Pembimbing :
dr. Melly Kemerdasari KN
Oleh :
dr. Nofran Firnando
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. D
Umur : 42 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Ganjar Agung Kota Metro
No.Rekam Medis : 00-48-47-56
Tanggal Masuk : 08 September 2022
Tanggal Periksa : 08 September 2022
ANAMNESA
Keluhan Utama :
Timbul bercak bercak kemerahan dan bersisik di badan
Keluhan Tambahan :
-
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
Pasien Ny. D datang ke Poli Balai Pengobatan diantar suami nya dengan keluhan
Timbul bercak bercak kemerahan dan bersisik di badan sejak 3 bulan yang lalu.
Riwayat BAB : Normal
Riwayat BAK : Normal
2. Status Generalisata
Kepala : Normocepali
Mata : Conjongtiva Anemis (-) , Sklera Ikterik (-) , Pupil Isokor (+), Epiphora (+)
Hidung : Simetris, Mukosa tidak hiperemis, Cavum nasi tidak ada
Telinga : Simetris, Sekret (-)
Mulut : Sianosis (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), trakea letak tengah
Thorax
Paru-Paru
Inspeksi : pergerakan dinding dada simetris kanan dan kiri, masa (-), jejas
(-).
Palpasi : vocal fremitus sama pada kedua paru
Perkusi : sonor pada seluruh lapangan paru
Auskultasi : suara nafas vesikuler di kedua paru, ronkhi -/-, whezing -/-
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di Iintercostae 5 linea midclavicularis sinistra
Perkusi Batas atas : ICS 2 linea parasternalis sinistra
Batas kanan : ICS 3-4 linea sternalis dextra
Batas kiri : ICS 5 lateral linea midclavicularis sinistra
Auskultasi : Bunyi Jantung I dan II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen
DIAGNOSA KERJA
Tinea Korporis
DIAGNOSA BANDING
- Pitiriasi Rosea.
- Dermatitis Seboroik.
- Psoriasis
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa :
Griseovulvin tab 500mg 3 x 1
Ketokonazole 2% SK 3 x 1 OUE
PROGNOSIS
Dubia ad vitam : bonam
Dubia ad sanationam : bonam
Dubia ad fungsionam : bonam
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Tinea korporis adalah infeksi jamur dermatofita yang mengenai kulit tubuh tidak berambut
(globorous skin) di daerah muka, badan, lengan dan glutea.
EPIDEMIOLOGI
Tinea korporis banyak diderita oleh semua umur, terutama pada orang-orang yang kurang
mengerti kebersihan dan banyak bekerja ditempat panas, yang banyak berkeringat serta
kelembaban kulit yang lebih tinggi.
ETIOLOGI
Penyebab utama tinea corporis adalah infeksi jamur golongan dermatophytes yaitu
trichophyton dan microsporum.
TANDA DAN GEJALA
Pitiriasi rosea
Psoriasis vulgaris
Dermatitis kontak
PEMERIKSAAN FISIK
Umum
Meningkatkan kebersihan badan dan menghindari berkeringat yang berlebihan
Mengurangi kelembaban dari tubuh pasien dengan menghindari pakaian yang panas dan
tidak menyerap keringat (karet, nylon)
Menghindari sumber penularan yaitu binatang, kuda, sapi, kucing, anjing. atau kontak
pasien lain.
Menghilangkan fokal infeksi ditempat lain misalnya di kuku atau di kaki.
Faktor-faktor predisposisi lain seperti diabetes mellitus, kelaian endokrin yang lain,
leukemia, harus dikontrol.
PENATALAKSANAAN
Khusus
Topikal
Derivat azol misalnya mikonazol 2%, klotrimasol 1%, ketokonazol 1%
Salep Whitfield
Asam benzoat 6-12%
Asam sa lisi lat 2-4%.
Sistemik
Griseofulvin 500 mg sehari untuk dewasa, sedangkan anak-anak 10-25 mg/kgBB sehari.
Lama pemberian griseofulvin pada tinea korporis adalah 3-4 minggu, diberikan bila lesi
luas atau bila dengan pengobatan topikal tidak ada perbaikan.
Pada kasus yang resisten terhadap griseofulvin dapat diberikan derivat azol seperti
ketokonazol 200 mg per hari selama 2-4 minggu pada pagi hari setelah makan, itrakonazol
100-200 mg/hari selama 2-4 minggu atau 200 mg/hari selama 1 minggu, flukonazol 150
mg 1x/mgg selama 2-4 minggu, terbinafin 250 mg/hari selama 1-2 minggu.
Antibiotika diberikan bila terdapat infeksi sekunder.
PROGNOSIS
Tinea korporis dan tine kruris mempunyai prognosa baik dengan pengobatan yang
adekuat dan kelembaban dan kebersihan kulit yang selalu dijaga.
TERIMA KASIH