Kelompok C
Baiti Anisa 1102016042 Suci Puspapertiwi 1102016210
Bazlina Zahra Wahyusaputri 1102016043 Syafhira Alika Putri 1102016211
Carnadi 1102016044 Syifa Khusnul Khotimah 1102016213
Deandra Salma Arumpuspa 1102016047 Syifa Melati Putri 1102016214
Denia Anindyaswati Rahayu 1102016048 Tifany Lazuardian Amiga 1102016216
PEMBIMBING:
DR. KAMAL ANAS, SP.B
Nama : Tn. A
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 32 tahun
Alamat : Cempaka Putih
Pekerjaan : Pegawai catering
Suku : Sunda
Agama : Islam
Tanggal pemeriksaan : 21 Januari 2021
Anamnesis (Alloanamnesis)
Keluhan Utama
• Luka bakar di anggota tubuh atas
Kepala Mulut
• Normosephal, rambut hitam keabuan, tidak
• Mukosa mulut kering (-), uvula di
mudah dicabut
tengah
Mata
• Sklera ikterik -/-, konjugtiva anemis -/-,
Telinga
RCL +/+, RCTL +/+, pupil 3 mm/ 3 mm • Normotia. sekret -/-, nyeri Tarik -/-
Hidung Leher
• Bentuk normal, sekret -/-, deviasi (-) • Tidak ada perbesaran KGB
Status Generalis
Regio Thoraks
• Lihat status lokalis
Regio Abdomen
• Lihat status lokalis
Regio Ekstremitas
• Lihat status lokalis
Status Lokalis
Laboratorium
Darah perifer lengkap
Analisis gas darah
Kimia klinik
Urinalisa
Diagnosis
Diagnosis Kerja
• Luka bakar api grade II A- II B 36%
Rencana Tatalaksana
Sejak 1 jam yang lalu pasien datang dengan luka bakar pada kedua lengan bagian depan, dada bagian
depan, dan perut bagian depan.
Pada status lokalis regio thorax anterior, regio abdomen anterior, regio antebrachial dan manus dextra
et sinistra didapatkan inspeksi: luka bakar grade II A - II B 9%, hiperemis (+), edema (+), bulla (+) dan
palpasi: nyeri tekan (+)
Pada primary survey diberikan nasal canul 3-4 L/menit, IVFD RL, dan pemasangan kateter
Rencana pemeriksaan penunjang aboratorium darah perifer lengkap, analisis gas darah, kimia klinik,
dan urinalisa
Rencana tatalaksana diberikan Ketorolac, HTIG, dan krim Silver sulfadiazin
Tinjauan Pustaka
Definisi
Luka bakar atau combustio adalah suatu bentuk kerusakan dan kehilangan jaringan
disebabkan kontak dengan sumber suhu yang sangat tinggi seperti kobaran api di tubuh
(flame), jilatan api ke tubuh (flash), terkena air panas (scald), tersentuh benda panas
(kontak panas), akibat serangan listrik, akibat bahan- bahan kimia, serta sengatan
matahari (sunburn) dan suhu yang sangat rendah
Luka bakar thermal (panas) disebabkan oleh karena terpapar atau kontak dengan api,
cairan panas atau objek-objek panas lainnya.
Jong WD. Luka Bakar: buku ajar ilmu bedah. Edisi ke-2. Jakarta: EGC; 2005.
Epidemiologi
Lebih dari 500,000 luka bakar terjadi per tahunnya di Amerika Serikat.
Data yang diperoleh dari WHO menyebutkan bahwa wanita di wilayah Asia Tenggara
memiliki angka kejadian luka bakar yang tertinggi, 27% dari angka keseluruhan secara
global meninggal dunia dan hampir 70% diantaranya adalah wanita.
Data Nasional mengenai angka mortalitas atau data kejadian luka bakar di seluruh
Indonesia masih belum ada.
Dari studi epidemiologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) tahun 2011-2012
data pasien yang dirawat selama periode 2 tahun adalah 303 pasien. Perbandingan antara
pria dan wanita adalah 2,26: 1 dan usia rata-rata adalah 25,7 tahun (15-54 tahun).
Moeloek, N. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Luka Bakar. Jakarta: Kementrian Kesehatan
Etiologi
Tanda dan gejala pada luka bakar dapat ditentukan berdasarkan klasifikasi luka bakar itu sendiri,
namun secara umum gejala Luka bakar berupa:
Eritem pada area luka
Perubahan warna pada kulit
Edema
Luka melepuh
Nyeri / kehilangan sensasi rasa
Syok
Pada luka bakar kimia alkali dapat menyebabkan nekrosis kolikatif (di mana jaringan diubah menjadi cairan,
massa kental), sedangkan luka bakar kimia asam menyebabkan nekrosis koagulasi
Menkes RI, 2019, PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA LUKA BAKAR
Diagnosis
Stevan dan Susi, 2017. Luka Bakar Derajat II-III 90% karena Api pada Laki-laki 22 Tahun di Bagian Bedah Rumah Sakit Umum Daerah
Abdoel Moeloek Lampung, vol 7, no 2. J Medula Unila
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan pada pasien luka
bakar mencakup pemeriksaan darah seperti hemoglobin,
hematokrit, leukosit, trombosit, laju endap darah, kimia darah,
analisis gas darah, maupun analisis urin. Dari pemeriksaan
tersebut kita dapat mengetahui tindakan yang harus dilakukan
baik pada awal penanganan maupun untuk kondisi pasien
selanjutnya
Stevan dan Susi, 2017. Luka Bakar Derajat II-III 90% karena Api pada Laki-laki 22 Tahun di Bagian Bedah Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek Lampung, vol 7, no 2. J Medula Unila
Sjamsuhidajat, R., et al, 2011. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 3. Jakarta: EGC Hal 154
Tatalaksana ATLS (Advanced Trauma Life Support)
Moeloek, N. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Luka Bakar. Jakarta: Kementrian Kesehatan
Tatalaksana ATLS (Advanced Trauma Life Support)
• Pasang Nasogastric Tube (NGT) untuk mencegah gastroparesis dan dekompresi lambung
Moeloek, N. 2019. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Luka Bakar. Jakarta: Kementrian Kesehatan
Tatalaksana
• Pada stadium akut, luka bakar harus dicuci dengan • Eksisi dini: Tindakan pembuangan
menggunakan larutan/cairan antibakteri, biasa digunakan
larutan chlorhexidine 0,1% atau 0,2 %. Jika tidak tersedia jaringan nekrosis dan debris
bisa menggunakan cairan saline. (Debridement) yang dilakukan dengan
• Bila terdapat bulla >2 cm maka harus dipecahkan.
• Luka bakar epidermis: analgesic dan krim pelembap waktu < 5 hari pasca cedera
• Luka bakar dermis: balutan silicon atau balutan silver atau • Skin grafting: metode penutupan luka
hydro-colloid sederhana
• Luka bakar terinfeksi: balutan perak slow release, silver
sulphadiazine 1%
Luka bakar kimia yang mengenai mata tinginya insidensi gangguan mata residual. Tanda fisik
termasuk blefarospasme, mata berair, konjungtivitis, dan dorongan untuk menggaruk mata yang
tidak terkontrol.
Kontraktur
Trauma inhalasi
Kemenkes 2019. PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN KEDOKTERAN TATA LAKSANA LUKA BAKAR.
Prognosis
Prognosis setelah luka bakar bergantung pada banyak faktor. Sementara luka bakar derajat satu
memiliki prognosis yang baik, luka bakar derajat dua dan tiga memiliki morbiditas dan mortalitas
yang tinggi. Usia ekstrim, penyakit penyerta lainnya, pengalaman fasilitas, dan adanya cedera
pernafasan memiliki peran penting dalam hasil.
Thimoty J, 2020. Thermal Burns, Wake Forest University School of Med. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430773/