Luka bakar adalah suatu kondisi kerusakan jaringan yang disebabkan oleh kontak
01 langsung maupun tidak langsung dengan sumber panas seperti kobaran api, air panas,
kontak dengan benda panas, sengatan listrik, paparan bahan kimia, dan paparan radiasi.
02 Luka bakar memiliki angka mordibitas dan mortalitas yang tinggi di masyarakat terutama
pada lingkungan rumah tangga. Prevalensi tertinggi terjadi pada usia 1-4 tahun.
02
TINJAUAN
PUSTAKA
DEFINISI
DERAJAT 3
Hipodermis (ungu DERAJAT 2B
kehitaman/kecoklatan), bula
(-), nyeri (-), kerusakan Eritem (+) / pucat (+), nyeri (+)
saraf, scar (+) biasa, bula (+) pecah, edema (+),
Sembuh dalam 2-3 minggu
MENURUT AMERICAN BURN
ASSOCIATION
MODERATE
MAJOR BURN MILD BURN
BURN
LUAS LUKA BAKAR
PATOFISIOLOGI
Kulit terbakar / terpajan suhu tinggi
Permeabilitas ↑
1 3
2
Fase Proliferasi
Regenerasi dengan
menutupnya jaringan epitel
PEMERIKSAAN PENUNJANG
ANALISIS GAS
EKG
DARAH
Tanda iskemik miokardia dapat terjadi
Kecurigaan cedera inhalasi pada luka bakar
How?
Bagaimana tatalaksana dari luka bakar?
—TATALAKSANA
RUMUS BAXTER
4 cc x KgBB x Jumlah Persentase Luka Bakar
Cara Pemberian :
- 8 jam pertama : berikan setengah dari hasil
- 16 jam berikutnya : setengah dari hasil
- Pada anak : berikan pula cairan maintenance
—FARMAKOLOGI
- Antibiotik Sistemik
- Opiat
- Pencegahan tetanus berupa ATS / Toksoid
- Nutrisi = 2500 – 3000 kalori sehari dengan kadar protein tinggi (100-
150 gr protein/hari)
- Obat topikal antibiotik (golongan silver sulfadiazine) dan antiseptik
seperti yodium povidon atau nitras-argenti 0,5% dibasahi tiap 2 jam
Komplikasi
1. Komplikasi Segera
Sindrom kompartemen dari luka bakar sirkumferensial
(luka bakar pada ekstremitas iskemia ekstremitas, luka
bakar pada toraks hipoksia dari gagal napas restriktif)
(cegah dengan eskaratomi segera).
2. Awal
- Infeksi
- Ulkus akibat stres (ulkus cerling)
- Hiperkalsemia
PROGNOSIS
1. Prognosis dan penanganan luka bakar tergantung pada
dalam dan luasnya permukaan luka bakar, dan
penanganan sejak awal hingga penyembuhan.
2. Prognosis luka bakar umumnya sangat buruk pada usia
sangat muda dan usia lanjut.
LAPORAN
03 KASUS
Identifikasi Pasien
Nama : By. MJ
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tanggal Lahir : Palembang, 10 Juli 2022
Usia : 1 tahun 2 bulan
Pendidikan : Pra Sekolah
Alamat : Lebung Itam, Tulung Selapan, Kab. Ogan Komering
Ilir, Sumatera Selatan
Agama : Islam
MRS : 05 September 2023
Tanggal Periksa : 05 September 2023
No. RM : 70.00.12
DPJP : dr. Rudyanto, Sp. B
Ruangan : Bangsal Bedah
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA
Luka bakar di bagian wajah, dada
dan tangan kanan sejak 3 jam
SMRS.
RIWAYAT PERJALANAN
PENYAKIT
Seorang bayi laki-laki berusia 1 tahun 2 bulan dibawa ke IGD
RSUD Palembang Bari karena mengalami luka bakar akibat
terkena minyak panas sejak 3 jam SMRS. Awalnya pasien bermain
bersama ibunya untuk belajar merangkak di dapur. Namun, ibunya
meninggalkan pasien sebentar untuk mengambil sesuatu, pasien
merangkak di sekitar dapur dan menyentuh wajan yang berisi
minyak panas dan akhirnya menyiram bagian wajah, dada dan
tangan sebelah kanannya. Pasien spontan menangis kuat.
RIWAYAT PENYAKIT
SEBELUMNYA
Riwayat keluhan serupa disangkal
Riwayat alergi obat disangkal
Riwayat asma disangkal
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA
Tidak Ada
RIWAYAT IMUNISASI
IMUNISASI DASAR
Umur Umur Umur
BCG 1 minggu
DPT 1 2 bulan DPT 2 3 bulan DPT 3 4 bulan
Hepatitis 0 bulan Hepatitis 2 bulan Hepatitis 3 bulan
B1 B2 B3
Hib 1 2 bulan Hib 2 3 bulan Hib 3 4 bulan
Polio 1 1 bulan Polio 2 2 bulan Polio 3 3 bulan
Campak - Polio 4 4 bulan
PRIMARY SURVEY
GCS 15, E4V5M6 membuka mata sontan, bergerak secara spontan, mengoceh
D
dan mengikuti perkataan
SECONDARY SURVEY
Kepala : Sesuai status lokalisata
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-), refleks cahaya (+/+), pupil
isokor kanan kiri, edema palpebra (-/-), subconjungtiva bleeding (-/-),
racoon eyes (-/-)
Telinga : Liang telinga normal, serumen (-/-), sekret (-), nyeri tekan (-/-),
otorrhea (-), nyeri mastoid (-), battle sign (-/-)
Hidung : Simetris, napas cuping hidung (-), sekret (-/-), epistaksis (-/-), mukosa
hiperemis (-/-), bulu hidung terbakar (-/-)
Mulut : Bibir pucat (-), sianosis (-), mukosa kering (-), lidah kotor (-/-)
Tenggorokan : Tonsil T1-T1, faring hiperemis (-)
Leher : JVP 5-2 H2O, trakea di tengah, pembesaran KGB (-), pembesaran
kelenjar tyroid (-)
Thoraks
Inspeksi : Sesuai status lokalisata
Palpasi : Stem fremitus kanan sama dengan kiri
Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+) normal, ronki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung
Inspeksi : Iktus cordis tak tampak
Palpasi : Iktus cordis tidak teraba
Perkusi
Batas atas : ICS II, linea parasternalis sinistra
Batas kanan : ICS IV, linea sternalis dextra
Batas kiri : ICS V, midklavikularis sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I dan II (+) normal, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Datar, lemas, scar (-)
Auskultasi : Bising usus (+), bunyi tambahan (-)
Palpasi : Tegang, nyeri tekan (-).
Perkusi : Timpani, undulasi (-), shiffting dullness (-), nyeri ketok CVA (-)
Genitalia : Dalam batas normal
Ekstremitas inferior : Pitting edema (-/-), akral hangat, CRT <2 detik
Status Lokalis
Kepala : Normocephali, ubun-ubun cekung (-), tampak luka bakar kemerahan
pada bagian wajah disertai bula yang sudah pecah dan bula yang
belum pecah (derajat IIA dan II B) dengan luas ± 4,5%
Thoraks : Simetris kanan dan kiri, retraksi (-), tampak luka bakar kemerahan
pada dada disertai dengan bula yang belum pecah (derajat IIA)
dengan luas ± 4,5%
Ekstremitas Superior : Terdapat luka bakar kemerahan pada regio palmar
dextra dan antebrachii dextra dengan bula yang sudah
pecah berwarna pucat dan bula yang belum pecah
(derajat II A dan II B) dengan luas ± 2%
Regio Facialis Regio Thoracalis Regio
Ekstremitas
Superior Dextra
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Pemeriksaan Hematologi:
Hemoglobin 12.5 g/dL < 10 - > 16 g/dL
Laboratorium Eritrosit
Leukosit
5.41 juta/uL
19.3 ribu/uL
4.5-5.5 juta/uL
5-10 ribu/uL
Trombosit 513 ribu/mm3 < 100- > 400 ribu/mm3
Hematokrit 38 % 35-47 %
Hitung Jenis Lekosit:
Basofil 0% 0-1 %
Eosinofil 0% 1-3 %
Batang 1% 2-6 %
Segmen 60 % 50-70 %
Limfosit 35 % 20-40 %
Monosit 4% 2-8 %
Kimia Klinik:
Glukosa Darah Sewaktu 125 mg/dL <180 mg/dL
Thermal
P/ - IVFD KAEN 3A 25 cc/jam
- Diet TKTP
- Inj. Ceftriaxone 1x600 mg (IV)
- Amoxicillin sirup 3x1/2 cth
- Paracetamol sirup 3-4x5 ml
- Zalf Burnazin
- Monitor urin output
09-09-2023 S/ Nyeri daerah luka bakar berkurang, ibu mengatakan pipis
FOLLOW UP
pasien banyak
Pukul 06.00 WIB
O/ KU : Tampak sakit sedang Kesadaran :
Composmentis
GCS : E5M6V4
TD : -
HR : 110 x/menit
RR : 24 x/menit
T : 37,0 oC
ANALISA
DERAJAT LUKA BAKAR
Luka bakar pada pasien ini digolongkan luka bakar derajat II A – II B sebab
kerusakan meliputi epidermis dan sebagian dermis yang terlihat dari reaksi
inflamasi akut dan proses eksudasi, ditemukan bula, dasar luka berwarna
merah atau pucat dan nyeri akibat iritasi ujung saraf sensorik. Luka bakar pada
pasien tidak digolongkan dalam derajat I sebab pada luka bakar derajat I
kelainannya hanya berupa eritema, kulit kering, nyeri tanpa disertai eksudasi.
Luka bakar juga tidak digolongkan dalam derajat III sebab pada luka bakar
derajat III dijumpai kulit terbakar berwarna abu-abu dan pucat, letaknya lebih
rendah (cekung) dibandingkan kulit sekitar dan tidak dijumpai rasa nyeri/hilang
sensasi akibat kerusakan total ujung serabut saraf sensoris.
Kulit terbakar
Reaksi inflamasi dari Merusak pembuluh kapiler dan Tubuh mengkompensasi untuk ↑
fase akut luka bakar jaringan sekitar aliran darah ke jaringan tersebut