Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN PADA

ANAK DENGAN GANGGUAN NUTRISI

DISUSUN OLEH:

Edy purwanto 21 110 110 55

S1 KEPERAWATAN
Universitas Muhammadiyah Jember
2021
Kata Pengantar

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul " KONSEP ASUHAN
KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN GANGGUAN NUTRISI " dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kulian Keperawatan Anak 1. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang asuhan keperawatan pada anak bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ns.Resti Utami, S.Kep., M.Kep


selaku dosen Mata Kuliah Keperawatan Anak 1dan penulis menyadari makalah ini
masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini.

Jember , 9 Oktober 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kebutuhan akan nutrisi sangat penting dalam membantu proses pertumbuhan dan
perkembangan pada bayi dan anak. Mengingat manfaat nutrisi dalam tubuh dapat membantu
proses pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mencegah terjadinya berbagai penyakit
akibat kurang nutrisi dalam tubuh seperti kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi
iodium, defisiensi seng (Zn), defisiensi vitamin A, defisiensi thiamin, defisiensi kalium dan
lain-lain yang dapat menghambat proses tumbuh kembang anak maka pemenuhan kebutuhan
tersebut haruslah seimbang.

Terpenuhinya kebutuhan nutrisi dan cairan diharapkan dapat membantu pertumbuhan dan
perkembangan anak sesuai dengan usia tumbuh kembang dan dapat menigkatkan kualitas
hidup serta mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas. Selain itu, kebutuhan nutrisi juga
dapat membantu dalam aktivitas sehari-hari karena nutrisi juga sebagai sumber tenaga yang
dibutuhkan berbagai organ dalam tubuh, dan juga sebagai sumber zat pembangun dan
pengatur dalam tubuh.

Sebagai sumber tenaga, nutrisi dapat diperoleh dari karbohidrat sebanyak 50-55%, lemak
sebanyak 30-35% dan protein sebanyak 15%. Pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak
haruslah seimbang diantara zat gizi lain, mengingat banyak sekali yang kita temukan
berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi yang tidak seimbang, seperti tidak
suka makan, tidak mau atau tidak mampu untuk makan sedangkan makanan yang tidak
disukai tersebut mengandung zat gizi yang seimbang, sehingga harapan dalam pemenuhan
gizi harus selaras, serasi dan seimbang tidak terlaksana, disamping itu pada anak sakit dapat
dijumpai masalah masukan nutirsi yang kurang sedangkan kebutuhan dalam tubuh semakin
meningkat sehingga akan membutuhkan makanan tambahan seperti kalori, vitamin dan
mineral.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimakud dengan kebutuhan nutrisi?
2. Bagaimana kebutuhan nutrisi pada anak?
3. Apa yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi?
4. Apa dampak pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi dari kebutuhan nutrisi.
2. Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi pada anak.
3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi.
4. Untuk mengetahui dampak pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak.
BAB II
PEMBAHASAN

I. KONSEP DASAR NUTRISI

A. PENGERTIAN

Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh (Alimul, 2017,
hlm. 52).

Nutrisi adalah substansi organik dan non organik yang ditemukan dalam makanan dan
dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik ( Kozier dalam Mubarak,
2015, hlm. 26)

Nutrisi adalah substansi organik yang dibutuhkan organisme untuk fungsi normal dari
sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan kesehatan ( Wikipedia Indonesia, 208).

B. ETIOLOGI/ FAKTOR RESIKO

1. Kekurangan nutrisi

a. Efek dari pengobatan

b. Mual/ muntah

c. Gangguan intake makanan

d. Radiasi/ kemoterapi

e. Penyakit kronis

f. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori akibat


penyakit infeksi atau kanker
g. Disfagia karena adanya kelainan persarafan

h. Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit / intoleransi laktosa

i. Nafsu makan menurun( Wartonah, 2016 dan Alimul, 2017, hlm. 67)
2. Kelebihan nutrisi

a. Kelebihan intake

b. Gaya hidup

c. Psikologi untuk konsumsi tinggi kalori

d. Penurunan laju metabolic

e. Latihan/ aktivitas yang tidak adekuat (Wartonah, 2016 dan Potter, 2015)

C. KARAKTERISTIK/ JENIS/ TIPE

Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi dibagi menjadi beberapa kategori yaitu :

1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

2. Perubahan nutrisi lebih dari kebutuhan


tubuh ( Potter, 2015)
Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan :

a. Body Mass Index

Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan,
BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan untuk
mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.
b. Ideal Body Weight

Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. Berat
badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter dikurangi 10% dari jumlah itu.
( Wartonah, 2016)
D. PATOFISIOLOGI

Abnormalitas saluran gastrointestinal bermacam-macam dan menunjukkan banyak


patologi yang dapat mempengaruhi system organ lain : perdarahan, perforasi, obstruksi,
inflamasi dan kanker. Lesi congenital, inflamasi, infeksi, traumatic dan neoplastik telah
ditemukan pada setiap bagian dan pada setiap sisi sepanjang saluran gastrointestinal.
Bagian dari penyakit organic di mana saluran gastrointestinal dicurigai, terdapat
banyak factor ekstrinsik yang menimbulkan gejala. Stress dan ansietas sering menjadi
keluhan utama berupa indigesti, anoreksia/ gangguan motorik usus, kadang-kadang
menimbulkan konstipasi/ diare.Selain itu status kesehatan mental, factor fisik: seperti
kelelahan dan ketidakseimbangan/ perubahan masukan diet yang tiba-tiba dapat
mempengaruhi saluran gastrointestinal sehingga menyebabkan perubahan nutrisi
( Smeltzer, 2012).

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan nutrisi adalah
sebagai berikut :
1. Kadar total limfosit

2. Albumin serum

3. Zat besi

4. Transferin serum

5. Kreatinin

6. Hemoglobin

7. Hematokrit

8. Keseimbangan nitrogen

9. Tes antigen kulit


Hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan resiko status nutrisi buruk meliputi
penurunan hemoglobin dan hematokrit, penurunan nilai limfosit, penurunan albumin
serum < 3.5 gr/dl, dan peningkatan/ penurunan kadar kolesterol ( Mubarak, 2008, hlm.
61).
F. PENATALAKSANAAN MEDIS DAN KEPERAWATAN

1. PENATALAKSANAAN MEDIS

a. Nutrisi enteral

Metode pemberian makanan alternative untuk memastikan kecukupan nutrisi


meliputi metode enteral (melalui system pencernaan). Nutrisi enteral juga
disebut sebagai nutrisi enteral total (TEN) diberikan apabila klien tidak mampu
menelan makanan atau mengalami gangguan pada saluran pencernaan atas dan
transport makanan ke usus halus terganggu. Pemberian makanan lewat enteral
diberikan melalui slang nasogastrik dan slang pemberian makan berukuran
kecil atau melalui slang gastrostomi atau yeyunostomi.

b. Nutrisi parenteral

Nutrisi parenteral (PN), juga disebut sebagai nutrisi parenteral total (TPN) atau
hiperalimentasi intravena (IVH), diberikan jika saluran gastrointestinal tidak
berfungsi karena terdapat gangguan dalam kontinuitas fungsinya atau karena
kemampuan penyerapannya terganggu. Nutrisi parenteral diberikan secara
intravena seperti melalui kateter vena sentral ke vena kava superior.
Makanan parenteral adalah larutan dekstrosa, air, lemak, protein, elektrolit,
vitamin, dan unsure renik, semuanya ini memberikan semua kalori yang
dibutuhkan. Karena larutan TPN bersifat hipertonik larutan hanya dimasukkan
ke vena sentral yang beraliran tinggi, tempat larutan dilarutkan oleh darah
klien.( Kozier, 2015, hlm.784-801)

2. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

a. Menstimulasi nafsu makan

1) Berikan makanan yang sudah dikenal yang memang disukai klien yang
disesuaikan dengan kondisi klien
2) Pilih porsi sedikit sehingga tidak menurunkan nafsu makan klien yang
anoreksik

3) Hindari terapi yang tidak menyenangkan atau tidak nyaman sesaat


sebelum atau setelah makan
4) Berikan lingkungan rapi dan bersih yang bebas dari penglihatan dan bau
yang tidak enak. Balutan kotor, pispot yang telah dipakai, set irigasi yang
tidak tertutup atau bahkan piring yang sudah dipakai dapat memberikan
pengaruh negative pada nafsu makan

5) Redakan gejala penyakit yang menekan nafsu makan sebelum waktu


makan; istirahat bila mengalami keletihan

6) Kurangi stress psikologi

7) Berikan oral hygiene sebelum makan

b. Membantu klien makan

c. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan diet sesuai dengan


kondisi ( Kozier, 2015, hlm.782-783)

G. KOMPLIKASI

1. Malnutrisi

Kekurangan zat makanan (nutrisi) ataupun kelebihan (nutrisi)

2. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari
20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolism
karena kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam pengguanaan kalori.
3. Hipertensi

Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai


masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya obesitas, serta
asupan kalsium, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.
4. Penyakit jantung koroner

Merupakan gangguan nutrisi yangs sering disebabkan oleh adanya peningkatan


kolesterol darah dan merokok. Saat ini, gangguan ini sering dialami karena adanya
perilaku atau gaya hidup yang tidak sehat, obesitas, dan lain-lain.
5. Kanker

Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh


pengonsumsian lemak secara berlebihan.
6. Anoreksia nervosa

Merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan berkepanjangan, ditandai


dengan adanya konstipasi, pembengkakan badan, nyeri abdomen, kedinginan,
letargi, dan kelebihan energy.
(Alimul, 2017, hlm.68)

II. KEBUTUHAN NUTRISI PADA ANAK DAN BALITA

Anak-anak usia balita membutuhkan kalori yang cukup banyak disebabkan


bergeraknya cukup aktif pula. Mereka membutuhkan setidaknya 1500 kalori setiap
harinya. Dan balita bisa mendapatkan kalori yang dibutuhkan pada makanan-makanan
yang mengandung protein, lemak dan gula

Kebutuhan nutrisi harian anak usia 1-3 tahun


Nutrisi Kebutuhan/Hari Setara dengan….
Vit A 400 ug Wortel (50 gram)
Vit D 200 IU Susu (470 ml atau 2 cangkir)
Vit K 15 ug 2 tangkai asparagus (20 gram)
Vit B1 (Thiamin) 0,5 mg Kentang rebus (150 gram)
Vit B2 (Riboflavi) 0,5 mg Telur rebus (55 gram)
Vit B3 (Niacin) 6 mg Dada ayam (50 gram)
Vit B6 (piridoksin) 0,5 ug Fillet salmon (90 gram)
Vit B12 0,9 ug 1 butir telur rebus
Asam Folat 150 ug 3 kuntum brokoli (35 gram)
Kalsium 500 mg Susu (290 ml)
Magnesium 60 mg 1 mangkuk buah labu (245 gram)
Zat Besi 8 mg Daging sapi (170 gram)
Zinc 7 mg Kacang tanah (100 gram)
Selenium 17 ug Tuna (20 gram)
Natrium 0,8 g Garam (1/2 sendok teh)
1. Protein

Protein merupakan bagian penting dari tulang, otot, dan kulit. Bahkan dalam
setiap sel dalam tubuh kita terdapat protein. Kebutuhan protein remaja pada
umumnya:

Protein mempunyai banya fungsi, antara lain adalah membantu memecah nutrisi
untuk menjadi energi, sebagai struktur bangunan dalam tubuh, dan menghancurkan
racun. Protein terdiri dari blok bangunan yang disebut asam amino. Tubuh kita dapat
memproduksi beberapa asam amino. Protein yang kita peroleh dari daging dan produk
hewani lainnya mengandung semua asam amino yang kita butuhkan. Protein dari
daging dan produk hewani yang lain juga disebut sebagai protein lengkap. Berbeda
dengan dengan protein Nabati yang tidak mengandung semua asam amino yang kita
butuhkan, untuk melengkapi asam amino yang kita butuhkan kita perlu mengkonsumsi
beberapa makanan nabati agar kita memperoleh asam amino yang lengkap yang kita
butuhkan. Beberapa Sumber protein yang sangat baik baik antara lain meliputi, Ikan,
kerang, Daging unggas, Daging merah (sapi, babi, domba), Telur, Kacang-kacangan,
Selai kacang, Biji bijian Produk dari kedelai (tahu, tempe, burger vegetarian), Susu
dan produk terbuat dari susu (keju, keju cottage, yoghurt)

2. Karbohidrat

Karbohidrat dibutuhkan sebanyak 60-75% dari total kebutuhan kalori. Dari


jenis jenis karbohidrat ada yang lebih baik untuk kesehatan kita dibanding jenis
karbohidrat yang lainnya. Jenis jenis kabohidrat antara lain adalah:
a) Gula. Gula secara alami dapat ditemukan dalam buah-buahan, sayuran, dan susu.
Makanan seperti kue dan biskuit memiliki pemanis buatan atau juga disebut
dengan gula tambahan. Gula yang kita dapatkan secata alami maupun yang
didapat dari gula tambahan Semuanya dapat diubah menjadi glukosa, atau zat
gula darah. Sel-sel kita membakar glukosa dan menjadikan energy.
b) Zat tepung. Zat tepung di dalam tubuh kita dipecah menjadi gula. Zat tepung
dapat ditemukan dalam sayuran tertentu, seperti kentang, buncis, kacang polong,
dan jagung. Ia juga ditemukan dalam roti, sereal, dan biji-bijian.
c) Serat . Serat adalah karbohidrat yang yang tidak dapat dicerna oleh tubuh kita.
Serat melewati tubuh kita tanpa dipecah menjadi gula. Meskipun tubuh kita tidak
mendapatkan energi dari serat, kita masih perlu mengkonsumsi serat untuk tetap
sehat. Serat membantu menyingkirkan lemak berlebih dalam usus, yang
membantu mencegah penyakit jantung. Serat juga membantu mendorong
makanan melalui usus, yang membantu mencegah sembelit. Makanan tinggi serat
ialahbuah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, kacang polong, biji-bijian, dan
gandum makanan (seperti roti gandum, oatmeal, dan beras merah).
Meskipun tubuh kita memerlukan glukosa, akan tetapi kita perlu menjaganya
agar tetap seimbang. Jika kadar glukosa dalam darah tinggi dalam rentan waktu
yang lama, maka kita berpotensi untuk terserang penyakit diabetes tipe 2 . Untuk
menjaga glukosa darah, kita perlu membatasi makanan dengan gula tambahan.
Kita dapat mengetahui apakah sebuah makanan telah menambahkan gula dengan
melihat daftar bahan bahan pada kemasan makanan tersebut. Carilah istilah-istilah
seperti, Jagung, Dekstrosa, Fruktosa, Glukosa, Laktosa, Maltosa, Sukrosa, Madu,
Gula,Gula merah, dan Sirup. Sebaiknya kita mengkonsumsi karbohidrat yang
sehat dan alami. Karbohidrat yang sehat antara lain adalah Zat gula alami buah-
buahan, sayuran, susu, dan produk susu,Serat dan Zat tepung dalam makanan
gandum, buncis, kacang polong, dan jagung
3. Lemak

Agar tubuh kita tetap stabil, tubuh kita juga membutuhkan Lemak. Lemak
memiliki fungsi antara lain sebagai sumber energi, memproduksi zat zat yang
dibutuhkan oleh tubuh, serta membantu tubuh menyerap vitamin tertentu dari
makanan. Tidak semua makanan berlemak baik untuk kesehatan.
Lemak yang baik untuk dikonsumsi adalah lemak tak jenuh
tunggal ( monounsaturated ) dan lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated). Dengan
mengkonsumsi lemak tak jenuh kita dapat meminimalisir akan terserang penyakit
jantung. Beberapa makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal antara lain
adalah, Minyak zaitun, Minyak kacang, Minyak canola, dan Alpukat. Dan beberapa
makanan yang memiliki kandungan lemak tak jenuh jamak tinggi antara lain adalah
minyak jagung, minyak biji kapas, dan minyak kedelai.
Jenis lemak yang kurang baik untuk kesehatan kita adalah lemak jenuh dan trans
yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dengan menyebabkan penumpukan
zat lemak dalam arteri yang dapat menghambat aliran darah yang kaya oksigen ke
jantung kita. Lemak ini juga dapat meningkatkan risiko stroke dengan menyebabkan
penumpukan zat lemak yang sama dalam arteri yang menjadi saluran aliran darah ke
otak kita. Sebuah penelitian juga menunjukkan bahwa dengan mengkonsumsi banyak
lemak trans dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Makanan yang memiliki
kandungan lemak jenuh tinggi antara lain daging merah (sapi, babi, domba), Daging
unggas, Mentega, Susu, Minyak kelapa, Minyak kelapa sawit. Sedangkan lemak trans
dapat kita jumpai pada beberapa makanan yang digoreng seperti seperti kerupuk,
donat, dan dan kentang goreng. Sama halnya dengan lemak jenuh dan lemak trans.
Kolesterol juga kurang baik bagi kesehatan kita, yang juga dapat meningkatkan resiko
serangan jantung. Kolesterol juga dapat kita temukan daging merah (sapi, babi,
domba) dan daging unggas. Meskipun lemak tak jenuh tunggal dan lemak tak jenuh
jamak baik untuk kesehatan kita, namun kita tetap teratur dalam mengkonsumsi lemak
tersebut. Karena jika lemak terus bertambah maka tubuh kita akan mengalami
kegemukan yang dapat beresiko terserang penyakit lain seperti diabetes dan obesitas.

4. Vitamin

Vitamin adalah zat yang ditemukan dalam makanan yang dibutuhkan tubuh kita
untuk pertumbuhan dan kesehatan. Ada 13 vitamin yang dibutuhkan tubuh kita .
Masing masing vitamin memiliki fungsi tersendiri. Berikut adalah beberapa vitamin
yang dibutuhkan oleh tubuh kita.
Vitamin A. Vitamin A berfungsi melindungi tubuh kita dari beberapa infeksi,
serta membantu menjaga kulit kita agar tetap sehat. Vitamin A dapat kita
temukan pada makanan seperti brokoli, bayam, wortel, labu, ubi jalar,
hati, telur, susu, krim, dan keju.
Vitamin B1. Vitamin B1 berfungsi membantu tubuh kita dalam mencerna
karbohidrat serta baik dalam menjaga sistem saraf. Vitamin B1 dapat kita
temukan pada makanan seperti hati, kacang, sereal, roti, dan susu.
Vitamin B2. Vitamin B2 baik dalam menjaga kesehatan kulit kita. Untuk
memenuhi kebutuhan akan vitamin B2, kita bisa mengkonsumsi Hati,
telur, keju, susu, makanan hijau , kacang polong, dan gandum.
Vitamin B3. Vitamin B3 berfungsi membantu tubuh kita dalam menggunakan
protein, lemak dan karbohidrat. Selain itu Vitamin B3 juga baik dalam
menjaga sistem sarafdan kulit kita. Vitamin B3 dapat kita temukan dalam
makanan antara lain Hati, ragi, kacang, daging, ikan, dan unggas.
Vitamin B5. Vitamin b5 membantu dalam proses penggunaan karbohidrat dan
lemak dan membantu dalam produksi sel darah merah. Vitamin ini dapat
kita temukan dalam daging sapi, ayam, lobster, susu, telur, kacang,
kacang polong, brokoli, ragi, dan biji-bijian.
Vitamin B6. Vitamin B6 berfungsi membantu tubuh kita dalam menggunakan
protein dan lemak dan membantu dalam proses transportasi oksigen serta
sangat baik untuk kesehatan saraf kita. Vitamin ini terkandung dalam
Hati, biji-bijian, kuning telur, kacang, pisang, wortel, dan ragi.
Vitamin B9 (asam folat). Vitamin b9 membantu dalam produksi sel baru dan
memeliharanya, serta dapat mencegah cacat lahir. Makanan hijau, hati,
ragi, kacang, kacang polong, jeruk, sereal dan gandum mengandung
vitamin jenis ini.
Vitamin B12. Vitamin B12 dapat membantu dalam produksi sel darah merah dan
sangat baik untuk kesehatan saraf. Vitamin B12 dapat kita temukan pada
Susu, telur, hati, unggas, kerang, sarden, dan telur.
Vitamin C. Vitamin C bermanfaat dalam menjaga kesehatan tulang, kulit dan
pembuluh darah. Makanan yang mengandung Vitamin C antara lain
jeruk, tomat, kentang, pepaya, stroberi, dan kubis.
Vitamin D. Vitamin D sangat baik dalam menjaga kesehatan tulang. Untuk
memenuhi kebutuhan vitamin D kita cukup berjemur atau terkena sinar
matahari selama 5- 30 menit minimal 2 kali dalam seminggu. Selain itu
kita juga bisa mengkonsumsi makanan antara lain seperti Hati dan Susu.
Vitamin E. Vitamin E dapat memelihara sel tubuh kita dari kerusakan, Makanan
yang mengandung Vitamin E antara lain kuning telur, hati sapi, ikan,
susu, brokoli, dan bayam.
Vitamin H (Biotin). Vitamin H dapat membantu tubuh dalam menggunakan
karbohidrat dan lemak serta membantu dalam pertumbuhan sel. Kita
dapat menemukan Vitamin H dalam Hati, kuning telur, tepung kedelai,
sereal, ragi, kacang polong, buncis, kacang, tomat, dan susu.
Vitamin K. Vitamin K membantu dalam proses pembekuan darah dan
pembentukan tulang. Vitamin K terkandung dalam bayam, kubis, keju,
bayam, brokoli, kubis, dan tomat. Selain itu, tubuh kita juga
memproduksi vitamin K.
5. Mineral

Sama halnya dengan vitamin, mineral adalah zat yang ditemukan dalam
makanan yang dibutuhkan tubuh kita untuk pertumbuhan dan kesehatan. Ada dua
jenis mineral: macrominerals dan jejak mineral. Macrominerals adalah mineral yang
dibutuhkan tubuh dalam jumlah yang lebih besar, yaitu kalsium, fosfor, magnesium,
natrium, kalium, dan klorida. Sedangkan jejak mineral terdiri dari besi, tembaga,
yodium, seng, fluorida, dan selenium
6. Air

Air adalah bagian penting dari tubuh kita. Bahkan lebih dari 60 persen tubuh
kita terdiri dari air. Beberapa fungsi:
a. Membasahi jaringan, seperti di sekitar mulut, mata, dan hidung

b. Mengatur suhu tubuh

c. Sebagai Bantalan sendi kita

d. Membantu tubuh kita mendapatkan nutrisi

7. Kalsium

Kalsium membantu dalam pembentukan tulang dan gigi serta membantu


menjalankan fungsi otot dan saraf. Kalsium terkandung dalam ikan Salmon, sarden,
susu, keju, yoghurt, kubis Cina, kangkung, lobak, sawi, brokoli, dan jeruk.
8. Tembaga

Tembaga membantu melindungi sel dari kerusakan dan juga untuk membentuk
tulang dan sel darah merah. Tembaga dapat ditemukan dalam kerang (terutama tiram),
coklat, jamur, kacang, dan gandum.
9. Fluorid

Floride berfungsi memperkuak tulang dan gigi. Kopi dan dan teh merupakan
makanan yang mengandung flouride.
10. Yodium
Youdium membantu menjalankan fungsi kelenjar tiroid. Tiroid terkandung
dalam Seafood, dan garam beryodium.
11. Zat Besi

Zat Besi membantu sel darah merah dan mengantarkan oksigen ke seluruh
jaringan tubuh serta membantu menjalankan fungsi otot. Untuk memenuhi kebutuhan
zat besi kita dapat mengkonsumsi Daging merah, unggas, ikan, hati, tepung kedelai,
telur, kacang- kacangan, kacang polong, bayam, lobak hijau, kerang, dan sereal.
12.Magnesium

Magnesium berfungsi untuk membentuk tulang dan gigi serta untuk


memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal. Magnesium terkandung dalam
beberapa makanan ysitu kacang- kacangan, seafood, susu, keju, dan yogurt.
13.Fosfor

Fosfor sama halnya dengan magnesium yang berfungsi untuk membentuk


tulang dan gigi serta untuk memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal. Fosfor
dapat kita temukan pada makan antara lain Susu, yoghurt, keju, daging merah, unggas,
ikan, telur, kacang- kacangan, dan kacang polong.
14.Kalium

Kalium berfungsi menjaga keseimbangan kadar air di seluruh tubuh kita serta
berfungsi memeliahara syaraf dan otot agar tetap normal. Kalium terkandung dalam
Susu, pisang, tomat, jeruk, melon, kentang, ubi jalar, plum, kismis, bayam, lobak,
kangkung, dan kacang polong.
15.Selenium

Selenium berfungsi mencega kerusakan pada sel serta membantu fungsi


kelenjar tiroid. Sayuran, ikan, kerang, daging merah, biji-bijian, telur, ayam, hati,
bawang putih, dan ragi bisa kita konsumsi untuk memeneuhi kebutuhan akan
Selenium.
16.Seng (Zinc)

Seng berfungsi dalam menjaga kesehatan kulit dan membantu dalam


penyembuhan luka. Selain itu Seng juga berfungsi membantu tubuh kita untuk
melawan penyakit. Seng dapat kita temukan dalam beberapa makanan antara lain Hati,
telur, makanan laut, daging merah, tiram, telur, kacang-kacangan, biji-bijian, sereal,
gandum, dan biji labu.

III. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBUTUHAN NUTRISI

1. Pengetahuan
Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergizi dapat memengaruhi
pola konsumsi makan, hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi
sehingga dapat terjadi kesalahan pemenuhan kebutuhan gizi.

2. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai gizi
tinggi, dapat memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa darah,
tempe yang merupakan sumber protein yang baik dan murah, tidak digunakan
dalam makanans ehari- hari, karena masyarakat menganggap bahwa mengosumsi
tempe dapat merendahkan derajat mereka.

3. Kebiasaan
Adanya kebiasaan buruk atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat juga
memengaruhi status gizi. Misalnaya, di beberapa daerah ,terdapat larangan makan
pisang, papaya, bagi para gadis remaja. Padahal, makanan itu merupakan sumber
vitamin yang baik. Ada pula larangan makan ikan bagi anak-anak, karena ikan
dianggap mengakibatkan cacingan. Padahal ikan merupakan sumber protein yang
sangat baik bagi anak-anak.

4. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan
kurangnya variasi makanan, sehigga tubuh tidak memperoleh zat-zat gizi yang di
butuhkan secara cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan banyak terjadi kasus
malnutrisi pada remaja karena asupan gizinya tidak sesuai dengan yang
dibutuhkan tubuh.
5. Ekonomi
Status ekonomi dapat memengaruhi perubahan status gizi, penyediaan
makanan bergizi, membutuhkan dana yang tidak sedikit karena perubahan status
gizi dipengaruhi oleh status ekonomi. Dengan kata lain, orang dengan status
ekonomi kurang biasanya kesulitan dalam menyadiakan makanan bergizi.
Sebaliknya orang dengan satus ekonomi cukup lebih mudah untuk menyediakan
makanan yang bergizi

6. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme tubuh biasa bertambah dengan
cepat hal ini sehubungan dengan faktor pertumbuhan dan perkembangan yang
cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun energi basal relative konstan.

7. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan dengan
wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9
kkal/kg BB/jam.

8. Tinggi dan berat badan


Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin
luas permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas, sehingga
kebutuhan metabolisme basal tubuh juga semakin besar.

9. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat. Anoreksia (kurag nafsu makan)
biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.
IV. Dampak Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi pada Anak

 Dampak Psikologis

Mencakup aspek psikodinamik, psikososial dan maturasi organik.

a. Psikodinamik (Freud)

Pada usia bayi, pemenuhan kebutuhan yang utama adalah kebutuhan dasar
melalui oral. Fase oral berhasil dilalui apabila anak mendapatkan kepuasan dalam
pemenuhan kebutuhan oral saat makan dan minum. Dampak psikodinamik yang
diperoleh bayi adalah kepuasan karena terpenuhinya kebutuhan dasar dan
kehangatan saat pemenuhan kebutuhan dasar tersebut.
b. Psikososial (Erikson)

Fase awal dari pertumbuhan dan perkembangan anak menurut pendekatan


psikososial adalah tercapainya rasa percaya dan tidak percaya. Makanan
merupakan stimulus yang dapat meringankan rasa lapar anak dan pemuasan yang
konsisten terhadap rasa lapar dapat mempengaruhi kepercayaan anak terhadap
lingkungannya terutama lingkungan keluarga.

c. Maturasi Organik (Piaget)

Perkembangan organik yang dilalui anak melalui makanan adalah pengalaman


mendapatkan beberapa sensoris seperti rasa atau pengecapan, penciuman,
pergerkan dan perabaan. Dengan dikenalkan berbagai macam makanan, anak akan
kaya dengan berbagai macam rasa, demikian juga dengan bertambah kayanya
penciuman melaui bau makanan. Selain itu, dengan makanan anak dapat
meningkatkan keterampilan, seperti memegang botol susu, memegang cangkir,
sendok, dan keterampilan koordinasi gerak, seperti menyuap dan menyendok
makanan.

 Dampak Fisiologis

Dampak nutrisi pada anak yang terlihat jelas adalah terhadap pertumbuhan fisik
anak. Selama masa intrauterin, asupan nutrisi yang adekuat pada ibu berdampak
tidak hanya pada kesehatan ibu, tetapi lebih pada pertumbuhan janin. Dengan
asupan nutrisi yang adekuat, dari hari ke hari kehamilan ibu bertambah besar dan
sejalan dengan itu, janin tumbuh dan berkembang sampai pada usia kehamilan
yang matang maka janin siap dilahirkan dengan berat badan, dan pertumbuhan
organ fisik lainnya yang normal. Terutama pada trimester pertama pada saat
terjadi pertumbuhan otak, asupan nutrisi yang adekuat terutama protein akan
mempengaruhi pertumbuhan otak. Sebaliknya, apabila ibu tidak mendapat asupan
gizi yang adekuat, bayi dapat lahir dengan berat badan rendah. Diet atau
pembatasan makanan pada ibu selama masa kehamilan akan menurunkan berat
badan bayi.
Begitu juga setelah anak dilahirkan, asupan nutrisi yang tepat untuk bayi, toddler,
prasekolah, usia sekolah, dan remaja akan sangat berdampak pada pertumbuhan
fisik, yaitu anak akan bertambah berat dan bertambah tinggi atau meningkat
secara kuantitas.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kebutuhan nutrisi berkaitan erat dengan aspek-aspek yang lain dan dapat dicapai jika
terjadi keseimbangan dengan aspek-aspek yang lain. Nutrisi berpengaruh juga dalam
fungsi- fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh, mempertahankan suhu, fungsi enzim,
pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak. Dan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi
bagi tubuh manusia, maka akan terhindar dari ancaman-ancaman penyakit.
Terpenuhinya kebutuhan nutrisi dan cairan diharapkan dapat membantu pertumbuhan
dan perkembangan anak sesuai dengan usia tumbuh kembang dan dapat menigkatkan
kualitas hidup serta mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas. Selain itu, kebutuhan
nutrisi juga dapat membantu dalam aktivitas sehari-hari karena nutrisi juga sebagai
sumber tenaga yang dibutuhkan berbagai organ dalam tubuh, dan juga sebagai sumber zat
pembangun dan pengatur dalam tubuh.

B. Saran
Mengingat banyaknya masalah yang sering timbul akibat kurangnya kebutuhan nutrisi
yang diberikan, terutama pada anak-anak, maka kami menyarankan beberapa solusi
untuk menghindari masalah tersebut, yakni :
1. Dengan memberikan nutrisi yang tepat kepada anak sesuai dengan usianya, serta terus
memperhatikan dampak yang akan timbul oleh karena nutrisi yang diberikan itu.

2. Sebagai tenaga kesehatan, sangat diharapkan kita memiliki pengetahuan tentang


pemenuhan nutrisi dan cairan pada anak, sehingga mampu memberikan anjuran
pendidikan kesehatan yang tepat bagi orang tua dalam penerapan di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA

Alimul, A Aziz, 2017. Pengantar kebutuhan dasar manusia : aplikasi konsep dan
proses keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Doengoes, Marilynn E. 2014. Rencana asuhan keperawatan. Jakarta : EGC

Kozier, Barbara. 2016. Buku ajar fundamental keperawatan : konsep, proses, dan praktik edisi
7. Jakarta : EGC

Mubarak, Wahit Iqbal. 2015. Buku ajar kebutuhan dasar manusia : teori dan aplikasi dalam
praktik. Jakarta : EGC

Potter, Patricia A. 2015. Buku ajar fundamental keperawatan. Jakarta :EGC

Wartonah, Tarwoto. 2016. KDM dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Purwitasari, Desi dan Dwi Maryanti. 2017. Buku Ajar Gizi : Dalam Kesehatan
Reproduksi.
Yogyakarta : Nuha Offset

Yuniastuti, Ari. 2016. Gizi dan Kesehatan . Yogyakarta: Graha Ilmu

Hidayat, Azis Alimul. 2015. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak 1. Jakarta: Salemba
Medika Supariasa,I. Dewa Nyoman S. 2011. Penilaian Status Gizi. EGC : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai