Batuk
Demam
Kecemasan
Kelelahan
Menderita Takikardia
Mual
Pusing
Sesak nafas
2.10 EVALUASI DIAGNOSTIK
1. Foto thoraks : akan menunjukan jantung membesar berbentuk
globuler (water bottle heart). Gambaran jantung seperti ini baru
tampak jika cairan lebih dari 250ml serta sering juga dijumpai
efusi pleura.
2. Ekokardiografi : merupakan pemeriksaan nonivasif yang paling
akurat. Disini akan tampak akumulasi cairan didalam kavum
perikardium, kadang-kadang tampak juga adanya metastasis pada
dinding perikardium.
3. Perikardiosimtesis
diagnostik :
sebaiknya
memakai
tuntunan
ekokardiografi sehingga lebih aman. Sekitar 50% cairan aspirat
bersifat hemoragik dan 10% serosanguinus. Pada cairan ini
dilakukan
pemeriksaan
kultur,
hitung
sel
dan
sitologi.
Pemeriksaan sitologi cukup sensitif dengan kemampuan diagnostik
sekitar 80%, tetapi hasil negatif palsu sering terjadi pada
limfoma maligna dan mesotelioma. Dalam keadaan demikian dilakukan
biopsi perikardium.
4. Pemeriksaan lain : katerisasi jarang di perlukan. Disini dijumpai
tekanan diastolik dalam atrium kanan, ventrikel kanan dan arteri
pulmonalis hampir sama.
5. CT-Scan : dilakukan untuk menentukan komposisi cairan dan dapat
mendeteksi sedikitnya 50 ml cairan dan dapat mendeteksi adanya
kalsifikasi.
6. MRI : dilakukan untuk mendeteksi sedikitnya 30 ml cairan
perikardial, dapat mendeteksi adanya hemoragik atau tindak.
Nodularity/penyimpangan dari perikardium yang dilihat pada MRI
mungkin merupakan indikasi dari efusi gas.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN GANGGUAN EFUSI PERIKARDIAL
3.1 PENGKAJIAN
A. Aktifitas dan istirahat
Gejala : kelelahan, kelemahan.
Tanda :takikardia, penurunan TD, dispnea dengan aktifitas.
B. Sirkulasi
Gejala : riwayat demmam rematik, penyakit jantung kongenial, CA
paru, kanker payudara.
Tanda : takikardi, disritmia, edema, murmur aortik, mitral,
stenosis/insufisiensi trikupid; perubahan dalam murmur yang
mendahului. Disfungsi otot papilar.
C. Eliminasi
Gejala : riwayat penyakit ginjal, penurunan frekuensi jumlah
urine.
Tanda : urine pekat gelap.
D. Nyeri/ketidaknyamanan.
Gejala : nyeri pada dada (sedang sampai berat), diperberat oleh
inspirasi, gerakan menelan, berbaring : hilang dengan duduk,
bersandar kedepan (perikarditis). Nyeri dada/punggung/sendi
(endokarditis).
Tanda : gelisah.
E. Pernapasan
Gejala : nafas pendek: nafas pendek kronis memburuk pada malam
hari (miokarditis)
Tanda : dispnea, dispnea noktural, batuk, inspirasi mengi,
takipnea, krekels, ronki, pernapasan dangkal.
F. Keamanan
Gejala : riwayat infeksi virus, bakteri, jamur
trauma dada: penyakit keganasan/iradiasi torakal.
Tanda : demam
3.2 DIAGNOSA KEPERAWATAN
(miokarditis:
BAB IV
PENUTUP
4.1 PENUTUP
Efusi Perikardial adalah salah satu penyakit jantung
yaitu kelebihan cairan yang terdapat diantara perikardium.
Perikardium biasanya berisi cairan yang sangat kecil
jumlahnya. Bila volume cairan melebihi "penuh" di tingkat
perikardium
itu, e f u s i
perikardial
mengakibatkan
tekanan
pada
jantung
dan
t e r j a d i Cardiac
Tamponade (tamponade jantung). Yang di mana disebabkan oleh
peradangan,
pembedahan.
kanker
paru,
kanker
payudara,
serta
trauma
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Pemeriksaan fisik
Vital sign:-tekanan darah menurun
-Nadi cepat/dysretmia
-inspeksi:
keluhan utama:
Lemah,kesakitan
Gelisah
Sesak nafas
-palpasi
Nyeri tekan pada dada
-auskultasi
Pericardial friction rubs
b.pemeriksaan penunjang
ECG:elevasi segnem S-T
Echocardiogram:pericardial effution
Enzim jantung:peningkatan CPK
Laboratorium:tanda tanda radang
6. Komplikasi
1.Efusi pericardium
2.Tamponade jantung
Salah satu reaksi radang pada perikarditis adalah penumpukan cairan(eksudasi)didalam
rongga perikard yang disebut dengan efusi pericard.
Efusi perikard ditentukan oleh jumlah dan kecepatan pembentukan cairan perikard. Efusi
yang banyak atau timbul cepat akan menghambat pengisian ventrikel, penurunan volume akhir
diastolic sehingga curah jantung sekuncup dan semenit berkurang. Kompensasi nya adalah
takhikardia, tetapi pada tahap berat atau kritis akan menyebabkan gangguan sirkulasi dengan
penurunan tekanan darah serta gangguan perfusi organ dengan segala akibatnya yang disebut
tamponade jantung.
Bila reaksi radang ini berlanjut terus, perikard mengalami fibrosis jaringan parut luas,
penebalan, kalsifikasi dan juga terisi eksudat yang akan menghambat proses diastolic ventrikel,
mengurangi isi sekuncup dan semenit serta mengakibatkan kongesti sistemin (perikarditis
konstriktiva).
7. Penatalaksanaan
Tujuan penanganan adalah:
1. Menentukan penyebab
2. Memberikan terapi yang sesuai dengan penyebabnya
3. Waspada terhadap kemungkinan terjadinya tamponade jantung
Obat : Dexamethasone dan Ampicillin
ASPEK LEGAL
Dalam kasus ini, peran perawat sebagai advokat harus bertanggung jawab membantu
klien dan keluarga dalam hal inform concern atas tindakan keperawatan yang dilakukan. Selain
itu juga harus mempertahankan dan melindungi hak-hak klien serta memastikan kebutuhan klien
terpenuhi.