Anda di halaman 1dari 33

BENDA ASING DI

KORNEA
M Hasbi Siddiq Eel Taslim 1940312159
Muhammad Tsani Mudzakir 2040312147

Preseptor : dr. Julita, Sp.M (K)


ANATOMI KORNEA
Merupakan tunika Fibrosa
transparan tidak
mengandung pembuluh
darah dan kaya akan ujung
serat saraf

SECARA HISTOLOGIS
1. Epitel
2. Membran Bowman
3. Stroma Kornea
4. Membran Decement
5. Endotel Kornea
CORPUS ALLIENUM
CORNEA

DEFINISI
Adanya bahan atau benda asing
yang menetap di epitel kornea atau
stroma

Memicu proses inflamasi →


vasodilatasi sekitarnya → diikuti
edema kelopak, konjungtiva, dan
kornea
EPIDEMIOLOGI

01 Merupakan kegawatdaruratan mata paling sering

02 Lebih sering terjadi pada pria daripada wanita

Sering pada usia < 40 tahun (usia onset paling


03
umum)
MANIFESTASI KLINIS

Edema Erosi Kornea


Kornea Erosi Kornea Rekuren

01 02 03
Penglihatan kabur dan Nyeri sekali, mata berair, Keadaan erosi berulang
terlihat seperti pelangi blefarospasme, akibat epitel sukar
disekitar bola lampu atau lakrimasi, fotofobia dan menutup karena
sumber cahaya yang penglihatan akan terjadinya pelepasan
dilihat terganggu dengan media membrane basal epitel
kornea yang keruh
DIAGNOSIS

Anamnesis Pemeriksaan Pemeriksaan


- Aktivitas sewaktu Fisik Penunjang
trauma
- Visus - Laboratorium
- Gejala yang Kultur dan tes sensitivitas
- Slit lamp
dikeluhkan
- Fluoresens - Pencitraan
USG B-Scan
TATALAKSANA
● Periksa tajam penglihatan sebelum dan sesudah
pengangkatan.

● Berikan anestesi topikal pada mata yang


terkena.

● Keluarkan benda asing dengan irigasi NaCl


0,9% steril

● Jika tidak memungkinkan, gunakan cotton bud


secara halus.

● Jika tidak berhasil, gunakan jarum halus (spuit


1 atau 3 cc).
TATALAKSANA
● Pengangkatan harus dilakukan dengan bantuan
slit lamp.

● Jika tidak berhasil segera rujuk ke dokter mata.

● Berikan antibiotik topikal untuk profilaksis 4x1


hari sampai regenerasi epitel.

● Berikan analgetik topikal.

● Reevaluasi dalam 24 jam untuk melihat tanda-


tanda infeksi dan ulkus kornea
Laporan Kasus
IDENTITAS
Nama
01 Tn. EK

Jenis Kelamin
02 Laki-laki

Usia
03 27 Tahun

Pekerjaan
04 Pekerja swasta
Mata kanan terasa
KELUHAN nyeri yang semakin
meningkat sejak 1 hari
UTAMA sebelum masuk rumah
sakit
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Awalnya mata kanan pasien terkena serpihan gerinda sejak 6 hari sebelum
masuk rumah sakit. Setelah itu mata kanan mulai terasa nyeri yang meningkat
sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit.
• Keluhan pasien disertai dengan mata merah dan pandangan kabut di mata
kanan
• Pasien adalah seorang pekerja swasta dengan aktivitas harian sering
menggunakan alat-alat pertukangan
• Riwayat sekret di mata (-)
• Riwayat pemakaian obat-obatan di kedua mata (-)
RIWAYAT RIWAYAT
PENYAKIT PENYAKIT
DAHULU KELUARGA
Riwayat trauma pada mata (+)
Tidak ada anggota
Riwayat alergi sebelumnya (-) keluarga yang memiliki
Riwayat DM dan hipertensi (-) keluhan yang sama
Riwayat operasi pada mata (-)
PEMERIKSAAN UMUM
Kesadaran : komposmentis kooperatif
Keadaan umum : sakit sedang
Tekanan darah : 120/70 mmHg
Nadi : 84x/menit
Suhu : afebris
Napas : 16x/menit
TB : 155 cm
BB : 50 kg
Sianosis : (-)
Ikterus : (-)
Edema : (+) palpebra kanan
Anemis : (-)
Kulit : sawo matang, tidak ditemukan kelainan
Kelenjar getah bening : tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah
bening
Kepala : normocephal
Rambut : hitam, tidak mudah dicabut
Mata : status oftalmikus
Telinga : dalam batas normal
Hidung : dalam batas normal
Tenggorokan : dalam batas normal
Gigi dan mulut : dalam batas normal
Leher : dalam batas normal
Paru
Inspeksi : simetris
Palpasi : simetris
Perkusi : sonor
Auskultasi : suara napas vesikuler, Rh -/- Wh -/-
Jantung
Inspeksi : iktus tidak terlihat
Palpasi : iktus teraba 1 jari medial LMCS
Perkusi
Batas jantung kanan : linea sternalis dextra
Batas jantung kiri : 1 jari lateral RIC V LMCS
Batas jantung atas : RIC II
Auskultasi : bunyi jantung normal, bising (-), gallop (-)
Perut
Inspeksi : tidak tampak buncit
Palpasi : hepar dan lien tidak membesar, nyeri tekan (–), nyeri
lepas (–)
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+) normal

Punggung : tidak ditemukan kelainan


Alat kelamin : tidak diperiksa
Anus : tidak diperiksa
Anggota gerak : udem (-), CRT < 2 detik
Status Ophtalmikus OD OS

Visus tanpa koreksi 20/80 20/20

Visus dengan koreksi - -

Refleks fundus + +

Trikiasis (-), diskiasis (-), Trikiasis (-), diskiasis (-),


Silia/supersilia
madarosis (-) madarosis (-)
Edema (+), ptosis (-), nyeri Edema (-), ptosis (-), nyeri
Palpebra superior
tekan (-) tekan (-)

Palpebra inferior Udem (-), hiperemis (-) Udem (-), hiperemis (-)

Aparat lakrimalis Epifora (-), lakrimasi normal Epifora (-), lakrimasi normal
Hiperemis (+) Hiperemis (-)
Folikel (-) Folikel (-)
Konjungtiva tarsalis Papil (-) Papil (-)
Litiasis (-) Litiasis (-)
Sikatriks (-) Sikatriks (-)

Hiperemis (+) Hiperemis (-)


Konjungtiva fornik
Folikel (-) Folikel (-)

Hiperemis (+), injeksi Hiperemis (-), injeksi


Konjungtiva bulbi
konjungtiva (+), injeksi siliar (+) konjungtiva (-), injeksi siliar (-)
Sclera Putih, ikterik (-) Putih, ikterik (-)
Tampak corpus alienum di
Kornea sentral kornea, 2 mm dari Bening
limbus bagian nasal

Kamera okuli anterior Jernih, Cukup dalam Jernih, Cukup dalam

Iris Coklat, rugae (+) Coklat, rugae (+)

Bulat, sentral, regular, Bulat, sentral, regular,


Pupil refleks +/+, diameter 3 refleks +/+, diameter 3
mm mm
Lensa jernih jernih

Fundus: Bulat, batas tegas, Bulat, batas tegas,


- Papil cup/disk 0,3 cup/disk 0,3
- pembuluh darah aa/vv : 2/3 aa/vv : 2/3
- retina perdarahan (-), eksudat (-) perdarahan (-), eksudat (-)
- macula reflex fovea (+) reflex fovea (+)

Tekanan bulbus okuli Normal (palpasi) Normal (palpasi)


Posisi bulbus okuli Orthoforia Orthoforia
Gerakan bulbus okuli Bebas ke semua arah Bebas ke semua arah
FOTO
Pemeriksaan mata khusus : tidak dilakukan
Pemeriksaan laboratorium : tidak dilakukan

Diagnosa kerja : Corpus alienum kornea OD


Diagnosa banding :-
ANJURAN TERAPI

01 02 03 04

Ekstraksi Patching
Corpus Alienum
(serpihan gerinda)
kornea OD
Spooling Farmakoterapi
Ciprofloxacin 2 x 500 mg
Levofloxacin ed 6 x 1 OD
Chloramphenicol eo 3 x 1 OD
Asam mefenamat 3 x 500 mg
(jika nyeri)
EDUKASI

● Minum obat rutin dan teratur


● Menjaga mata kanan tertutup
selama 6 jam
● Memakai pelindung mata
saat bekerja
● Kontrol jika ada keluhan lain
RESEP
R/ Ciprofloxacin tab 500 mg no. XIV
S 2 dd tab I

R/ Levofloxacin ed 0,5% fls 5 ml no. I


S 6 dd gtt I OD

R/ Chloramfenicol eo tube no. I


S 3 dd aplic loc dol OD

R/ Asam mefenamat tab 500 mg no. XXI


S 3 dd tab I
ULKUS KORNEA
Definisi
Merupakan Suatu peradangan pada kornea yang diikuti
dengan kerusakan dari lapisan kornea

Klasifikasi Berdasarkan letak


1. Ulkus Kornea Sentral
Kebanyakan disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur
2. Ulkus Kornea Perifer
Ulkus Kornea Central Bakteri
Ulkus Kornea Central Virus
Ulkus Kornea Central Fungus
ULKUS KORNEA
PERIFER
ULKUS KORNEA PERIFER ULKUS KORNEA PERIFER
MARGINAL MOOREN
Ulkus Korne Marginal Cincin
THANKS
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai