Anda di halaman 1dari 33

UNDANG-UNDANG NO 1 TAHUN 1970

TENTANG
KESELAMATAN KERJA
(Tambahan Lembaran Negara No.1918)

Disampaikan oleh :

Pengawas Ketenagakerjaan
Disnakertrans Provinsi NTB
20-03-2012

LATAR BELAKANG
1. VEILIGHEIDS REGLEMENT 1910 (VR 1910, Stbl No. 406)
sudah tidak sesuai lagi
2. Sifat refresif dan polisional pada VR. 1910 sudah tidak
sesuai lagi
3. Perkembangan teknologi ( IPTEK ) serta kondisi dan
situasi ketenagakerjaan, Perlindungan tenaga kerja
tidak hanya di industri/ pabrik tapi juga banyak di
sektor informal

2
PENGERTIAN
Secara Etimologis :
Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga
kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan
selamat dan sehat dan agar setiap sumber produksi perlu
dipakai dan digunakan secara aman dan efisien

Secara Filosofi :
Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin
kelestarian tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya
beserta hasil karya dan budaya dalam upaya mencapai adil,
makmur dan sejahtera

Secara Keilmuan :
Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang
mempelajari tentang cara penanggulangan kecelakaan di
tempat kerja
DASAR HUKUM

1. UUD 1945 Pasal 27 ayat (2) “setiap


warga Negara berhak mendapatkan
pekerjaan dan penghidupan yg layak
2. UU NO. 14 TAHUN 1969 ttg pokok
pokok ketenagakerjaan
3. UU No 13 TAHUN 2003
Pasal 86, 87 Paragraf 5
4. UU No. 1 tahun 1970
( Peraturan Pelaksanaan )
DASAR HUKUM
• UUD 1945 Pasal 27 ayat (2) :
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

• UU No.14 Tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Mengenai


ketenagakerjaan
Pasal 3
Tiap tenaga kerja berhak atas pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi
kemanusiaan
Pasal 9
Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan,
kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril kerja serta perlakuan yang sesuai
dengan martabat manusia dan moral agama
Pasal 10
Pemerintah membina norma perlindunggan tenaga kerja yang meliputi
norma keselamatan kerja, norma kesehatan kerja, norma kerja, pemberian
ganti kerugian, perawatan dan rehabilitasi dalam hal kecelakaan kerja
DASAR HUKUM

UU NO. 13 TAHUN 2003 KETENAGAKERJAAN

Pasal
Pasal86
86
(1)
(1) Setiap
Setiap pekerja
pekerja // buruh
buruh mempunyai
mempunyai hak
hak untuk
untuk memperoleh
memperoleh perlindungan
perlindungan
atas
atas
a.
a.keselamatan
keselamatandan
dankesehatan
kesehatankerja
kerja
b.
b.Moral
Moraldan
dankesusilaan
kesusilaan
c.c.Perlakuan
Perlakuanyang
yangsesuai
sesuaidengan
denganharkat
harkatdan
danmartabat
martabat
manusia
manusiaserta
sertanilai-nilai
nilai-nilaiagama.
agama.
(2)
(2) Untuk
Untuk melindungi
melindungi keselamatan
keselamatan pekerja
pekerja // buruh
buruh guna
guna mewujudkan
mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya K3.
produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya K3.
(3)
(3) Perlindungan
Perlindungan sebagaimana
sebagaimana pada
pada ayat
ayat (1)
(1) dan
dan ayat
ayat (2)
(2)
dilaksanakan
dilaksanakandengan
denganperaturan
peraturanperundangan
perundanganyang
yangberlaku.
berlaku.
Penjelasan 20-03-2012

Pasal 86
(1) Cukup jelas
(2) Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan untuk
memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat
kesehatan para pekerja/buruh dengan cara pencegahan
kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di
tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.
(3) Cukup jelas

7
UU NO. 13 TAHUN 2003 KETENAGAKERJAAN

Pasal 87
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi
dengan sistem manajemen perusahaan
(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah

Penjelasan
(1) Yang dimaksud dengan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja adalah
bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan yang meliputi
struktur organisasi, perencanaan, pelaksanaan, tanggung jawab, prosedur, proses
dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan penerapan, pencapaian,
pengkajian, dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam
rangka pengendalian risiko yang berkaiatan dengan kegiatan kerja guna terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien, dan produktif.
UU NO. 1 TAHUN 1970 KESELAMATAN KERJA
Tujuan
• Tenaga kerja berhak mendapatkan perlindungan
atas keselamatan dalam pekerjaannya
• Orang lain yang berada di tempat kerja perlu
menjamin keselamatannya
• Sumber-sumber produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien
1. Kampanye
Melaksanakan 2. Pemasyarakatan
3. Pembudayaan
Tujuan k3
4. Kesadaran dan kedisiplinan
20-03-2012

RUANG LINGKUP
• Pertimbangan dikeluarkannya
• Landasan hukum UU No. 1 Tahun 1970
• Batang Tubuh
• Penjelasan

10
UU NO. 1 TAHUN 1970 KESELAMATAN KERJA

Terdiri Dari

11 Bab 18 12
Pasal Januari
1970
UU NO. 1 TAHUN 1970 KESELAMATAN KERJA

11 Bab
I. Istilah
II. Ruang Lingkup
III. Syarat-syarat Keselamatan Kerja
IV. Pengawasan
V. Pembinaan
VI. P2K3
VII. Kecelakaan
VIII. Kewajiban dan Hak Kerja
IX. Kewajiban Bila memasuki Tempat Kerja
X. Kewajiban Pengurus
XI. Ketentuan - Ketentuan Penutup
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

BAB I
ISTILAH - ISTILAH

(1) Tempat kerja Ruang lingkup Berlakunya UU


1. Ruangan/ lapangan meliputi 3 unsur :
2. Tertutup/ terbuka (1) Pengurus
(2) Sumer bahaya
3. Bergerak/ tetap
(3) usaha
(2) Pengurus  Pemimpinan (bertanggung jawab/ kewajiban)
(3) Pengusaha
orang/ badan hukum yg menjalankan usaha atau tempat kerja
20-03-2012

(4) Direktur
pelaksana UU No. 1/1970 (Kepmen No. 79/Men/1977)
(5) Pegawai pengawas
pegawai tekhnis berkeakhlian khusus yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja (
Pengawas ketenagakerjaan dan spesialis )
(6) Ahli Keselamatan Kerja
Tenaga tekhnis berkeakhlian khusus dari luar Departemen Tenaga
Kerja yang ditundjuk oleh Menteri Tenaga Kerja untuk mengawasi
ditaatinya Undang-undang ini.

14
UU NO. 1 TAHUN 1970 KESELAMATAN KERJA
BAB II

RUANG LINGKUP
Pasal 2
Tempat kerja : di darat, dalam tanah, permukaan air, dalam air,
di udara wilayah hukum RI

Jenis-jenis
Jenis-jenisusaha
usaha(tempat
(tempatkerja)
kerja)yang
yangdiwajibkan
diwajibkan
melaksanakan
melaksanakansyarat
syaratK3,
K3,tempat
tempatkerja
kerjayang
yangmempunyai
mempunyai
sumber
sumber bahaya,
bahaya,yg
ygberkaitan
berkaitandengan
dengan::
-- Keadaan mesin,pesawat,alat kerja, peralatan dan bahan
Keadaan mesin,pesawat,alat kerja, peralatan dan bahan
-- Sifat pekerjaan
Sifat pekerjaan
-- Cara
Carabekerja
bekerja
-- lingkungan
lingkungan
-- Proses produksi
Proses produksi
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
BAB III
Syarat – Syarat Keselamatan Kerja

(1) Arah dan sasaran yang akan dicapai melalui syarat-syarat K3


(2) Pengembangan syarat-syarat K3 di luar ayat (1)  IPTEK

18 Syarat Syarat k3
 mencegah dan mengurangi kecelakaan;
 mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;
 mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;
 memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau
kejadian-kejadian lain yang berbahaya;
 memberi pertolongan pada kecelakaan;
 memberi alat-alat perlindungan diri pada para pekerja;
 mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebarluasnya suhu, kelembaban,
debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan
getaran; h. mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik
physik maupun psychis, peracunan, infeksi dan penularan;
20-03-2012

PASAL 3
 mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik physik maupun
psychis, peracunan, infeksi dan penularan;
 memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai;
 menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik;
 menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup;
 lmemelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban;
 memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses
kerjanya;
 mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang;
 mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan;
 mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar-muat, perlakuan dan
penyimpanan barang; q. mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya;
 menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.

17
20-03-2012

Pasal 4

(1) Penerapan syarat-syarat K3  sejak tahap perencanaan s/d


pemeliharaan
(2) Mengatur prinsip-prinsip teknis tentang bahan dan produksi teknis
(3) Kecuali ayat (1) dan (2) bila terjadi perkembangan IPTEK dapat
ditetapkan lebih lanjut

18
20-03-2012

UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

BAB IV
PENGAWASAN

(1) Direktur sebagai pelaksana umum Terhadap UU ini, Pengwas dan ahli
K3 ditugaskan menjalankan pengawasan langsung
(2) Wewenang dan kewajiban Direktur,Peg. Pengawas dan ahli K3 dalam
melaksanakan UU ini diatur dengan Peraturan Perundang undangan :
– Direktur (Kepmen No. 79/Men/1977)
– Peg. Pengawas (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No.
03/Men/1984)
– Ahli K3 (Permen No. 03/Men/1978 dan Permen No. 4/Men/1992)

19
UU NO. 1 TAHUN 1970 KESELAMATAN KERJA

Pasal 6
Ketentuan banding bagi yang tidak menerima
keputusan direktur ( belum diatur )

Pasal 7 ( dihapus )
Pengusaha membayar retribusi yang diatur oleh
peraturan perundangan
UU NO. 1 TAHUN 1970 KESELAMATAN KERJA

KEWAJIBAN PENGURUS
Pasal 8

• Pengurus diwajibkan Memeriksakan kesehatan


badan, kondisi mental dan kemampuan tenaga kerja :
• Oleh Dokter yg ditunjuk oleh perusahaan dan dibenarkan oleh
Direktur
Berkala  (permen No. 02/Men/1980 dan Permen
No. 03/Men/1983)
UU NO. 1 TAHUN 1970 KESELAMATAN KERJA
BAB V
PEMBINAAN
PASAL 9
 Pengurus Wajib Menjelaskan dan menunjukkan pada tenaga kerja baru :
 Kondisi dan bahaya di tempat kerja
 Semua pengaman dan alat perlindungan yang diharuskan
 Menyediakan APD
 Menjelaskan cara dan sikap bekerja aman
 Pengurus Mempekerjakan setelah yakin memahami K3 ( mampu )
 Pengurus Wajib Melakukan pembinaan
 pencegahan kecelakaan
 pemberantasan kebakaran
 peningkatan K3
 pemberiaan P3K
 Pengurus Wajib memenuhi dan mentaati syarat K3 yang dijalankanya
UU NO. 1 TAHUN 1970 KESELAMATAN KERJA
BAB VI
PANITIA PEMBINA K3
PASAL 9

 Fungsi
 Wadah kerjasama peningkatan bidang K3
antara :
- Pihak perusahaan (managemen)
- Pihak pekerja
 Susunan
 Diatur dan tetapkan oleh Menteri
 Peraturan pelaksana Permen No. 04/Men/1987
UU NO. 1 TAHUN 1970 KESELAMATAN KERJA
BAB VII
Pasal 11
Kewajiban melaporkan kecelakaan kerja

• Pengurus wajib melaporkan kecelakaan yang terjadi di


tempat kerja
• Tata cara Pelaporan diatur oleh Peraturan Perundangan
Permen No. 03/Men/1998
UU NO. 1 TAHUN 1970 KESELAMATAN KERJA
BAB VIII
Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
Pasal 12
Kewajiban
• Memberikan
Hak
Hak
keterangan pada •• Meminta
Pegawai Meminta pengurus
pengurus
untuk
untuk melaksanakan
melaksanakan
Pengawas atau
Syarat
Syarat K3
K3
ahli K3 •• Menyatakan
• Memakai APD Menyatakan
keberatan,
keberatan, jika
jika syarat
syarat
• Memenuhi dan
K3
K3 belum
belum terpenuhi
terpenuhi
mentaati syarat
K3
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

BAB IX
Pasal 13
Kewajiban memasuki tempat kerja

Barang siapa akan memasuki


suatu tempat kerja diwajibkan
mentaati K3 dan Memakai APD
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
BAB X
Pasal 14
Kewajiban Pengurus

 Menempelkan UU No. 1 Tahun 1970


 Memasang gambar dan bahan pembinaan K3
 Menyediakan secara cuma-cuma APD dan petunjuk
K3 untuk tenaga kerja dan orang lain
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
BAB
BAB XI
XI
KETENTUAN
KETENTUAN –– KETENTUAN
KETENTUAN PENUTUP
PENUTUP
SANKSI
SANKSI

1. Denda
1. Denda Rp.
Rp. 100.000
100.000
2.
2. Kurungan
Kurungan 33 bulan
bulan
SANKSI YANG TERKAIT PELAKSANAAN K3

Pasal 186 (UU No. 13 Tahun 2003)

(1) Barang siapa melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 35 ayat (2)dan ayat (3), Pasal 93 ayat (2), Pasal
137, dan Pasal 138 ayat (1), dikenakan sanksi pidana penjara
paling singkat 1 (satu) bulan dan paling lama 4 (empat) tahun
dan/atau denda paling sedikit Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta
rupiah) dan paling banyak Rp 400.000.000,00 (empat ratus
juta rupiah).

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)


merupakan tindak pidana pelanggaran.
SANKSI ADMINISTRATIF
PASAL 190
(UU NO 13 TAHUN 2003)
(1) Menteri atau pejabat yang ditunjuk mengenakan sanksi
administratif atas pelanggaran ketentuan-ketentuan
sebagaimana diatur dalam Pasal 5, Pasal 6, Pasal 15,
Pasal 25, Pasal 38 ayat (2), Pasal 45 ayat (1), Pasal 47
ayat (1), Pasal 48, Pasal 87, Pasal 106, Pasal 126 ayat
(3), dan Pasal 160 ayat (1) dan ayat (2) Undang-undang ini
serta peraturan pelaksanaannya.
(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
berupa :
a. teguran;
b. peringatan tertulis;
c. pembatasan kegiatan usaha;
d. pembekuan kegiatan usaha;
e. pembatalan persetujuan;
f. pembatalan pendaftaran;
g. penghentian sementara sebagian atau seluruh alat produksi;
h. pencabutan ijin.
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja
Pasal
Pasal 16
16
Kewajiban
Kewajiban Pengusaha
Pengusaha

Pengusaha
Pengusaha menyesuaikan
menyesuaikan dalam
dalam
waktu
waktu satu
satu tahun
tahun setelah
setelah
diundangkan
diundangkan (( 12
12 Januari
Januari 1970
1970 ))
12 Januari – 12 Pebruari bulan K3 Nasional
UU No. 1 Tahun 1970 Keselamatan Kerja

Pasal
Pasal 17
17

Pemberlakuan
Pemberlakuan peraturan
peraturan lama
lama sepanjang
sepanjang tidak
tidak bertentangan
bertentangan
(( VR
VR 1910
1910 ))

Pasal
Pasal 18
18

Nama
Nama Undang-Undang
Undang-Undang ini
ini adalah
adalah
Undang-Undang
Undang-Undang Keselamatan
Keselamatan kerja
kerja
TERIMAKASIH
DAN
SELAMAT BEKERJA

Anda mungkin juga menyukai