Anda di halaman 1dari 4

Tugas

Mata Kuliah Keperawatan Medical Bedah II

Disusun Oleh:
Arifah Oktafiyani
P27220019145/2BD4

PRODI D-IV JURUSAN KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA
TAHUN AJARAN 2020/2021
Luka bakar

 Etiologi/ penyebab
1. Suhu
Panas (api, uap, air)
Dingin( frostbite)
2. Listrik : dr peralatan rumah tangga, peralatan elektronik,kabel terbuka
3. Kimia
4. Radiasi
5. Laser
 Kedalaman luka bakar
 Derajat Satu
superficial skin burn : bagian epidermis, sering terjadi pada orang-orang berjemur,
tidak perlu perlakuan khusus ia akan sembuh dengan sendirinya tatapi untuk
mengurangi rasatidaknayaman biasanya cukup diberikan dengan lotion
 Derajat 2
Partial thickness skin burn : mengenai lapisan kulit yang lebih dalam setelah epi
dermis, bisa sampai folike rambut, ciri luka bakar derajat 2 biasanya akan
menampilkan bula/ bintilan berisi cairan .
 Derajat 3
Full thickness skin burn : bisa sampai lapisan terdalam bias sampai ke dalam tulang,s
ujung saraf sudah hilang sehingga rasa sensasi nyeri tidak ada lagi

Cara membedakan derajat luka bakar biasanya dengan pemeriksaan pinprick tes
Luas permukaan luka bakar bisa kita prediksikan dengan beberapa pengukuran/ beberapa
pengukuran yang sering dipakai adalah rule of nine pada orang dewasa pada anak-anak bisa
menggunakan rund and browder.
 Penaganan
Pre hospital: -menghilangkan heat restore
Stop-drop-roll
(masih efektif bila < 2 menit )
 Kedalaman luka bakar ditentukan oleh:
1. Temperature zat penyebab
2. Lamanya kontak
3. Sifat/ jenis zat penyebab
 Penanganan
Resusitasi A-B-C
A: Curiga trauma inhalasi
 Bila kejadian diruang tertutup
 Bulu hidung terbakar
ET lebih baik daripada tracheostomy
B: luka bakar ada dinding dada; escharotomy
C: formula baxter
infus rl: 4cc x bb(kg) x luas lb(%)
 Indikasi rawat inap
- LB derajat II >15% dewasa
10% anak/geriatric
- LB derajat III> 10% dewasa
- listrik/kimia
- LB di daerah muka, tangan, genetalia,perineal
- LB dengan kelainan ain/trauma lain yang berat
 Monitoring: vital sign, urine output: dewasa 30ml/jam, anak 1-2 ml/kg/jam, suara napas
 Perawatan luka
Derajat Satu: lotion
Derajat 2: cuci nacl (500 cc) + savlon(5cc)
Sofratul, Kassa steril, (biarkan sat minggu)
Derajat 3 cuci nacl 500 cc+ savlon 5 cc, Debridement tiap hari, Dermazin/burnazin,
(silver sulfadiazine) tiap hari
 Perubahan yang terjadi
Kebutuhan cairan
Erytrosit: menjadi fragil, dapat terjadi anemia
Ginjal:dapat mengalami kerusakan bila shock tidak segera diatasi, atau akibat tumpukan
haemoglobin maupun myoglobin
Kortisol; banyak dalam darah ( karena stress)
Thyroid: lebih aktif karena metabolisme bertambah
Lambung: fase awal terjadi akut dilatasi, dan usus mengalami paralise dapat terjadi
curling ulcer
Jantung: myocardial depresent factor(mdf); disfungsi jantung
 Mekanisme daya tahan tubuh
Respon imunitas turun pada fase akut
Respon imunitas kronik cukup baik
Kemampuan phagositosis berkurang
 Therapi umum
Prioritas :-pernapasan, keadaan umum,jantung,perawatan luka
Bila saluran nafas terbakar: terjadi oedema dan hipereksresi, bisa terjadi sesak napas,
stridor sgera dievaluasi-> tracheostomi
 Rasa nyeri:
Morpin dosis 0,05 mg/kb IV
Intoksikasi :naloxone: 40 ug IV
 Terapi cairan
 Kematian luka bakar
Shock karena kehilangan cairan
Gagal jantung karena mdf
Sepsis karena infeksi
Gagal ginjal akut
Komplikasi lain: pneumoni, ards, dic dll

Anda mungkin juga menyukai