K3
•Kelembagaan • Dokter Persh
• Operator
• Teknisi
•Operasional

•Ketatalaksanaan

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU 13-2003

Pembinaan dan UU 1-1970

Pengawasan K3
•Pesonil

•Kelembagaan --->> Pengembangan


Kelembagaan
• Unit Pengawasan
•Operasional K3
• DK3N - Komisi K3
• Assosiasi Ahli K3
•Ketatalaksanaan
• Unit P2K3
• Unit Pen
Kebakaran
01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
UU 13-2003
UU 1-1970
Pembinaan dan
Pengawasan K3
- Sosialisasi, Penyuluhan dan
•Pesonil penyebaran informasi K3

- Pembinaan
•Kelembagaan Training & Sertifikasi Ahli,
Teknisi, Operator

•Operasional---->> - Pemeriksaan, pengujian,


rekomendasi teknis

•Ketatalaksanaan - Pengawasan (Nota & BAP)

- Audit SMK3

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU 13-2003

Pembinaan dan
Pengawasan K3
UU 1-1970
•Pesonil

•Kelembagaan

•Operasional

•Ketatalaksanaan-> Pemantauan dan Evaluasi


• Laporan
• Monitoring

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Pasal 6
Ketentuan banding bagi yang tidak memerima
keputusan direktur
Pasal 7
Pengusaha membayar retribusi yang diatur
oleh peraturan perundangan

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PENJELASAN RETRIBUSI
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 7

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Θ Retribusi merupakan kewajiban pengusaha untuk
membayar ke Negara atas jasa riksa uji K3 yang
dilakukan pemerintah
Θ Pembebannya atas dasar obyek yang dilakukan
pemeriksaan/pengujian
Θ Retribusi termasuk P.N.B.P. (Penerimaan Negara
Bukan Pajak)
Θ Saat ini di Jakarta Pusat/ Nasional retribusi K3
ditiadakan

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 8
(1) Pengurus diwajikan memeriksakan kesehatan badan, kondisi mental
dan kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya
maupun akan dipindahkan sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang
diberikan padanya.
(2) Pengurus diwajibkan memeriksa semua tenaga kerja yang berada
dibawah pimpinannya, secara berkala pada dokter yang ditunjuk dan
dibenarkan oleh Direktur.
(3) Norma norma mengenai pengujian kesehatan ditetapkan dengan
peraturan perundangan.
PEMERIKSAAN KESEHATAN KERJA
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 8

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
Θ Pengusaha/manajamen wajib memeriksakan derajat
kesulitan Tenaga Kerja di perusahaannya
Θ Jenis-jenis pemeriksaan kesehatan tenaga kerja meliputi:
1. Pemeriksaan awal (tahap rekruitment)
2. Pemeriksaan berkala (tahap berkala)
3. Pemeriksaan khusus (tahap kasus)
Θ Pemeriksaan dilakukan oleh dokter yang kompeten
Θ Lebih lanjut diatur dalam peraturan pelaksana teknis

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


 PENGARUH KESEHATAN DI TEMPAT KERJA

UTAMAKAN
 Pengaruh yang menyebabkan PAK
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

 Keadaan mesin, pesawat, alat, bahan, dst


 Lingkungan
 Sifat pekerjaan
 Cara bekerja
 Proses Produksi

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


 PENGARUH KESEHATAN DI TEMPAT KERJA Lanjutan

UTAMAKAN
 Nilai Ambang Batas (NAB) Kwantitas
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

 Standar faktor tempat kerja (batas kemampuan)


 7 – 8 jam perhari
 5 – 6 hari perbulan
 Selama usia kerja

 Nilai Ambang Kualitas (NAK)


 Standar kualitas
 Bahan kimia berbahaya
 Batasan potensi bahaya
 Di tempat kerja
01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
 KRITERIA BAHAN KIMIA BERBAHAYA

UTAMAKAN 1.
KESELAMATAN DAN
Bahan beracun
KESEHATAN KERJA

2. Bahan sangat beracun


3. Cairan mudah terbakar
4. Cairan sangat mudah terbakar
5. Gas mudah terbakar
6. Bahan mudah meledak
7. Bahan reaktif
8. Bahan oksidator

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal 99 Pembinaan
Pembinaan (kewajiban
(kewajiban pengusaha)
pengusaha)
(1) Pengurus diwajibkan menunjukan dan menjelaskan pada tiap
tenaga kerja baru tentang :
 a. Kondisi kondisi dan bahaya 2 serta yang dapat timbul
dalam tempat
 kerjanya;
 b. Semua pengamanan dan alat2 perlindungan yang
diharuskan dalam
 tempat kerjanya;
 c. Alat2 perlindungan diri bagi tenaga kerja yang
bersangkutan;
 d. cara cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan
pekerjaannya.

2) Pengurus hanya dapat mempekerjakan tenaga kerja yang


bersangkutan setelah ia yakin bahwa tenaga kerja tersebut telah
memahami syarat syarat tersebut diatas.
01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal 99 Pembinaan
Pembinaan (kewajiban
(kewajiban pengusaha)
pengusaha)

3) Pengurus diwajibkan menyelenggarakan


pembinaan bagi semua tenaga kerja yang berada
dibawah pimpinannya, dalam pencegahan dan
pemberantasan kebakaran serta peningkatan
keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam
pemberian pertolongan pertama pada kecelakan.
4) Pengurus diwajibkan memenuhi dan mentaati semua
syarat syarat dan ketentuan-ketentuan yang
berlaku bagi usaha dan tempat kerja yang
dijalankannya.

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal 99 Pembinaan
Pembinaan (kewajiban
(kewajiban pengusaha)
pengusaha)
 Menjelaskan dan menunjukkan pada tenaga kerja baru :
 Kondisi dan bahaya di tempat kerja
 Semua pengaman dan alat perlindungan yang diharuskan
 Menyediakan APD
 Menjelaskan cara dan sikap bekerja aman
 Mempekerjakan setelah yakin memahami K3
 Melakukan pembinaan
 pencegahan kecelakaan
 pemberantasan kebakaran
 peningkatan K3
 pemberiaan PK3
 Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PEMBINAAN KESELAMATAN KERJA
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 9

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN

 Prinsip perusahaan wajib memenuhi ketentuan syarat-


KESEHATAN KERJA

syarat K3 yang disyaratkan untuk perusahaannya

• Penyelenggaraan Pelatihan :  Cara Klasikal


 Cara In-house
training
 Cara formal
• Wajib berpedoman dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PEMBINAAN / PELATIHAN K3

UTAMAKAN
 Tingkatan
 Tingkatan operator
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

 Tingkatan Teknisi/petugas
 Tingkatan supervisor
 Tingkatan ahli/engineer

 Kurikulum/Silabi
 Sesuai jurusan/spesialisasi dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku


 Pelaksana
 Pemerintah
 Asosiasi
 PJK3
 Dan lain-lain
01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
 Contoh jenis pelatihan K3
UTAMAKAN

 Teknisi s/d Ahli : K3 listrik


KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

 Petugas s/d Ahli :


K3 penanggulangan kebakaran
 Scafolder s/d Ahli : K3 konstruksi
 Dan lain-lain

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


STANDAR KOMPETENSI K3

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
 Kriteria Kompetensi
KESEHATAN KERJA

 Knowladge (Ilmu Pengetahuan)


 Skill (Keterampilan)
 Attitude (Sikap/Perilaku)

 Tanda Kompetensi K3
 Sertifikat pelatihan
 SK Penunjukan
 Kartu pengenal
 Berlaku 3 (tiga) tahun
01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
STANDAR KOMPETENSI K3
Lanjutan
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

1. UU No. 1 tahun 1970, pasal 9 dan 14


2. Permenaker No. 407/MEN/1999 (Teknisi Lift)
3. Kepmenaker No. : Kep.311/Men/1999 (Teknisi
Lift)
4. Kepmenaker No. : Kep.186/Men/1999 (Org. dan Personil
PK)
5. Kepmenaker No. : Kep.20/Men/2004 (Teknisi Konst)
6. Dan lain-lain.
01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
PEMBINAAN SERTIFIKASI KOMPETENSI K3

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

 Rekriutment peserta 1.1.Sertifikat


Sertifikat
 Syarat-syarat peserta 2.2.SK.
SK.Penunjukan
Penunjukan
3.3.SIO/LISENSI
SIO/LISENSI
 Pre-test teknisi
 Pelatihan
 Evaluasi
 Sertifikasi
01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
 PENYELENGGARA PELATIHAN

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA  Pemerintah/Depnakertrans RI
 PJK3 bidang Pembinaan K3
 Perusahaan/In house traning

1. Materi Standar Nasional


2. Instruktur Terakreditasi
3. Sertifikat Bersekala Nasional
4. SKP & Lisensi dari Pemerintah

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal 10
10
P2K3
P2K3
(( PANTIA
PANTIA PEMBINA
PEMBINA KESELAMATAN
KESELAMATAN DAN
DAN KESEHATAN
KESEHATAN KERJA)
KERJA)
(1) Menteri Tenaga Kerja berwenang membentuk P2K3
guna memperkembangkan kerjasama, saling
pengertian dan partisipasi effektif dari pengusaha atau
pengurus dan tenaga kerja dalam tempat 2 kerja
untuk melaksanakan tugas dan kewajiban bersama
dibidang keselamatan dan kesehatan kerja, dalam
rangka melancarkan usaha berproduksi.
(2) Susunan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja, tugas dan lain lainnya ditetapkan oleh Menteri
Tenaga Kerja.
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal 10
10
P2K3
P2K3
(( PANTIA
PANTIA PEMBINA
PEMBINA KESELAMATAN
KESELAMATAN DAN
DAN KESEHATAN
KESEHATAN KERJA)
KERJA)
 Fungsi
 Wadah kerjasama peningkatan bidang K3
antara :
- Pihak perusahaan (managemen)
- Pihak pekerja
 Susunan
 Diatur dan tetapkan oleh Menteri
 Peraturan pelaksana Permen No.
04/Men/1987
KECELAKAAN KERJA/ACCIDENT
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 10

UTAMAKAN

(1)Kewajiban pengurus untuk


KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA


melaporkan kecelakaan
(2)Tata cara pelaporan dan pemeriksaan
kecelakaan (permen No. 03/Men/1998)

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


KECELAKAAN KERJA/ACCIDENT
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 10

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

 Kecelakaan kerja meliputi :

 Kecelakaan
 Kebakaran
 Peledakan
 Penurunan lingkungan
 Penyakit akibat kerja

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


KEWAJIBAN PERUSAHAAN DLM KASUS KEC. KERJA

UTAMAKAN

1. Melaporkan ke Depnakertrans/Disnaker setempat


KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

2. Mengamankan TKP
3. Membantu kelancaran penyelidikan di pengadilan
4. Melakukan kewajiban di bidang ketenagakerjaan

1.1.Form
Formlaporan
laporansesuai
sesuaiketentuan
ketentuanperundang-
perundang-
undangan
undanganNo.:
No.:03/MEN/1999,
03/MEN/1999,tentang
tentang::
2.2.Koordinasikan
Koordinasikandengan
denganPerusahaan
Perusahaan
JAMSOSTEK
JAMSOSTEKuntuk
untukkompensasi
kompensasikecelakaan
kecelakaan
kerja
kerjaini.
ini.
01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal 12
12
Kewajiban
Kewajiban dan
dan Hak
Hak Tenaga
Tenaga Kerja
Kerja

Kewajiban
Kewajiban Hak
Hak
•• Memberikan
Memberikan keterangan
keterangan •• Meminta
Meminta pengurus
pengurus
pada
pada Pegawai
Pegawai Pengawas
Pengawas untuk
untuk melaksanakan
melaksanakan
•• Memakai
Memakai APD
APD Syarat
Syarat K3
K3
•• Memenuhi
Memenuhi dan
dan mentaati
mentaati •• Menyatakan
Menyatakan
syarat
syarat K3
K3 keberatan,
keberatan, jika
jika
syarat
syarat K3
K3 belum
belum
terpenuhi
terpenuhi

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


KETENTUAN HUKUM TERHADAP TK UNTUK BID. K3
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN

Θ Tuntutan hukum tentang K3 kepada pihak


KESEHATAN KERJA

pengurus
Θ Tenaga kerja diatur melalui kebijakan
manajemen dan ditegaskan dalam PP/KKB

Pengaturan
Pengaturantanggung
tanggungjawab
jawabK3K3kepada
kepada
tenaga
tenagakerja
kerjaluas
luasjika
jikadituangkan
dituangkandididalam
dalam
PP/KKB
PP/KKBdengan
denganketentuan
ketentuankonsekuensinya
konsekuensinya
01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Pasal
Pasal 13
13
Perlindungan terhadap orang
Perlindungan terhadap orang lain
lain

Kewajiban
Kewajiban menggunakan
menggunakan APD
APD yang
yang
ditetapkan
ditetapkan

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


KEWAJIBAN “ORANG LAIN” MEMASUKI
TEMPAT KERJA UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 13

Θ Wajib mentaati ketentuan K3


UTAMAKAN

Θ Wajib memberi APD K3


KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA

Θ Wajib memahami Emergency Respon Plan


Θ Wajib memiliki ijin kerja K3/Pelaksanaan
pekerjaan berbahaya
Θ Dan lain-lain

Ijin
Ijinkerja
kerjaK3
K3diterbitkan
diterbitkanoleh
olehSHE
SHEDept.
Dept.
Persyaratannya
Persyaratannyaharus
harusdipenuhi
dipenuhi

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal 14
14
Kewajiban
Kewajiban Pengurus
Pengurus

 Menempelkan
Menempelkan UUUU No.
No. 11 Tahun
Tahun 1970
1970
 Memasang
Memasang gambar
gambar dan
dan bahan
bahan pembinaan
pembinaan K3K3
 Menyediakan
Menyediakan secara
secara cuma-cuma
cuma-cuma APDAPD dan
dan
petunujuk
petunujuk K3
K3 untuk
untuk tenaga
tenaga kerja dan orang
kerja dan orang lain
lain

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal 15
15
SANKSI
SANKSI

1. Denda
1. Denda Rp.
Rp. 100.000
100.000
2.
2. Kurungan
Kurungan 33 bulan
bulan

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal 16
16
Kewajiban
Kewajiban Pengusaha
Pengusaha

Pengusaha
Pengusaha menyesuaikan
menyesuaikan dalam
dalam waktu
waktu satu
satu tahun
tahun
setelah
setelah diundangkan
diundangkan

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Pasal
Pasal 17
17

Pemberlakuan
Pemberlakuan peraturan
peraturan lama
lama sepanjang
sepanjang tidak
tidak bertentangan
bertentangan

Pasal
Pasal 18
18

Nama
Nama Undang-Undang
Undang-Undang ini
ini adalah
adalah
Undang-Udang
Undang-Udang Keselamatan
Keselamatan kerja
kerja

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 1

PERATURAN ORGANIK

K3
sektoral
K3 teknis

Kelembagaan K3

Kompetensi SDM K3
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 3
 PERATURAN PEMERINTAH
 NO. 50 TAHUN 2010

PENERAPAN SISTIM MANAGEMEN K3


PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 3
Secara sektoral
- PP No. 19/1973 Pengaturan & Pengawasan K3 di
Sektor Pertambangan
- PP No. 11/ 1979 K3 Sektor Migas
- Per.Menaker No. 01/1978
K3 Dalam Penebangan dan Pengangkutan
Kayu
- Per.Menaker No. 01/1980
K3 Pada Konstruksi Bangunan
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970
 Pembidangan Teknis
- PP No. 7/1973 - Pestisida
- PP No. 11/ 1975 - Keselamatan Kerja Radiasi
- Per.Menaker No. 04/1980 - APAR
- Per.Menaker No. 01/1982 - Bejana Tekan
- Per.Menaker No. 02/1983 - Instalasi Alarm Kebakaran
Otomatik
- Per.Menaker No. 03/1985 - Pemakaian Asbes
- Per.Menaker No. 04/1985 - Pes. Tenaga & Prod.
- Per.Menaker No. 05/1985 - Pes. Angkat & Angkut
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970

Pembidangan Teknis
- Per.Kepmenaker & Trans No.75/2002 – PUIL 2000
- Per.Menaker No. 02/1989 - Instalasi Petir
- Per.Menaker No. 03/1999 - Lif Listrik
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970
 Kompetensi SDM
- Per.Menaker No. 07/1973 - Wajib Latih Hiperkes Bagi Dokter
Perusahaan
- Per.Menaker No. 01/1979 - Wajib Latih Bagi Paramedis
- Per.Menaker No. 02/1980 - Pemeriksaan Kesehatan Tenaga
Kerja
- Per.Menaker No. 02/1982 - Syarat dan Kwalifikasi Juru Las
- Per.Menaker No. 01/1988 - Syarat dan Kwalifikasi Oparetor
Pesawat Uap
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970
Kompetensi SDM
- Per.Menaker No. 01/1979 - Syarat dan
Kwalifikasi Operator Angkat dan Angkut
- Per.Menaker No. 02/1992 - Ahli K3
- Kep.Menaker No. 407/1999 - Kompetensi Tehnis Lif
- Kep.Menaker No. 186/1999 Pengorganisasian
Penanggulangan Kebakaran
- KepMenaker No. 187 /1999 Kompetensi Petugas Kimia.
- Kep Dirjen No. 311/BW/M/2002 Kompetensi teknisi Listrik.
- SK Dirjen No. 40/DJPPK/2004 kompetensi Konstruksi
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970
Kelembagaan

dan Sistem
- Peraturan Pemerintah no. 50 /2012 – Penerapan SMK3
- Per. Menaker No.04/1987 – P2k3
- Per.Menaker No. 04/1995 - Perusahaan Jasa K3
- Per.Menaker No. 05/1996 - SMK3
- Per.Menaker No. 03/1998 - Pelaporan Kecelakaan
PERATURAN PELAKSANAAN
UU No. 1 Tahun 1970 - 3
Secara sektoral
- PP No. 19/1973 Pengaturan & Pengawasan K3 di
Sektor Pertambangan
- PP No. 11/ 1979 K3 Sektor Migas
- Per.Menaker No. 01/1978
K3 Dalam Penebangan dan Pengangkutan
Kayu
- Per.Menaker No. 01/1980
K3 Pada Konstruksi Bangunan
PERATURAN-PERATURAN PELAKSANA K3
UU NO. 1 TAHUN 1970 PASAL 17

UU No.1 Thn 1970


UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN

VR 1910
KESEHATAN KERJA

“Keselamatan Kerja”

Peraturan Bila belum ada


Khusus AA s/d M penggantinya masih dapat
dst diberlakukan

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


 PERATURAN PELAKSANA VR 1910

UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
 Peraturan Khusus AA = P3K
 Peraturan Khusus BB = Listrik
 Peraturan Khusus CC = Pabrik gula
 Peraturan Khusus DD = Bejana tekan
 Peraturan Khusus EE = Pabrik Mudah
Terbakar
 Peraturan Khusus FF = Botol baja
 Peraturan Khusus G = Bioskop

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970


 PERATURAN PELAKSANA VR 1910
Lanjutan
UTAMAKAN
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA
 Peraturan Khusus HH = Timah Putih
 Peraturan Khusus II = Las Karbit
 Peraturan Khusus K = Pabrik Mudah
Meledak
 Peraturan Khusus L = Tangki Apung
 Peraturan Khusus N = Pabrik Gelas

01/22/24 Undang - Undang No. 1 tahun 1970

Anda mungkin juga menyukai