Anda di halaman 1dari 10

BAB III

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian

Adapun data-data yang akan dikumpulkan dikaji pada usmber asuhan keperawatan klien
dengan diagnose medis Inkontinensia Urin:

1 Identitas Klien
Meliputi nama, jenis kelamin, umur, agama, status perkawinan, pendidikan,
pekerjaan, suku bangsa, alamat, diagnose medis.
2 Keluhan Utama
Pada Inkontinensia urin keluhan-keluhan yang ada adalah nokturia, urgence, disuria,
poliuria, oliguri, dan staguri.
3 Riwayaat Penyakit Sekarang
Memuat tentang perjalanan penyakit sekarang sejak timbul keluhan, usaha yang telah
dilaukan untuk mengatasi keluhan.
4 Riwayat Penyakit Dahulu
Adanya penyakit yang berhubungan dengan ISK (Infeksi Saluran Kemih) yang
berulang, penyakit kronis yang diderita.
5 Riwayat Penyakit Keluarga
Apakah ada penyakit keturunan dari salah satu anggota keluarga yang menderita
penyakit Inkontinensia urin, adakah anggota keluarga yang menderita DM,
Hipertensi.
6 Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yang digunakan adalah B1-B6:
a) BI (breathing)
Kaji pernapasan adanya gangguan pada pola nafas, sianosis karena suplai oksigen
mnurun, kaji ekspansi dada, adakah kelainan pada perkusi
b) B2 (blood)
Terjadi peningkatan tekanan darah, biasanya pasien bingung dan gelisah
c) B3 (brain)
Kesadaran biasanya sadar penuh
d) B4 (bladder)
Inspeksi: periksa warna, bau, banyaknya urine biasanya bisa menyengat karena
adanya aktivitas mikroorganisme (bakteri) dalam kandung kemih serta disertai
keluarnya darah apabila ada lesi pada bladder, pembesaran daerah supra pubik lesi
pada meatus uretra, banyak kencing dan nyeri saat berkemih menandakan disuria
akibat dari infeksi, apakah klien terpasang kateter sebelumnya. Palpasi : rasa nyeri
di dapat pada daerah supra pubik atau perlvis, seperti rasa terbakar di uretra luar
sewaktu kencing atau dapat juga di luar waktu kencing.
e) B5 (bowel)
Bising usus adakah peningkatan atau penurunan, adanya nyeri tekan abdomen,
adanya ketidaknormalan perkusi, adanya ketidaknormalan palpasi pada ginjal.
f) B6 (bone)
Pemeriksaan kekuatan otot dan membandingkannya dengan ekstremitas yang lain,
adakah nyeri pada persendian

B. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi

Diagnosis Keperawatan Hasil yang diharapkan Intervensi Keperawatan


Inkotinensia Urgensi Kontinensia Urine Pelatihan Kandung Kemih
Batasan karakteristik Indikator Tindakan
 Urgensi berkemih Waktu cukup untuk mencapai  Tentukan kemampuan
 Sering berkemih dengan toilet antara urgensi dan untuk mengenali
interval setiap kurang dari 2 urinasi urgensiberkemih
jam Status Infeksi  Tentukan pola berkemih
 Kontraktur/spasma Indikator  Tetapkan jadwal
kandung kemih  Peningkatan hitung sel eliminasi berdasarkan
 Nokturie (>2 kali per darah putih pola berkemih
malam)  Nyeri/nyeri tekan  Tingkatkan/kurangi
 Jumlah urine sedikit (>100 Pengetahuan : Prosedur interval eliminasi
ml) Terapi berdasarkan episode
 Ketidakmampuan mencapai Indikator inkotinensia
toilet tepat pada waktunya  Deskripsi prosedur Pelatihan Kebiasan berkemih
Faktor yang berhubungan/etiologi terapi Tindakan
 Kapasitas kandung kemih  Pelaksanaan prosedur  Validasi ketiakmampuan
sedikit/overdistensi terapi kognitif untuk
 Asupan kafein/alcohol Pengetahuan : Medikasi mengenali dan
tinggi Indikator bertindak terdapat
 Deskripsi efek urgensi
 Efek obat samping obat  Tetapkan jadwal
(antikolinergik,diuretik,nark  Deskripsi teknik eliminasi berdasarkan
otik, betaadrenergik) pemantauan mandiri pola berkemih
 Iritasi kandung kemih  Bantu ke toilet dan
 Infeksi dorong untuk berkemih
 Ketidakstabilan detrusor pada interval yang
 Hiperefleksia detrusor diprogramkan
 Tekankan bersama staf
pentingnya mematuhi
jawal eliminasi.
Latihan Otot Panggul
Tindakan
 Anjurkan pasien untung
mengencangkan,
kemudian
merelaksasikan cincin
otot di sekitar uretra
dan anus
 Beri instruksi tertulis
yang menjelaskan
intervensi dan jumlah
pengulangan yang
dianjurkan
 Informasikan pasien
bahwa keefektifan
latihan baru terlihat
seletah 6-12 minggu
Manajemen Cairan
Tindakan
 Hindari kafein/alcohol
 Tingkatkan asupan
cairan
 Buat catatan asupan
dan haluaran yang
akurat
Penyuluhan Pasien
Tindakan
 Beri informasi mengenai
tujuan intervensi
 Ajarkan menahan
mikturisi secara aktif
 Ajarkan
tindakan/kewaspadaan
terhadap medikasi

Inkotinensia Stres Kotinensia Urine Latihan Otot Panggul


Batasan Karakteristik Indicator Tindakan
 Melaporkan atau tampak Tidak terjadi kebocoran urin  Anjurkan pasien untuk
mengalami dribbling urine seiring peningkatan tekanan mengencangkan,
 Urgensi berkemih abdomen kemudian
 Sering berkemih dengan Perilaku Kepatuhan merelaksasikan cincin
interval setiap kurang dari 2 Indikator otot di sekitar uretra
jam Laporan kepatuhan terhadap dan anus
Faktor yang Berhubungan/Etiologi program penanganan  Beri anjuran tertulis
 Otot panggul dan penopang yang menjelaskan
structural lemah intervensi dan jumlah
 Tekanan intraabdomen pengulangan yang
tinggi (batuk kronik, dianjurkan
obesitas, neoplasma, flatus)  Informasikan pasien
 Pintu kandung kemih tidak bahwa keefektifan
kompeten latihan baru terlihat
 Overdistensi diantara waktu setelah 6-12 minggu.
berkemih Biofeedback
 Rektoral/sistokel Tindakan
 Vaginitis atrofik  Hubungan dengan
peralatan
 Bantu untuk belajar
memodifikasi respon
terhadap petunjuk alat
 Beri umpan balik
terhadap program
setelah setiap sesi
Penyuluhan Pasien
Tindakan
 Ajarkan tujuan
intervensi
 Ajarkan untuk secara
aktif menahan mikturisi
 Ajarkan
tindakan/kewaspadaan
terhadap obat
Inkotinensia Urine Refleks Kontinensia Urine Pelatihan Kandung Kemih
Batasan Karakteristik Indikator Tindakan
 Tidak ada sensasi pengisian Pola pengeluaran urine dapat  Tentukan kemampuan
kandung kemih diprediksi untuk mengenali
 Tidak ada sensasi urgensi urgensi berkemih
untuk berkemih  Tentukan pola berkemih
 Sensasi urgensi tanpa  Tentukan jadwal
inhibisi volunteer kontraksi eliminasi berdasarkan
kandung kemih pola berkemih
Faktor yang Berhubungan/Etiologi  Tingkatkan/kurangi
 Pengosongan tidak komplet interval eliminasi
dengan lesi diatas pusat berdasarkan episode
mikturisi di sacrum inkotinensia
 Pengosongan komplet Karakterisasi Urine : Intermiten
dengan lesi diatas pusat Tindakan
mikturisi di pons  Tentukan jadwal
 Kerusakan syaraf akibat kateterisasi berdasarkan
radiasi, kandung kemih pengkajian urine yang
yang radang, pembedahan komprehensif
radikal pada panggul,  Sesuaikan frekuensi
miomeningokel kateterisasi untuk
mempertahankan
haluaran 300 ml atau
kurang
 Ajarkan pasien/keluarga
tentang tujuan, suplai,
metode, dan rasional
kateterisasi intermiten
Manajemen Cairan
Tindakan
 Pertahankan asupan
1000 ml cairan per hari
 Buat catatan asupan
dan haluaran yang
akurat

Inkotinensia Overflow Kontinensia Urine Kateterisasi Urine : Intermiten
Batasan Karakteristik Indicator Tindakan
 Dribbling urine yang sering Urine residu setelah berkemih  Tentukan jadwal
atau konstan tidak lebih dari 100-200 ml kateterisasi berdasarkan
 Gejala inkotinensia stress pemgkajian perkemihan
atau urgensi yang komprehensif
 Kandung kemih dapat  Sesuaikan frekuensi
dipalpasi kateterisasi untuk
 Urine residu setelah mempertahankan
berkemih >100-200 ml haluararan 300 ml atau
Faktor yang Berhubungan/Etiologi kurang
 Obstruksi pintu kandung  Ajarkan pasien/keluarga
kemih tentang tujuan, suplai,
 Detrusor tidak efektif akibat metode, dan rasional
faktor miogenik atau kateterisasi intermiten
neurogenik Manajemen Cairan
 Faktor farmakologik yang Tindakan
mengganggu aktivitas  Pertahankan asupan
detrusor atau sfingter 1000 ml cairan per hari
 Buat catatan asupan
dan haluaran yang
akurat
Inkotinensia Urine Fungsional Kontinensia Urine Manajemen Lingkungan
Batasan Karakteristik Indikator Tindakan
Merasakan kebutuhan untuk  Mampu berpakaian  Sediakan alat adaptif
berkemih secara mandiri  Sediakan toilet yang
Faktor yang Berhubungan/Etiologi  Mampu menata mudah dicapai dan beri
 Perubahan faktor laksana toilet secara privasi, bantuan, dan
lingkungan (toilet yang tidak mandiri pakaian
familier atau tidak nyaman, Perawatan Diri : Eliminasi Pelatihan Kebiasaan Berkemih
kurang privasi, tidak ada Indikator Tindakan
bantuan, pola pakaian yang  Melepas pakaian  Validasi
menghambat)  Menuju dan kembali ketidakmampuan
 Defisit dari toilet kognitif untuk
mobilitas/kognitif/sensoris mengenali dan
(gangguan penglihatan, cara bertindak pada urgensi
berjalan/keseimbangan,  Tetapkan jadwal
keterampilan tangan, eliminasi berdasarkan
transfer, kekuatan, pola berkemih
ketahanan)  Bantu ke toilet dan
 Faktor psikologis dorong agar berkemih
 Struktur pada interval waktu
penyokong/panggul yang yang diprogramkan
lemah  Tekankan bersama staf
pentingnya mematuhi
jadwal eliminasi

Manajemen Cairan
Tindakan
 Tingkatkan asupan
cairan
 Buat catatan asupan
dan haluaran yang
akurat
Bantuan Perawatan Diri :
Eliminasi
Tindakan
 Motivasi untuk
melakukan perawatan
diri sesuai tingkat
kemampuan
 Bantu ke toilet pada
interval waktu tertentu
Inkotinensia Total Integritas Jaringan : Kulit dan Perawatan Inkotinensia Urine
Batasan Karakteristik Membran Mukosa Tindakan
 Aliran urin konstan terjadi Indikator  Sediakan bahan pakaian
Nokturia  Warna dalam rentang yang protektif
 Pengisian kandung kemih yang diharapkan  Bersihkan area kulit
atau perineum kurang  Keutuhan kulit genetalia pada interval
sempurna Eliminasi Urine tertentu
 Tidak menyadari Indikator Bantuan Perawatan Diri :
inkotinensia  Asupan dan haluaran Mandi/Hygiene
Faktor yang berhubungan/Etiologi dalam 24 jam Tindakan
 Anatomik (fistula) seimbang  Beri bantuan sampai
 Trauma medulla spinalis  Warna dan bau urine mampu melakukan
akbat pembedahan dalam rentang yang perawatan diri
 Ureter ektopik diharapkan  Upayakan peralatan
 Uretra, kandung kemih, Peraawatan Diri : Hygiene yang dibutuhkan mudah
atau orifisium uretra Indikator dijangkau
ektopik konginetal  Membersihkan area  Pantau bau urine
 Defisiensi sfingter yang perineum
parah  Bebas dari bau urine

Inkotinensia Iatrogenik Pengetahuan : Medikasi Penyuluhan Pasien


Batasan Karakteristik Indikator Tindakan
 Obat resep yang  Deskripsi efek  Ajarkan tujuan
mempengaruhi fungsi urine samping obat intervensi
 Peningkatan/penurunan  Deskripsi teknik  Ajarkan
dosis obat yang pemantauan mandiri tindakan/kewaspadaan
diprogramkan Kontinensia Urine terhadap obat
 Pembatasan aktivitas yang Indikator Perujukan
diprogramkan  Bebas dari obat yang Tindakan
 Alat bantu kotinensia yang mengganggu kendali  Identifikasi asuhan
diprogramkan perkemihan keperawatan/kesehatan
Faktor yang Berhubungan/ Etiologi  Asupan cairan dalam yang dibbutuhkan
Program kesehatan yang dibuat rentang yang  Lakukan pemantauan
pemberi asuhan (restain, diharapkan berkesinambungan
pembatasan cairan, tirah baring, Tingkat Mobilitas terhadap kebutuhan
cairan IV, obat-obatan) Indikator perujukan
Ambulasi : berjalan Pertukaran Informasi
Perawatan
Tindakan
 Identifikasi diagnosis
keperawatan dan medis
terkini
 Jelaskan intervensi
kemerawatan yang
sedang
diimplementasikan
Inkotinensia Campuran Kotinensia Urine Latoihan Otot Panggul
Batasan Karakteristik Indikator Tindakan
 Urgensi berkemih  Waktu yang adekuat  Jelaskan kepada pasien
 Sering berkemih dengan untuk mencapai toilet untuk mengencangkan,
interval setiap kurang dari 2 diantara urgensi dan kemudian merelaksasi
jam mikturisi cincin otot disekitar
 Kontraktur/spasme  Bebas dari kebocoran uretra dan anus, solah-
kandung kemih urine diantara waktu olah mencoba menahan
 Nokturia (>2 kali per berkemih berkemih atau defekasi
malam)  Beri anjuran tertulis
 Mengeluarkan sedikit urine yang menjelaskan
(>100 ml) intervensi dan jumlah
 Ketidakmampuan mencapai pengulangan yang
toilet tepat pada waktunya dianjurkan
 Melaporkan atau tampak  Informasikan kepada
mengalami dribbling urine pasien bahwa
keefektifan latihan baru
terlihat setelah 6-12
minggu
Biofeedback
Tindakan
 Hubungkan peralatan
yang dibutuhkan ke
pasien
 Bantu pasien belajar
memodifikasi respons
tubuh terhadap
petunjuk peralatan
 Beri umpan-balik
terhadap kemajuan
setelah setiap sesi

Manajemen Cairan
Tindakan
 Pertahankan catatan
asupan dan haluaran
yang akurat
 Pertahankan asupan
1000 ml cairan per hari

D. Evaluasi
Evaluasi keperawatan terhadap gangguan inkontinensia dapat dinilai darai adanya
kemampuan dalam:
a) Miksi dengan normal, ditunjukkan dengan kemampuan berkemih sesuai dengan
asupan cairan dan pasien mampu berkemih tanp menggunakan obat, kompresi pada
kandung kemih
b) Mempertahankan integritas kulit, ditunjukkan dengan adanya perineal kering tanpa
inflamasi dan kulit di sekitar uterostomi kering
c) Memberikan rasa nyaman, ditunjukkan dengan berkurangnya dusiuria, tidak
ditemukan adanya distensi kandung kemih dan adanya ekspresi senang
d) Melakukan Bladder training, ditunjukkan dengan berkurangnya fekuensi
inkontinensia dan mampu berkemih di saat ingin berkemih
Daftar Pustaka

Brunner&Suddart. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikan BedahEdisi 8 Vol 1. Jakarta: EGC

Hidayah, a. Aziz Alimul. 2007. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan (Edisi 2). Jakarta:Salemva
Medika

Stanley, Mickey dan Patricia G. Beare. 2007. Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi 2. Jakarta:
EGC

Anda mungkin juga menyukai