Anda di halaman 1dari 42

LUKA BAKAR

ZILGA EKHA REGINA– 1840312781


PRESEPTOR : DR.DEDDY SAPUTRA, SPBP-RE
Latar Belakang
Penyebab
Cedera yang umum
sering dihadapi Penyebab kecacatan Mempengaruhi
para keempat dan kematian kualitas hidup
Dokter di trauma di pasien
layanan primer seluruh dunia

Laki-laki > wanita Biaya


Anak-anak, usia
Rasa sakit
Pengobatan
tua >>>>
Besar

2
Pendahuluan
Tujuan Penulisan
memahami serta menambah pengetahuan mengenai luka bakar

Batasan Masalah
anatomi, epidemiologi, klasifikasi, etiologi, patofisiologi, manifestasi
klinis, diagnosis, tatalaksana, prognosis dan komplikasi

Metode Penulisan
menggunakaan tinjauan kepustakaan yang merujuk pada
berbagai literatur
TINJAUAN
PUSTAKA
BAB 2
Anatomi Kulit

01 Barier protektif 
Perlindungan dari lingkungan
luar
Terdiri dari 3 lapisan 
02 Epidermis
Dermis
Hipodermis

03 Lentur dan elastis  menutupi


seluruh permukaan tubuh

04 15% dari total berat badan orang


dewasa
Luka bakar  kerusakan jaringan kulit Akibat
yang disebabkan trauma thermal.

Definisi Penyebabnya dapat berupa api, air panas,


listrik, bahan kimia, radiasi dan trauma
Luka Bakar dingin.

Kerusakan ini dapat menyertakan jaringan


bawah kulit
Epidemiologi

90% : sosial ekonomi rendah


WHO >265.000 Kematian di Dunia per tahun
Asia tenggara : wanita >>

Indonesia : 0,7 %
RISKESDAS Tertinggi  Papua 2 %
Sumatera Barat  0,2 %

RSCM RSUP M.Djamil Padang


2011-2012 : 303 pasien dirawat 2014 : 89 kasus,
Pria >>> 2015 :106 kasus,
45,87% luka bakar luas. 2016- 2017 : 140 kasus
Angka kematian 2011 : 33% Rata-rata luasluka bakar 24%
Angka kematian 2012 : 34% Pria >>>
Dengan 26 Kematian

7
Etiologi

Penyebab tersering : Flame & Flash


01
Dapat dipicu atau diperparah dengan
cairan yang mudah terbakar

Anak ±60% disebababkan air panas


02 Biasanya pada kecelakaan rumah
tangga

03 Pajanan suhu tinggi dari matahari


atau listrik

04 Pajanan bahan kimia


Bisa berupa asam atau basa kuat
Patofisiologi
Besar dan Lama nya Kontak

9
Patofisiologi

Pembuluh Permeabilitas
Kulit terbakar
kapiler rusak meningkat

Disertai Cairan
Tekanan
kerusakan intravaskular
onkotik
kolagen dan 
meningkat
protein ekstravaskuler

Kebocoran
Udem dan
cairan
bula (banyak
intrakapiler
elektrolit)
ke interstisial
10
Patofisiologi

Cairan Kebocoran
intravaskular cairan Syok
 intrakapiler  Hipovolemik
ekstravaskuler interstisial

Gejala : gelisah, pucat, dingin, berkeringat, nadi lemah+


cepat, tekanan darah menurun, produksi urin berkurang.

11
Patofisiologi
Smoke Injury

Kerusakan
Ruang Edema saluran
mukosa jalan
tertutup nafas
nafas

Gejala : sesak nafas, takipnea,stridor, suara serak, dan


dahak berwarna gelap.

13
Patofisiologi

Hb tidak
Keracunan CO mengikat
mampu
CO Hb
mengikat O2

Koma meninggal

14
Derajat Luka Bakar

Derajat I
IIA (Superficial Partial -
Thickness Burns)
Derajat Luka Bakar

Derajat II
IIB (Deep Partial -
Thickness Burns)
Derajat III

Derajat IV

16
Derajat Luka Bakar
Berdasarkan kedalaman luka
Derajat Luka Bakar
Klasifikasi Luka Bakar
(American Burn Assosiation)
• Derajat II < 15 %
Ringa • Derajat II < 10 % (anak-anak)
n • Derajat III < 2 %

Sedan • Derajat II 15-25 %


• Derajat II 10 – 20 % (anak-anak)
g • Derajat III < 10 %

• Derajat II > 25 %
• Derajat II > 20 % (anak-anak)
• Derajat III > 10 %
Berat • Mengenai Wajah Telinga, Mata, dan
Genital/perineum
• Luka bakar dengan cedera inhalasi, listrik, dan
trauma lain 22
Luas luka bakar

1 2 3
Wallace
Palmar surface The Lund and
Rules of
Method Browder Chart
Nine

Menggunakan Tubuh dibagi Luas area tubuh


permukaan palmar menjadi beberapa berdasarkan %
0,78% dari area bernilai 9% yang telah di
Total Body Surface atau kelipatan 9% koding
Area (TBSA)
Luas Luka Bakar –Wallace Rules of Nine
Luas Luka Bakar – The Lund and Browder Chart
PROSES PENYEMBUHAN
Fase inflamatori
• Segera setelah luka 3–4 hari
• Terjadi hemostasis dan fagositosis

Fase proliferatif
• Day 4/5  Day–21
• Jaringan granulasi : kombinasi fibroblast, sel inflamasi,
Neovaskularisasi, fibronectin and hyularonic acid.
Fase maturasi
• Day–21  1–2 tahun
• Remodeling luka yang merupakan hasil dari peningkatan
jaringan kolagen, pemecahan kolagen yang berlebih dan
regresi vaskularitas luka
TATALAKSANA
DITEMPAT
KEJADIAN

1. Minta bantuan apabila memungkinkan


2. Nilai keamanan tempat kejadian
3. Bebaskan pasien dari bahaya
4. Evaluasi pasien
5. Lepaskan baju yang terbakar
6. Lepaskan perhiasan
7. Cuci bahan kimia yang ada pada tubuh pasien mnggunakan sarung tangan
8. Dinginkan luka bakar selama 20 menit menggunakan air dingin
9. Jangan menggunakan air es
10.Jaga pasien agar tetap hangat terutama pada anak dan orang tua
11.Tutup bagian yang terbakar dengan kain bersih

28
TRANSFER KE
RUMAH SAKIT

1. Penggantian cairan dapat dimulai secepat mungkin apabila


diperkirakan luas luka bakar >25% dari seluruh luas permukaan tubuh
dan jarak mencapai rumah sakit >1 jam. RL menjadi pilihan.
2. Apabila pasien mempunya akses IV, opiat dapat menjadi pilihan
3. Jaga pasien tetap hangat

29
Resusitasi Cairan
Prinsip  mengembalikan volume intravaskular untuk
menyediakan sirkulasi yang cukup untuk perfusi
seperti otak, ginjal dan usus
serta jaringan perifer seperti kulit yang rusak
Kebutuhan cairan dalam 24 jam  Parkland Formula

4 x Berat Badan (kg) x Burn TBSA(%)

Berikan 1/2 cairan pada 8 jam pertama


Berikan 1/2 cairan pada 16 jam berikutnya
Resusitasi Cairan
Cairan yang dapat digunakan

Kristaloid Salin hipertonik Koloid


• Anak: • Menyebabkan • Rumus Muir dan
• 100 mL/kgBB hiperosmolaritas Barclay:
dalam 24 jam dan hipernatremia • 0,5 x luas luka
untuk 10 kg • Mencegah bakar (%) x BB =
pertama pergeseran cairan 1 porsi
• 50 mL/kgBB intrasel ke • Satu porsi
untuk 10 kg BB ekstrasel diberikan setiap
berikutnya (mengurangi periode
• 20 mL/kgBB jaringan yang • Periode 4/4/4,
dalam 24 jam edema) 6/6, dan 12 jam
untuk berat badan
lebih dari 20 kg
Resusitasi Cairan
Pemantauan resusitasi

Kunci dalam pemantauan resusitasi


adalah pengeluaran urin.

Normal : 0,5-1 ml/kgBB/jam.


Bila pengeluaran urin :
• <0,5 mL/kgBB/jam  naikkan jumlah cairan 1/2 dari kebutuhan cairan
intravena.
• >1 mL/kgBB/jam untuk dewasa dan >2 ml/kgBB/jam untuk anak-anak 
kurangi 1/3 jumlah cairan dari pemberian cairan intravena.
Secondary Survey
Riwayat Mekanisme Cidera Sirkulasi

• A - Allergic • Waktu terjadinya cidera, • Pencatatan luka bakar


• M - Medication waktu munculnya tampilan dan lapor ke dokter
• P - Past Illness klinis penanganan luka bakar
• Sumber cidera dan lama • Elevasi anggota gerak
• L - Last Meal
waktu kontak dengan yang mengalami luka
• E- Event /
sumber cidera bakar, lebih tinggi dari
Environment related • Pakaian yang digunakan jantung
to injury • Buatlah grafik
• Hal yang dilakukan saat
cidera luka bakar pencatatan sirkulasi
• Pertolongan yang dilakukan • Eskartomi bila
pada luka bakar diperlukan
Medikamentosa

Antibiotik Analgetik

• Digunakan spektrum • Opiat intravena dosis


luas rendah
• Yang banyak dipakai : • Dosis Morfin IV 0,05-
golongan 0,1 mg/kg bb
aminoglikosida
• Oral analgetik : luka
bakar ringan
Tindakan Bedah

Eskarotom • luka bakar derajat tiga yang melingkar


i pada ekstremitas atau tubuh

• sedini mungkin untuk membuang jaringan


mati dengan eksisi tangensial
• Biasanya eksisi dilakukan hari ke-3
Debridema sampai hari ke-7
nt • sebaiknya tidak dilakukan lebih dari 10%
luas permukaan tubuh, karena dapat
menyebabkan perdarahan yang cukup
banyak

• dapat dilakukan sebelum hari ke-10, yaitu


Skin graft sebelum terjadi granulasi

36
37
38
Komplikasi
Syok hipovolemik

Infeksi

Perubahan dari
saluran cerna

Iskemik

Jaringan parut dan


kontraktur
Gangguan fungsi
paru 41
Prognosis

Beratnya luka bergantung pada dalam, luas dan


letak luka

umur dan keadaan kesehatan penderita

42

Anda mungkin juga menyukai