Anda di halaman 1dari 55

PERATURAN PERUNDANGAN

DAN KEBIJAKAN DI BIDANG


KESELAMATAN & KESEHATAN
KERJA

DR. Agus Triyono, S.Si, M.Kes


LANDASAN HUKUM -1
Pasal 27 ayat (2) UUD 1945

Pasal 86, 87 Paragraf 5 UU 13 Th 2003 ttg


Ketenagakerjaan

UU No.1 Tahun 1970

Peraturan Pelaksanaan

Peraturan Khusus PP; Per.Men ; SE;


• Pasal 27 ayat (2) UUD 1945 :
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan

• UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


Pasal 86 dan 87
• UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
• PP No. 50 Th 2012 Tentang Penerapan SMK3.
Paragraf 5 ( UU 13 Th 2003)
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pasal 86
(1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh
perlindungan atas :
a. keselamatan dan kesehatan kerja;
b. moral dan kesusilaan; dan
c. perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat
manusia serta nilai-nilai agama;
(2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna
mewujudkan produktivitas kerja yang optimal
diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja
(3) Perlindungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(2) dilaksanakan
Penjelasan

Pasal 86
(1) Cukup jelas
(2) Upaya keselamatan dan kesehatan kerja dimaksudkan
untuk memberikan jaminan keselamatan dan
meningkatkan derajat kesehatan para pekerja/buruh
dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit
akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja,
promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi.
(3) Cukup jelas
Pasal 87

(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem


manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang
terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan
(2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan
Pemerintah
Penjelasan
Pasal 87
(1) Yang dimaksud dengan sistem manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja adalah bagian dari
sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan
yang meliputi struktur organisasi, perencanaan,
pelaksanaan, tanggung jawab, prosedur, proses dan
sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan
penerapan, pencapaian, pengkajian, dan pemeliharaan
kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam
rangka pengendalian risiko yang berkaiatan dengan
kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien, dan produktif.
(2) Cukup Jelas
UU 1 Th 1970
TENTANG
KESELAMATAN KERJA

KK/Agust.Doc 8
KESELAMATAN KERJA
A. PENGERTIAN
Keselamatan Kerja :
Keselamatan yang bertalian
dengan mesin, pesawat,
peralatan/perlengkapan
kerja, bahan-bahan, proses,
landasan, lingkungan kerja,
produk dan tata cara
melakukan pekerjaan.

KK/Agust.Doc 9
PENGERTIAN
Secara Etimologis :
Memberikan upaya perlindungan yang ditujukan agar tenaga
kerja dan orang lain di tempat kerja selalu dalam keadaan
selamat dan sehat dan agar setiap sumber produksi perlu
dipakai dan digunakan secara aman dan efisien

Secara Filosofi :
Suatu konsep berfikir dan upaya nyata untuk menjamin
kelestarian tenaga kerja dan setiap insan pada umumnya
beserta hasil karya dan budaya dalam upaya mencapai adil,
makmur dan sejahtera
Secara Keilmuan :
Suatu cabang ilmu pengetahuan dan penerapan yang
mempelajari tentang cara penanggulangan kecelakaan di
tempat kerja
TUJUAN K3
• Tenaga kerja mendapatkan perlindungan atas
keselamatan dalam pekerjaannya
• Orang lain yang berada di tempat kerja terjamin
keselamatannya
• Sumber-sumber produksi dapat dipakai secara
aman dan efisien

Untuk melaksanakan tujuan dengan melalui :

1. Kampanye
2. Pemasyarakatan
3. Pembudayaan
4. Kesadaran dan kedisiplinan
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
BAB I - ISTILAH
Pasal 1

(1) Tempat kerja Unsur tempat kerja, ada :


1. Ruangan/ lapangan (1) Pengurus
2. Tertutup/ terbuka (2) Sumber bahaya
(3) usaha
3. Bergerak/ tetap
(2) Pengurus  pucuk pimpinan (bertanggung jawab/ kewajiban)
(3) Pengusaha
orang/ badan hukum yg menjalankan usaha atau tempat
kerja
(4) Direktur
pelaksana UU No. 1/1970 (Kepmen No. 79/Men/1977)
(5) Pegawai pengawas
- peg. Pengawas ketenagakerjaan dan spesialis
(6) Ahli Keselamatan Kerja
tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Depnaker
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
BAB II - RUANG LINGKUP
Pasal 2

(1) Tempat kerja, dalam wilayah hukum R.I :


a. Darat, dalam tanah
b. Permukaan air, dalam air
c. Udara
(2) Rincian tempat kerja, terdapat sumber bahaya yg berkaitan
dengan :
a. Keadaan mesin/ alat/ bahan
b. Lingkungan kerja
c. Sifat pekerjaan
d. Cara kerja
e. Proses produksi
(3) Kemungkinan untuk perubahan atas rincian tempat kerja
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA

Syarat-syarat K3

Pasal 3

(1) Arah dan sasaran yang akan dicapai melalui syarat-syarat K3


(2) Pengembangan syarat-syarat K3 di luar ayat (1)  IPTEK

Pasal 4

(1) Penerapan syarat-syarat K3  sejak tahap perencanaan s/d


pemeliharaan
(2) Mengatur prinsip-prinsip teknis tentang bahan dan produksi
teknis
(3) Kecuali ayat (1) dan (2) bila terjadi perkembangan IPTEK
dapat ditetapkan lebih lanjut
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 5

(1) Direktur sebagai pelaksana umum


(2) Wewenang dan kewajiban :
– Direktur (Kepmen No. 79/Men/1977)
– Peg. Pengawas (Permen No. 03/Men/1978
dan Permen No. 03/Men/1984)
– Ahli K3 (Permen No. 03/Men/1978
dan Permen No. 4/Men/1992)

Pasal 6 Panitia banding

Pasal 7 Retribusi
Pasal 8
(1) Pengurus diwajibkan memeriksakan kesehatan TK
(2) Berkala  (permen No. 02/Men/1980
dan Permen No. 03/Men/1982)
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 9 - Pembinaan

(1) Pengurus wajib menunjukan dan menjelaskan  TK baru


(2) Dinyatakan mampu dan memahami  pekerja
(3) Pengurus wajib  pembinaan
(4) Pengurus wajib memenuhi dan mentaati syarat-syarat K3

Pasal 10 - Panitia Pembina K3 (Permenaker No. 04/Men/1987)

Pasal 11 - Kecelakaan
(1) Kewajiban pengurus untuk melaporkan kecelakaan
(2) Tata cara pelaporan dan pemeriksaan kecelakaan (permen No.
03/Men/1998)
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 12 – Hak dan Kewajiban TK

a. Memberi keterangan yang benar (peg. Pengawas dan ahli K3)


b. Memakai APD
c. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat K3
d. Meminta kepada pengurus agar dilaksanakan syarat-syarat K3
e. Menyatakan keberatan kerja bila syarat-syarat K3 tidak
dipenuhi dan APD yang wajib diragukan

Pasal 13 – Kewajiban memasuki tempat kerja


Barangsiapa akan memasuki suatu tempat kerja diwajibkan
mentaati K3 dan APD
Pasal 14 – Kewajiban pengurus
a. Menempatkan syarat-syarat K3 di tempat kerja (UU No.
1/1970 dan peraturan pelaksananya)
b. Memasang poster K3 dan bahan pembinaan K3
c. Menyediakan APD secara cuma-cuma
UU NO. 1 TAHUN 1970 TENTANG KESELAMATAN KERJA
Pasal 15 – Ketentuan Penutup

(1) Pelaksanaan ketentuan pasal-pasal di atur lebih


lanjut dengan peraturan perundangan
(2) Ancaman pidana atas pelanggaran :
• Maksimum 3 bulan kurungan atau
• Denda maksimum Rp. 100.000
(3) Tindak pidana tersebut adalah pelanggaran

Pasal 16
Kewajiban pengusaha memenuhi ketentuan undang-undang ini paling
lama setahun (12 Januari 1970)
Pasal 17
Aturan peralihan untuk memenuhi keselamatan kerja  VR 1910
tetap berlaku selama tidak bertentangan

Pasal 18
Menetapkan UU No. 1/ 1970 sebagai undang-undang keselamatan
kerja dalam LNRI No. : 1918 mulai tanggal 12 Januari 1970
LANDASAN HUKUM (2)

• Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 1973 tentang


Pengawasan atas Peredaran, Penyimpanan dan
Penggunaan Pestisida
• Kep.Pres. No. 22 tahun 1993 tentang Penyakit Yang
Timbul Karena Hubungan Kerja
• PMP No. 7 tahun 1964 tentang Syarat Kesehatan,
Kebersihan serta Penerangan Dalam Tempat Kerja
• Per. Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1976 tentang
Kewajiban Latihan Hyperkes bagi Dokter
Perusahaan
• Per. Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1979 tentang
Kewajiban Latihan Hyperkes bagi Paramedis
Perusahaan
LANDASAN HUKUM (3)

• Per.Men. Tenaga Kerja No. 2 tahun 1980 tentang


Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Dalam
Penyelenggaraan Keselamatan Kerja
• Per. Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1981 tentang
Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja
• Per. Men. Tenaga Kerja No. 3 tahun 1982 tentang
Pelayanan Kesehatan Kerja
• Per. Men. Tenaga Kerja No. 3 tahun 1985 tentang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pemakaian Asbes
LANDASAN HUKUM (4)
• Per.Men. Tenaga Kerja No. 3 tahun 1986 tentang
Syarat-Syarat K3 di Tempat Kerja Yang Mengelola
Pestisida
• Per. Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1998 tentang
Penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan dgn Manfaat Lebih Baik
• Kep. Men. Tenaga Kerja No. 333 tahun 1989
tentang Diagnosis dan Pelaporan Penyakit Akibat
Kerja
• Kep. Men. Tenaga Kerja No. 62A tahun 1992
tentang Pedoman Diagnosis dan Penilaian Cacat
Karena Kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja
• Permenakertrans No. 13/MEN/X/2011 tentang NAB
Faktor Fisika dan Kimia di Tempat Kerja
LANDASAN HUKUM (5)

• Kep. Men. Tenaga Kerja No. 187 tahun 1999


tentang Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di
Tempat Kerja
• Surat Edaran Men. Tenaga Kerja No. 1 tahun 1979
tentang Kantin dan Ruang Makan
• Kepts. Dirjen Binawas No. 157 tahun 1989 tentang
Tata Cara dan Bentuk Laporan Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Kerja
• SE Dirjen Binawas No. 86 tahun 1989 tentang
Perusahaan Katering yang Mengelola Makanan
bagi Tenaga Kerja
LANDASAN HUKUM (6)
• Keputusan Menaker No. Kep. 186/MEN/1999 Tentang
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja.
• Peraturan Menaker No. 03/MEN/1999 Tentang Syarat-
syarat K3 Lift untuk Pengangkutan Orang dan Barang.
• Peraturan Menaker No. 04/MEN/ 1995 Tentang
Perusahaan Jasa K3.
• Peraturan Menaker No. 02/MEN/ 1992 Tentang Tata
Cara Penunjukan, Kewajiban dan Wewenang Ahli K3.
• Peraturan Menaker No. 02/MEN/ 1989 Tentang
Pengawasan Instalasi Penyalur Petir.
• Peraturan Menaker No. 01/MEN/ 1989 Tentang
Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator Keran Angkat..
LANDASAN HUKUM (7)
• Peraturan Menaker No. 01/MEN/ 1988 Tentang
Kwalifikasi dan Syarat-syarat Operator Pesawat Uap.
• Peraturan Menaker No. 05/MEN/ 1985 Tentang Pesawat
Angkat & Angkut.
• Peraturan Menaker No. 04/MEN/ 1985 Tentang Pesawat
Tenaga & Produksi.
• Peraturan Menaker No. 02/MEN/ 1983 Tentang Instalasi
Alarm Kebakaran Automatik.
• Peraturan Menakertrans No. 02/MEN/ 1982 Tentang
Kwalifikasi Juru Las.
• Peraturan Menakertrans No. 01/MEN/ 1982 Tentang
Bejana Tekanan.
LANDASAN HUKUM (8)
• Peraturan Menakertrans No. 04/MEN/ 1980 Tentang
Syarat-syarat Pemasangan damn Pemeliharaan Alat
Pemadam Api Ringan.
• Peraturan Menakertrans No. 01/MEN/ 1980 Tentang K3
pada Konstruksi Bangunan.
• Dll.
PENJELASAN
TENTANG PERATURAN PERUNDANGAN
BIDANG KESEHATAN & LINGKUNGAN
KERJA
SPEKTRUM NEGATIF
KESEHATAN KERJA

GANGGUAN KESEHATAN
YANG TIMBUL AKIBAT PEKERJAAN

FATAL KECELAKAAN DAN


PENYAKIT AKIBAT KERJA

-CIDERA/CACAT -PENY. AKIBAT KERJA


-KERUSAKAN ASSET -KERUSAKAN LINGKUNGAN
-GANGGUAN PROSES - MENINGKATKAN LIABILITAS
SPEKTRUM POSITIF
KESEHATAN KERJA

* PENCEGAHAN KEC. DAN PAK


* PROMOSI KES. DI TEMPAT KERJA
* PEMELIHARAAN KESEHATAN

DERAJAT KES. FISIK, MENTAL


DAN EMOSIONAL YANG TINGGI

-Menekan tk. Absensi - Meningkatkan Kepuasan Kerja


-Efisiensi Biaya - Produktivitas Kerja
- Kualitas Produk - Meminimumkan tk. Kecelakaan
LINGKUNGAN KERJA

Adalah
Kondisi lingkungan di tempat kerja
yang terdiri dari faktor :
•Fisik
•Kimia
•Biologi
•Fisiologi
•Psikologi
FAKTOR BAHAYA
DI LINGKUNGAN KERJA

MANAJEMEN PERUSAHAAN

MANUSIA

PROSES
MESIN MEDIA

FISIK KIMIA
POTENSI BAHAYA
(HAZARD)
BIOLOGIS ERGONOMI
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KESEHATAN TENAGA KERJA

KAPASITAS LINGKUNGAN
KERJA : KERJA
•Keterampilan •Fisik
•Kesegaran •Kimia
Jasmani •Biologi
•Gizi •Fisiologi
•Kelamin BEBAN •Psikologi
•Usia KERJA
•Ukuran Tubuh
• Fisik
•Motivasi
•Mental
•Sosial
TUJUAN PENGAWASAN
KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN
KERJA

Upaya perlindungan kepada :


•Tenaga Kerja
•Orang Lain
Dari potensi bahaya yang berasal dari :
l

1.Mesin, pesawat, alat kerja dan bahan serta energi


2.Lingkungan kerja
3.Sifat pekerjaan
4. Cara kerja
5. Proses produksi
OBJEK PENGAWASAN
KESEHATAN KERJA & LINGK. KERJA
(1)
• Pelayanan Kesehatan Kerja
• Dokter Perusahaan
• Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja
• Penyakit Akibat Kerja
• Paramedis Perusahaan
• Penggunaan Pestisida
• Katering / Pengelola Makanan Untuk Tenaga Kerja
OBJEK PENGAWASAN
KESEHATAN KERJA & LINGK. KERJA (2)

• Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja


• Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja
• Ahli K3 Kimia
• Petugas K3 Kimia
• Pembinaan / Training KK & LK
• Informasi / Laporan Data KK & LK
• Informasi / Data Kasus Khusus KK & LK
MEKANISME PENGAWASAN
KESEHATAN KERJA DAN
LINGKUNGAN KERJA

• Monitoring Lingkungan kerja

• Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja


LINGKUP PENGAWASAN KESEHATAN KERJA DAN
LINGKUNGAN KERJA

1. Identifikasi dan Evaluasi Faktor-faktor Bahaya


(Fisik, Kimia, Biologi, Fisiologi/Ergonomi, Psikologi)

2. Identifikasi Sumber Bahaya


a. Keadaan Mesin, Pesawat, Alat-alat Kerja, Bahan
b. Lingkungan Kerja
c. Sifat Pekerjaan
d. Cara Kerja
e. Proses Produksi

3. Identifikasi Objek Pengawasan KK & LK


(Lembaga, Sarana, Petugas K3, Dokumen Monitoring LK)
PENGAWASAN LINGKUNGAN KERJA

Informasi Pengukuran Lingkungan


Kerja

Indeks
Standar Evaluasi
Pertimbangan

Persyaratan Perbaikan Lingkungan


Pengendalian Kerja
PROBLEM SOLVING CYCLE Criteria
(Standards)
CURRENT COMPARISON DESIRED
SITUATION SITUATION
PROBLEM RECOGNITION
AND DESCRIPTION

PROBLEM ANALYSIS (CAUSES)

SETTING PRIORITIES

DEVELOPMENT OF SOLUTIONS(T/H/O/S)

CHOICE OF SOLUTIONS

IMPLEMENTATION

MONITORING AND EVALUATION OF THE CHOOICES

PLANNING UNFORESEEN CIRCUMTANCES AND RESIDUAL RISK


Bahan Kimia Berbahaya

Pengendalian
• Penyediaan Lembar Data Keselamatan
dan Label

• Penunjukan Petugas K3 Kimia dan Ahli K3


Kimia
PEMERIKSAAN KESEHATAN
TENAGA KERJA

Untuk memenuhi 2 kebutuhan :

• Mendiagnosa dan memberikan terapi bagi yang


menderita penyakit umum
• Melakukan pencegahan dan mendiagnosa penyakit
akibat kerja
PEMERIKSAAN KESEHATAN
TENAGA KERJA

Pemeriksaan Kesehatan
Awal

Pemeriksaan Kesehatan
Berkala

Pemeriksaan Kesehatan
Khusus
PEMERIKSAAN KESEHATAN AWAL

• Dilakukan oleh dokter sebelum sebelum diterima untuk


melakukan pekerjaan

• Tujuan untuk penempatan tenaga kerja, agar :


- berada dalam kondisi kesehatan yang optimal
- tidak menderita peny. menular
- sesuai kemampuan fisik pekerjaan yang akan
dilakukan
PEMERIKSAAN KESEHATAN
BERKALA

• Dilakukan oleh dokter pada waktu-waktu tertentu


secara berkala
• Sekurang-kurangnya 1 tahun sekali
• Tujuan :
- mempertahankan derajat kesehatan tenaga
kerja
- menilai kemungkinan adanya pengaruh dari
pekerjaan seawal mungkin
PEMERIKSAAN KESEHATAN
KHUSUS
• Dilakukan oleh dokter secara khusus terhadap
tenaga kerja tertentu
• Dilakukan pula terhadap tenaga kerja :
- mengalami kecelakaan atau penyakit yang
dirawat diatas 2 minggu
- usia > 40 th/wanita/cacat/muda yang
melakukan pekerjaan tertentu
- diduga mendapat gangguan kesehatan
• Tujuan :
– Menilai adanya pengaruh pekerjaan tertentu
terhadap tenaga kerja atau kelompok tenaga
kerja
HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN

DILAPORKAN DAN DIKIRIMKAN KE


DINAS NAKER SETEMPAT OLEH PERSH.

DINAS NAKER SETEMPAT MENYAMPAIKAN


KEPADA DITJEN BINAWAS
PELAYANAN KESEHATAN KERJA

TUJUAN :
• Memberikan bantuan kepada tenaga kerja
dalam penyesuaian diri dan pekerjaan
• Melindungi tenaga kerja dari setiap gangguan
kesehatan yang timbul dari pekerjaan dan
lingkungan kerja
• Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental
dan kemampuan fisik tenaga kerja
• Memberikan pengobatan, perawatan dan
rehabilitasi
TUGAS POKOK
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
• Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
• Pembinaan dan Pengawasan atas penyesuaian pekerjaan
• Pembinaan dan Pengawasan terhadap lingkungan kerja
• Pembinaan dan Pengawasan perlengkapan Sanitair
• Pembinaan dan Pengawasan perlengkapan kesehatan
tenaga kerja
• Pencegahan dan Pengobatan thd penyakit umum dan
PAK
• Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
• Pendidikan Kesehatan dan Latihan P3K
• Memberikan nasehat ttg perencanaan tempat kerja,
pemilihan APD, penyelenggaraan gizi dan makanan
• Pembinaan dan Pengawasan thd tenaga kerja yang
memiliki kelainan tertentu
• Memberikan laporan berkala kepada Pengurus
GIZI KERJA :

• Ilmu gizi yang diterapkan kepada tenaga


kerja dengan tujuan untuk meningkatkan
taraf kesehatan tenaga kerja sehingga
tercapai produktivitas dan efisiensi kerja
yang setinggi-tingginya
PENYELENGGARAAN MAKANAN
DI TEMPAT KERJA :

• Mencakup semua proses, mulai dari


merencanakan anggaran belanja
kebutuhan makanan tenaga kerja sampai
kepada panyajian makanan yang siap
untuk dikonsumsi oleh
tenaga kerja
DALAM PENYELENGGARAAN
MAKANAN YANG PERLU
DIPERHATIKAN
1. Penyelenggaraan Makanan
2. Petugas Penyelenggara Makanan
3. Sistem Pelayanan Makanan
4. Susunan Menu dan Nilai Gizi
Makanan
5. Dapur dan Ruang Makan
6. Hygiene dan Sanitasi
Pengawasan Pengawasan Kesehatan
Lingkungan Kerja Kerja

- Umum - Individual
- Tehnis - Medis
PENGAWASAN
DILAKUKAN OLEH :

• Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan


• Dokter Perusahaan/Dokter Pemeriksa
• Ahli K3
• Ahli K3 Kimia
• Pengawas Pestisida
TERIMA KASIH
SHORT CURICULUM VITAE

Nama : DR. Agus Triyono, S.Si, M.Kes


Instansi : Direktorat Bina K3 – Kementerian Ketenagakerjaan
HP 081511144420
Email : agustriyono2000@yahoo.com
Pendidikan K3:
1. Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia
2. S-2 Kesehatan dan Keselamatan Kerja – UGM
3. Improvement of Industrial Safety & Health - Japan
4. Safety Officer – Singapore
5. OSH on SME’s – Philipina
6. Ahli K3
7. Pengawas Ketenagakerjaan
8. Operator Radiografi
9. Ahli Radiografi
10. Instrumentasi Nuklir
11. OHSAS 18001
12. Social Acountability Manajemen System 8000
13. Energy Efisiency
14. Assessor Kompetensi
15. Assessor Licensi 54 Ergonomi/Agust.Doc
Pengalaman Kerja
Dosen K3 pada :
1. Universitas Indonesia - Jakarta
2. Universitas Indonusa Esa Unggul - Jakarta
3. Universitas Pembangunan Nasional (UPN) – Jakarta
4. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKIM) – Jakarta
5. STIE Lembaga Administrasi Negara – Jakarta
6. Magister Manajemen Kesehatan – Univ Muhamadiyah
Jakarta.

Organisasi K3
1. Deputy Sekjen Assosiasi Hiperkes dan KK Pusat – Jakarta
(2006-2009)
2. Deputy Sekjen Assosiasi Profesi dan Keahlian Higiene
Industri Pusat – Jakarta.
3. Deputy Manajer Mutu Laboratorium K3 Pusat K3 – Jakarta
4. Kepala Sub Bagian Program & Anggaran Pusat K3 Jakarta
5. Kepala Bagian Tata Usaha Balatrans Ditjen Lattas Jakarta.
6. Kepala Bagian Perlengkapan Biro Umum Sekretariat
Jenderal.
7. Kepala Subdit Pengembangan SDM K3 – Direktorat Bina K3
KK/Agust.Doc 55

Anda mungkin juga menyukai