MGT
SDM
BAHAN
LINGKUNGAN KERJA
AMAN Prod’s
FAKTOR
PERALATAN TEMPAT KERJA SEHAT
PENYEBAB
SIFAT PEKERJAAN
PROSES PRODUKSI
ANALISIS
DASAR HUKUM (UU)
I. Undang-Undang
– PMP No.7 Tahun 1964- Syarat kesehatan,keberihan dan penerangan di tempat kerja
– PM.Per.01/Men/1976 - Wajib latih hiperkes bg Dokter perusahaan
– PM.Per.01/Men/1979 - Wajib latih hiperkes bagi paramedic perusahaan.
– PM.Per.02/Men/1980 - Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
– PM.Per.01/Men/1981 - Wajib lapor PAK
– PM.Per.03/Men/1982 - Pelayanan Kesehatan Kerja
– PM.Per.01/Men/1988 - JPKTK yang lebih baik
– PM.Per.15/Men/VIII/ 2008 – P3K di tempat Kerja
– PM.Per.25/Men/XII/2008 – Pedomaan Diagnosis&Penilaian Cacat Krn Kec.Kerja&PAK
(KM.No.333/Men/1989 - Diagnosa dan pelaporan PAK &KM.79/Me/2003 Tdk Berlaku)
– PM.Per.18/Men/XI/2008- Penyelenggara Audit SMK-3
– PM.Per.17/Men/XI/2008 – Tata Cara pengengkatan,Pemberhentian &Tata Cara Kerja Dokter
Penasehat
– PM.Per.08/Men/2010 – Alat Pelindung Diri
– PM.Per.15/Men/2011 – Nilai Ambang Batas Faktor Fisik dan Kimia di tempat Kerja
DASAR HUKUM (KM &SE)
PASAL 87
(1) Setiap perusahaan wajib menerapkan
Sistim Manajemen Keselamatan dan
kesehatan kerja (SMK-3) yang
terintegrasi dengan sistim manajemen
perusahaan.
(2) Pengaturan SMK-3 diatur dengan
Peraturan Pemerintah
PP.NO. 50 TAHUN 2012 tentang Penerapan SMK3
5 PRINSIP DASAR
166 KRITERIA
12 ELEMEN AUDIT
UNDANG-UNDANG NO. 13 TAHUN 2003
tentang KETENAGAKERJAAN
PENGERTIAN
a.Px awal
-Dilakukan oleh Dokter
-Sblm mlkkn pekerjaan
b.Px berkala
-Waktu-waktu tertentu
-Dilakukan oleh Dokter
c.Px.Khusus
-Dilakukan oleh Dokter
-Tenaga kerja tertentu
d. Px.Purna Bakti
-3 bulan sblm tk masuk purna tugas
PERMENAKER NO.02/MEN/1980 tentang
PEMERIKSAAN KESEHATAN TENAGA KERJA
DALAM PENYELENGGARAAN KESELAMATAN KERJA..3
PASAL 7
• Pegawai pengawas keselamatan kerja melakukan pengawasan terhadap diaatinya peraturan ini.
• Balai Hiperkes menyelenggarakan pelayanan dan pengujian di perusahaan.
PASAL 8
• Bila terdapat perbedaan mengenai hasil pemeriksaan kesehatan tenaga kerja berkala dan khusus
maka penyelesaiannya dilakukan oleh majelis pertimbangan kesehatan daerah
• Apabila salah satu pihak tidak menerima putusan maka dalam waktu 14 (empat belas) hari dapat
mengajukan permasalahan ke majelis pusat
PASAL 9
• Pengurus bertanggungjawab atas biaya yang diperlukan untuk pemeriksaan kesehatan berkala atau
pemeriksaan kesehatan khusus baik atas perintah majelis daerah maupun pusat
PERMENAKER NO.01/MEN/1976 tentang
KEWAJIBAN LATIHAN HIPERKES BAGI
DOKTER PERUSAHAAN
PEMERIKSAAN KECELAKAAN
PENGERTIAN
• Tempat Kerja : Setiap tempat kerja terbuka atau tertutup yang diduga akan
digunakan untuk melakukan pekerjaan baik tetap maupun sementara
• Tidak termasuk tempat kerja :
– Kapal, kapal terbang, kereta api dan alat pengangkutan lainnya yang digunakan untuk pengangkutan
umum
– Rumah Sakit, sanatoria, apothek dan obyek pemeliharaan atau perawatan dibawah pengawasan
Departemen Kesehatan.
– Tempat kerja dan bangunan dibawah pengawasan Departemen Angkatan Darat, Departemen
Angkatan Laut, Departemen Angkatan Udara, dan Kepolisian.
• Bangunan Perusahaan : gedung, gedung tambahan, halaman beserta jalan jalan,
jembatan atau bangunan lainnya yang menbjadi bagian dari perusahaan dan terletak
dalam batas halaman perusahaan
SYARAT-SYARAT BANGUNAN
• Diatur syarat-syarat untuk jalan, halaman, lantai, atap, dinding, tangga, cubic space
untuk suatu bangunan
• Persyaratan untuk kakus (KM/WC), meliputi konstruksi, penempatan, penerangan dll.
• Penyediaan tempat mandi, cuci muka/tangan, tempat pakaian dan peesyaratannya.
• Syarat-syarat untuk dapur atau ruang makan termasuk petugas yang melayani di dapur
atau ruang makan.
• Penyediaan tempat duduk bagi tenaga kerja yang melakukan pekerjaan dengan berdiri
secara terus menerus dan penyediaan tempat istirahat yang memadai untuk tenaga kerja
wanita.
PERATURAN MENTERI PERBURUHAN N0.7 TAHUN 1964 tentang
SYARAT KESEHATAN, KEBERSIHAN SERTA
PENERANGAN DALAM TEMPAT KERJA..2
PENGERTIAN
• Penjelasan mengenai pengertian-pengertian tenaga kerja,
tempat, kerja, nilai ambang batas Kimia, faktor fisika,
kebisingan, getaran, radiasi dll.
NAB FAKTOR FISIK
PENGERTIAN
• Dalam Pasal ini dijelaskan pengertian mengenai Pestisida, Peredaran,
penyimpanan, penggunaan, dll.
PERIJINAN
• Setiap orang atau badan hukum dilarang menggunakan pestisida yang
tidak didaftar dan atau memperoleh ijin Menteri pertanian
• Segala yang berkaitan dengan ijin diatur oleh Menteri pertanian
KETENTUAN PIDANA
• Pelanggaran terhadap ketentuan ini dipidana sesuai dengan Undang-
Undang No.11 Tahun 1962.
KEWAJIBAN PERUSAHAAN :
• MEMILIKI IJIN/PENGESAHAN PEMAKAIAN
• PEMERIKSAAN/PENGUJIAN BERKALA 1 TAHUN
SEKALI
• OPERATOR, SOP
Penyalur Petir (PM.02/men/1989)
KEWAJIBAN PERUSAHAAN :
KEWAJIBAN PERUSAHAAN :
• MEMILIKI IJIN/PENGESAHAN PEMAKAIAN
• PEMERIKSAAN/PENGUJIAN BERKALA 1 TAHUN
SEKALI
• SYARAT K3 PEMBUATAN &PEMAKAIAN PAA
• OPERATOR DAN SOP
Penggunaan Boiler (UU.No.1 Tahun 1930)
KEWAJIBAN PERUSAHAAN :
• MEMILIKI IJIN/PENGESAHAN PEMAKAIAN
• PEMERIKSAAN/PENGUJIAN BERKALA 1 TAHUN
SEKALI
• SYARAT K3 PEMBUATAN &PEMAKAIAN BOILER
• OPERATOR DAN SOP
K-3 Lift --- PM.01/Men/1989
KEWAJIBAN PERUSAHAAN :
• MEMILIKI IJIN/PENGESAHAN PEMAKAIAN
• PEMERIKSAAN/PENGUJIAN BERKALA 1 TAHUN
SEKALI
• SYARAT K3 PEMBUATAN &PEMAKAIAN LIFT
• OPERATOR DAN SOP
K-3 Bejana Tekan---PM.02/Men/1981
KEWAJIBAN PERUSAHAAN :
• MEMILIKI IJIN/PENGESAHAN PEMAKAIAN
• PEMERIKSAAN/PENGUJIAN BERKALA 5 TAHUN
SEKALI
• SYARAT K3 PEMBUATAN &PEMAKAIAN BEJANA
TEKAN
• SOP
UPAYA MENGURANGI POTENSI MASALAH