Anda di halaman 1dari 7

Borang Portofolio (Kasus Kegawatdaruratan)

No. ID dan Nama Peserta : / dr. Akhmad Taufiq


No. ID dan Nama Wahana: / UGD RSUD Kota Makassar
Topik: Burn Injury
Tanggal (kasus) : 22 Mei 2015
Nama Pasien : An. A No. RM : 172193
Tanggal Presentasi : 9 Juni 2015 Pendamping: dr. Hj. A. Rahmawaty M
Tempat Presentasi: RSUD Kota Makassar
Obyek presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi: Laki-laki, 5 tahun, terdapat luka bakar pada badan dialami sejak 1 jam sebelum masuk
rumah sakit akibat terkena air panas.
Tujuan: Melakukan penanganan awal dalam rangka life saving pasien luka bakar.
Bahan Tinjauan Riset Kasus Audit
bahasan: pustaka
Cara Diskusi Presentasi dan E-mail Pos
membahas: diskusi

Data Pasien: Nama: An. A No.Registrasi: 172193


Nama klinik UGD RSUD Kota Makassar
Data utama untuk bahan diskusi:
1. Diagnosis/gambaran klinis: Luka bakar pada badan dialami sejak 1 jam sebelum masuk
rumah sakit akibat terkena air panas.
2. Riwayat pengobatan: (-)
3. Riwayat kesehatan/penyakit: (-)
4. Riwayat keluarga: riwayat penyakit ayah (-), ibu (-)
5. Riwayat pekerjaan: (-)
6. Lain-lain: penggunaan obat-obatan (-)

Daftar Pustaka:
1. Wim de Jong. 2005. Bab 3 : Luka, Luka Bakar : Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2. EGC.
Jakarta. p 66-88

2. Klein MB, Thermal Chemical and electrical Injury, In Thorne CH et al eds, Grabb and
Smith’s Plastic Surgery, 6th ed, 2007, Wolters Kluwer/Lippincott Williams & Wilkins,
Philadelphia. p. 132-149
Hasil pembelajaran:
1. Penanganan awal dan life saving kasus luka bakar
2. Edukasi pasien mengenai luka bakar

Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:

1. Subyektif:
Luka Bakar pada badan

 Dialami sejak 1 jam sebelum masuk rumah sakit akibat terkena air panas.
 Batuk (-), sesak (-), dahak berwarna jelaga (-), suara serak (-) nyeri (+) pada daerah
luka, mual (-), muntah (-)
 MT: Anak sedang ingin meraih gelas yang berisi air panas di meja kemudian
menumpahkannya ke badan
 BAK : lancar
 BAB : normal

2. Obyektif:
 Primary Survey
A : Paten, Obstruksi parsial(-), stridor (-)
B : Spontan, 24 kali/menit, simetris, tipe thorakoabdominal, Rh -/-, Wh -/-
C : N 115 kali/menit, reguler
D : GCS 15 (E4M6V5), Pupil isokor φ 3 mm, RC +/+
E: Sax. 36,5˚ C
 Secondary Survey
o Regio Thoraco-abdominal (anterior)
I : Tampak Luka bakar Gr II A-B, Luas ± 18 %, eschar (-)
P: Nyeri Tekan (+)
NVD : Sensibilitas baik, pulsasi arteri radialis baik, CRT > 2 detik
ROM : dalam batas normal.
3. Assesment:
Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisis, pasien datang dengan keluhan luka
bakar pada badan dimana tidak ditemukan tanda-tanda trauma inhalasi, seperti: sesak
nafas, takipnea, stridor, suara serak dan dahak berwarna jelaga. Luka bakar adalah
luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh dengan benda-benda yang
menghasilkan panas (api secara langsung maupun tidak langsung, pajanan suhu tinggi
dari matahari, listrik, maupun bahan kimia, air, dll) atau zat-zat yang bersifat
membakar (asam kuat, basa kuat).

Efek lokal
· Kerusakan jaringan
Pembuluh kapiler yang terpajan suhu tinggi rusak dan sel darah yang ada di
dalamnya ikut rusak sehingga dapat terjadi anemia.
· Inflamasi
Reakasi inflamasi yang paling awal terlihat adalah eritema, yang disebabkan
karena respon neurovaskular mengakibatkan vasodilatasi pembuluh darah. Makin
berat kerusakan jaringan, respon inflamasi yang muncul akan makin lama bertahan.
· Infeksi
Luka bakar merupakan media yang baik untuk pertumbuhan mikroorganisme,
biasanya akan menyebabkan infeksi dalam 24-48 jam. Dalam kondisi yang lebih berat
akan muncul bakteriemi atau septikemi yang kemudian akan tejadi penyebaran infeksi
ke tempat yang lain.
Efek regional
· Sirkulasi
Jika terdapat udem yang luas, maka akan terjadi pembengkakan, aliran darah dari
extremitas dapat mengalami obstruksi. Sirkulasi untuk otot tangan intrinsic dapat
terganggu akibat udem, dapat terjadi nekrosis yang lama kelamaan menjadi
kontraktur.
Efek sistemik
· Kehilangan cairan
Meningkatnya permeabilitas menyebabkan udem dan menimbulkan bula yang
banyak elektrolit. Hal itu menyebabkan berkurangnya volume cairan intravaskuler.
Bila luas luka bakar kurang dari 20%, biasanya mekanisme kompensasi tubuh masih
bisa mengatasinya, tetapi bila lebih dari 20% akan terjadi syok hipovolemik dengan
gejala yang khas, seperti gelisah, pucat, dingin, berkeringat, nadi kecil, dan cepat,
tekanan darah menurun, dan produksi urin berkurrang.
· Multiple organ failure dan Sepsis
Kegagalan progresif dari ginjal dan hepar di akibatkan karena kehilangan cairan,
toxemia karena infeksi, sepsis.
· Trauma inhalasi
Pada kebakaran dalam ruang tertutup atau bila luka terjadi di wajah, dapat terjadi
kerusakan mukosa jalan napas karena gas, asap, atau uap panas yang terisap. Udem
laring yang ditimbulkannya dapat menyebabkan hambatan jalan napas dengan gejala
sesak napas, takipnea, stridor, suara serak dan dahak bewarna gelap akibat jelaga.
Dapat juga keracunan gas CO dan gas beracun lainnya.
· Komplikasi sistemik
Stress atau beban faal yang terjadi pada penderita luka bakar berat dapat
menimbulkan tukak di mukosa lambung atau duodenum dengan gejala yang sama
dengan tukak peptic. Kelainan ini disebut tukak Curling. Yang khawatirkan pada
tukak curling ini adalah penyulit perdarahan yang tampil sebagai hematemesis dan
atau melena.
Luka bakar dibagi menjadi 4 derajat
1. Luka bakar grade I
Luka bakar grade 1 hanya mengenai epidermis dan biasanya sembuh dalam 5-7 hari,
misalnya tersengat matahari. Luka tampak sebagai eritema dengan keluhan rasa nyeri
atau hipersensitivitas setempat.
2. Luka bakar grade II
Superficial partial thickness:
 Luka bakar meliputi epidermis dan lapisan atas dari dermis
 Kulit tampak kemerahan, oedem dan rasa nyeri lebih berat daripada luka
bakar grade I
 Ditandai dengan bula yang muncul beberapa jam setelah terkena luka
 Bila bula disingkirkan akan terlihat luka bewarna merah muda yang basah
 Luka sangat sensitive dan akan menjadi lebih pucat bila terkena tekanan
 Akan sembuh dengan sendirinya dalam 3 minggu ( bila tidak terkena
infeksi ), dapat sembuh sempurna.
Deep partial thickness
 Luka bakar meliputi epidermis dan lapisan dalam dari dermis
 Disertai juga dengan bula,dengan dasar berbecak merah muda dan putih
karena variasi dari vaskularisasi pembuluh darah( bagian yang putih punya
hanya sedikit pembuluh darah dan yang merah muda mempunyai beberapa
aliran darah
 Luka akan sembuh dalam 3-9 minggu, dengan meninggalkan sikatrik.
3. Luka bakar grade III
 Menyebabkan kerusakan jaringan yang permanen
 Rasa sakit kadang tidak terlalu terasa karena ujung-ujung saraf dan pembuluh
darah sudah hancur.
 Luka bakar meliputi seluruh dermis
 Pada kulit yang rusak terjadi koagulasi protein dan pada tempat yang
melingkar dapat terbentuk eschar.
4. Luka Bakar grade IV
Mencakup organ lain selain kulit seperti otot atau tulang.
Wallace rule of nines Merupakan cara yang baik dan cepat untuk mengukur luas
luka bakar pada orang dewasa. Tubuh dibagi menjadi area 9%, dan total daerah yang
terkena luka bakar dapat dihitung. Tetapi cara ini tidak akurat pada anak-anak
Penanganan Luka Bakar:
 Dilakukan resusitasi cairan untuk menjaga dan mengembalikan perfusi jaringan
Formula yang terkenal untuk resusitasi cairan adalah formula Parkland :
24 jam pertama.Cairan Ringer laktat : 4ml/kgBB/%luka bakar
½ jumlah cairan àdiberikan dalam 8 jam
½ jumlah cairan sisanya à diberikan dalam 16 jam berikutnya.
Petunjuk perubahan cairan:
 Pemantauan urin output tiap jam
 Tanda-tanda vital, tekanan vena sentral
 Kecukupan sirkulasi perifer
 Tidak adanya asidosis laktat, hipotermi
 Hematokrit, kadar elektrolit serum, pH dan kadar glukosa
Penanganan lain :
 Pemberian analgetik
 Pemberian antibiotic
 Rawat luka
 Grafting
4. Plan:
Diagnosis:
Combustio Grade II A-B, Luas ± 18 %, e.c water burn injury
Penatalaksanaan:
 O2 3 liter per menit
 IVFD RL 1 liter (1 line)
 Monitoring urine/ jam
 Balance Cairan
 TT 0.5 cc (i.m)
 Rawat Luka
Pendidikan : Edukasi mengenai penanganan luka bakar yang benar, misalnya
tidak mengoleskan sembarang zat pada luka.
Konsultasi : Bila keadaan umum membaik, dilakukan konsultasi ahli bedah plastic
untuk skin graft, konsultasi pada ahli rehabilitasi medic bila terjadi kontraktur, dan
konsultasi dengan ahli psikiatri bila terjadi depresi akibat hilangnya kepercayaan diri
Rujukan : (-)
Kontrol : (-)

Kegiatan Periode Hasil yang diharapkan


Penanganan awal luka bakar 0-72 jam Keadaan umum stabil
dengan resusitasi
Maintenance cairan dan 0-7 hari Mencegah komplikasi lanjut
follow up
Perawatan Luka 0-14 hari Mencegah komplikasi lanjut,
khususnya kontraktur dan
infeksi sekunder serta
mempercepat penyembuhan
luka
Konsultasi ke ahli bedah Bila keadaan umum stabil, Luka sembuh sempurna,
plastik, ahli jiwa dan dilakukan sesuai kondisi tidak terjadi kontraktur, dan
rehabilitasi medic pasien depresi

Makassar, 8 Juni 2015

Peserta, Pendamping,
dr. Akhmad Taufiq dr. Hj. A. Rahmawaty M

Anda mungkin juga menyukai