Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN KASUS

DEMAM TIFOID

Pembimbing:

Penyusun:
dr. Rosa Mistika Maryanti Sae Dae

PROGAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


PKM MANUTAPEN
KUPANG
2022
BAB I
STATUS PASIEN

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An. RA
Nomor RM : 060882
Umur : 8 Tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Manutapen
Tanggal Pemeriksaan : 24-11-2022

II. ANAMNESIS
1. Keluhan Utama
Demam 6 hari
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan demam, demam dirasakan sejak 6 hari yll. Demam
dirasakan sepanjang hari dan terus menerus. Demam sempat turun dengan obat
(parasetamol) kemudian naik kembali dalam beberapa jam. Pasien mengeluh nyeri perut,
nyeri dirasakan pada seluruh area perut, nyeri dirasakan seperti terputar dan hilang timbul
pada waktu yang tidak menentu. Nyeri dirasakan tidak menjalar dan tidak semakin
memberat. Pasien mengeluh lidah berwarna putih sejak 2 hari yll, keluhan gatal pada lidah
disangkal. Mimisan/ bintik merah disangkal. Pasien mengeluh muntah 2x tadi pagi dan
kemarin sore, muntah berisi air dan sisa makanan. Nafsu makan menurun karena lidah
terasa pahit. Gangguan BAB/BAK disangkal.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Disangkal
4. Riwayat Penyakit Keluarga
Disangkal
5. Riwayat Penggunaan Obat

2
Parasetamol ½ tab
6. Riwayat Alergi
Obat (-), makanan (-), alergi lainnya (-)
7. Riwayat Imunisasi
Imunisasi dasar lengkap

III. PEMERIKSAAN FISIK


1. Keadaan umum : Sakit sedang, VAS (-)
2. Kesadaran : Compos mentis
3. Tanda vital : Tekanan Darah = - mmHg
Nadi = 58x/menit kuat angkat, regular
Frekuensi napas = 20x/menit
Suhu aksiler = 38,2 0C

 Status Nutrisi : BB : 22 kg
TB :
BMI :

4. Status Generalis
Kepala : konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-), sianosis (-), dyspnea (-),
pupil bulat isokor diameter 3mm/3mm, refleks cahaya +/+
lidah kotor (+)
Leher : deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-), pembesaran kelenjar
tiroid (-)
Thoraks :
- Cor : Inspeksi = Iktus cordis tidak tampak
Palpasi = tidak dilakukan
Perkusi = tidak dilakukan
Auskultasi = S1S2 tunggal, murmur (-), gallop (-)
- Pulmo : Inspeksi = bentuk simetris
Palpasi = gerak napas simetris

3
Perkusi = sonor +/+
Auskultasi = suara napas vesikuler +/+, Rh -/-, Wh -/-
Abdomen : Inspeksi = cembung (+), striae (-), distended (-)
Auskultasi = bising usus (+) normal
Perkusi = timpani (+), shifting dullness (-)
Palpasi = soepel, nyeri tekan ar umbilikal (+)
Ekstremitas : akral hangat kering merah di keempat ekstremitas, edema (-),
CRT < 2 s

V. PLANNING DIAGNOSTIK
Cek DL, Widal

VI. DIAGNOSIS
Demam Tifoid

VII. PLANNING TERAPI


Amoxiciline 3 x 250 mg
Domperidone 3 x10 mg
Parasetamol 3 x 250 mg
Dexamethasone 3 x 0.5 mg

VIII. PLANNING MONITORING


- Klinis : keluhan pasien
- TTV
- Efek samping obat

IX. PLANNING EDUKASI


- Konsumsi antibiotik wajib dihabiskan
- Edukasi efek samping obat
- Jika kondisi memburuk segera ke IGD

4
Pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium
Hasil
Nilai Normal

WBC 3.4 3.8-10.6 g/dL


NeNeutrofil 44.4 50.0-70.0
Lymfosit 38.4% 25.0- 40.0
Monosit 7.2% 0.0-14.0
Eusinofil 2.8% 0.0-6.0
Basophil 0.4% 0.0-1.0
Hb 14.4 13.2-17.9
Eritrosit 5.47 4.40-5.90 106/μL
HCT 42.9 40.0-52.0 %
MCV 78.4 86.0-110.0 fl
MCH 26.3 26.0-38.0 pg
MCHC 33.6 31.0-37.0 g/dL
Trombosit 170 150-450 106/μL

5
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Demam Tifoid

Demam tifoid atau Typhoid fever merupakan suatu penyakit infeksi akut yang
disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi. Penyakit ini umumnya terjadi pada daerah tropis di
Asia Selatan dan Tenggara. Demam tifoid termasuk penyakit endemik di Indonesia yang mudah
menular sehingga perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Penyakit demam tifoid
terjadi pada negara dengan tingkat penghasilan yang rendah serta menengah dan menjadi
penyebab utama morbiditas dan mortalitas.

2.2 Epidemiologi
2.3 Etiologi
2.4 Patogenesis
2.5 Manifestasi Klinis
2.6 Pemeriksaan Penunjang
2.7 Tatalaksana
2.8 Komplikasi

Anda mungkin juga menyukai