CARDIOVASKULER
KASUS PEMICU
• Kematian sel miokardium terjadi karena kurangnya
oksigenasi pada jaringan miokardium. Kondisi ini
sering disebabkan oleh sumbatan total secara tiba2
dari suatu arteri koronaria yang memiliki kriteria
terbentuknya nekrosis (kerusakan jaringan) dengan
pemulihan subsequential melalui terbentuknya
sikatrik dan fibrosis.
SISTEM CARDIOVASKULER:
Kaji adanya nyeri dada atau ketidaknyamanan pada
dada
Kaji bunyi jantung: S3 dan S4 dan awal munculnya
murmur
kaji adanya peningkatan JVP atau distensi vena jugular,
jika miocard infark telah menyebabkan gagal jantung
tekanan darah meningkat karena stimulasi syaraf
simpatik atau TD menurun karena menurunnya
kontraktilitas atau sebagai efek medikasi
Bunyi Jantung : adanya bunyi jantung ekstra, S3
(menandakan disfungsi ventrikel kiri, penurunan
komplain dan dilatasi ventrikel.
Murmur : bila ada menunjukkan gagal katub atau
disfungsi otot papilar.
Friksi : dicurigai perikarditis, dapat didengarkan pada
pasien dengan infark transmural, pada hari kedua dan
ketiga setelah infark.
Irama jantung : dapat teratur atau tidak teratur.
Edema : distensi vena jugularis, edema dependen/
perifer, edema umum, krekels dengan gagal jantung/
ventrikel.
HASIL PENGKAJIAN FISIK
SISTEM RESPIRATORI:
Kaji adanya nafas pendek (shortness breath)
Kaji adanya dispnea
Kaji adanya tachipnea
kaji adanya bunyi crackles jika IM telah
menyebabkan kongesti pulmonal
HASIL PENGKAJIAN FISIK
SISTEM GASTROINTESTINAL:
Kaji adanya nausea
Kaji adanya vomiting
SISTEM GENITOURI:
Menurunnya urin output yang mengindikasikan
adanya syok kardiogenik
HASIL PENGKAJIAN FISIK
SISTEM INTEGUMEN:
Kulit dingin, lembab
Adanya diaporesis dan pucat sebagai akibat dari
stimulasi simpatik dari menurunnya kontraktilitas
yang mengindikasikan syok kardiogenik.
HASILPENGKAJAIN FISIK
SISTEM NEUROLOGI:
Kaji tingkat kesadaran
kaji adanya ansietas
kaji adanya keluhan pusing yang mengindikasikan
adanya peningkatkan stimulasi simpatik atau
menurunnya kontraktilitas dan oksigenasi serebral.
kaji adanya keluhan sakit kepala dan gangguan
penglihatan, perubahan bicara, perubahan fungsi
motorik dan selanjutnya penurunan tingkat kesadaran
yang mengindikasikan perdarahan serebral jika pasien
mendapat trombolitik.
HASIL PENGKAJIAN
PSIKOSOSIAL
Kaji stressor/masalah pekerjaan atau keluarga
Kaji gangguan tidur
Kaji respon menghadapi masalah (seperti emosi)
Kaji adanya perasaan takut: perasaan takut mati
karena sesak yang sangat berat.
HASIL PENGKAJIAN SPIRITUAL
Kaji kebutuhan spiritual pasien sesuai dengan
keyakinan pasien
Kaji ritual religius yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit pasien
HASIL PENGKAJIAN KULTURAL
Kaji riwayat makan pasien (diet tinggi lemak)
Kaji upaya pasien untuk mempertahankan
kesehatannya
Kaji harapan pasien terhadap perawatan dan
pengobatan penyakit yang dialami
KLASIFIKASI ISKEMIK MYOKARD
ALGORITME TRIASE SKA
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan EKG: didapatkan ST-elevasi, Q
Patologis, dan T depresi/Inversi
2. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan enzym jantung: CK-CKMB
meningkat, Troponin I dan T yang meningkat.
Enzim Mulai Naik
CK 3-6 jam
Glukosa
Glukosa serum dipantau karena kebanyakan pasien
jantung juga menderita diabetes mellitus.
LANJUTAN....
Ekokardiografi
Untuk mengevaluasi lebih jauh mengenai fungsi
jantung, khususnya fungsi ventrikel.
Kateterisasi Jantung
Untuk mengukur tekanan dalam berbagai ruang
jantung dan untuk menentukan saturasi oksigen darah.
Untuk mengkaji patensi arteria koronaria pasien dan
untuk menentukan terapi yang diperlukan, missal
PTCA atau CABG.
LANGKAH-LANGKAH
INTERVENSI...
Managemen Medis
Farmakologi:
- Vasodilator
Vasodilator pilihan untuk mengurangi nyeri jantung
adalah nitrogliserin (NTG) intravena
- Antikoagulan: Heparin
- Trombolitik: streptokinase
- Analgetik: morfin sulfat
- ACE inhibitor: Captopril
• Terapi oksigen
INTERVENSI KEPERAWATAN...
SECARA UMUM:
1. Penghilangan nyeri dada
2. Pemberian oksigen
3. Pengukuran TTV
4. Tirah baring
5. Memperbaiki fungsi respirasi
6. Meningkatkan perfusi jar. yg adekuat
7. Pengurangan kecemasan
8. Pendidikan kesehatan
9. Pemantauan & penatalaksanaan komplikasi
DIAGNOSA KEPERAWATAN I