GAWAT DARURAT
LUKA BAKAR
SYOK HIPOVOLEMIK
CEDERA PANAS
Awal Lanjut
Syok
Immunosupresif Malnutrisi
Syok hipovolemik/neurogenik
Distres pernafasan
Gangguan kardiovaskuler: gangguan
irama (pada luka bakar listrik) dan
gagal jantung
Gagal ginjal akut
Compartmen syndrome (pada LB
derajat III daerah ekstremitas)
2. RAWAT INAP
Resusitasi cairan :
(Form Baxer atau Parkland)
4 ml RL x BB kg x % PLTT
Pemberian :
8 jam I diberikan ½ dari kebutuhan cairan.
8 jam II diberikan ¼ dari kebutuhan cairan.
8 jam III diberikan sisanya.
Contoh :
– BB pasien 50 Kg, luas luka bakar 40 %,
maka kebutuhan cairan pasien adalah
4 x 50 x 40 = 8.000 ml.
– Diberikan :
8 jam I diberikan : 4.000 ml
8 jam II diberikan : 2.000 ml
8 jam III diberikan : 2.000 ml
PERAWATAN LUKA DAN THERAPI
Perawatan luka bakar
– Cuci luka dengan cairan deterjen yang
menandung desinfektan (cairan deterjen yang
menandung desinfektan : NaCl = 1 : 100)
kemudian dicuci ulang dengan NaCl 0,9%
agar tidak tersisa residu antiseptik
– Biarkan bullae (lepuh) utuh (jangan dipecah
kecuali terdapat pada daerah sendi yang
dapat mengganggu gerakan)
– Selimuti pasien dengan selimut steril
(usahakan pasien tidak kedinginan sampai
siap dipindah ke ruang rawat khusus)
Pemberian obat – obatan (kolaborasi dokter)
– Antasida , H2 antagonis
– Roborantia (vitamin C, vitamin A)
– Analgetik
– Antibiotika
– Terapi cairan