Stroke
MUHAMMAD SAHLAN ZAMAA
Pendahulauan
Stroke merupakan penyebab kematian ketiga
terbanyak di USA (Lebih dari 140.000 kematian tiap
tahun)
Diperkirakan insiden stroke di seluruh dunia sekitar 15
juta pertahun, 5 juta diantaranya meninggal, 5 juta
lainnya menderita disabilitas
Di Indonesia, jumlah pasien baru dengan diagnosis
stroke diperkirakan sekitar 550.000 per tahun
Stroke menjadi penyebab kematian terbanyak kedua
di Indonesia setelah penyakit jantung
Definisi
Stroke adalah suatu defisit neurologis akut yang disebabkan
oleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara
mendadak dan dapat menimbulkan kecacatan atau kematian
Perfusi jaringan
Aliran darah melalui pembuluh cerebral
Aliran darah melalui pembuluh darah pada tingkat sel
Pergerakan
Keseimbangan
Koordinasi
Gerakan otot
Gerakan sendi
Bergerak dengan mudah
Terapi latihan : ambulasi
Berikan pasien pakaian yang tidak mengekang
Bantu pasien menggunakan alas kaki yang memfasilitasi pasien untuk berjalan dan
mencegah cedera
Sediakan tempat tidur berketinggian rendah yang sesuai
Tempatkan saklar posisi tempat tidur di tempat yang mudah dijangkau
Konsultasikan dengan ahli terapi fisik mengenai ambulasi sesuai kebutuhan
Gunakan sabuk untuk berjalan (gait belt) untuk membantu perpindahan dan
ambulasi sesuai kebutuhan
Bantu pasien untuk perpindahan sesuai kebutuhan
Sediakan alat bantu (tongkat, walker atau kursi roda)untuk ambulasi, jika pasien tidak
stabil
Bantu pasien untuk berdiri dan ambulasi dengan jarak tertentu dan dengan sejumlah
staf tertentu
Dorong ambulasi independen dalam batas aman
Perawatan tirah baring
Jekaskan alasan diperlukannya tirah baring
Hindari menggunakan kain linen kasur yang teksturnya kasar
Jaga kain linen kasur tetap bersih, kering dan bebas kerutan
Tinggikan teralis tempat tidur, dengan cara yang tepat
Letakkan alat untuk memposisikan tempat tidur dalam jangkauan yang mudah
Letakkan meja disamping tempat tidur berada dalam jangkauan yang tepat
Balikkan pasien sesuai dengan kondisi kulit
Balikkan pasien yang tidak dapat mobilisasi minimal tiap 2 jam, sesuai dengan jadwal
yang spesifik
Monitor kondisi kulit pasien
Ajarkan latihan di tempat tidur dengan cara yang tepat
Bantu menjaga kebersihan (misalnya dengan menggunakan deodorant dan parfum)
Monitor komplikasi dari tirah baring (kehilangan tonus otot, nyeri punggung, konstipasi,
peningkatan stress, depresi, kebingungan, perubahan siklus tidur, ISK, kesulitan berkemih
dan pneumonia)
Hambatan komunikasi verbal b/d penurunan aliran darah otak
Komunikasi
Menggunakan bahasa tertulis
Menggunakan bahasa lisan
Menggunakan foto dan gambar
Menggunakan bahasa isyarat
Menggunakan bahasa non verbal
Mengenali pesan yang diterima
Pertukaran pesan yang akurat dengan orang lain
Komunikasi : penerimaan
Interprestasi bahasa tertulis
Interprestasi bahasa lisan
Interprestasi foto dan gambar
Interprestasi bahasa isyarat
Interprestasi bahasa non verbal
Mengenali pesan yang diterima
Mendengar aktif
Buat tujuan interaksi
Tunjukkan ketertarikan kepada pasien
Gunakan pertanyaan maupun pernyataan yang mendorong pasien mengekspresikan
perasaan, pikiran, dan kekhawatiran
Tunjukkan kesadaran dan rasa sensitive terhadap emosi yang ditunjukkan pasien
Sadari kata-kata yang harus dihindari, sama halnya dengan pesan non verbal
bersamaan dengan bahasa verbal yang mengiringinya
Sadari tempo suara, volume, kecepatan maupun tekanan suara
Klarifikasi pesan yang diterima dengan menggunaan pertanyaan maupun umpan balik
Hindari penghalang dalam mendengar aktif (mengurangi perasaan yang terlibat,
menawarkan solusi, melakukan interupsi, membicarakan diri sendiri dan pendekatan
yang terlalu dini)
Gunakan teknik diam/mendengarkan dalam rangka mendorong pasien untuk
mengekspresikan perasaan, pikiran dan kekhawatiran
Peningkatan komunikasi : kurang bicara
• Monitor ketepatan bicara, tekanan, kecepatan, kuantitas, volume dan diksi
• Monitor pasien terkait perasaan frustasi, kemarahan, depresi atau respon lain yang
diseababkan ganggan kemampuan berbicara
• Kenali emosi dan perilaku fisik pasien sebagai bentuk komunikasi mereka
• Sediakan metode alternative untuk berkomunikasi dengan berbicara (menulis di meja,
menggunakan kartu, kedipan mata, papan komunikasi dengan gambar dan huruf,
tanda dengan tangan atau postur, atau menggunakan computer)
• Sediakan metode alternative menulis atau membaca dengan cara yang tepat
• Modifikasi lingkungan untuk meminimalkan kebisingan yang berlebihan dan
menurunkan distress emosi
• Ulangi apa yang disampaikan pasien untuk menjamin akurasi
• Instruksikan pasien bicara pelan
• Ungkapkan pertanyaan dimana pasien bisa menjawab ya atau tidak
• Sediakan penguatan positif, dengan cara yang tepat
• Gunakan penterjemah, jika diperlukan