Pembimbing:
dr. Heru Iskandar, Sp.B., M.Kes., FINACS
01
kerusakan yang ditemukan di jaringan
epidermis, jaringan dermal, atau jaringan
yang lebih dalam, karena kontak dengan
bahan termal, kimia, atau listrik
02
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia,
luka bakar termal menyebabkan sekitar
6,6 juta cedera dan 300.000 kematian
setiap tahun di seluruh dunia.
DESCRIPTION
3
EPIDEMIOLOGY
AGE: usia anak dan populasi lansia lebih berisiko.
19% berusia di bawah 5 tahun dan 12% di atas 60
tahun.
Dalam studi Aytaç et al. penyebab luka bakar
ditemukan 68,8% air panas, 1,5% nyala api, 3,8%
cedera kontak bahan panas, dan 1,1% luka bakar
kimia.
4
ETIOLOGY
Setidaknya diperlukan panas 44° C untuk kulit yang akan terbakar. Nekrosis
transepidermal terjadi dengan panas 70° C dalam satu detik, terjadi dalam 45
menit dengan panas 47° C.
Luka bakar dapat dikelompokkan berdasarkan :
Termal
Kimia
Listrik dan radiasi
Penyebab luka bakar harus diketahui karena protokol pengobatan yang berbeda
diterapkan pada setiap kasus.
5
PHYSIOPATHOLOGY
Perubahan lokal
dan sistemik dalam o Saat luka bakar protein sel di kulit berubah sifat menggumpal
pembentukan bekas trombosis Permeabilitas vaskular meningkat partikel sel
luka bakar yang terdenaturasi meningkatkan tekanan osmotik antarsel.
6
Cedera luka bakar menyebabkan
perubahan lokal dan sistemik.
Vasodilatasi dan permeabilitas
vaskular juga meningkat di kulit dan
jaringan subkutan karena reaksi
Sebagai respons sistemik, semua
sistem organ internal terpengaruh
7
Wilayah zona kerusakan
oleh Jackson C
A
A B C
9
Evaluation of burn severity
1
0
Rules of Nines
1
1
Rules of Ten
• Pada bayi menggunakan Rule of Ten yang dibuat oleh Linch dan Blocker
• Kepala depan : 10%
• Kepala belakang : 10%
• Badan depan sisi kanan : 10%
• Badan depan sisi kiri : 10%
• Badan belakang sisi kanan : 10%
• Badan belakang sisi kiri : 10%
• Tangan kanan : 10%
• Tangan kiri : 10%
• Kaki kanan : 10%
1
• Kaki kiri : 10% 2
TATA
LAKSANA
• Pasien dengan luka bakar >10%; (meliputi wajah, tangan, kaki, perineum, melewati sendi;
luka bakar yang melingkar dan yang tidak bisa berobat jalan) Rawat inap
• Periksa pasien mengalami cedera saluran respiratorik atau trauma inhalasi?
• Resusitasi cairan
• Mencegah Infeksi
• Obati bila terjadi infeksi sekunder
• Menangani rasa sakit
• Periksa status imunisasi tetanus
• Nutrisi
1
3
RESUSITASI
• Untuk luka bakar >10%. Gunakan RL dengan glukosa 5%, larutan garam
normal dengan glukosa 5%, atau setengah garam normal dengan glukosa
5%.
• Rumus Baxter :
4ml x kgBB x % TBSA
Pemberian 8 jam pertama : ½ dari total cairan
Sisanya 16 jam berikutnya
1
4
◂ 24 jam kedua: berikan ½ hingga ¾ cairan yang diperlukan selama hari
pertama
◂ Awasi pasien dengan ketat selama resusitasi (denyut nadi, frekuensi
napas, tekanan darah dan jumlah urin)
◂ Transfusi darah mungkin diberikan untuk memperbaiki anemia atau
pada luka-bakar yang dalam untuk mengganti kehilangan darah.
1
5
Luka bakar pada
anak
Parkland formula
24 jam awal:
3 ml / kg /% luka bakar untuk anak-anak. RL ditambahkan untuk pemeliharaan untuk anak-anak :
◂ 4 ml/kg/hour for children weighing 0–10 kg
◂ 40 ml/hour + 2 ml/hour for children weighing 10–20 kg
◂ 60 ml/hour + 1 ml/kg/hour for children weighing 20 kg or higher
Formula ini merekomendasikan tidak ada koloid dalam 24 jam pertama.
◂ 24 jam berikutnya Koloid diberikan sebanyak 20-60% dari volume plasma yang dihitung.
◂ Tidak ada kristaloid.
◂ Glukosa dalam air ditambahkan dalam jumlah yang dibutuhkan mempertahankan keluaran urin
0,5–1 ml / jam pada orang dewasa dan 1 ml / jam pada anak-anak
1
6
Rumus Moncrief
RL : Dextran = 17:3
½ 8 jam pertama ½ 16 jam berikutnya
1
7
Langkah awal saat
terjadi trauma
inhalasi
◂ Prinsip penanganan pada luka bakar ABC (Airway Breathing Circulation) survey sekunder
◂ Dicurigai bila anamnesisnya terperangkap di ruang tertutup, luka ledakan, riwayat tidak sadarkan diri.
◂ Airway terdapat luka bakar inhalasi ? sputum karbonat, rambut atau bulu hidung yang gosong,
Luka bakar pada wajah, oedem oropharyngeal, perubahan suara, perubahan status mental hentikan
proses luka bakar Berikan oksigen 100% high flow 10-15 liter per menit melalui masker
nonrebreathing atau endotracheal tube
◂ Pada pasien menunjukkan bronkhospasme dapat diberikan bronkodilator. Pasien yang mengalami
kesulitan bernafas harus diintubasi dan ventilasi dengan oksigen 100%
1
8
Indikasi rawat
inap
1
9
Indikasi rawat
inap
1. PERADANGAN
2. PROLIFERASI
2
1
BURN SCAR
2
2
The Phases Of
Burn Care
23
REFERENCES
2
4
REFERENCES
● Nielson, Colton B., et.al; 2017. Burns: Pathophysiology ● Yastı, Ahmet Çınar., et.al; 2015. Guideline And
of Systemic Complications and Current Management. Treatment Algorithm For Burn Injuries. Ulus Travma
Journal of Burn Care & Research. Vol. 38, No.1. Acil Cerrahi Derg. Vol. 21, No.2. Ankara, Turkey.
University of Kansas Medical Center.
● Spronk, Inge., et.al; 2020. Recovery Of Health-Related
Quality Of Life After Burn Injuries: An Individual
Participant Data Meta-Analysis. PLOS ONE. Vol. 15(1).
Monash University, Australia.
● Torpy, Janet M., et.al; 2009. Burn Injuries. The Journal
of the American Medical Association. Vol 302, No. 16.
2
5
THANKS
Does anyone have any questions?
2
6