Anda di halaman 1dari 42

Case Report Session

EPILEPSI
Presentan :
Muhammad Tsani Mudzakir 1610313014
Dini Fajriah Omari 2040312131

Preseptor :
dr. Reno Bestari, Sp. N
Laporan
Kasus
Identitas Pasien

Nama : Nn. M
Usia/Tgl lahir : 14 tahun/2 Januari 2007
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar (SMP)
Tgl pemeriksaan : 13 Januari 2021
Alamat : Sangir Batang Hari, Solok Selatan
Status pernikahan : Belum menikah
Agama : Islam
Negeri asal : Solok Selatan
Suku : Minang
Anamnesis
Autoanamnesis
Alloanamnesis
Keluhan Utama

Kejang berulang sejak 2


minggu yang lalu
Riwayat Penyakit Sekarang
● Pasien mengalami kejang 2 minggu sebelum datang ke Poli Saraf RSUP Dr.
M. Djamil Padang. Kejang terjadi tiba-tiba saat pasien belajar sebanyak 1x.
Awalnya pasien mengatakan kepalanya terasa berat, lalu pasien memanggil
ibunya, dan tiba-tiba pasien kejang. Kejang terjadi pada seluruh tubuh,
tubuh menegang, diikuti sentakan otot dengan durasi <3 menit. Saat
kejang, mata mendelik ke atas, mulut tidak berbusa. Kejang kemudian
berhenti sendiri. Pasien tidak sadar selama kejang. Setelah kejang, pasien
sadar namun tampak kebingungan dan lambat merespon, tetapi setelah itu
pasien kembali seperti biasa.
Riwayat Penyakit Sekarang
● Pasien mengalami bangkitan pertama pada 2019. Awalnya pasien sedang di
kamar mandi, lalu saat keluar kamar mandi pasien merasa pusing, tiba-tiba
kejang dan terjatuh tetapi masih sempat ditahan oleh keluarga. Kejang
berlangsung selama ±3 menit, kejang di seluruh tubuh, mata melihat ke
atas, keluar busa dari mulut, pasien tidak sadar saat kejang dan pasien sadar
sendiri setelah kejadian. Namun pasien tampak bingung segera setelah
kejadian dan ketika ditanya pasien mengaku tidak menyadari kejang yang
dialaminya.
Riwayat Penyakit Sekarang
● Kejang sudah terjadi 3x sejak serangan pertama. Pola kejang yang terjadi
selalu sama. Kejang terjadi saat pasien sedang/selesai belajar dengan
keadaan pasien kurang tidur.

● Pasien merasa kejang yang dialaminya cukup mengganggu aktivitas belajar


karena ia merasa daya ingatnya menjadi berkurang.

● Awalnya pasien dan keluarganya mengira bahwa pasien "diguna-guna" dan


tidak melakukan upaya medis. Namun pada serangan ke-3 pasien dibawa
ke RSUD Muara Labuh untuk diperiksa. Pasien dirujuk ke RSUP Dr. M.
Djamil Padang untuk dilakukan EEG karena alat tidak tersedia di RSUD
Muara Labuh.
Riwayat Penyakit Sekarang
● Nyeri kepala sesudah kejang tidak ada.
● Muntah sesudah kejang tidak ada.
● Kelemahan anggota gerak tidak ada.
● BAK dan BAB baik.
Riw. Penyakit Riw. Penyakit Riw. Kebiasaan,
Dahulu Keluarga Sosial, Ekonomi
• Riwayat kejang • Riwayat penyakit • Pasien seorang
demam tidak ada serupa tidak ada pelajar kelas 3 SMP
• Riwayat trauma • Riwayat DM, dengan aktivitas
kepala tidak ada hipertensi, sedang
• Riwayat DM, penyakit jantung
hipertensi, penyakit tidak ada
jantung tidak ada
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Status Internus
Status Neurologis
Status Generalis

Keadaan Umum Kesadaran Tekanan Darah


Baik Composmentis 120/80 mmHg
cooperative

GCS 15 (E4M6V5)

Nadi Napas Suhu


88 bpm 18 bpm 36,5°C
Status Internus

Mata Leher
Kanan dan kiri : Tidak ada
konjungtiva tidak pembesaran KGB
anemis, sklera tidak
ikterik JVP 5-2 cmH2O
Toraks

Paru Jantung
• Inspeksi : iktus tidak terlihat
• Inspeksi : simetris kiri-kanan
• Palpasi : iktus teraba 1 jari
• Palpasi : fremitus simetris kiri-
medial LMCS RIC V
kanan
• Perkusi : batas-batas jantung
• Perkusi : sonor
normal
• Auskultasi : vesikuler, ronkhi (-/-),
• Auskultasi : irama reguler,
wheezing (-/-).
bising (-)
Korpus
Abdomen
Vertebrae
• Inspeksi : distensi (-)
• Inspeksi : tidak tampak
• Palpasi : hepar dan lien tidak
deformitas
teraba, defans muscular (-), nyeri
• Palpasi : tidak teraba
tekan (-), nyeri lepas (-).
krepitasi, gibus tidak ada
• Perkusi : timpani
• Auskultasi : bising usus (+)
Ekstremitas normal.

Tidak terdapat
udem
Status Neurologis

GCS 15 Tanda Rangsang


Meningeal
• Kaku kuduk (-)
• Brudzinsky I (-)
• Brudzinsky II (-)
Tanda ↑ TIK • Kernig (-)

• Muntah proyektil
tidak ada
• E4M6V5
Sakit kepala tidak
ada
Pemeriksaan Nervus Cranialis

N. I (Olfaktorius) N. II (Optikus)
Penciuman Kanan Kiri Penglihatan Kanan Kiri
Tajam
Subjektif Baik Baik Baik Baik
penglihatan
Objektif Tidak Tidak Lapangan
Baik Baik
diperiksa diperiksa pandang
Melihat
Baik Baik
warna

funduskopi Tidak Tidak


diperiksa diperiksa
N. III (Okulomotorius)
Kanan Kiri

Bola mata Bulat Bulat

Ptosis - -

Gerakan bulbus Bebas ke segala arah

Strabismus - -

Nistagmus - -

Ekso/endoftalmus - -

Pupil

Bentuk Bulat, isokor Bulat, isokor

Refleks cahaya + +

Refleks akomodasi + +

Refleks konvergensi + +
N. IV (Troklearis) N. VI (Abdusens)
Kanan Kiri Penglihatan Kanan Kiri
Gerakan Gerakan
mata ke Baik Baik mata ke
bawah medial Baik Baik
bawah
Sikap
bulbus Ortho Ortho Ortho Ortho
Sikap bulbus
Diplopia - -
Diplopia - -
Kanan Kiri
Motorik
N. V (Trigeminus) Membuka mulut + +
Menggerakkan rahang Baik Baik
Menggigit Baik Baik
Mengunyah Baik
Sensorik
- Divisi oftalmika
Refleks kornea + +
Sensibilitas Baik Baik
- Divisi maksila
Refleks masseter Baik Baik
Sensibilitas Baik Baik
- Divisi mandibula
Sensibilitas Baik Baik
N. VII (Fasialis)
Kanan Kiri

Raut wajah Simetris

Sekresi air mata + +

Fisura palpebra Baik Baik

Menggerakkan dahi Baik Baik

Menutup mata Baik Baik

Mencibir/bersiul Baik

Memperlibatkan gigi Baik

Sensasi lidah 2/3 Baik Baik


belakang
Hiperakusis - -
N. VIII (Vestibularis)
Kanan Kiri
Suara berbisik Baik Baik
Detik arloji Baik Baik
Rinne test Baik Baik
Webber test Tidak ada lateralisasi
Scwabach test
Memanjang Sama dengan pemeriksa Sama dengan pemeriksa
Memendek Sama dengan pemeriksa Sama dengan pemeriksa
Nystagmus
Pendular - -
Vertikal - -
Siklikal - -
Pengaruh posisi kepala - -
N. IX (Glosofaringeus) N. XI (Asesorius)
Kanan Kiri
Kanan Kiri
Menoleh ke kanan + +
Sensasi lidah
1/3 belakang Baik Baik Menoleh ke kiri + +
Refleks Mengangkat bahu ke kanan + +
muntah (gag + +
reflex) Mengangkat bahu ke kiri + +

N. X (Vagus) N. XII Hipoglosus


Kanan Kiri Kanan Kiri
Kedudukan
Arkus faring Simetris kiri-kanan Di tengah
lidah dalam
Uvula Di tengah Kedudukan
Simetris
Menelan + lidah dijulurkan
Tremor - -
Artikulasi Baik
Fasikulasi - -
Suara Normal
Atrofi - -
Nadi Reguler
Pemeriksaan Koordinasi dan Keseimbangan

Keseimbangan Koordinasi

Romberg test Baik Finger to finger test Baik

Romberg test dipertajam Baik Finger to nose test Baik

Stepping gait Baik Diadokokinesis Baik

Tandem gait Baik Heel to knee test Baik

Rebound test Baik


Normal
Fungsi motorik U : 5555/5555
L : 5555/5555

Fungsi
Normal
sensorik

Refleks fisiologis Normal

Refleks patologis (-)

Fungsi otonom Normal

Kesadaran baik,
Fungsi luhur tanda dementia
(-)
Diagnosis

Diagnosis Diagnosis Diagnosis Diagnosis


klinis topik etiologi sekunder

Epilepsi umum tonik


Intrakranial Idiopatik -
klonik
Terapi

Umum
Istirahat yang cukup

Edukasi
Khusus Pasien : patuh minum
• Fenitoin 2x100 mg obat dan kontrol
(per oral) teratur.
• Vit. B kompleks
1x1 tab (per oral) Keluarga : informasi
cara penanganan
kejang.
Rencana
Pemeriksaan
EEG
Prognosis

Quo ad sanam
Dubia ad bonam

Quo ad vitam
Dubia ad bonam

Quo ad functionam
Dubia ad bonam
Diskusi
Resume

Pasien Nn. M, 14 Tahun , seorang pelajar, datang dengan


keluhan kejang berulang sejak 2 minggu sebelum datang ke
Poli Saraf RSUP Dr. M. Djamil Padang. Kejang terjadi tiba-
tiba saat pasien belajar sebanyak 1x. Kejang terjadi pada
seluruh tubuh, tubuh menegang, diikuti sentakan otot
dengan durasi <3 menit. Kejang berhenti dengan sendirinya.
Riwayat nyeri kepala, muntah, dan kelemahan anggota
gerak setelah kejang disangkal, BAB dan BAK baik.
Serangan pertama kali terjadi di tahun 2019 dan sudah
berulang sebanyak 3 x

Riwayat penyakit sebelumnya di sangkal, riwayat penyakit


yang serupa pada keluarga di sangkal.
Diagnosis Pasien:

Tipe Tonik Klonik


Epilepsi Umum
epilepsi dipicu karna
faktor kelelahan
Kemungkinan

Pad a pasien dire ncanaka n


pe meriksa an EEG d an terap i
be rupa fe nitoin 2x 200 mg
ora l dan Vit b Kompleks 1x1
Diskusi

kejang dialami dengan


seluruh tubuh pasien,
tubuh menegang dan

Kejang terjadi pada


sentakan otot
15 (E4M6V5)
Pemeriksaan GCS
dalam batas normal
Pemeriksaan fisik
Idiopatik

Simtomatik
Berdasarkan
Etiologi

Kriptogenik

Progresif
Diagnosis

Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik

Pemeriksaan
Pemeriksaan
lanjutan
Neurologi
(EEG , Neuro
Imaging)
OBAT ANTI EPILEPSI
Fenobarbital
Bangkitan umum tonik
Asam Valproat
klonik, Bangkitan Fokal,
Bangkitan Tonik Klonik,
Bangkitan umum sekunder
Bangkitan Fokal,
Dosis Awal : 60mg/hari per
Bangkitan Absens
oral dinaikkan 30 mg setiap
Dosis Awal : 500 mg
2-4 minggu
Rumatan 400-2000 mg
Dosis Rumatan:90-120
Dosis Maksimal : 3000
mg/hari.
mg

Carbamazepine
bangkitan umum tonik klonik, Fenitoin
bangkitan fokal, bangkitan bangkitan umum tonik klonik,
umum sekunder bangkitan fokal, bangkitan umum
Dosis awal 100 –200 mg/hari sekunder
Dinaikkan 100 mg setiap Dosis awal 100 mg/hari Dinaikkan
minggu 100 mg setelah 1 bulan
Dosis rumatan 400 –1200 mg Dosis rumatan 200 -500 mg
Dosis maksimal 1800 mg Dosis maksimal 500 mg
Definisi

Status Epileptikus : adanya 2 bangkitan atau lebih tanpa diprovokasi,


diantara bangkitan terdapat penurunan kesadaran
dengan jarak waktu antar bangkitan pertama dan kedua
lebih sama dengan 24 jam/bangkitan yang berlangsung
> 30 menit atau dua atau lebih serangan kejang yang
diantara bangkitan tidak terdapat pemulihan kesadaran
SE mioklonik
Klasifikasi Dari Status Epileptikus
SE tonik-klonik
SE nonkonvulsif dengan koma

SE dengan motorik fokal


SE tonik
SE hiperkinetik SE nonkonvulsif tanpa koma

Non
Konvuls
Konfulsi
if
f
Patofisiologi
THANKS

Anda mungkin juga menyukai