Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN APLIKASI TERAPI AKUPRESUR TERHADAP MUAL

MUNTAH AKIBAT EFEK SAMPING KEMOTERAPI PADA ANAK


USIA SEKOLAH PENDERITA LEUKEMIA DALAM ASUHAN
KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN AKUT LYMFOBLASTIC
LEUKEMIA DI RUANG ANAK LANTAI 1 RSUP DR KARIADI
SEMARANG

NAMA : ADITYA TRI NUGROHO


NIM : G3A018026
PRODI NERS UNIMUS
Identitas Klien
 Nama : An. S (Perempuan)
 Tempat dan tanggal lahir: Rembang, 24 Desember
2005 (13 tahun)
 Pendidikan terakhit : SMP
 Agama : Islam
 Suku : Jawa
 Status perkawinan : Belum kawin
 Pekerjaan : Pelajar
 Alamat : Langgar RT 01 RW 02, Kecamatan Sluke,
Rembang
 Tanggal masuk RS : 10/1/2019
 Diagnose medis : Akut Lymfoblastic Leukemia
Keluhan Utama: Pasien mengeluh mual
muntah setelah kemoterapi.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien masuk Rumah Sakit hendak
menjalani pengobatan Kemoterapi siklus
Induksi minggu ke 5, pasien terdiagnosis
ALL-HR pada bulan Oktober 2018 setelah
dilakukan pemeriksaan BMP. Pasien
mengeluh mual dan muntah setiap
kemoterapi, badan terasa lemas, tidak ada
demam dan tidak ada perdarahan
Riwayat kesehatan dahulu
 Penyakit yang pernah diderita

Pasien sedang menjalani pengobatan kemoterapi siklus Induksi


minggu ke 5 dan setiap kali kemoterapi dilakukan di RSUP dr
Kariadi Semarang. Pasien sebelumnya rujukan dari RSUD
Rembang.
 Pengalaman dirawat di rumah sakit

Pasien merupakan rujukan dari RSUD Rembang dan dilakukan


tindak lanjut pengobatan di RSUP dr Kariadi untuk dilakukan
Kemoterapi, selama program kemoterapi pasien lewat poli rawat
jalan, untuk siklus Induksi minggu ke 5 klien dilakukan rawat inap
untuk program transfusi terlebih dahulu.
 Riwayat operasi

Pasien mempunyai riwayat program operasi minor pengambilan


sample BMP pada tanggal 16 November 2018
 Riwayat alergi

Pasien tidak mempunyai riwayat alergi obat ataupun makanan


Pemeriksaan fisik

Keadaan umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmetis
Tanda vital :
Suhu : 37 °C
HR : 110 kali/menit
RR : 20 kali/menit
TD : 110/60 mmHg
BB : 37 Kg
TB : 145 cm
IMT : 17,6
Pengkajian Head to Toe
 Kepala
Bentuk kepala Simetris, warna rambut hitam , tekstur rambut
keriting, Rambut pendek, bentuk wajah simetris, tidak ada jejas.
 Mata
Konjungtiva tampak anemis, sclera tidak ikterik, tidak cekung,
reflek terhadap cahaya ada.
 Hidung
Tidak terdapat sekret, tidak terpasang NGT
 Mulut
Tidak sianosis, tidak ada stomatitis, mukosa bibir lembab.
 Telinga
Simetris, bersih, tidak ada cerumen, tulang rawan terbentuk
sempurna.
 Leher
Kelenjar tiroid tidak teraba, JVP tidak meningkat
 Thorax dan paru
Inspeksi : pengembangan dada kanan dan kiri simetris,
Palpasi : taktil fremitus normal
Perkusi : sonor
Auskultasi : tidak terdapat bunyi nafas tambahan, suara dasar :
vesikuler.
 Kardiovaskuler
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak, kulit tidak sianosis.
Palpasi : ictus cordis teraba pada subintercosta v ± 2 cm, arteri
perifer teraba regular.
Perkusi : terdengar pekak pada daerah jantung.
Auskultasi : bunyi jantung I, II, murni, tidak ada gallop, tidak ada
bising.
 Abdomen
Inspeksi : datar, bentuk simetris
Auskultasi : bising usus (+), normal 18x/menit
Palpasi : teraba supel, hati dan limfa tak teraba
Perkusi : Terdengar timpani
Area anus dan genetalia
Tidak ada kelainan pada area anus dan
genetalia
Ekstremitas
- Superior : tidak sianosis, tidak edema,
capillary refill ˂2 detik, terpasang infus D5 ½
NS kecepatan 12 tpm pada ekstremitas superior
bagian dextra, turgor cukup baik, akral hangat.
- Interior : tidak sianosis, tidak edema, capillary
refill ˂2 detik, turgor cukup baik, akral hangat.
Pengkajian Kebutuhan Dasar
- Kebutuhan Oksigenasi
 Pasien tidak mempunyai keluhan sesak nafas dan tidak mempunyai gangguan
pada saluran pernafasan
- Pola nutrisi dan metabolik
 Sebelum sakit : sebelum sakit An. S makan dan minum tidak ada keluhan,
porsi habis dan minum 8 gelas/hari
 Selama sakit : An. S makan minum tidak ada keluhan, tetapi setelah
dilakukan kemoterapi mengalami mual dan muntah, hanya menghabiskan
separo porsi, minum kurang.
 - Pola eliminasi
 Sebelum sakit BAB 1x sehari dan BAK 5-6 kali sehari.
 Selama sakit BAB 1x Sehari dan BAK 5-6 kali sehari, tetapi setelah kemoterapi
terkadang Diare karena efek kemoterapi
- Pola aktivitas dan latihan
 Sebelum sakit: tidak ada gangguan dalam beraktifitas
 Selama sakit : selama pengobatan anak lebih suka
beraktifitas di tempat tidur
- Pola istirahat dan tidur
 Selama sakit : terkadang susah tidur karena lingkungan
yang ramai, dan kondisi mual muntah yang mengganggu
- Kebutuhan interaksi sosial
 Pasien tidak ada gangguan dalam proses interaksi, tidak
ada masalah dengan teman sekolahnya dan ditunggu oleh
kedua orang tuanya selama sakit.
- Kebutuhan personal hygiene
 Kebutuhan personal hygiene pasien sudah mandiri.
Data Penunjang
1. Laboratorium
 Kimia Klinik (21/12/2018)
 GDS 90 mg/dL
 Ureum 38 mg/dL
 Kreatinin 0,72 mg/dL
 Elektrolit
Natrium 139 mmol/L
Kalium 3,2 mmol/L
Chlorida 94 mmol/L
 Hematologi (10/1/2019)
 Hb 8,9 g/dL
 Hematokrit 27 %
 Eritrosit 3,24 10^6/uL
 Leukosit 1,1 10^3/uL
 Trombosit 92 10^3/uL
 Hematologi (12/1/2019)
 Hb 11 g/dL
 Hematokrit 32,8 %
 Eritrosit 3,88 10^6/uL
 Leukosit 2,1x10^3/uL
 ANC 370/uL
 Trombosit 142x10^3/uL
Lanjutan....
 Radiologi
X – foto thoraks
Kesan : cor tak membesar
Pulmo tak tampak infiltrate
 BMP (pemeriksaan 21 November 2018)
Kesan :
 Selularitas sumsum tulang hiperseluler
 Peningkatan aktivitas limfositik dengan limfoblas 67% (kecil-kecil, monoton,
anak inti 1-3)
 Penekanan aktifitas sel hemetopoietik lainnya
 Kesan sesuai gambaran Acute Lymphocitic Leukemia (ALL-L1)
 Obat-obatan 14 Januari 2019
 Terapi D5 ½ NS (intravena)
 Ondancentron 4mg (intravena)
 Vincristin 1,8 mg (intravena saat kemoterapi)
ANALISA DATA
DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
Data Subyektif: Nausea Efek Agen
Pasien mengatakan mengalami keluahan mual dan muntah
setelah menjalani pengobatan kemoterapi siklus Induksi (Mual) Farmakologis
Minggu ke 5
Data Obyektif:
Pasien mengalami mual dan muntah setelah menjalani
program kemoterapi
Data Subyektif: Resiko Trombositopeni
Tidak ada perdarahan pada gusi, tidak ada petekie, tidak
ada perdarahan yang bercampur pada tinja, klien tampak Perdarahan
anemis
Data Obyektif:
Hasil laborat menunjukan Trombosit 142x10^3/uL setelah
diberikan transfusi trombosit 6 kantong.
Data Subyektif Resiko Infeksi Ketidakadekuatan
Keluarga pasien mengatakan pasien sedang menjalani
program kemoterapi siklus induksi minggu ke 1 pertahanan tubuh
Data Obyektif: sekunder:
Hasil laborat menunjukan Leukosit 2,1x10^3/uL dan ANC
370/uL, pasien menjalani program kemoterapi siklus Imunosupresi
Induksi minggu ke 1
Diagnosa Keperawatan Aplikasi
Evidence Based Practice
Nausea (Mual) berhubungan dengan Efek
Agen Farmakologis (Kemoterapi)
Evidence Based Nursing Practice
Yang Diterapkan Di Pasien

Dari data fokus yang diperoleh maka diambil


diagnosa keperawatan Nausea (Mual)
berhubungan dengan Efek Agen Farmakologis
(Kemoterapi), untuk evidence based nursing
practice yang diterapkan yaitu terapi akupresur
untuk mengurangi mual.
Judul Penelitian
Pengaruh Terapi Akupresur Terhadap Mual Muntah
Efek Samping Kemoterapi pada Anak Usia Sekolah
Penderita Leukemia di RSUP dr Hasan Sadikin
Bandung
Peneliti
Eva Supriatin, Dian Anggraini
Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan di Ruang Anak RSUP dr
Hasan Sadikin Bandung
Metode Penelitian
Metode peneilitan menggunakan quasy eksperimen
dengan rancangan pretest and postest design secara
cross-sectional
Hasil penelitian
Terdapat pengaruh terapi akupresur terhadap
penurunan intensitas mual pada pasien yang sedang
menjalani kemoterapi
Analisa Sintesa Penerapan Evidence Based Nursig
Practice Pada Kasus
1. Leukemia
2. Pemberian Kemoterapi
3. Memicu neurotransmiter dan reseptor syaraf
vagus
4. Memicu mual dan muntah
5. Teknik nonfarmakologis (Akupresur P6)
6. Pasien merasa relaks dan tenang
7. Mual dan muntah berkurang
Prosedur pemberian terapi akupresur,
meliputi:
1. Tahap persiapan
 Perkenalan diri dan terapkan komunikasi terapeutik kepada pasien
 Jelaskan maksud dan tujuan
 Jelaskan prosedur dan demonstrasikan kepada keluarga cara melakukan terapi ekupresur
 Kontrak waktu dan persetujuan pasien dan keluarga
 Cuci tangan
2. Pelaksanaan
 Posisikan pasien senyaman mungkin
 Tentukan titik pijatan pada titik perikardium 6 (Nei Guan)
 Berikan penekanan pada titik yang telah ditentukan yaitu 3 jari diatas pergelangan tangan
dan pertengahan antara tendon.
 Evaluasi atas ekspresi non verbal untuk indikasi ketidaknyamanan pasien saat pemijatan.
 Cucilah tangan setelah melakukan pemijatan
Teknik pijatan akupresur P6
Hasil yang dicapai
Sebelum diberikan terapi akupresur
Nama Klien Tingkat Mual Muntah Skala Mual
Berat Sedang Ringan Muntah

An. S √ Sering

Setelah diberikan terapi akupresur


Nama Klien Tingkat Mual Muntah Skala Mual
Berat Sedang Ringan Muntah

An. S √ Kadang-
kadang
Kesimpulan dan Saran
 Simpulan
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh akupresur
terhadap mual muntah pada pasien leukemia anak sekolah yang dilakukan
kemoterapi di RSUP dr Kariadi Semarang.
 Saran
Perawat perlu mengintegrasikan hasil penelitian ini sebagai salah satu
intervensi dalam asuhan keperawatan pada pasien anak yang menjalani
kemoterapi. Perawat juga perlu mensosialisasikan penggunaan terapi
akupresur kepada pasien, keluarga, dan masyarakat melalui pemberian
pendidikan kesehatan
Kelebihan, Kekurangan dan
Hambatan Aplikasi Evidence
Based Nursing
 Kelebihan : intervensi teknik akupresur dapat diterapkan mandiri
oleh pasien dan keluarga bila pasien merasa mual, karena mudah
dan ekonomis
 Kekurangan : alangkah lebih baik jika teknik akupresur
dikombinasikan dengan music relaksasi.
 Hambatan : setelah dilakukan teknik akupresur selama proses
perawatan di Rumah Sakit, perawat mengalami hambatan atas
pelaporan dan evaluasi penerapan tindakan ketika klien mengalami
mual muntah saat dirumah nanti.

Anda mungkin juga menyukai