Batasan Masalah
Makalah ini menbahas mengenai definisi, epidemiologi, eetiologi, pathogenesis, diagnosis, komplikasi,
diagnosis banding, terapi, pencegahan dan laporan kasus luka bakar.
Metode Penulisan
Metode penulisan makalah ini adalah tinjauan teori dari berbagai kepustakaan, laporan kasus dari
pasien, serta pembahasan antara teori yang ada dengan kasus yang didapatkan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi dan fisiologi
kulit
DERMIS
HYPODERMIS
2.2 Definisi Luka Bakar
Menurut WHO, luka bakar adalah luka yang terjadi akibat sentuhan permukaan tubuh
dengan benda-benda yang menghasilkan panas seperti, api secara langsung (flame)
maupun tidak langsung (flash), terkena air panas (scald), tersentuh benda panas,
sengatan matahari (sunburn), listrik, maupun bahan kimia, dan lain-lain
2.4 Klasifiasi Luka Bakar
Luka bakar dapat diklasifikasikan berdasarkan penyebab luka bakar, derajat keparahan luka dan
bedasarkan kedalaman lukanya.
Berdasarkan penyebabnya luka bakar bakar dapat dibedakan menjadi luka bakar yang disebabkan
oleh api, air panas, radiasi, radioaktif, listrik, atau kimia.
Berdasarkan derajat keparahannya luka bakar dibagi menjadi 3 kelompok yaitu derajat ringan,
derajat sedang, dan derajat berat.
Kriteria derajat keparahan luka bakar
2.5 Klasifikasi berdasarkan kedalaman Luka Bakar
Derajat luka bakar dibedakan menjadi 3 tingkatan berdasarkan kedalaman luka merusak lapisan kulit, yaitu :
2.FASE SUBAKUT
- DALAM PERAWATAN
- PROBLEM LUKA, INFEKSI, SEPSIS
3.FASE LANJUT
- SETELAH BEROBAT JALAN
- PROBLEM PARUT, KONTRAKTUR
Menurut Jackson Model pada tahun 1947
2.9 PENILAIAN LUAS LUKA BAKAR
(Rule of nine)
Lund and Browder Chart Rumus Luas Permukaan
Telapak Tangan
2.9.1 Penanganan Luka Bakar
Penanganan pasien korban kebakaran dapat dilakukan berdasarkan structure of EMSB, yaitu survei
primer, FATT, survei sekunder.
Penatalaksanaan jalan napas dan manajemen tulang servikal
Nilai patensi jalan napas, cara termudah adalah berbicara dengan pasien. Jika tidak paten, bersihkan
jalan napas dari benda asing dan membuka jalan napas dengan manuver chin lift/jaw thrust. Jaga
gerakan tulang servikal seminim mungkin dan jangan melakukan fleksi dan ekstensi kepala dan leher.
Manajemen tulang belakang servikal (terbaik dengan rigid collar).
Tube
Pemasangan NGT dan kateter
Insersi NGT pada luka bakar luas (> 10% pada anak–anak,> 20% pada dewasa) bila dijumpai cedera
penyerta, atau untuk melakukan dekompresi saluran cerna. Gastroparesis merupakan hal yang umum
terjadi.
Skin graft • dapat dilakukan sebelum hari ke-10, yaitu sebelum terjadi granulasi
Nutrisi
Minuman Makanan Tambahan
Luka bakar der. II dan III >10% luas permukaan tubuh pada pasien berumur <10 tahun atau >50 tahun.
Luka bakar der. II dan III >20% di luar usia tersebut diatas.
Luka bakar der. II dan III yang mengenai wajah, mata, telinga, tangan, kaki, genitalia, atau perineum
atau yang mengenai kulit sendi-sendi utama.
Luka bakar der. III >5% luas permukaan tubuh pada semua umur.
Luka bakar listrik, termasuk tersambar petir (kerusakan jaringan bawah kulit hebat dan menyebabkan
gagal ginjal akut serta komplikasi lain).
Luka bakar kimia
Trauma inhalasi
Luka bakar pada pasien yang karena penyakit yang sedang dideritanya dapat mempersulit penanganan,
memperpanjang pemulihan, atau dapat mengakibatkan kematian.
Luka bakar dengan cedera penyerta yang menambah resiko morbiditas dan mortalitas, ditangani
dahulu di UGD sampai stabil, baru dirujuk ke pusat luka bakar.
Komplikasi
Syok hipovolemik
Infeksi
Iskemik
Nama :Tn. MN
Nomor Rekam Medis : 01 03 39 30
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 35 tahun
Alamat : Kuranji
Pekerjaan : Buruh
Pendidikan Terakhir : SMU
Status pernikahan : Menikah
Tanggal masuk : 29 November 2018
Tanggal pemeriksaan : 30 November 2018
A. ANAMNESIS
Seorang pasien laki-laki usia 35 tahun datang ke IGD RSUP DR M Djamil dengan :
Keluhan Utama
Luka bakar api pada muka, leher, kedua tungkai atas bawah dan punggung sejak 12 jam SMRS.
Primary Survey
Airway : Paten, tidak ada trauma tulang servikal, tidak ada stridor.
Breathing : Spontan , RR: 18 x/menit
Circulation : Hemodinamik stabil HR: 88x/menit, TD: 110/70 mmHg CRT<2 detik
Disability : Kesadaran penuh GCS 15
Exposure : Sudah dilakukan di Rumah Sakit Siti Rahmah sebelum dirujuk.
Terapi cairan: (Parkland – Baxter Modified formula )
Cairan IVFD = 3 x 60 x 25 =4500 cc → (8 jam pertama) 2250 cc kristaloid
Parasetamol Infus 3x1 g
Cek Darah Lengkap, EKG
Rontgen thoraks
Pasang Kateter urin
Riwayat Penyakit Sekarang
- Luka bakar api di muka, leher, kedua tungkai atas dan bawah dan punggung sejak 12 jam SMRS.
- Awalnya pasien sedang duduk dan menghidupkan mobil, kemudian api dari kaburator membakar muka,
pundak, leher kedua tungkai atas dan bawah. Setelah itu pasien langsung membuka pintu mobil dan
keluar dari mobil.
- Pasien tetap sadar setelah kejadian.
- Pasien sadar setelah kejadian, kepala pusing (-), kejang (-)
- Pasien masih ingat kejadian sebelum dan saat terbakar
- Pandangan gelap pada kedua mata setelah kejadian(-), nyeri pada kedua mata (-)
- Pendengaran berkurang (-), telinga berdenging (-), sakit pada telinga (-), keluar darah dari telinga (-)
- Keluar darah dari hidung (-), nyeri pada hidung (-)
- Sesak napas (-), suara serak (-), nyeri pada dada (-), batuk (-)
- Mual (-), muntah (-), terakhir makan 3 jam SMRS
- BAK lancar, warna kuning
- BAB belum ada setelah kejadian
Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat Epilepsi(-)
- Riwayat amputasi (-)
- Diabetes Melitus (-)
- Hipertensi (-)
- Penyakit Jantung (-)
- Ginjal (-)
- Hati (-)
Riwayat Keluarga
Tidak ditanyakan
Status Generalisata
- Rambut : Hitam dan tidak mudah dicabut.
- Kepala : Normocephal, tidak ada tanda cedera.
- Mata : Konjungtiva anemis -/-, Sklera Ikterik -/-
- Kulit : Kulit berwarna merah sampai kehitaman (status lokalis)
- Hidung : Permukaan kulit berwarna kehitaman ( Status lokalis )
- Telinga : Darah (-)
- Mulut : Tidak terdapat kelaianan, oral hygiene (-)
- Leher : permukaan kulit berwarna kehitaman (status lokalis)
- KGB : Tidak ada pembesaran
- Thoraks: Luka bakar sirkumferensial (-), fraktur klavikula (-), fraktur iga (-)
a. Paru-paru
Inspeksi : gerakan statis dan dinamis simetris
Palpasi : fremitus kiri dan kanan sama
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara napas bronkovesikular, rhonki (-/-), wheezing (-/-)
b. Jantung
- Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat
- Palpasi : Iktus kordis teraba 1 jari medial linea mid clavicula sinistra RIC V
-Perkusi : Batas jantung dalam batas normal
- Auskultasi :bunyi jantung reguler, S1 S2 normal, murmur (-), gallop (-)
c. Abdomen
- Inspeksi: Distensi (-), luka lecet (-)
- Auskultasi : : Bising usus (+) Normal
- Palpasi : Supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), hepar dan lien tidak teraba,
- Perkusi : Timpani (+)
Regio wajah :
Look : Tampak luka bakar superficial luas 3.5%,
perubahan warna +, Bula -, skin peeling +
Feel: nyeri tekan (+), Paraestesia (-)
Regio Leher :
Look : Tampak luka bakar superficial luas 1,0%
Perubahan warna +, bula -, skin peeling -
Feel : Nyeri tekan (+), paresthesia (-)
Movement: ROM tidak terbatas
Regio Ekstermitas Atas :
Sinistra
Look : Tampak luka bakar suprficial 5,5%
Perubahan warna +, skin peeling +
Feel : Nyeri tekan (+), parastesia (-)
NVD: Refilling Capiler <2”
Dextra
Look : Tampak luka bakar suprficial 5,0%
Perubahan warna +, skin peeling +
Feel : Nyeri tekan (+), parastesia (-)
NVD: Refilling Capiler <2”
Exterimitas Bawah
Sinistra
Look : Tampak luka bakar suprficial 3.5%,
Perubahan warna +, skin peeling +
Feel : Nyeri tekan (+), parastesia (-)
NVD: Refilling Capiler <2”
Dextra
Look : Tampak luka bakar suprficial – mid dermal 3.0%
Perubahan warna +, skin peeling +
Feel : Nyeri tekan (+), parastesia (-)
NVD: Refilling Capiler <2”
Regio Posterior/Punggung:
Look : Tampak luka bakar mid- dermal luas 3.0%, perubahan warna +, skin peeling +
Feel : Nyeri tekan (+), parastesia (-)
D.DIAGNOSIS BANDING
Tidak ada
E.PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium (29 November 2018)
Hb : 15.1 gr/dL
Ht : 46%
Leukosit : 23.850 /mm3
Trombosit : 326.000/mm3
PT : 11.9 detik (C 12.1detik)
APTT : 40.6 detik (C=35.9 detik)
Kesan : Leukositosis
Rontgen
3x 60 x 25 =4500 cc
8 jam pertama = 2250 cc
kristaloid
Inj Ranitidine 2x 50 mg iv
Resusitasi cairan berdasarkan formula Parkland- Baxter Berdasarkan klasifikasi EMSB ( Emergency Management
modified yaitu 3cc x % luas luka bakar x berat badan of Severe Burns )7 kedalaman luka bakar pada pasien ini
(kg) adalah derajat I - II A yaitu superficial – mid dermal
burn kerena warna kulit masih merah, bula tidak ada,
capillary refill masih ada, sensasinya nyeri dan ada
penyembuhan pada kulit.
Total : 4410 cc ABA- kriteria luka bakar sedang , yaitu luka bakar
derajat II 15-25% pada orang dewasa.
Tatalaksana
Trauma awal
inhalasi
Debridermant
&balut luka
SS & HA
Penggunaan
obat topical
Bath therapy
Ialuset Plus
TERIMA KASIH.