By
Edy purwanto
S1 keperawatan
Konsep Teori
Pengertian Cardiac Arrest
Cardiac arrest adalah penghentian secara tiba-tiba
aktivitas mekanis jantung, yang ditandai oleh tidak
terdeteksinya nadi (pulse), unresponsiveness dan
apnea (cummins et I, 1991)
Etiologi
Cardiac arrest disebabkan adanya kegagalan pompa jantung atau dari
adanya suatu aritmia
Faktor pencetus pada pasien kritis antara lain adanya ketidakseimbangan
asam basa dan elektrolit, hipotensi yang sampai menimbulkan gangguan
perfusi perifer dan hipoksia
Penyebab Primer
Miokardial iskemia
Heart Disease
Elektrical Blok
Penyebab sekunder
Asphyxia
Hypoksia
Gangguan system syaraf pusat
Gangguan metabolic dan elektrolit
Shock
Tanda dan Gejala
Hilang kesadaran
Tak teraba denyut arteri besar
Henti Napas
Death Like appereance-terlihat seperti mati
Cyanosis
Dilatasi pupil
Kejang
Jika didapat 3 dari tanda yang pertama telah dapat
dipastikan adanya cardiac arrest
Komplikasi
Edema Serebri
Gangguan serebrovaskuler
Renal Failure
Kematian Batang Otak
Pemeriksaan Penunjang
Monitoring EKG
Monitoring AGD
Penatalaksanaan
Pasien dengan cardiac arrest harus sesegera mungkin
dilakukan resusitasi kardiopulmoner yang meliputi :
Bantuan hidup dasar yang bertujuan untuk mengupayakan
kembalinya oksigenasi jaringan
Bantuan hidup lanjut yang berguna untuk
mempertahankan oksigenasi spontan, sesuai dengan
tahap-tahap algoritme
Fase Post Resusitasi
Nursing Approach Post Cardiac Arrest
Pengelolaan pasca henti jantung dilaporkan dapat
menurunkan mortalitas akibat tidak stabilnya
hemodinamik, bahkan dapat menurunkan morbiditas
dan mortalitas akibat gagal multi organ dan cedera
otak
Dari beberapa pasien yang hidup pasca cardiac arrest
dan di rawat di ruang ICU tetapi kemudian akhirnya
meninggal di rumah sakit, dilaporkan cedera otak
merupakan penyebab kematian 68% pada pasien yang
mengalami henti jantung di luar RS, dan 23% pada
pasien yang mengalami henti jantung dirumah sakit
Tujuan Pengelolaan Post Cardiac Arrest
Mengoptimalkan fungsi kardiopulmonal dan perfusi organ
vital
Melakukan identifikasi dan memberikan terapi penyebab
henti jantung dan mencegah henti jantung berulang
Mengendalikan suhu tubuh
Mengoptimalkan ventilasi mekanik dengan
meminimalkan cedera paru
Mengurangi resiko gagal multi organ dan mendukung
fungsi organ-organ bila diperlukan
Melakukan rehabilitasi pada pasien yang hidup bila
diperlukan
Penatalaksanan Post Cardiac Arrest
Stabilisasi hemodinamik
Pengendalian kadar gula darah
Oksigenasi dan ventilasi
Pengendalian suhu
Pengendalian kejang
Nursing Care Post Cardiac Arrest
Monitor tingkat kesadaran
Manajemen oksigenasi dan ventilasi yang adekuat
Monitoring hemodinamik
Monitoring dan manajemen tempratur, induced
hipotermia
Monitoring kadar gula darah (150 mg/dL - < 180
mg/dL)
Monitoring balance cairan
Observasi dan penatalaksanaan kejang
Monitoring Post Cardiac Arrest
Oksigenasi saturasi 95-100%
Hemodinamik MAP > 65 – 70 mmHg
CVP 8-12 cmH2O
Pulse 60-100 x/menit
Suhu 32-36 °C
Gambaran EKG
Sedasi muscle relaxan
Skin care
Konsep Askep
Pengkajian
a. Identitas pasien:nama, umur,jenis
kelamin,agama,alamat
b. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat penyakit sekarang
2) Riwayat penyakir dahulu
3) Faktor pencetus
c. c. Pemeriksaan fisik
1) Mata : pupil
2) Leher : nadi karotis
3) Paru : pernapasan : frekuensi, irama, suara napas
4) Jantung : TD, nadi, frekuensi, irama, kekuatan
5) Ekstremitas : Kelembaban, kekuatan otot
Diagnosa dan Intervnsi Keperawatan
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan
penurunan tekanan inspirasi dan ekspirasi
Kaji nilai tingkat kesadaran pasien
Bila pasien tidak berespon panggil bantuan
Atur posisi pasien telentang diatas alas yang keras
Buka jalan nafas dengan tengadah kepala topang dagu
dan dorong mandibula
Nilai ada tidaknya pernapasan (3-5 dtk)
Bila respirasi tidak adekuat beri bantuan nafas 2 x/mnt
Bila tidak ada respirasi beri bantuan pernafasan
Monitor saturasi oksigen
2. Penurunan kardiak output berhubungan dengan
ketidakmampuan jantung memompakan darah
Kaji denyut nadi karotis (5-10 dtk)
Bila tidak ada denyut nadi, cari lokasi yang tepat untuk
kompresi dada
Lakukan kompresi jantung
Bila gambaran EKG VT/VF non pulse lakukan tindakan
sesuai algoritma VT/VF non pulse
Bila gambaran EKG asistole lakukan sesuai algoritma
asistole
Kolaborasi medik untuk pemberian inotropik
3. Gangguan perfusi jaringan otak, jantung, organ vital
lain berhubungan dengan tidak efektifnya daya pompa
jantung
Kaji nadi karotis, pernapasan meliputi suara, frekuensi
dan irama
Pasang bed side monitor
Lakukan BHL sesuai algoritma
Observasi dan catat tanda-tanda vital, warna kulit,
temperature dan urine output
Monitor elektrolit
Kaji penyebab lain irama jantung
Kolaborasi medik pemberian oksigen, obat-obat
antiaritmia, inotropik, analgesia dan sedative
Lakukan defibrilasi bila diperlukan
4. Cemas keluarga berhubungan dengan ancaman
kematian anggota keluarga
Kaji tanda dan gejala dari kecemasan dan ketakutan
keluarga
Validasi persepsi keluarga dengan hati-hati/cermat,
mengingat kelakuan keluraga disebabkan dari adanya
ancaman kematian anggota keluarga
Kaji mekanisme koping keluarga
Beri penjelasan kepada klien untuk tenang dan berdoa
Lakukan pendampingan keluarga dengan cara berdoa
bersama
Ciptakan lingkungan yang tenang dan kondusif
Implementasi….
Evaluasi….
THIS IS THE END OF THIS
PRESENTATION
ATTENTION
BYE… BYE…