Oleh :
Hilda Anelin Tasiringan
Pembimbing :
1
dr. Jose M. Mandei, Sp.A (K)
2
DIAGRAM WAKTU PEMERIKSAAN
MRS RSUP
Pemantauan Pemantauan
Prof dr. R. D. Pelaporan
dimulai selesai
Kandou
3
IDENTITAS PENDERITA
Bertambah berat
Tinggi pada perabaan Batuk Berlendir
Disertai kebiruan
Turun dengan obat panas Berlendir putih
Tidak dipengaruhi aktifitas
Tidak disertai kejang Tidak ada darah
Tidak ada riwayat kesedakan
6
SILSILAH KELUARGA
RIWAYAT PRIBADI DAN SOSIAL PASIEN 7
Riwayat kehamilan :
Ibu penderita kontrol teratur di bidan 7x
Vaksin TT 2 kali
Selama hamil ibu dalam keadaan sehat
Riwayat Persalinan
Penderita lahir secara spontan Lbk
Di RS Bethesda Tomohon ditolong dokter
BBL 3200 gram, PBL 50 cm,
Lahir cukup bulan
Riwayat Pasca Lahir
Setelah lahir langsung menangis
BAB dan BAK kurang dari 24 jam
8
Riwayat tumbuh kembang:
Pertama kali membalik badan : 4 bulan
Pertama kali tengkurap : 6 bulan
Pertama kali duduk : 2 bulan
SESUAI USIA
Pertama kali merangkak
Pertama kali berdiri
: 8 bulan
: 10 bulan
Pertama kali berjalan : 14 bulan
Pertama kali tertawa : 4 bulan
Pertama kali berceloteh : 8 bulan
Pertama kali memanggil mama : 12 bulan
Pertama kali memanggil papa : 12 bulan
9
Riwayat imunisasi:
Lengkap Sesuai Usia
Penderita sudah mendapat imunisasi BCG 1 kali,
DPT 4 kali, Polio 4 kali, Hepatitis B 4 kali dan
imunisasi Campak 1 kali
11
12
DATA DAN KONDISI PASIEN SAAT
DIJADIKAN LAPORAN KASUS
( 07 September 2017)
Keluhan utama:
Sesak napas
KU anak :
sejak 8 jam SMRS,
Tampak sakit berat,
Demam
Kesadaran :
sejak 2 hari SMRS
E4V5M6
Batuk beringus
sejak 4 hari SMRS 12
Mikha C Lumowan, , 2 3/12 tahun
BB : 10 kg
TB : 76 cm
Status Gizi = Gizi baik (antar 1 SD dan -1 SD)
13
14
Tanda vital :
TD : 90/60 mmHg
N : 132 x/m (reguler, isi cukup, kuat angkat)
R : 48 x/m (reguler)
S : 37,7 C (aksila)
DIAGNOSIS
Bronkopneumonia Berat
(J 18.0)
Atrial Septal Defect Sekundum Kecil
(Q21.1)
22
PERMASALAHAN
1. Permasalahan diagnosis
Etiologi Bronkopneumonia belum bisa ditentukan
menunggu hasil pemeriksaan penunjang.
2. Permasalahan tatalaksana
Tatalaksana bronkopneumonia berat dan ASD sekundum
kecil harus dievaluasi dengan baik berhubungan dengan
komplikasi yang berat
3. Permasalahan pemantauan
Pemantauan terhadap respon terapi yang diberikan,
pemantauan faktor risiko kekambuhan dan
langkah-langkah pencegahan
23
RENCANA PENGELOLAAN
1. Rencana kerja diagnosis
Analisis gas darah, kultur darah, Urinalisis dan feses
lengkap, apusan darah perifer.
2. Rencana kerja tatalaksana
O Oksigen 1-2 L/m kanula nasal
O Pemberian IVFD NaCL 0,45 % in D5% 38 ml/jam
O Inj. Ceftriaxone 1 x 800 mg IV (Skin test)
O Inj. Gentamisin 1 x 80 mg IV
O inj. Dexametasone 3 x 1,5 mg IV
O Paracetamol sirup 3 x 120 mg (5 ml)/NGT (k/p)
24
3. Rencana kerja pemantauan
O Pemantauan tanda vital
O GDS/24 jam
O Balans Cairan/24 jam
Asuhan keperawatan
1. Tirah baring dan aktivitas ringan
2. Pemantauan tanda vital
3. Pemantauan berat badan
4. Perawatan kebersihan umum penderita
5. Pengawasan kebersihan bagi orang tua, pengasuh dan
tenaga medis
6. Dukungan mental ke keluarga
07 September 2017
(pengamatan hr ke-1, perawatan hr ke-2)
08 September 2017
(pengamatan hari ke-2,
09 September 2017
(pengamatan hari ke-3,
28
S demam (+), sesak (+), batuk (+) perawatan hari ke-3) perawatan hari ke-4)
KU: tampak sakit Kes : E4M6V5 S Sesak (+), batuk (+), demam (+) S Demam (-), batuk (+), sesak (+)
O
TD : 90/60 mmHg N : 132 x/m (reguler, kuat
angkat), R: 48 x/m S : 37,7C O KU: tampak sakit Kes : E4M6V5 O KU: tampak sakit Kes : E4M6V5
Kep : PCH (+), T : 90/60 mmHg N : 128 x/m (reguler, kuat T : 90/60 mmHg N : 128 x/m (reguler, kuat
Thorax : simetris,chest indrawing (+), angkat), R : 50 x/menit S : 37,5C angkat),
Hasil R : 44 x/menit S : 37,2C
laboratorium:
retraksi
Hasil laboratorium: Kep: PCH (+) Kep: PCH (+)
Hb 10,2 gr/dl
(+) gr/dl
SC, IC Thorax: simetris, retraksi (+) SC Thorax: simetris, retraksi (+) SC minimal
Hb : 12,6
Cor : bising Cor : bising ejeksi sistolik gr II/6 PM ICS II-III CorHt: bising
52,9%ejeksi sistolik gr II/6 PM ICS II-III
Ht : 35,9 % ejeksi sistolik gr II/6 PM ICS LPSS
II-Leukosit LPSS
: 11..400/mm3 Leukosit 8.920/mm3
III LPSS Pulmo: Sp.bronkovesikuler, Rh basah halus Pulmo: Sp.bronkovesikuler, Rh basah halus
Trombosit : 331.000/mm3 +/+, Wh-/- +/+,Trombosit
Wh-/- 301.000/mm3
Pulmo : bronkovesikuler ronki +/+ basah
Eritrosithalus,: wh4,39
-/-
x 106/mm3 Abdomen: datar, lemas, BU (+) normal, Abdomen: datar, lemas, BU (+) normal,
Ur?Cr 24/0,4 mg/dl
Abdomen: datar, lemas, BU (+) normal, H/L ttb H/L ttb
H/L ttb, turgor kulit kembali cepat Ekstremitas: akral hangat, CRT<2 SGOT/SGPT
Ekstremitas: 73/53
akral U/L CRT<2
hangat,
Ekstremitas: akral hangat, CRT<2 Na 139 meq/L (J18.0)
A Bronkopneumonia (J18.0) A Bronkopneumonia
A Bronkopneumonia (J18.0) K 5,2 meq/L
Atrial Septal Defek Sekundum Kecil (Q21.1) Atrial Septal Defek Sekundum Kecil (Q21.1)
Atrial Septal Defek Sekundum Kecil (Q21.1) Cl 103 meq/L
P Ca 9,5 mg/dl :
Medikamentosa
P Medikamentosa : P Medikamentosa :
O2 1-2 L/m kanula nasal O2 1-2 L/m kanula nasal O2CRP
1-2 < 6 mg/dl
L/m kanula nasal (k/p)
IVFD NaCL 0.45% in D5% = 38 ml/jam = 12 IVFD NaCL 0.45% in D5% = 33 ml/jam = 12 IVFD NaCL 0.45% in D5% = 28 ml/jam = 9
Fese lengkap
gtt/mnt
gtt/mnt gtt/mnt
Inj. Ceftriaxone 1x800 mg IV (2) Inj. Ceftriaxone 1x800 mg IV (3) Inj.Dalam batas normal
Ceftriaxone 1x800 mg IV (4)
Inj. Gentamisin 1x80 mg IV (2) Inj. Gentamisin 1x80 mg IV (3) Inj. Gentamisin 1x80 mg IV (4)
Inj. Dexametasone 3x1,5 mg IV (2) Inj. Dexametasone 3x1,5 mg IV (3) Inj.AGD
Dexametasone 3x1,5 mg IV (4)
pH 7,473
GDS/24 HCO3-jam
jam, Balans Cairan/24 18,1
Paracetamol sirup 3x120 mg (5ml)/NGT(k/p) Paracetamol sirup 3x120 mg (5ml)/NGT(k/p)
mmol/L
Asuhan gizi : susu 8x40ml
GDS/24 jam, Balans Cairan/24 jam GDS/24 jam, Balans Cairan/24 jam
pCO2 24,4 (keb
Beb30
-4,1
ml/kg/hr/NGT)
Asuhan gizi : susu 8x10 ml Asuhan gizi : susu 8x25 ml
pO2 114,7
(keb 10 ml/kg/hr/NGT) (keb 20 ml/kg/hr/NGT)
10 September 2017 11 September 2017 12 September 2017
(pengamatan hari ke-4, (pengamatan hari ke 5, (pengamatan hari ke 6,
perawatan hari ke-5) perawatan hari ke-6) perawatan hari ke 7)
S demam (-), sesak (-), batuk (+) S Demam (-), sesak (-), batuk (+) S demam (-), sesak (-), batuk (+)
O KU: tampak sakit Kes : E4M6V5 O KU : tampak sakit Kes : E4M6V5
O KU : tampak sakit Kes : E4M6V5
T : 90/60 mmHg N : 128 x/m (reguler, kuat T : 90/60 mmHgN N : 120x/m(reguler,
T : 90/60 mmHgN N : 124x/m(reguler,
angkat) R : 36 x/m S : 36,8C kuat angkat) , R : 28 x/m S : 37,2C
kuat angkat) , R : 28 x/m S : 37,10C
Kep: PCH (-) Kep: PCH (-)
Kep: PCH (-)
Cor : Bising ejeksi sistolik gr III/6 PM ICS II-III Thorax: simetris, retraksi (-)
Thorax: simetris, retraksi (-)
LPSS Cor : Bising ejeksi sistolik gr II/6 PM ICS II-III
Cor : Bising ejeksi sistolik gr II/6 PM ICS II-III
Pulmo : Rh basah halus +/+ LPSS
LPSS
Urinalisis
Thorax: simetris,: retraksi
Dalam(-)batas normal
Pulmo : Rh +/+ basah halus
Feses Pulmo : Rh +/+ basah halus
Abdomen: datar,:lemas,
Dalam BUbatas normal
(+) normal, Abdomen: t.a. k
Abdomen: t.a. k
H/L ttb Ekstremitas: akral hangat, CRT<2
Ekstremitas: akral hangat, CRT<2
Ekstremitas: akral hangat, CRT<2
A Bronkopneumonia (J18.0) A Bronkopneumonia (J18.0) A Bronkopneumonia (J18.0)
Atrial Septal Defek Sekundum Kecil (Q21.1) Atrial Septal Defek Sekundum Kecil (Q21.1) Atrial Septal Defek Sekundum Kecil (Q21.1)
P Medikamentosa :
P Medikamentosa : P Medikamentosa :
O2 1-2 L/m kanula nasal (k/p)
IVFD NaCL 0.45% in D5% = 24 ml/jam = 8 IVFD NaCL 0.45% in D5% = 24 ml/jam = 8
IVFD NaCL 0.45% in D5% = 24 ml/jam = 8
gtt/mnt gtt/mnt
gtt/mnt
Inj. Ceftriaxone 1x800 mg IV (6) Inj. Ceftriaxone 1x800 mg IV (7)
Inj. Ceftriaxone 1x800 mg IV (5)
Inj. Gentamisin 1x80 mg IV (6) Inj. Gentamisin 1x80 mg IV (7)
Inj. Gentamisin 1x80 mg IV (5)
Inj. Dexametasone 2x1,5 mg IV (6) Inj. Dexametasone 1x1,5 mg IV (7)
Inj. Dexametasone 3x1,5 mg IV (5)
Ambroxol sirup 3x 5 mg (1,6 ml)/oral Ambroxol sirup 3x 5 mg (1,6 ml)/oral
GDS/24 jam, Balans Cairan/24 jam
Asuhan gizi : susu 3x150ml/oral Asuhan gizi : susu 3x150ml/oral
Asuhan gizi : susu 8x50ml
29
Makan 3x sehari Makan 3x sehari
(keb 40 ml/kg/hr/NGT)
Pro pindah ruang rawat respirologi
13 September 2017
30
(pengamatan hari ke 7,
perawatan hari ke 8)
A Bronkopneumonia (J18.0)
Atrial Septal Defek Sekundum Kecil (Q21.1)
P Medikamentosa :
Cefixime sirup 2x50 mg (2,5 ml) peroral
Ambroxol sirup 3x 5 mg (1,6 ml)/oral
Rencana rawat jalan kontrol di poliklinik pediatri
Asuhan gizi : susu 3x150ml/oral
Makan 3x sehari
31
28 Juli
2017
32
33
34
Bronkopneumonia
Penyebab
Gabungan bakteri
Bakteri Virus dan virus
36
Pada penderita ini
Diagnosis
Anamnesis Pneumonia terutama berdasarkan gejala
didapatkan adanya demam sejak
klinis.
2 hariklinis
Gejala SMRS,
: batuk sejak 4 hari SMRS,
1. Gejala infeksi umum
sesak sejak 8 jam SMRS,
Demam, sakit kepala, gelisah, malaise, penurunan
nafsu
Pemeriksaan
makan, Fisik didapatkan
keluhan PCH (+),
gastrointestinal; chest
kadang-
kadang ditemukan gejala infeksi ekstrapulmoner.
indrawing (+), retraksi SC, IC, Rh +/+ Basah
2. Gejala gangguan respiratori
halus, sesak
Batuk, Bisingnafas,
ejeksiretraksi
sistolik (+) takipnea, nafas
dada,
cuping hidung, merintih dan sianosis.
Penunjang : Gambaran foto bercak infiltrat di
kedua lapangan paru, ECG : ASD sek kecil
37
Klasifikasi Pneumonia (WHO)
Bayi dan anak berusia 2 bulan sampai 5 tahun:
Pneumonia berat:
O Sesak napas dan chest indrawing
Pada penderita
O Harus ini didapatkan
dirawat dan diberikan antibiotik adanya
Pneumonia
penarikan dindingchest dada
O Bila tidak didapatkan indrawing di daerah
O Adanya takipnea
O Tidak perlu perawatan, dan diberikan antibiotik oral
subkostal dan interkostal sehingga
Bayi berusia kurang dari 2 bulan
Pneumonia
pasien termasuk dalam kategori Berat
O Ditemukan takipnea dan chest indrawing
O Harus dirawat dan diberi antibiotik
Bukan pneumonia
O Tidak ditemukan takipnea dan retraksi dinding dada
O Pengobatan secara simptomatis
38
Penatalaksanaan pneumonia berupa
Penatalaksanaan pada pasien ini
Terapi suportif
Terapi suportif
Terapitirah
Dengan simptomatik
baring
Pemberian
oksigen
Terapi kausal dengan antibiotik yang sesuai
Pemberian cairan intravena selama pasien dipuasakan
sementara
Sulit simptomatis
Terapi untuk mengidentifikasi secara pasti etiologi
Terapi antibiotik
dari pneumonia.
Golongan sefalosporin generasi ketiga + aminoglikosida
Ko-infeksi bakteri dan virus sering ditemukan,
Terapi kortikosteroid
antibiotik perlu diberikan pada pasien dengan
Dexamethasone secara intravena.
pneumonia khususnya pneumonia berat
39
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Meijvis dkk
penambahan dexamethasone dapat mengurangi lama
rawat pada pasien dengan community acquired pneumonia.
(level of evidence 1b, rekomendasi B).