Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“TEPID SPONGE”

MATA KULIAH : KEPERAWATAN ANAK I

DOSEN : Kili Astarani, S.Kep., Ns., M. Kep

Maria Anita Y., S. Kep., Ns., M. Kes

Putu Indaswari, S. Kep., Ns., M. Kep

Disusun oleh:

Isabella Paradi (01.2.19.00692)

Joenaldo Hartono (01.2.19.00693)

Leny Nopita Santi (01.2.19.00695)

Dortea Susure (01.2.18.00645)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN RS. BAPTIS KEDIRI

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena dengan
kasih dan kehendak-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Tepid Sponge” dengan baik.

Pada kesempatan kali ini juga kami menyampaikan terima kasih kepada
Ibu Kili Astarani, S.Kep., Ns., M. Kep, Ibu Maria Anita Y., S. Kep., Ns., M. Kes,
Ibu Putu Indaswari, S. Kep., Ns., M. Kep yang telah banyak membantu kami
dalam pembuatan makalah. Serta, teman-teman seangkatan kami yang secara
langsung maupun tidak langsung telah membantu kami menyelesaikan makalah
ini sehingga dapat selesai tepat waktu.

Walaupun kami telah mengumpulkan beberapa refrensi untuk menunjang


penyusunan makalah ini, namun kami merasa masih banyak kekurangan yang
terdapat pada makalah ini. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan
masukan yang dapat memberi manfaat bagi kami di tugas-tugas yang akan datang.

Dan kami berharap bahwa makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca, sehingga pembaca dapat memahami materi tepid sponge.

Penyusun

Kediri, 05 April 2021

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR...................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................2

C. Tujuan Penulisan................................................................................2

D. Manfaat Penulisan..............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................4

A. Pengertian Tepid Sponge.....................................................................4

B. Tujuan Tindakan Tepid Sponge.........................................................5

C. Manfaat Tindakan Tepid Sponge.......................................................5

D. Indikasi dan Kontra Indikasi Tepid Sponge.....................................5

E. Alat dan Bahan Tepid Sponge.............................................................5

F. Prosedur Tindakan Tepid Sponge......................................................6

BAB III PENUTUP.......................................................................................9

A. Kesimpulan..........................................................................................9

B. Saran...................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................11

LAMPIRAN................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demam didefinisikan sebagai tanda dari kenaikan set-point di
hipotalamus yang disebabkan infeksi atau adanya ketidakseimbangan
antara produksi dan pengeluaran panas (Ismoedijanto, 2000). Demam
dapat diartikan sebagai keadaan panas badannya (suhu badan lebih tinggi
dari pada biasanya, umumnya karena sakit) (KBBI, 2020).
Demam merupakan keadaan suhu tubuh diatas 38℃, suhu tubuh
yang dimaksudkan di sini mencangkup suhu visera, hati, otak, yang dapat
diukur lewat oral, rektal, dan aksila (Ismoedijanto, 2000). Pengukuran
suhu tubuh anak dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut
thermometer.
Thermometer atau alat yang digunakan untuk mengukur suhu
tubuh pada anak memiliki beberapa jenis. Thermometer in-ear, dahi,
ketiak, air raksa, non-contact thermometer, termoscan, dan lain sebagainya
(Rachman, Aby, 2019). Pengukuran suhu pada anak disesuaikan dengan
usianya dan kondisi pertumbuhan dan perkembangannya. Seperti
pengukuran suhu melalui mulut dilakukan pada anak yang sudah koperatif.
Pengukuran dubur dilakukan pad anak di bawah usia 2 tahun. Pengukuran
melalui aksila dilaukan pada anak besar dan memiliki daerah aksila yang
cukup lebar (Ismoedijanto, 2000).
Penatalaksanaan dari demam pada anak dapat berupa
farmakoterapi dan terapi non-farmakoterapi. Terapi Farmakoterapi yang
dapat diberikan pada anak yang mengalami demam adalah parasetamol,
ibuprofen, dan lainnya (Adlina, Atifa, 2020). Terapi Nonfarmakoterapi
yang dapat dilakukan untuk menurunkan panas pada anak ialah kompres
hangat, pengaturan suhu ruangan, tepid sponge, dan masih banyak lagi.
Tepid sponge adalah salah satu cara metode fisik untuk
menurunkan deman yang bersifat non farmakoterapi (Wang, D., Bukutu,

1
C., Thompson, A., & Vohra, S., 2009). Tindakan nonfarmakologis ini
dilakukan dengan cara melakukan kompres air hangat di seluruh badan
anak dengan suhu air 30℃-35℃ (Setiawati, dkk, 2015). Tepid sponge
dilakukan dengan harapkan pembuluh darah perifer di kulit mengalami
pembesaran atau vasodilatasi (Kusnanto, dkk, 2008).
Tindakan mandiri perawat yang dapat dilakukan ketika anak
mengalami demam salah satunya adalah tepid sponge. Oleh karena itu,
calon perawat dan perawat perlu memahami tentang tindakan keperawatan
tepid sponge. Sehingga penyusun memutuskan untuk meringkas materi
tepid sponge melalui makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tepid sponge?
2. Apa tujuan dari tindakan tepid sponge?
3. Apa manfaat dari tindakan tepid sponge?
4. Apa indikasi dan kontra indikasi dari tindakan tepid sponge?
5. Apa saja alat dan bahan yang digunakan untuk tepid sponge?
6. Bagaimana prosedur tindakan keperawatan dari tepid sponge?

C. Tujuan Masalah
1. Menjabarkan pengertian dari tepid sponge.
2. Menjabarkan tujuan dari tindakan tepid sponge.
3. Menjabarkan manfaat dari tepid sponge.
4. Menjabarkan indikasi dan kontra indikasi dari tindakan tepid
sponge.
5. Mendeskripsikan alat dan bahan yang digunakan untuk tepid
sponge.
6. Menjabarkan prosedur tindakan keperawatan dari tepid sponge.

D. Manfaat Penulisan
Makalah ini di buat dengan harapan penyusun, dan teman-teman
calon perawat dapat mengetahi dan memahami tentang tindakan tepid

2
sponge. Juga prosedur dari tindakan tepid sponge itu sendiri. Penyusun
berharap makalah ini mampu memenuhi penilaian tugas semester 4 para
penyusun.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Tepid Sponge


Tepid sponge adalah sebuah teknik kompres hangat yang menggabungkan
teknik kompres blok pada pembuluh darah besar superfisial dengan teknik
seka. Telah diuji di berbagai negara dimana di setiap publikasi riset
menghasilkan kesimpulan yang bervariasi. Namun fakta menunjukkan bahwa
pemberian acetaminophen yang diiringi dengan pemberian hydrotheraphy
tepid sponge memiliki keunggulan dalam mempercepat penurunan suhu anak
dengan demam pada satu jam pertama dibandingkan dengan anak yang hanya
diberi acetaminophen saja (Wilson, 1995 dalam Ali, 2011).
Menurut Suprapti (2008) tepid sponge efektif dalam mengurangi suhu
tubuh pada anak dengan hipetermia dan juga membantu dalam mengurangi
rasa sakit atau ketidaknyaman.
Menurut penelitian Setiawati (2008) rata-rata penurunan suhu pada anak
hipertermia yang mendapatkan terapi antipiretik ditambah tepid sponge sebesar
0,53℃ dalam waktu 30 menit. Sedangkan yang mendapatkan terapi tepid
sponge saja rata-rata penurunan suhu tubuhnya sebesar 0,97℃ dalam waktu 60
menit.
Tepid water sponge merupakan suatu metode pemandian tubuh yang
dilakukan dengan cara mengelap sekujur tubuh yang dilakukan dengan cara
mengelap sekujur tubuh dan melakukan kompres pada bagian tubuh tertentu
dengan menggunakan air yang suhunya hangat untuk jangka waktu tertentu
(Perry & Potter, 2010). Pada saat pemberian tepid water sponge otak akan
menyangka bahwa suhu diluar panas, sehingga otak akan segera memproduksi
dingin dan terjadilah penurunan suhu tubuh. dengan kompres hangat pada
daerah vaskuler yang banyak, maka akan memperluas daerah yang mengalami
vasodilatasi. Vasodilatasi yang kuat pada kulit akan memungkinkan percepatan
perpindahan panas dari tubuh kekulit, hingga delapan kali lipat lebih banyak
(Tamsuri, 2007).

4
B. Tujuan Tindakan Tepid Sponge
Tujuan dilakukan tindakan tepid sponge yaitu untuk menurunkan suhu
tubuh pada pasien yang mengalami hipertermia (Hidayati, 2014). Pemberian
tepid sponge bisa menurunkan demam karena menurut Guyton (2007) metode
ini memungkinkan aliran udara lembab akan membantu pelepasan panas tubuh
dengan cara konveksi. Suhu tubuh lebih hangat daripada suhu udara atau suhu
air sehingga memungkinkan panas akan pindah ke molekul molekul udara
melalui kontak langsung dengan permukaan kulit.

C. Manfaat Tindakan Tepid Sponge


Menurut Janis (2010) dalam Ali (2011) manfaat dari pemberian tepid
sponge adalah menurunkan suhu tubuh yang sedang mengalami demam,
memberikan rasa nyaman, mengurangi nyeri, dan ansietas yang disebabkan
oleh penyakit yang mendasari demam. Tepid sponge juga sangat bermanfaat
pada anak yang memiliki riwayat kejang demam dan penyakit liver.

D. Indikasi dan Kontraindikasi Tepid Sponge


1. Indikasi
Menurut (Widyawati & Cahyanti, 2010) anak yang di berikan terapi tepi
dsponge adalah anak yang mengalami peningkatan suhu tubuh di atas normal
yaitu lebih dari 37,5℃.
2. Kontra Indikasi
Kontraindikasi pada terapi tepid sponge (Widyawati & Cahyanti, 2010)
adalah:
a. Ada luka pada daerah pemberian terapi tepid sponge
b. Tidak diberikan pada neonatus

E. Alat dan Bahan Tepid Sponge

1. Handuk
2. Waslap
3. Sarung tangan

5
4. Kantong es (ice bag) dan penutup
5. Selimut
6. Baju mandi (jika ada)
7. Linen-saver pad
8. Thermometer pasien
9. Thermometer bak mandi
10. Botol air panas dan penutup
11. Baskom berisi air hangat, sekitar 80⸰ sampai 95⸰F (26,7◦ - 35℃)
12. Obat antipiretik sesuai intruksi (Eckman, 2013)

F. Prosedur Tindakan Tepid Sponge


Prosedur keperawatan dari tindakan tepid sponge dibagi menjadi 4
tahap yaitu tahap pra-interaksi, orientasi, tahap kerja, dan yang terakhir adalah
tahap terminasi berikut merupakan penjabarannya:
1. Tahap Pra-Interaksi
a. Cek catatan perawatan dan catatan medik
b. Menyiapkan alat
c. Mengkonfimasikan identitas pasien menggunakan setidaknya dua
pengidentifikasi pasien sesuai dengan kebijakan
d. Memeriksa catatan obat untuk administrasi terbaru dari antipiretik
karena obat jenis inidapat mempengaruhi respon pasien untuk mandi
e. Pastikan ruangan hangat dan bebas dari angina
f. Siapkan botol air panas dan kantong es. Kemudian tempat termometer
mandi di baskom, dan menuangkan air hingga mencapai suhu tinggi
akhir rentang hangat (93◦F) karena air akan dingin selama mandi.
Merendam waslap dalam larutan hangat sampai jenuh
2. Tahap Orientasi
a. Memberikan salam, memperkenalkan diri
b. Mengidentifikasi pasien
c. Menjelaskan tujuan, prosedur dan waktu pada pasien/keluarga
d. Menanyakan kesiapan klien/keluarga
3. Tahap Kerja

6
a. Cuci tangan dan menggunakan sarung tangan, jika perlu
b. Tempatkan linen-saver pada alas kain dibawah pasien untuk
menangkap tumpahan dan selimut mandi diatasnya untuk privasi.
Kemudian melepas pakaian pasien
c. Ukur suhu pasien, denyut nadi, dan penapasan untuk dijadikan sebagai
dasarnya (baseline)
d. Tempatkan botol air panas dnegan pelindung di kaki pasien untuk
mengurangi sensasi kedinginan. Tempatkan kantong es tertutup di
kepalanya untuk mencegah sakit kepala dan hidung tersumbat yang
terjadi sebagai sisa dari tubuh mendingin
e. Peras setiap lap sebelum ditempelkan ke pasien sehingga air tidak
menetes dan menyebabkan ketidaknyamanan
f. Tempatkan lap basah pada pembuluh darah superfisial besar di aksila,
selangkangan, dan area popliteal untuk mempercepat pendinginan.
Ganti waslap agar tetap hangat
g. Mandikan setiap ekstremitas secara terpisah selama sekitar 5 menit,
kemudian spons dada dan perut selama 5 menit. Miringkan pasien,
dan mendikan punggungnya dan bokong selama 5 menit samapi 10
menit. Menjaga pasien tetap tertutup kecuali pada bagian tubuh yang
di sponging
h. Mengelap setiap area, kering kan setelah sponging tapi hindari
menggosok dengan handuk karena dapat meningkatkan metabolisme
sel dan meghasilkan panas
i. Tambahkan air hangat pada baskom yang diperlukan untuk
mempertahankan suhu air yang diinginkan
j. Memeriksa suhu, denyut nadi pasien, dan pernapasan setiap 10 menit.
Beritahu dokter jika suhu pasien tidak turun dalam waktu 30 menit
k. Amati pasien mengalami menggigil, pucat, bintik-bintik, sianosis pada
bibir atau kuku, dan perubahan tanda terutama penting cepat, lemah,
atau nadi tidak teratur, karena tanda-tanda tersebut dapat mengidikasi
keadaan darurat. Jika salah satu dari tanda-tanda ini terjadi, hentikan
mandi, menutup tubuh pasien, dan memberitahu dokter

7
l. Jika ada efek samping terjadi, memandikan pasien selama minimal 30
menit atau sampai suhu pasien mencapai 1 samapi 2 ◦F (0,6-1℃)
diatas tingkat yang diinginkan karena suhu badanya akan terus turun
secara alami. Terus memantau suhu tubuhnya sampai stabil
m. Setelah mandi, pastikan pasien kering dan nyaman. Berpakaian
menggunakan pakaian bersih dan menutupi tubuh
n. Buang cairan dan bahan kotor. Jika tindakan akan diulang, bersihkan
dan simpan peralatan di ruang pasien
o. Merapikan alat dan mencuci pasien
p. Merapikan klien
4. Tahap Terminasi
a. Evalusi
b. Berikan reinformcoment positif pada klien
c. Kontak pertemuan selanjutnya

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pada pembahasan terdapat 6 sub metari terkait dengan tepid sponge.
Pembahasan mengenai pengertian, tujuan, manfaat, indikasi & kontra indikasi
yang menyertai tindakan tepid sponge, alat dan bahan yang digunakan pada
tindakan, dan yang terakhir adalah prosedur dari tindakan mandiri perawat
tepid sponge.
Tepid sponge merupakan tindakan nonfarmakoterapi yang dapat
diintervesi dan implementasikan oleh perawat secara mandiri. Tepid sponge
diartikan sebagai tindakan yang dilakukan pada anak atau bayi untuk
menurunkan suhu tubuh anak tersebut karena mengalami demam atau
hipertermia. Tindakan ini merupakan gabungan dua tindakan yaitu menyeka
seluruh tubuh bayi atau anak. Dan mengkompres hangat pada daerah tubuh
tertentu pada anak atau bayi.
Manfaat dari tindakan tepid sponge sangatlah beragam dan berguna bagi
tubuh bayi atau anak. Manfaat utama dari tepid sponge adalah menurunkan
suhu tubuh pada anak yang sedang mengalami demam. Manfaat lain yang
dapat dididapatkan dari tindakan terapi ini adalah memberikan rasa nyaman,
mengurangi nyeri, dan ansietas yang disebabkan oleh penyakit yang mendasari
demam.
Dalam keperawatan sebelum melakukan tindakan seorang perawat harus
tahu indikasi dan kontra indikasi dari tindakan yang akan di berikan pada klien.
Indikasi dari tepid sponge adalah anak yang mengalami peningkatan suhu tubuh di
atas normal yaitu lebih dari 37,5℃. Kontra indikasi atau tindakan tepid sponge
sebaiknya tidak di lakukan pada anak yang pada daerah tubuhnya terdapat luka
dan tepid sponge tidak diberikan pada neonates.
Alat dan bahan yang perlu di siapkan oleh perawat sebelum melakukan
tindakan terapi tepid sponge adalah handuk, waslap, sarung tangan, kantong es
(ice bag) dan penutup, selimut, baju mandi (jika ada), linen-saver pad,

9
thermometer pasien, thermometer bak mandi, botol air panas dan penutup,
baskom berisi air hangat, sekitar 80⸰ sampai 95⸰F (26,7◦ - 35℃), dan obat
antipiretik sesuai intruksi.
Seperti tindakan keperawatan lainnya tindakan terapi tepid sponge
dilakukan dengan tahap pra-interaksi yang biasanya mencangkupi persiapan
alat. Kedua, tahap orientasi yang biasanya didalamnya perawat akan
menjelaskan tindakan yang akan dilakukan, tujuan, durasi, dan meminta
persetujuan dari klien. Ketiga, tahap kerja dan yang terakhir adalah tahap
terminasi untuk mengakhiri tindakan yang telah dilakukan.
B. Saran
Makalah yang disusun ini berisikan tentang salah satu terapi
nonfakrmakoterapi yang dapat dilakukan secara mandiri oleh perawat. Dengan
adanya penyusun menyarankan agar para calon perawat mempelajari lebih
banyak materi penatalaksanaan nonfarmakologi lainnya yang memang
merupakan salah satu kewajiban dan hak dari perawat. Sehingga nantinya saat
dilapangan para calon perawat tidak hanya bergantung pada instruksi dokter
namun memiliki inisiatif untuk melakukan tindakan secara mandiri semacam
terapi tepid sponge.

10
DAFTAR PUSTAKA

Adlina, Atifa. (2020). Obat Demam Anak yang Ampuh untuk Menurunkan Panas.
Website helloSEHAT. https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-
anak/gejala-anak/obat-demam-anak/ (diakses tanggal 05 April 2021)

Ali, H.M. (2011). Keefektifan Kompres Tepid Sponge yang Dilakukan Ibu dalam
Menurunkan Demam pada Anak di Puskesmas Mumbulsari Kabupaten
Jember. Tesis, Dipublikasikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta,
Indonesia.
Hidayat, A.A.A. (2008). Riset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah. Edisi
Kedua. Jakarta: Salemba Medika
Ismoedijanto. (2000). Demam pada Anak. Sari Pediatri, 2(2): 103-108.

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), V. 2020. Apilk1asi KBBI. Badan Bahasa,
Kemendikbud. (diakses tanggal 05 April 2021)

Kusnanto, dkk. (2008). Efektivitas Tepid Sponge Bath Suhu 32℃ dan 37℃ dalam
Menurunkan Suhu Tubuh Anak Demam. Jurnal Ners, 3(1): 1-7

Rachman, Aby. (2019). Beraga Jenis Termometer Bayi dan Kegunaannya.


Website SehatQ. https://www.sehatq.com/artikel/termometer-bayi-dan-cara-
menggunakannya (diakses 05 April 2021)

Setiawati, Tia. (2009). Pengaruh Tepis Sponge. Jakarta : Falkutas Ilmu Kedokteran
Universitas Indonesia

Setiawati, Tia, dkk. (2015). Pengaruh Tepid Sponge terhadap Penurunan Suhu
Tubuh dan Kenyamanan pada Anak yang Mengalami Demam. Jurnal
Keperawatan ‘Aisyiyah, 2(2): 1-9

Supartini Y.(2004). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC

Tamsuri. (2007). Tanda-tanda vital suhu tubuh. Jakarta: EGC.

Wang, D., Bukutu, C., Thompson, A., & Vohra., S. (2009). Complementary,
holistic, and integrative medicine: fever. Pediatrics in Review, 30 (2), 75-
78.

11
LAMPIRAN

12
13
14

Anda mungkin juga menyukai