Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN TUTORIAL KLINIK

“BADAN ANAKKU KAKU”

Pembimbing:

dr. Lina Fitria Astari, Sp. A., M. Biomed

Oleh:

Meily Rahmalia Widjaya (220702110016)

Shalzanisa Dwianing Putri (220702110018)

Adhitya Wishnu Kresnanda (220702110032)

Rahmi Annisaa (220702110047)

Muhammad Aldyan Yudha (220702110049)

DEPARTEMEN ILMU KESEHATAN ANAK


RSUD KARSA HUSADA BATU

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
2023
SKENARIO 1
Badan Anakku Kaku..

Seorang An. I usia 1 tahun 7 bulan dengan BB 11 kg datang ke IGD RSKH dibawa oleh
ibunya dengan keluhan kejang 1x pada 2 jam SMRS. Ketika sedang menyusu, tiba-tiba tangan
pasien kaku dan kaki pasien bergerak dengan cepat dan berulang dengan durasi kejang selama
kurang dari 5 menit dan kejang berhenti dengan sendirinya. Kejang diawali dengan demam
sekitar 6 jam SMRS, demam dirasa sumer-sumer, kemudian demam dirasakan semakin tinggi
saat sore hari. Namun, ibu pasien tidak sempat mengukur suhu badan pasien dengan
termometer. Ibu pasien mengatakan demam mulai dirasakan setelah imunisasi di posyandu,
namun ibu pasien tidak mengetahui imunisasi apa yang diberikan. Keluhan batuk, pilek, sesak,
mual dan muntah disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu:

 Riwayat kejang 2x saat bulan Desember 2022, kejang didahului demam namun ibu lupa
bagaimana pola kejang yang dialami. Kejang disertai muntah.
 Riwayat MRS pada bulan Desember 2022 dengan diagnosis pneumonia.

Riwayat Pengobatan:

 Riwayat minum paracetamol. Setelah minum paracetamol, demam sempat turun namun
beberapa saat kemudian demam kembali naik.

Riwayat Penyakit Keluarga:

 Keluarga yang mengalami kejang demam saat kecil disangkal


 Keluarga yang mengalami keluhan batuk, pilek, dan demam saat ini disangkal

Riwayat Alergi:
 Alergi makanan, obat-obatan, dan cuaca disangkal
Riwayat Sosial dan Lingkungan:
 Pasien tinggal satu rumah berempat bersama ayah, ibu, dan kakak
 Rumah pasien berada di lingkungan perkampungan, dan jarak antar rumah 1 meter
 Belakang rumah pasien terdapat sawah
 Kondisi ventilasi udara baik dan cahaya matahari mudah masuk.
 Sumber air menggunakan air sumber
 Sumber air minum menggunakan air rebusan
 Ayah pasien adalah perokok aktif dan tidak berganti baju maupun cuci tangan saat akan
menyentuh pasien
Riwayat Kehamilan dan Persalinan:
 Pasien merupakan anak ke 2 dari 2 bersaudara
 Ibu pasien rutin memeriksakan kehamilan di bidan setiap bulan
 Selama kehamilan, ibu pasien tidak mengalami penyulit dan penyakit kehamilan
 Pasien lahir secara spontan pervaginam dengan UK 37-38 minggu dan dibantu oleh bidan
 Pasien lahir dengan BBL 3800 gram dan PBL ibu lupa
Riwayat Imunisasi:
 Pasien mendapat imunisasi tidak berbayar lengkap, di posyandu sesuai arahan
pemerintah.
Riwayat Nutrisi:
 Pasien minum ASI sejak lahir hingga sekarang, tidak dicampur dengan susu formula
 Pasien mulai MPASI saat usia 1 tahun, berupa nasi tim halus dengan lauk bervariasi.
 Saat ini pasien makan makanan yang sama dengan orang tua pasien dengan lauk yang
bervariasi.
Riwayat Tumbuh Kembang:
Riwayat Tumbuh :
 BBL 3800 gram
 PBL ibu lupa
 BB sekarang 11 kg
 PB sekarang 80 cm
Riwayat Perkembangan:
 Anak mulai belajar mengangkat kepala saat usia 3 bulan
 Anak mulai tengkurap saat usia 5 bulan
 Anak mulai duduk saat usia 8 bulan
 Anak mulai merangkak saat usia 9 bulan
 Anak mulai berdiri saat usia 10 bulan
 Anak mulai berjalan saat usia 12 bulan
 Saat ini anak sudah mulai bisa berbicara

PEMERIKSAAN FISIK
 Kesadaran: composmentis
 GCS 456
 Nadi: 109x/menit
 RR: 28x/menit
 Tax: 37.3 oC
 SpO2: 98% on RA

Status Antropometri:
 Usia: 1 tahun 8 bulan
 BB : 11 kg
 PB : 80 cm
 BB/U : -1SD s/d 0SD(Normoweight)
 PB/U : -2SD s/d -1SD(Normal stature)
 BB/PB: 0SD s/d +1SD (Gizi baik)
KEPALA/LEHER :
Kepala
 Mata: mata cowong (-), konjungtiva anemis (-), sklera ikterus (-), pupil bulat isokor ±3
mm/±3 mm
 Telinga: serumen (-/-), cairan/ sekret (-/-), inflamasi (-/-)
 Hidung:napas cuping hidung (-), sekret (-/-), perdarahan (-/-)
 Mulut: mukosa lembab, sianosis (-), gusi berdarah (-), coated tongue (-)
Leher
 Tidak didapatkan pembesaran KGB
 Teraba massa (-)

THORAX
Inspeksi :
 Bentuk normal
 Pergerakan dinding dada simetris
 Jejas (-) hematom (-)
 Retraksi dinding dada (-)
Palpasi :
 Pergerakan dinding dada simetris
Perkusi :
 Cor: Batas jantung kanan di ICS 2 PSL D, batas jantung kiri ICS 5, MCL S, iktus kordis
teraba di ICS 5 midclavikula line sinistra
 Paru:
Dextra Sinistra
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor sonor

Auskultasi :
 Cor : S1S2 tunggal regular, murmur (-), gallop (-)
 Pulmo :
Dextra Sinistra
Suara nafas Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler
Vesikuler Vesikuler

Ronkhi Dextra Sinistra


- -
- -
- -
Wheezing Dextra Sinistra
- -
- -
- -

ABDOMEN
Inspeksi :
 Flat (+), ascites (-), Jejas (-), sikatriks (-), massa (-), hernia umbilikal (-)
Auskultasi :
 Bising usus (+) 9x/ menit
Perkusi
 Timpani seluruh lapang abdomen, tes undulasi (-)
 Liver span ± 9 cm
Palpasi
 Soefl (+), massa (-)
 Nyeri tekan (-)
 Ukuran hepar -+ 9 cm dan sudut hepar tajam
 Lien schuffner 0 Hacket 0
EKSTREMITAS
 Clubbing finger (-)
 Akral kering hangat merah
+ +
+ +

 CRT < 2 detik


GENITALIA
 Tanda infeksi (-)

STATUS NEUROLOGIS

GCS 456
Meningeal sign: kaku kuduk (-), kernig sign (-), brudzinski I/II/III/IV -/-/-/-
Saraf cranialis
 N.I: sde
 N.II: reflex cahaya langsung (sde), reflex cahaya tidak langsung (sde)
 N. III,IV,VI: pupil bulat isokor 3mm/3mm, reflex cahaya langsung (+/+), refleks cahaya
tidak langsung (+/+), mata dapat bergerak kesegala arah, diplopia (-), nistagmus (-)
 N.V: sde
 N. VII: kesan normal
 N.VIII: kesan normal
 N. IX, X: sde
 N.XI: kesan normal
 N.XII: sde

Motorik
 Motorik: SDE
 Tonus N N
N N

Sensorik: kesan normal


Refleks fisiologis: Bisep +2/+2, Trisep +2/+2, Patella +2/+2, Achilles +2/+2

Refleks patologis: Hoffman (-), tromner (-), Babinski (-), Chaddock (-), Oppenheim (-),
Gordon (-), gonad (-), schuffner (-), stransky (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Hb 9.9 L 14 - 17,5 gr/dl
RBC 5,58 4,5 - 5,9 10^6/ul
HCT 28.8 L 40 - 52 %
MCV 51.6 L 80 - 97 fl
MCH 17.7 L 26,5 - 33,5 pg/sel
MCHC 34.4 31,5 - 35 g/dL
WBC 8.48 4.4 – 11.3 rb/mm3
Eosinofil 0.0 L 2-4%
Basofil 0,1 0-1%
Neutrofil 55.2 50 – 70
Limfosit 31.4 25 - 40 %
Monosit 13.3 H 2-8%
PLT 296 150-450 103/u
PCT 0,00 0,150-0,400%
LED Tdk ckp 0-15 mm/jam

Diagnosis:
Kejang Demam Sederhana
Diagnosis Banding:
 Epilepsi
 Ensefalitis
 Meningitis
Planning Therapy:
 D5 ¼ NS 1500 cc/24 jam
 Injeksi Paracetamol 4x150 mg
 Injeksi Diazepam 5,5 mg jika kejang
KIE:

Program KIE pada anak Program KIE pada keluarga


1. Mengidentifikasi, mengendalikan, 1. Penjelasan tentang mekanisme dan
serta menghindari faktor faktor pengendalian kejang demam.
yang memperburuk dan pencetus 2. Mengenali dan mengendalikan faktor
serangan. pencetus kejang demam
2. Menerapkan pola hidup sehat 3. Mampu menangani apabila timbul gejala atau
perburukan gejala
4. Mampu mengetahui kapan dan kemana
mencari pertolongan
5. Penjelasan penggunaan obat diazepam sup
yang tepat.
6. Menetapkan rencana pengobatan bersama
7. Menerapkan pola hidup sehat
8. Mengetahui kapan harus membawa ke dokter.

Anda mungkin juga menyukai