KEPERAWATAN
DISUSUN OLEH :
ARIFAH OKTAFIYANI
( P27220019145 ) / 2B D-IV
Ana adalah seorang perawat pelaksana di bangsal Melati salah satu Rumah Sakit Swasta di
Solo. Pada suatu hari dia melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan Gangguan
pencernaan. Namun keluarga pasien menyalahkan Ana karena pasien tidak kunjung sembuh
dan menuduh Ana tidak melakukan perawatan dengan baik sedangkan Ana sudah melakukan
yang terbaik dan bertindak sesuai SOP. Keluarga pasien lalu melaporkan Ana pada kepala
ruangan bangsal tersebut. Ana pun menceritakan hal sejujur-jujurnya pada kepala ruangan
bangsalnya. Ana pun terdiam karena merasa bingung dan takut. Kepala Ruangan Bangsal
Melati mencoba menengahi konflik antara Ana dan keluarga pasien. Kepala ruangan tersebut
meminta anak untuk mengakui kesalahannya dan meminta maaf pada keluarga pasien. Ana
marah karena merasa tidak bersalah
Manajemen Kasus
Konflik terjadi antara perawat yang melakukan Tindakan keperawatan dan keluarga pasien
karena keluarga pasien tidak puas dengan pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh
perawat. Hal ini sering terjadi diantara dua orang yang berbeda status, jabatan, bidang kerja
dan lain-lain.
Tahapan Konflik
a) Tahap awal
Pada tahap ini konflik akan menetap, berkembang rasa curiga, rasa bersalah terhadap
orang, dan biasanya belum jelas faktor penyebabnya
-Ana melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan Gangguan pencernaan.
Namun keluarga pasien menyalahkan Ana karena pasien tidak kunjung sembuh dan
menuduh Ana tidak melakukan perawatan dengan baik sedangkan Ana sudah
melakukan yang terbaik dan bertindak sesuai SOP
b) Tahap kedua
Pada tahap ini rasa bermusuhan disampaikan secara verbal atau dalam bentuk
perilaku.
- Keluarga pasien lalu melaporkan Ana pada kepala ruangan bangsal tersebut.
c) Tahap ketiga
Pada tahap ini terjadi kondisi menarik diri atau menghindar dari upaya penyelesaian
konflik
- Ana pun terdiam karena merasa bingung dan takut
d) Tahap akhir(keempat)
Pada tahap ini terjadi konflik total dan rasa bermusuhan yang dalam
- Kepala ruangan tersebut meminta anak untuk mengakui kesalahannya dan meminta
maaf pada keluarga pasien. Ana marah karena merasa tidak bersalah
Teknik manajemen