Disusun Oleh :
Alda Putri Damayanti P27220019141
Alfina Vandiza P27220019142
Arifah Oktafiyani P27220019145
Bais Nias Shofiyah P27220019147
Febrianti Rindia D.J P27220019155
Indhika Ikstyarni Istiqomah P27220019158
Indriyasari Nur Addina P27220019160
Lisa Ayu Rahmawati P27220019167
Nusaiba Naufala Zahrah P27220019174
Ratri Aninditya Putri Maryono P27220019178
Rosa Sheila Diana Oasis P27220019181
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
“Penyusunan (Need assessment ) Pembelajaran Pendidikan Antar Profesi
pada Institusi Profesi/Tenaga Kesehatan yang ada di Poltekkes Kemenkes
Surakarta”. Kami berharap semoga makalah ini bisa memberikan manfaat
kepada semua pihak, khususnya bagi para pembaca untuk memperluas wawasan
dan juga pengetahuan tentang IPE-IPC. Oleh karena itu, makalah ini berupaya
memberikan sedikit pemahaman mengenai hasil analisis kami tentang
penyusunan need asessment di Poltekkes Kemenkes Surakarta
Makalah ini kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber dan
berdasarkan aspirasi dari kelompok kami sendiri. Kami menyadari bahwasanya
dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kekurangan serta kesalahan dan
jauh dari kesempurnaan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah IPE-IPC yang telah membimbing kami sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini.
Penyusun,
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 2
C. Tujuan...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian IPE-IPC................................................................................. 3
B. Pengertian Need assesment..................................................................... 4
C. Penyusunan Need assesment Antar Profesi............................................. 6
D. Penyusunan Need Asessment Antar Profesi di Poltekkes
Kemenkes Surakarta................................................................................. 11
BAB III KESIMPULAN
A. Kesimpulan.............................................................................................. 17
B. Saran........................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kesehatan yang bermutu menjadi sebuah tuntutan bagi
pemberi pelayanan kesehatan di era global sekarang ini. Pelayanan kesehatan
yang bermutu merupakan pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan
masyarakat dengan disesuaikan kode etik dan standard pelayanan profesi
yang telah ditetapkan. Kerjasama dan kolaborasi yang baik antar profesi
kesehatan sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kepuasan pasien dalam
pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang berpusat pada pasien
(Patient-Centered Care) merupakan model pelayanan yang diunggulkan untuk
menjawab isu-isu perkembangan mengenai penyakit. Model pelayanan
kesehatan ini merupakan terobosan yang sedang dikembangkan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan menghindari kesalahan
praktek, dimana berbagai profesi yang bersama-sama menangani masalah
pasien. Terkait hal itu maka perlu diadakannya praktik kolaborasi sejak dini
dengan melalui proses pembelajaran yaitu dengan melatih mahasiswa
pendidikan kesehatan, sebuah grand design tentang pembentukan karakter
kolaborasi dalam praktik sebuah bentuk pendidikan yaitu interprofessional
education (IPE) (WHO, 2010, Department of Human Resources for Health).
Kolaborasi antar profesi kesehatan masih tumpang tindih. Hal ini terjadi
karena kurangnya pemahaman suatu profesi kesehatan mengenai kompetensi
kesehatan lainnya. Salah satu upaya untuk mewujudkan kolaborasi antar
profesi kesehatan yaitu dengan memperkenalkan praktik kolaborasi sejak
dini, melalui proses pendidikan. Interprofesional Education (IPE) merupakan
salah satu konsep pendidikan terintegrasi untuk peningkatan kemampuan
kolaborasi. IPE memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang mempunyai
latar belakang pendidikan kesehatan yang berbeda untuk bekerja sama secara
aktif dalam memecahkan permasalahan. Pembelajaran ini berpotensi untuk
menyiapkan mahasiswa dalam menghadapi praktik klinik, membantu
1
2
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan IPE dan IPC ?
2. Apakah yang dimaksud dengan need assesment?
3. Apa yang dimaksud dengan need assesment antar profesi ?
4. Bagaimana penyusunan need assesment antar profesi di Poltekkes
Kemenkes Surakarta ?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian IPE dan IPC.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tentang pengertian need assesment
3. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian need assesment antar profesi.
4. Mahasiswa dapat mengetahui susunan need assesment antar profesi di
Poltekkes Kemenkes Surakarta .
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian IPE-IPC
IPE disebut juga dengan pembelajaran interprofesional, Merupakan
filosofi pendidikan yang direkomendasikan oleh dunia Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) berfungsi sebagai pendidikan komprehensif untuk Menjalin
kolaborasi di antara petugas kesehatan. Mahasiswa dari dua atau lebih jurusan
kesehatan akan mendapatkan IPE Belajar bersama, belajar dari profesi
kesehatan lain, dan pelajari peran Setiap profesi kesehatan perlu
meningkatkan keterampilan Kolaborasi dan kualitas layanan kesehatan. IPE
bertujuan untuk melatih tenaga kesehatan Orang dengan pengetahuan,
keterampilan dan sikap pendukung Praktik kolaborasi di antara profesional
kesehatan. Ada tiga aspek untuk mengimplementasikan IPE dalam kurikulum
pendidikan kesehatan Fokus. Pertama, tingkatkan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap Siswa terlibat dalam praktik kolaboratif antara profesi kesehatan.
Kedua, fokus Pelajari bagaimana membangun kerjasama yang efektif Dalam
tim. Ketiga, menjalin hubungan kerja sama yang efektif, Meningkatkan
kualitas pelayanan kepada pasien.
Layanan berpusat pada pasien dan Kerja sama antar petugas kesehatan,
praktek Kolaborasi antar-profesional adalah sebuah bidang Pengembangan di
rumah sakit Dan pengaturan layanan kesehatan. Kolaborasi antar latihan
Petugas kesehatan adalah salah satunya Semakin banyak primadona
Kesehatan pasien. Kerja sama Oleh perawat, dokter, apotek, dan personel
Yang lainnya disebut kesehatan Praktek kerjasama antar profesional (IPC).
Metode ini adalah derajat realisasinya Pasien tertinggi dan kesehatan pasien
Pusat pelayanan kesehatan itu sendiri. IPC memiliki pandangan yang sangat
kuat terhadap perawat dan dokter Sangat penting, mereka mengerti itu Hal
terpenting dalam implementasi IPC adalah Komunikasi dan kolaborasi.
Metode IPC terutama ditujukan Ciptakan tingkat layanan terbaik Untuk
kesehatan pasien. mencapai IPC yang baik membutuhkan komitmen yang
3
4
baik Juga dari semua profesi kesehatan Memiliki tujuan yang sama yaitu
Meningkatkan kesehatan pasien. Dalam implementasi IPC, perlu
diperkenalkan Berikan IPE kepada siswa sebelumnya atau Petugas kesehatan
di masa depan tidak akan terkejut Budaya kerja sama dan komunikasi yang
mendalam Kerja sama.
A. Kesimpulan
Needs assessment adalah suatu study sistematis terhadap suatu
perubahan atau inovasi dengan cara mengumpulkan data, opini dari
berbagai sumber guna mengambil keputusan yang efektif. Dengan proses
analisis data dalam mengidentifikasi gap(kesenjangan) antara kinerja saat ini
dengan kinerja yang diharapkan sehingga dapat diperoleh data mengenai
kebutuhan pelatihan. Need Asessesment dapat bersumber dari Orang,
Pekerjaan, dan Organisasi. Dalam penyusunannya dibutuhkan beberapa data
seperti Alasan, Peserta, Pekerjaan, Materi, Dukungan, Biaya dan juga
pemilihan metode.
Analisis Organisasi yang dilakukan di Laboratorium Poltekkes
Kemenkes Surakarta terlihat bahwa Laboratorium memiliki 5 ruangan,
peralatan yang dinyatakan dalam rasio antara alat dengan peserta didik,
tersedianya kebutuhan listrik, adanya SOP atau intruksi kerja dan Adanya
sistem pelaporan dan dokumentasi dari setiap kegiatan praktikum. Analisis
Pekerjaan yang tertuju pada pekerjaan yang dapat diambil setelah lulus dari
9 jurusan yang ada di Poltekke Kemenkes Surakarta. Analisis individu yakni
adanya kesenjangan individu di Poltekkes Kemenkes Surakarta yaitu pada
laboratorium di beberapa jurusan yang belum sepenuhnya memadai dan ada
beberapa yang memadai tetapi belum seperti yang ada di rumah sakit selain
itu terdapat Penilaian tingkat kemampuan di Poltekkes dengan mengadakan
ujian evaluasi tindakan yang dapat mengukur kemampuan mahasiswa.
B. Saran
Need assesment atau penilaian kebutuhan merupakan salah satu
teknik Training Need assessment (TNA) yang sebaiknya diterapkan yang
bertujuan untuk menganalisis masalah kinerja seseorang dengan cara
mengumpulkan semua informasi yang akan digunakan dalam menyusun
17
18
Budi Wijoyo Eriono, Suki Hananto. 2017. Pengembangan Pasien Virtual untuk
Peningkatan Pendekatan Inter-Professional Education (IPE) dalam Dunia
Pendidikan Keperawatan di Indonesia. (Online).
https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&ved=2ahUKEwiCir-
7jP7vAhVXWH0KHS1sADsQFjAGegQIGRAD&url=http%3A%2F
%2Fjournal.um-surabaya.ac.id%2Findex.php%2FJKM%2Farticle
%2Fdownload
%2F967%2Fpdf_1&usg=AOvVaw00nbvqizJbJoc6vXykA_qX. Diakses
Pada 14 April 2021.