Anda di halaman 1dari 25

HAZARD dan CARA

PENGENDALIANYA
DI TEMPAT KERJA
Oleh :
Dwi Agustanti.,M.Kep.Sp.Kom

1
HAZARD & RISIKO
• HAZARD
Suatu keadaan/kondisi yang dapat
mengakibatkan (berpotensi) menimbulkan
kerugian (injury/penyakit) bagi pekerja

• RISIKO
Kemungkinan/peluang suatu hazard
menjadi suatu kenyataan
• Pajanan, Frekuensi, Konsekuensi
• Dose - Response

2
Hazard/ Faktor Risiko
K3
• Hazard Fisik
• Hazard Kimia
• Hazard Biologi
• Hazard Ergonomi
• Hazard Psikososial

3
Hazard Fisik
Meliputi :
A. RADIASI
 Non pengion: UV light, infra merah,
microwave (gelombang mikro)
• Efek kesehatan: gangguan mata (sementara-
permanen), gangguan pada kulit
 Pengion: sinar X, sinar α, sinar β, dll
• Efek akut: syndrom SSP, gangguan
pencernaan, gangguan hemopoetik
• Efek kronis: karsinogenesis, kerusakan genetik
 Pengendalian: Tempatkan sumber radiasi
secara benar (mis: ruang isolasi), Lindungi
operator dgn APD

4
B. BISING
 Merupakan suara yg tidak dikehendaki
 Efek terhadap pekerja
Gangguan Fisiologi, Psikologis dan Patologis
Organis
 Pengendalian : Substitusi, Eliminasi,
Administrasi

C. SUHU/TEMPERATUR
 Suhu tinggi : heat stroke & heat cramps
 Suhu dingin : frosbite
 Pengendalian: air minum, asupan garam,
istirahat, tidur, pakaian

5
D. PENCAHAYAAN
 Mengakibatkan kelelahan pada
mata;
• Iritasi, mata berair, mata merah, sakit
kepala, viskositas menurun, contrast
sensitivity, akomodasi menurun
 Pengendalian, harus diperhatikan
hal2 sbb:
• Sumber pencahayaan: intensitas,
sumber cahaya, efisiensi &
efektivitasnya
• Keadaan lingkungan tempat kerja: luas,
jendela, langit2/dinding
• Tenaga kerja: kemampuan
penglihatannya, kondisi kesehatan

E. GETARAN
6
HAZARD KIMIA
• Inorganic, mis: lead, arsenic, silica
• Organic mis: solvent, vapours & gases
• Efek Kesehatan:
– Asbes  Asbestosis (preparasi tekstil terbuat dari asbes)
– Silica  Silikosis (perusahaan granit,keramik)
– Byssinosis (industri tekstil)
– Anthracosis (tambang batu bara)
– Larutan korosif (menimbulkan kerusakan kulit)
– Gas sianida, asam sulfida dan karbon monoksida
– Uap logam (menimbulkan ‘demam uap logam’, dermatitis)

7
HAZARD BIOLOGI
 POTENSI BAHAYA YANG DISEBABKAN OLEH
MAKHLUK HIDUP (BIOLOGI)  GANGGUAN
KESEHATAN PADA PEKERJA YANG
TERPAJAN

 POTENSI BAHAYA YANG MENYEBABKAN RX


ALERGI/IRITASI AKIBAT BAHAN-BAHAN
BIOLOGIS (debu kapas, dedaunan, bulu, bunga,
dll)

 TIDAK MEMPUNYAI NILAI AMBANG BATAS


(NAB)

8
Agent Penyebab Penyakit
A.VIRUS
 HEPATITIS B & HEPATITIS C  menyerang organ
hepar/liver/hati, masuk kedalam tubuh melalui: Tranfusi
darah yang tercemar, Tertusuk/teriris jarum/pisau yag
terkontaminasi, Hubungan sexual, Luka jalan lahir waktu
melahirkan, Placenta dan ASI
 HUMAN IMMUNODEFISIENCY VIRUS (HIV) 
menyebabkan penurunan daya kekebalan tubuh,
ditularkan melalui: Tranfusi darah yang tercemar,
Tertusuk/teriris jarum/pisau yag terkontaminasi,
Hubungan sexual, Luka jalan lahir waktu melahirkan
Pekerja berisiko : Pekerja RS, Pekerja yang sering ganti-
ganti pasangan

9
B. BAKTERI
Mis : TUBERKULOSIS  Paru,
ANTRHRAX  kulit & paru, BRUCELLOSIS
 sakit kepala, artralgia endokarditis,
LEPTOSPIROSIS  demam, sakit kepala,
mual, ggn hati

C. PARASIT
Mis : MALARIA  gigitan nyamuk
anopheles, ANXYLOSTOMIOSIS  anemia
khronis, JAMUR  gatal-gatal dikulit

10
D. HEWAN
Mis : SERANGGA  sengatan, BINATANG
BERBISA  gigitan  ular, BINATANG BUAS
 CARNIVORA

E. TUMBUHAN
Mis : DEBU KAYU  Allergi & asma, DEBU
KAPAS  allergi saluran nafas, BINATANG
BUAS  CARNIVORA

11
JENIS PEKERJAAN YANG BERISIKO

 PETUGAS KESEHATAN
 PETUGAS PETERNAKAN
 PETUGAS PEMBERSIH SELOKAN/SAMPAH
 PETUGAS YANG BEKERJA DENGAN
KELEMBABAN TINGGI  Jamur kulit
(panu, candida, dll)

12
TEMPAT PEKERJAAN YANG BERISIKO

 LAB MIKROBIOLOGI, LAB KESMAS, LAB


BIOMOLEKULER
 RS & FASILITAS KESEHATAN LAINNYA
 FASILITAS BIOTEKNOLOGI
 FASILITAS DOKTER HEWAN &
BINATANG
 PERTANIAN
 LAIN-LAIN

13
PENGENDALIAN

CONTAINMENT  mencegah pajanan


 Desain tempat kerja
 Peralatan safety (biosafety cabinet, peralatan centrifugal)
 Cara kerja
 Dekontaminasi
 Penanganan limbah dan spill management
BIOSAFETY PROGRAM MANAGEMENT  support dari
pimpinan puncak
 Program support, biosafety spesialist, institutional biosafety
committee, biosafety manual, OH program, Info & Educt
COMPLIANCE ASSESSMENT
 Audit, annual review, Incident & accident statistics

14
PENANGGULANGAN BAHAYA BIOLOGI

 MENGENAL BAHAYA-BAHAYA BIOLOGI YANG


ADA DI TEMPAT KERJA
 MENGHINDARI KONTAK LANGSUNG DENGAN
SUMBER PENULAR
 MELAKUKAN TINDAKAN ASEPSIS YANG BENAR
 MENJAGA KEBERSIHAN DIRI
 MENGGUNAKAN ALAT PELINDUNG DIRI YANG
SESUAI

15
HAZARD ERGONOMI
 Merupakan ilmu yang mempelajari kesesuaian
antara manusia dengan sistem kerjannya
 Faktor risiko ergonomi :
1. Individu : Kapasitas Kerja Fisik, Umur, Fitness
2. Organisasi : Job context (rotasi kerja, upah,
karir path, dll), Job content (tingkat kesulitan
pekerjaan, ketelitian, dll)
3. Pekerjaan : Posture, Durasi, Frekuensi, Beban
objek (force)
 Tujuan : menyesuaikan kondisi pekerjaan dengan
kapasitas tubuh manusia agar menurunkan risiko
(Work Musculoskeletal Disorders Sidrom)
 Manfaat : Mencegah cedera, Meningkatkan
kualitas hidup, Meningkatkan kualitas kerja,
Mengurangi kelelahan dan ketidak nyaman kerja

16
HAZARD PSIKOSOSIAL
MELIPUTI :
1. WAKTU : Long work hours (shift kerja), Career
Planning (jalur karir, kenaikan pangkat & jabatan) ,
Central Planning (Otonomi, Partisipasi Karyawan)
2. BEBAN PEKERJAAN : Jumlah & jenis pekerjaan
(Karyawan tidak dibebani pekerjaan yang dia tidak
bisa), Fasilitas yang memadaiReward yang
sesuai
3. NILAI DAN NORMA : Kepemimpinan Otoriter vs
Demokrasi, Profit Oriented, Kebersihan, Peraturan
atau kegiatan yang dikerjakan untuk mendukung
nilai

17
3. SUASANA KERJA/IKLIM : Iklim yang kondusif
untuk bekerja (Keterbukaan/ tertutup )
4. KERJA DALAM TEAM WORK : Karyawan yang
individualistis akan sulit bekerja dalam tim

 DAMPAK : Menimbulkan stres kerja


 PENANGGULANGAN : Kesepakatan, Saling
menghargai, keterbukaan, Olah raga, rekreasi,
dll

18
PENGENDALIAN RISIKO
Resiko/bahaya yang sudah diidentifikasi dan dilakukan
penilaian memerlukan langkah pengendalian untuk
menurunkan tingkat resiko/bahaya-nya menuju ke titik
yang aman.
Pengendalian resiko merupakan suatu hierarki (dilakukan
berurutan sampai dengan tingkat resiko/bahaya
berkurang menuju titik yang aman).
Hierarki pengendalian tersebut antara lain ialah : eliminasi,
substitusi, perancangan, administrasi dan alat pelindung
diri (APD) yang terdapat pada tabel berikut ini.

19
HIERARKI PENGENDALIAN RESIKO/BAHAYA K3
ELIMINASI Eliminasi Sumber Bahaya Tempat Kerja /
Pekerjaan Aman
Mengurangi
Bahaya
SUBSITUSI Substitusi Alat/Mesin/Bahan

PERANCANGAN Modifikasi/Perancangan
Alat/Mesin/Tempat Kerja yang
Lebih Aman

ADMINISRASI Prosedur, Aturan, Pelatihan, Tenaga Kerja Aman


Durasi Kerja, Tanda Bahaya, Mengurangi
Rambu, Poster, Label Paparan

APD Alat Perlindungan Diri Tenaga


Kerja

20
21
☻ ELIMINASI
Menghilangkan suatu bahan/tahapan proses berbahaya

☻ SUBSTITUSI
 Mengganti bahan bentuk serbuk dengan bentuk
pasta
 Proses menyapu diganti dengan vakum
 Bahan solvent diganti dengan bahan deterjen
 Proses pengecatan spray diganti dengan
pencelupan

☻ PERANCANGAN/ REKAYASA TEKNIK


 Pemasangan alat pelindung mesin (mechin
guarding)
 Pemasangan general dan local ventilation
 Pemasangan alat sensor otomatis

22
☻ PENGENDALIAN ADMINISTRATIF
 Pemisahan lokasi
 Pergantian shift kerja
 Pembentukan sistem kerja
 Pelatihan karyawan

☻ Alat Pelindung Diri


 Helmet
 Safety Shoes
 Ear plug/muff
 Safety goggles

23
HIERARKI PENGENDALIAN
RESIKO/BAHAYA K3

RENDAH PERLU PROSSEDUR/ ATURAN/ RAMBU

SEDANG PERLU TINDAKAN LANGSUNG

TINGGI PERLU PERENCANAAN PENGENDALIAN

EKSTRIM PERLU PERHTIAN MANAJEMEN ATAS

24
•Terima kasih

25

Anda mungkin juga menyukai